Anda di halaman 1dari 4

1.

Kiat manajemen bagi pemimpin yang sedang mengalami krisis adalah sebagai berikut:
a. Menjadi Visioner: Di dalam dunia kerja, bukan hanya tantangan yang akan kita
hadapi, namun juga beberapa keuntungan lainnya yang dapat diraih setelah
menghadapi semua ujian tersebut. Penting bagi kita untuk menjadi seorang yang
visioner agar kita dapat memvisualisasikan masa depan karier atau bisnis kita
b. Memimpin rasa empati: Beberapa krisis yang terjadi perlu dikelola dengan
perasaan empati yangtinggi. Apabila kita menghadapi setiap permasalahan dan
krisis yang ada tanpa rasa empati, maka semuanya akan semakin kacau.
Permintaan maaf yang sederhana dantulus selalu menjadi solusi yang terbaik bagi
banyak permasalahan. Hal ini dilakukankarena kita mengerti perasaan dan
kekecewaan mereka atas kesalahan kita yang tidak disengaja. Selain itu, ini juga
dapat membantu menghentikan informasi-informasi negatif yang bisa saja
dipublikasikan oleh media sosial atau media berita lainnya.
c. Jangan Selalu Menghindari Risiko: Kebanyakan para perusahaan dan bisnis yang
sedang mengalami krisis atau membuat suatu kesalahan, mereka memiliki divisi
hubungan masyarakat (humas) yang sangat defensif untuk membela dan menutup-
nutupi kesalahan yang telah diperbuat oleh perusahaan mereka. Mereka
menutupinya dengan sangat baik. Bahkan, tidak sedikit perusahaan yang mencoba
‘menutup mulut’ dari para klien agar tidak membeberkan permasalahan yang ada
kepada awak media. Jadi, cara menghadapi manajemen krisis yang ketiga adalah
bertanggung jawab atas segala yang kita lakukan, bukan terus-menerus
menghindari risiko yang berdatangan, itulah cara mengelola manajemen krisis
seperti para pemimpin yang hebat.
d. Mengambil tindakan dengan cepat dan tepat
e. Tetap tenang: Tujuannya, agar tindakan yang kita ambil bukanlah cerminan dari
sikap gegabah kita. Saat keadaan kritis datang menghampiri kita, jangan langsung
mengambil tindakan di lima menit pertama. Luangkanlah waktu untuk berpikir
selama 15 hingga 20 menit, berpikir dengan tenang sampai kita bisa mencari
solusi terbaik untuk menyelesaikan keadaan kritis tersebut. 
2. Coba jelaskan secara teoritis dengan konsep kepemimpinan transformasional dan contoh
disekitar anda dalam prakteknya

Pola kepemimpinan transformasional yang diterapkan di berbagai perusahaan, telah


terbukti berhasil memunculkan kinerja yang nilainya jauh melebihi ekspektasi.
Kepemimpinan transformasional secara ringkas dapat didefinisikan sebagai suatu cara
untuk memengaruhi orang lain sedemikian sehingga mereka mau dan rela memunculkan
kebajikan dan kapabilitas terbaiknya di dalam proses penciptaan nilai.

Menurut Bass dan Riggio (2006; 6-7), kepemimpinan transformasional dalam teorinya
dapat dilihat empat komponen inti selalu melekat, yaitu:
1. Pengaruh idealis. Pemimpin transformasional berperilaku dengan cara mempergaruhi
pengikut mereka sehinga pengikut dapat mengagumi, menghormati, sehingga dapat
dipercaya. Ada dua aspek yang dilihat untuk pengaruh ideal ini, yaitu: perilaku
pemimpin dan unsur-unsur yang dikaitkan dengan pemimpin. Selain itu , pemimpin
yang memiliki banyak pengaruh ideal adalah bersedia untuk mengambil risiko dan
konsisten dan tidak sewenang-wenang. Mereka dapat diandalkan untuk melakukan
hal yang benar , menunjukkan standar perilaku etika dan moral.
2. Motivasi yang memberi Inspirasi. Pemimpin transformasional berperilaku dengan
cara yang memberikan motivasi dan menginspirasi orang-orang di sekitar mereka
dengan memberikan arti dan tantangan untuk bekerja. Semangat tim terangsang,
antusiasme dan optimisme akan ditampilkan. Sehingga, pemimpin mendapatkan
pengikut yang aktif terlibat dengan pola komunikasi yang intens serta menunjukkan
komitmen terhadap tujuan dan visi bersama.
3. Stimulasi Intelektual. Pemimpin transformasional mendorong upaya pengikut mereka
untuk menjadi inovatif dan kreatif dengan mempertanyakan asumsi, reframing
masalah, dan mendekati situasi lama dengan cara baru. Kreativitas didorong. Tidak
ada kritik publik terhadap kesalahan individu anggotanya. Ide-ide baru dan solusi
masalah secara kreatif dikumpulkan dari pengikut, termasuk dalam proses mengatasi
masalah dan menemukan solusi. Pengikut didorong untuk mencoba pendekatan baru,
dan ide-ide mereka tidak dikritik karena mereka berbeda dari ide-ide para pemimpin.
4. Pertimbangan Individual. Pemimpin transformasional memberikan perhatian khusus
terhadap kebutuhan masing-masing pengikut individu untuk pencapaian dan
pertumbuhan dengan bertindak sebagai pelatih atau mentor. Pengikut dan rekan yang
potensial dikembangkan pada tingkat yang lebih tinggi. Perilaku pemimpin
menunjukkan penerimaan terhadap perbedaan individu (misalnya , beberapa
karyawan menerima lebih banyak dorongan, otonomi lebih banyak, standar yang
jelas). Komunikasi dua arah didorong serta Interaksi dengan pengikut dipersonalisasi
(misalnya, pemimpin ingat percakapan sebelumnya, adalah menyadari masalah
individu, dan melihat individu sebagai manusia seutuhnya bukan hanya sebagai
seorang karyawan). Pemimpin lebih banyak mendengar para pengikutnya.
Pelimpahan tugas sebagai sarana untuk mengembangkan tugas yang didelegasikan
dengan memantau apakah para pengikut perlu arahan atau dukungan dan untuk
menilai kemajuan.

Contoh Kepemimpinan Transformasional

Ignasius Jonan yang sempat memimpin PT Kereta Api Indonesia juga merupakan contoh
pemimpin transformasional. Kepemimpinannya berhasil mentransformasi PT KAI
dengan melakukan pembenahan di sisi internal yaitu dengan mengubah mindset
karyawan dari product oriented menjadi customer oriented.

3. Dua kecenderungan gaya atau karakter pemimpin dalam melakukan perannya


sebagai pemimpin yaitu:
a. Gaya Kepemimpinan Berorientasi Tugas
Pada gaya kepemimpinan ini, pemimpin lebih tertuju kepada pelaksanaan tugas atau
pekerjaan Pemimpin mengandalkan kekuatan paksaan, imbalan dan hukuman untuk
memengaruhi bawahannya.
b. Gaya Kepemimpinan Berorientasi Hubungan (bawahan)
Pada Gaya kepemimpinan ini pimpinan lebih perhatian kepada pengembangan
bawahan, dimana pimpinan dapat mendelegasikan pengambilan keputusan pada
bawahan, pimpinan mempercayai bawahan, pimpinan menciptakan lingkungan kerja
yang suportif dan juga menyediakan kebutuhan bawahan.
Sumber:

Buku Materi Pokok Kepemimpinan

Jurnal “KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DALAN KAJIAN TEROTIK DAN


EMPIRIS” oleh Isnaini Muallidin, SIP., MPA

https://www.dosenpendidikan.co.id/kepemimpinan-transformasional/

Anda mungkin juga menyukai