Anda di halaman 1dari 1

Di Pagi Hari Ketika Umurku Dua Puluh Sembilan

Oleh : Maharani Arrahman

Baitijanati. Ya Allah Alhamdulillah, umurku beranjak ke angka dua puluh sembilan pagi
ini. Tiap kali berulang tahun, renungan demi renungan aku lakukan. Tahun ini, aku
terima semua yang terjadi dalam hidupku dengan lapang dada, tanpa perlu kecewa ketika
menghadapi kenyataan bahwa keinginanku masih belum dipenuhi Allah. Ya Allah terima
kasih, aku diberi kesempatan untuk memperbaiki diriku dan menangkap hikmah dari
semua kejadian.

Betapa banyak nikmat yang diberikan Allah dan betapa malunya aku yang kadang tidak
menyadarinya hanya karena satu permintaanku sejak beberapa tahun lalu belum
dipenuhiNya, yaitu mempunyai suami, pendamping terbaik di sisiku. Ketika akal sehat
dikalahkan oleh rasa frustasi, aku bertanya dalam hati apa yang kurang dari diriku.
Mungkin ke-takaburanku yang menyebabkan belum datang seorang “arjuna” untukku.
Kadang terbersit pikiran, apakah akan ada yang mencintaiku sungguh-sungguh hingga
ingin menikahiku. Kadang di tengah keputus-asaan aku mengadu kepada Allah, Ya Allah
aku hanya ingin berumah tangga untuk menjalankan sunnah Rasul, untuk menjaga hati
dari zina, untuk menyempurnakan ibadahku. Mengapa untuk hal yang begitu sakral dan
mulia Rabb belum juga memberikan “arjunaku”?
Ketika semuanya menjadi buntu, Rabb memberikan hidayahNya, aku
memberanikan diri menggunakan jilbab, hampir setahun yang lalu, ketika aku baru saja
berpisah dengan lelaki yang sangat aku cintai. Keputusan yang berat harus aku ambil
demi mujahadah menegakkan syariah Islam untuk tidak pacaran, karena lelaki itu belum
siap untuk menikah. Aku begitu yakin Allah akan memberikan jalan keluar untukku
mendapatkan “arjuna” yang akan meminang dan menikahiku. Aku mencoba untuk
membuka hatiku untuk lelaki-lelaki lain. Kemudian beberapa orang kawan berbaik hati
mengenalkanku dengan beberapa lelaki tetapi hingga detik ini Allah belum memberikan
“arjuna” yang melamarku. Beberapa lelaki kenalan baruku itu ada yang mundur teratur
ketika melihatku menggunakan jilbab. Ya Allah ternyata sampai detik ini aku masih
dicoba dengan keinginanku ini. Aku dicoba untuk menjadi Muslimah yang sholehah yang
teguh menggunakan jilbab di tengah-tengah pencarianku untuk mendapatkan
“arjunaku”.

Walaupun begitu aku mencoba untuk menangkap hikmah dari semua ini, bahwa
Rabb ingin aku memperbaiki diriku sebelum “arjuna”ku datang dan Allah akan
memberikan yang terbaik untuk hidupku. Ya Allah aku senang dan bangga Engkau
menyayangiku, Engkau akan memberikan yang terbaik untukku. Untuk itu, aku berusaha
untuk selalu berlapang dada, pasrah dan bertawakal, bahkan jika Engkau belum
mengizinkan aku menikah dalam waktu dekat ini. (SW 31071974).
(www.baitijannati.wordpress.com)

maha_rid@yahoo.com

Sumber : www.prayoga.net

Anda mungkin juga menyukai