Anda di halaman 1dari 9

MANAJEMEN SUMBER DAYA APARATUR

PERANGKAT DESA

ADPU 4340 ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DESA


 
 
Pengembang: Dr. Ike Wanusmawatie, S,Sos., M.AP
ikew@ub.ac.id
Penelaah: Florentina Ratih Wulandari, S.IP., M.Si.
wulandari@ecampus.ub.ac.id
A. Pengertian Sumber Daya Aparatur dan Perangkat Desa

Manajemen SDM merupakan bagian dari manajemen keorganisasian


yang memfokuskan pada unsur Sumber Daya Manusia. “Kebijakan dan
proses dalam sebuah organisasi yang menentukan siapa yang akan
direkrut dan dipekerjakan, diberikan pelatihan, ditempatkan,
dipromosikan, atau dipensiunkan”. “Fokusnya adalah kepada manusia
dan utilisasi terhadap potensi mereka sebagai sumberdaya untuk
organisasi.
B. Kedudukan Kepegawaian Perangkat Desa

Dalam birokrasi kita mengenal mekanisme kepegawaian yaitu


selected and elected. Elected adalah proses pengambilan pegawai
melalui mekanisme pemilihan. Mendapatkan jabatan setelah
berhasil dalam kompetisi pemilihan umum. Sedangkan
mekanisme kedua adalah selected, yaitu diangkat/ditunjuk
(diseleksi dan dipilih oleh pihak berwenang untuk mengelola
badan pelayanan publik).
Bagaimana dengan perangkat desa?

Perangkat desa bukanlah pegawai yang ditunjuk atau diangkat oleh


pejabat yang berwenang maupun dipilih dalam pemilihan umum,
melainkan berdasarkan seleksi di tingkat desa. Adapun
penyelenggaranya adalah desa yang bersangkutan yang
dikomandani oleh panitia penyelenggaraan seleksi perangkat desa.

Dengan demikian status dan kedudukan perangkat desa bukanlah


pegawai negeri sipil ataupun PPPK (Pegawai Pemerintah Perjanjian
Kerja). Meskipun demikian masa pensiunnya sama dengan PNS yaitu
63 tahun namun tidak mendapatkan gaji maupun remunerasi
maupun uang pensiun layaknya PNS. Hanya penghasilan tetapsesuai
kemampuan APBD dan penghasilan lainnya berdasarkan aturan
yang ditetapkan.
C. Sistem Imbalan/Kompensasi

Mengingat organisasi pemerintahan desa bukanlah organisasi


pemerintahan sesungguhnya, dimana ditilik dari status
kepegawaian perangkat desanya bukanlah PNS maka
berpengaruh pada mekanisme pemberian gaji dan insentif
lainnya yang berkaitan dengan penghasilan ataupun
pendapatan perangkat desa. Selain itu organisasi ini juga
dikelola secara tradisional berdasarkan adat-istiadat, meskipun
disisi lain dituntut professional, namun karena bentuk
organisasinya yang semu maka sulit untuk menjadi
professional.
Berkaitan dengan penghasilan perangkat desa, biasanya
didasarkan pada aturan adat-istiadat. Meskipun di satu sisi
dijamin mendapatkan penghasilan tetap setiap bulan (sejak UU
No 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah), insentif dan
tunjangan dari pemerintah namun besarannya disesuaikan
dengan kemampuan pemerintah daerah dan APBDesa. Jika Desa
tersebut berada di Jawa maka gaji utama berasal dari tanah kas
desa berupa tanah bengkok.
Perangkat dan kepala desa berhak menggarap lahan sawah dan
mendapatkan hasilnya, tetapi tanaah tersebut tidak boleh
dijual hilang. Perangkat desa juga mendapatkan insentif dan
honorarium dari kerja-kerja yang sudah dilakukan berdasarkan
ketentuan yang berlaku. Misalkan jika berhasil menarik pajak
PBB dan IMB maka perangkat desa yang bersangkutan akan
mendapatkan insentif,atau imbalan. Upah dalam mengelola
organisasi-organisasi lokal desa, ataupun imbalan-imbalan
menghadiri kegiatan pemerintahan maupun pembangunan di
level pemkab/kota
D. Hubungan Industrial

Hubungan industrial berbicara tentang tata hubungan antara


penerima kerja dan pemberi kerja. Dalam konteks pemerintahan Desa,
maka yang dimaksud dengan penerima kaerja adalah perangkat desa
sedangkan pemberi kerja adalah pemerintah desa. Fakta di lapangan
menunjukkan perangkat desa yang terdiri dari pelaksana teknis seperti
kaur keuangan, pemerintahan, kaur umum dan pembangunan serta kepala
dusun diperlakukan rendah yaitu dibawah kepala desa (pemerintah desa)
dan pemerintah kabupaten/kota. Hal ini terjadi karena ketidak jelasan
bentuk organisasi desa sebagai pseudo government unit. Modern tetapi
tidak modern.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai