1. Latar Belakang
Di dalam dunia pendidikan dikenal pula studi tentang penelitian pendidikan. Hal ini
dimaksudkan agar dalam penelitian pendidikan kelak diharapkan menggunakan metode yang
tepat dan efektif untuk mengolah data. Lebih lagi, sebagai mahasiswa, kita harus mengetahui
dan memahami tentang beberapa metode penelitian yang ada. Terdapat dua jenis penelitian
yakni, penelitian kualitatif dan kuantitatif. Menurut Emzir, penelitian kualitatif adalah
deskriptif dan data yang dikumpulkan lebih mengambil bentuk kata-kata atau gambar
daripada angka-angka. Sedangkan penelitian kuantitatif adalah analisis statistik dan data yang
dikumpulkan lebih mengambil bentuk yang dapat dihitung (numeric). [1]
Pada penelitian kuantitatif terdapat beberapa jenis penelitian. Subana dan Sudrajat
menyatakan bahwa penelitian kuantitatif terbagi menjadi penelitian eksperimen, deskriptif
korelasional, evaluasi dan kausal komperatif. Penelitian kausal komperatif sering sukar
dibedakan dengan penelitian korelasional. [2]
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
4. Manfaat
Makalah ini di samping memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian juga
diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoretis dan praktis. Secara teoritis, hasil
makalah ini bermanfaat pada kajian metodologi penelitian pendidikan (education research).
Secara praktis, makalah ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan bagi para
pembaca.
B. PEMBAHASAN
Kemudian, Gay yang juga dikutif Emzir, mengemukakan bahwa studi kausal
komparatif atau ex post facto adalah penelitian yang berusaha menentukan penyebab atau
alasan, untuk keberadaan perbedaan dalam perilaku atau status dalam kelompok individu.[6]
Dengan kata lain, penelitian kausal komparatif adalah penelitian yang diarahkan untuk
menyelidiki hubungan sebab-akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang terjadi dan
mencari faktor yang menjadi penyebab melalui data yang dikumpulkan. Dalam penelitian ini
pendekatan dasarnya adalah memulai dengan adanya perbedaan dua kelompok dan kemudian
mencari faktor yang mungkin menjadi penyebab atau akibat dari perbedaan tersebut.
Berdasarkan pengertian diatas, sebagian ahli menyebutkan ex post facto (bahasa latin
setelah fakta) karena peneliti tidak memulai prosesnya dari awal, melainkan langsung
melihat hasilnya. Dari hasil yang diperoleh tersebut peneliti mencoba mencari sebab-sebab
terjadinya peristiwa itu. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki kemungkinan
hubungan sebab-akibat berdasarkan atas pengamatan terhadap akibat yang ada, dan mencari
kembali fakta yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. [7]
Bila digambarkan maka penelitian kausal komparatif dapat dilihat seperti berikut:
b) Apabila pengontrolan terhadap semua variabel kecuali variabel bebas sangat tidak realistis
dan dibuat-buat, yang mencegah interaksi normal dengan lain-lain variabel yang
berpengaruh.
c) Apabila kontrol di laboratorium untuk berbagai tujuan penelitian adalah tidak praktis,
terlalu mahal, atau dipandang dari segi etika diragukan/ dipertanyakan.
3) Perbaikan-perbaikan dalam hal teknik, metode statistik, dan rancangan dengan kontrol
parsial, pada akhir-akhir ini telah membuat studi kausal-komparatif itu lebih dapat
dipertanggung jawabkan.
1) Kelemahan utama setiap rancangan ex post facto adalah tidak adanya kontrol terhadap
variabel bebas. Dalam batas-batas pemilihan yang dapat dilakukan, peneliti harus mengambil
fakta-fakta yang dijumpainya tanpa kesempatan untuk mengatur kondisi-kondisinya atau
memanipulasikan variabel-variabel yang mempengaruhi fakta-fakta yang dijumpainya itu.
Untuk dapat mencapai kesimpulan yang sehat, peneliti harus mempertimbangkan segala
alasan yang mungkin ada atau hipotesis-hipotesis saingan yang mungkin diajukan yang
dimungkinkan mempengaruhi hasil-hasil yang dicapai. Sejauh peneliti dapat dengan sukses
membuat justifikasi kesimpulannya terhadap alternatif-alternatif lain itu, dia ada dalam posisi
yang secara relatif kuat.
2) Sulit untuk memperoleh kepastian bahwa faktor-faktor penyebab yang relevan telah benar-
benar tercakup dalam kelompok faktor-faktor yang sedang diselidiki.
3) Kenyataan bahwa faktor penyebab bukanlah faktor tunggal, melainkan kombinasi dan
interaksi antara berbagai faktor dalam kondisi tertentu untuk menghasilkan efek yang
disaksikan, menyebabkan masalah menjadi sangat kompleks.
4) Suatu gejala mungkin tidak hanya merupakan akibat dari sebab-sebab ganda, tetapi dapat
pula disebabkan oleh sesuatu sebab pada kejadian tertentu dan oleh lain sebab pada kejadian
lain.
5) Apabila saling hubungan antara dua variabel telah diketemukan, mungkin sulit untuk
menentukan mana yang sebab dan mana yang akibat.
6) Kenyataan bahwa dua atau lebih faktor saling berhubungan tidaklah selalu memberi
implikasi adanya hubungan sebab-akibat. Kenyataan itu mungkin hanyalah karena faktor-
faktor tersebut berkaitan dengan faktor lain yang tidak diketahui atau tidak terobservasi.
7) Menggolong-golongkan subjek ke dalam kategori dikotomi (misalnya: golongan pandai
dan golongan bodoh) untuk tujuan pembandingan, menimbulkan persoalan-persoalan, karena
kategori-kategori seperti itu bersifat kabur , bervariasi dan tidak mantap. Seringkali penelitian
yang demikian itu tidak menghasilkan penemuan yang berguna.
8) Studi komparatif dalam situasi alami tidak memungkinkan pemilihan subjek secara
terkontrol. Menempatkan kelompok yang telah ada yang mempunyai kesamaan dalam
berbagai hal kecuali dalam hal dihadapkannya pada kepada variabel bebas adalah sangat
sulit.
Penelitian kausal-komparatif bersifat ex post facto, artinya data dikumpulkan setelah semua
kejadian yang dipersoalkan berlangsung (telah lalu). Penelitian mengambil satu atau lebih
akibat (sebagai dependent variables) dan menguji data itu dengan menelusuri kembali ke
masa lampau untuk mencari sebab-sebab, saling hubungan dan maknanya dan cenderung
mengandalkan data kuantitatif. [10]
Menurur Emzir (2010:125) penelitian kausal komparatif dilakukan dalam lima tahap yakni,
(1) merumuskan masalah, (2) menentukan kelompok yang memiliki karakteristik yang ingin
diteliti, (3) pemilihan kelompok pembanding, (4) pengumpulan data, dan (5) analisis data.
Sementara itu, terdapat pula langkah-langkah pokok dalam studi kausal komparatif sebagai
berikut.
a. Mendefinisikan masalah
c. Merumuskan hipotesis-hipotesis
g. Pilihlah atau susunlah teknik yang akan digunakan untuk mengumpulkan data.
h. Tentukan kategori-kategori untuk mengklasifikasikan data yang jelas, sesuai dengan tujuan
studi, dan dapat menunjukkan kesamaan atau saling hubungan.
i. Memvalidasikan teknik untuk mengumpulkan data itu dan menginterpretasi kan hasilnya
dalam cara yang jelas dan cermat.
Misalnya seorang dosen mata kuliah berbicara mewajibkan mahasiswa tingkat I jurusan
bahasa Indonesia di hadapan teman-temannya. Diketahui ternyata ada yang lancar dan ada
yang tidak, khususnya dalam menggunakan bahasa Indonesia, padahal mereka mahasiswa
jurusan bahasa Indonesia. Dapat digunakan judul Pengaruh Bahasa Ibu, Lingkungan di Luar
Rumah, dan Pelajaran Bahasa Indonesia di SMA terhadap Kemahiran Berpidato Mahasiswa
Tingkat I Jurusan Bahasa Indonesia.
Identifikasi masalah:
1) Penelitian beranggapan bahwa ada hubungan kausal antara ketiga faktor pada judul diatas
terhadap kemahiran berpidato. Pelajaran bahasa Indonesia di SMA berpengaruh terhadap
kemahiran.
2) Variabel bebas :
a. Bahasa ibu
4) Rumusan Masalah:
Apakah faktor-faktor bahasa ibu, lingkungan di luar rumah, dan pelajaran bahasa indonesia
di SMA berpengaruh terhadap kemahiran berpidato.
5) Hipotesis :
faktor-faktor bahasa ibu, lingkungan di luar rumah, dan pelajaran bahasa Indonesia di SMA
berpengaruh secara signifikan terhadap kemahiran berpidato mahasiswa Jurusan Bahasa
Indonesia.
6. Kesimpulan
e) Menentukan kerangka berfikir, dan pertanyaan penelitian dan atau hipotesis penelitian.
f) Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam ini menentukan
populasi, sampel, teknik sampling, menentukkan instrumen pengumpul data, dan
menganalisis data.
C. PENUTUP
Penelitian kausal komparatif adalah penelitian yang diarahkan untuk menyelidiki hubungan
sebab-akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang terjadi dan mencari faktor yang
menjadi penyebab melalui data yang dikumpulkan. Dalam penelitian ini pendekatan dasarnya
adalah memulai dengan adanya perbedaan dua kelompok dan kemudian mencari faktor yang
mungkin menjadi penyebab atau akibat dari perbedaan tersebut.
Penelitian kausal komparatif dilakukan dalam lima tahap yakni, (1) merumuskan masalah, (2)
menentukan kelompok yang memiliki karakteristik yang ingin diteliti, (3) pemilihan
kelompok pembanding, (4) pengumpulan data, dan (5) analisis data. Selanjutnya, dalam
penelitian ini juga terdapat beberapa keunggulan dan kelemahan jika dibandingkan dengan
penelitian lain.