Pengembang: Dr. Ike Wanusmawatie, S,Sos., M.AP ikew@ub.ac.id Penelaah: Florentina Ratih Wulandari, S.IP., M.Si. wulandari@ecampus.ub.ac.id A. Pengertian Sumber Daya Aparatur dan Perangkat Desa
Manajemen SDM merupakan bagian dari manajemen keorganisasian
yang memfokuskan pada unsur Sumber Daya Manusia. “Kebijakan dan proses dalam sebuah organisasi yang menentukan siapa yang akan direkrut dan dipekerjakan, diberikan pelatihan, ditempatkan, dipromosikan, atau dipensiunkan”. “Fokusnya adalah kepada manusia dan utilisasi terhadap potensi mereka sebagai sumberdaya untuk organisasi. B. Kedudukan Kepegawaian Perangkat Desa
Dalam birokrasi kita mengenal mekanisme kepegawaian yaitu
selected and elected. Elected adalah proses pengambilan pegawai melalui mekanisme pemilihan. Mendapatkan jabatan setelah berhasil dalam kompetisi pemilihan umum. Sedangkan mekanisme kedua adalah selected, yaitu diangkat/ditunjuk (diseleksi dan dipilih oleh pihak berwenang untuk mengelola badan pelayanan publik). Bagaimana dengan perangkat desa?
Perangkat desa bukanlah pegawai yang ditunjuk atau diangkat oleh
pejabat yang berwenang maupun dipilih dalam pemilihan umum, melainkan berdasarkan seleksi di tingkat desa. Adapun penyelenggaranya adalah desa yang bersangkutan yang dikomandani oleh panitia penyelenggaraan seleksi perangkat desa.
Dengan demikian status dan kedudukan perangkat desa bukanlah
pegawai negeri sipil ataupun PPPK (Pegawai Pemerintah Perjanjian Kerja). Meskipun demikian masa pensiunnya sama dengan PNS yaitu 63 tahun namun tidak mendapatkan gaji maupun remunerasi maupun uang pensiun layaknya PNS. Hanya penghasilan tetapsesuai kemampuan APBD dan penghasilan lainnya berdasarkan aturan yang ditetapkan. C. Sistem Imbalan/Kompensasi
Mengingat organisasi pemerintahan desa bukanlah organisasi
pemerintahan sesungguhnya, dimana ditilik dari status kepegawaian perangkat desanya bukanlah PNS maka berpengaruh pada mekanisme pemberian gaji dan insentif lainnya yang berkaitan dengan penghasilan ataupun pendapatan perangkat desa. Selain itu organisasi ini juga dikelola secara tradisional berdasarkan adat-istiadat, meskipun disisi lain dituntut professional, namun karena bentuk organisasinya yang semu maka sulit untuk menjadi professional. Berkaitan dengan penghasilan perangkat desa, biasanya didasarkan pada aturan adat-istiadat. Meskipun di satu sisi dijamin mendapatkan penghasilan tetap setiap bulan (sejak UU No 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah), insentif dan tunjangan dari pemerintah namun besarannya disesuaikan dengan kemampuan pemerintah daerah dan APBDesa. Jika Desa tersebut berada di Jawa maka gaji utama berasal dari tanah kas desa berupa tanah bengkok. Perangkat dan kepala desa berhak menggarap lahan sawah dan mendapatkan hasilnya, tetapi tanaah tersebut tidak boleh dijual hilang. Perangkat desa juga mendapatkan insentif dan honorarium dari kerja-kerja yang sudah dilakukan berdasarkan ketentuan yang berlaku. Misalkan jika berhasil menarik pajak PBB dan IMB maka perangkat desa yang bersangkutan akan mendapatkan insentif,atau imbalan. Upah dalam mengelola organisasi-organisasi lokal desa, ataupun imbalan-imbalan menghadiri kegiatan pemerintahan maupun pembangunan di level pemkab/kota D. Hubungan Industrial
Hubungan industrial berbicara tentang tata hubungan antara
penerima kerja dan pemberi kerja. Dalam konteks pemerintahan Desa, maka yang dimaksud dengan penerima kaerja adalah perangkat desa sedangkan pemberi kerja adalah pemerintah desa. Fakta di lapangan menunjukkan perangkat desa yang terdiri dari pelaksana teknis seperti kaur keuangan, pemerintahan, kaur umum dan pembangunan serta kepala dusun diperlakukan rendah yaitu dibawah kepala desa (pemerintah desa) dan pemerintah kabupaten/kota. Hal ini terjadi karena ketidak jelasan bentuk organisasi desa sebagai pseudo government unit. Modern tetapi tidak modern. Terima Kasih