NIM: 042484943
1. Apakah pengaruh nyata dari akibat amandemen UUD 1945 bagi pengembangan koperasi
di Indonesia?
Pengaruh nyata akibat dari adanya amandemen UUD 1945, khususnya yang berkaitandengan
pasal 33 timbul pendapat bahwa pembangunan koperasi tidak lagi mempunyailandasan
konstitusional dan politis yang kuat.tanpa landasan konstitusi dan
politis,keterikatan(komitmen) pemerintah terhadap pembangunan koperasi menjadi
berkurang.perkembangankoperasi selanjutnya akan banyak bergantung pada
masyarakat,khususnya gerakan koperasisendiri.peranan pemerintah selanjutnya lebih banyak
pada pengaturan (regulasi)
2. Mengapa hasil-hasil pembangunan koperasi selama ini masih jauh dari harapan?
Koperasi selama ini masih jauh dari harapan dan belum bisa mengikuti perkembangan
zaman. Hal ini terjadi karena pemerintah terlalu ikut campur tangan dalam koperasi yang
menyebabkan melemahnya kemandirian koperasi. Pembangunan koperasi pada Orde Baru
ditandai dengan pengembangan Koperasi Unit Desa (KUD) yang diprakarsai oleh
pemerintah. Dalam salah satu surat keputusan Menteri Koperasi tahun 1984 disebutkna
bahwa KUD adalah satu-satunya koperasi di wilayah pedesaan. Hal ini berarti koperasi jenis
lain tidak bisa dikembangkan di pedesaan kecuali mau bergabung dengan KUD sebagai
unitnya. Kebijakan ini tidak sesuai dengan undang-undang koperasi yang berlaku karena
bertentangan dengan prinsip “keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka”. Pemerintah
memberikan dukungan penuh pada KUD seperti kesempatan usaha yang luas, permodalan,
jaminan pasar, pembinaan organisasi dan manajemen melalui pendidikan/ pelatihan sehingga
KUD berkembang pesat. Di lain sisi kemandirian KUD menjadi lemah karena dalam proses
pengambilan keputusan mau tidak mau, langsung atau tidak langsung banyak dicampuri oleh
pemerintah. Begitu juga dalam mengembangkan usahanya, KUD banyak tergantung pada
program pemerintah. Hal inilah yang menyebabkan hasil pembangunan koperasi selama ini
masih jauh dari harapan untuk menghadapi pasar bebas yang penuh persaingan.