Anda di halaman 1dari 6

Tugas 3

Perilaku Organisasi

Nama : Sri Rahayu Ningsih

A. Proses Komunikasi dan Pengambilan Keputusan

1. Apa yang Saudara pahami tentang Komunikasi Organisasi dan unsur-unsur yang
terkait didalamnya. Jelaskan

Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam
kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005). Komunikasi formal
adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi
kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai
pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya: memo, kebijakan, pernyataan,
jumpa pers, dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang
disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya
secara individual.

Unsur-unsur komunikasi

a. Komunikator

Komunikator, adalah seseorang yang mengirimkan pesan kepada orang lain, dan adalah
seseorang yang mengadakan komunikasi. Dalam kerangka organisasi, komunikator adalah orang
(karyawan bawah atau atas) yang mempunyai gagasan atau informasi dan mengadakan
komunikasi.

b. Pesan

Gagasan yang ada di dalam alam pikiran seseorang yang harus di terjemahkan kedalam simbol-
simbol yang dapat di mengerti oleh penerima pesan. Kegiatan membuat simbol di sebut dengan
menyandi (encoding). Hasil dan bentuk menyandi adalah pesan. Pesan tersebut di sampaikan
kepada penerima dalam bentuk bahasa. Bahasa ini dapat berbentuk verbal (lisan ataupun bukan
lisan) dan Nonverbal (gesture, raut wajah, perubahan kulit, dan lain-lain). Para komunikator
mempunyai maksud tertentu ketika menyampaikan pesan. Paling tidak pesan tersebut untuk di
ketahui, dipahami, dan mengakibatkan adanya perilaku tertentu sesuai dengan pesan yang di
terima oleh persepsinya.

c. Jalur (medium)

Alat untuk menyampaikan pesan adalah medium. Pimpinan menyampaikan pesan atau informasi
dengan pelbagai macam cara, antara lain tatap muka, memo, pertemuan kelompok, dan lain-lain.
Agar pesan dalam proses komunikasi dapat cepat di mengerti oleh penerima, maka di dalam
organisasi, penggunaan medium ini dapat di lakuakan dengan berbagai cara secara berurutan atau
bersamaan. Misalnya pesan tentang upaya menaikkan produktivitas organisasi cepat dipahami
dan dilaksanakan karyawan, maka dilakuakanlah pengumuman dalam bentuk memo yang di
tempel di papan pengumuman dan kemudian diikuti dengan pertemuaan tatap muka.
d. Penerima
Penerima meneriama pesan dari komunikator.Setelah pesan tersebut di terima, ada kegiatan
dalam diri penerima, yaitu mengurai pesan agar dapat di mengerti maknanya.

e. Umpan balik

Proses komunikasi memerlukan umpan balik. Dalam organisasi, umpan balik dapat berbentuk
keluhan, saran atau lainnya, baik lisan maupun tulisan.

2. Jelaskan langkah-langkah dalam proses pengambilan keputusan.

Langkah-langkah dalam proses pengambilan keputusan.

1. Menentukan Tujuan dan mengukur Hasilnya

Tujuan dan sasaran yang jelas akan menjadi parameter untuk mengetahui apakah pelaksaanaan
tugas dapat di selengarakan secara efektif dan efesien.

2. Mengidentifikasi masalah

Penyusanan tujuan dan sasaran yang jelas dan terukur, akan memungkinkan diadakan evaluasi
apakah akan timbul masalah. Misal untuk meningkatkan pendapatan perusahaan , kita ingin
menaikkan harga jual dari produk atau jasa kita. Jika berhasil maka pendapatan akan naik, tetapi
jika menyebabkan calon pelanggan tidak mau beli maka malah menurunkan pendapatan

3. Mengembangakan alternatif

Menghadapi masalah, kita harus mencari, menyediakan, dan mengembangkan alternatif yang
mungkin untuk memecahakan masalah.

4. Mengevaluasi alternatif-alternatif

Langkah berikutnya, adalah menilai pebagai alternatif yang di peroleh dalam usaha memecahkan
masalah.

5. Memilih Alternatif

Pemilihan alternatif di lakukan setelah ada kegiatan evaluasi terhadap pelbagai alternatif yang
tersedia.

6. Melaksanakan Keputusan

Suatu pilihan atas alternatif di sebut dengan keputusan.

7. Pengendalian dan Evaluasi


Pemecahan masalah pada hakiakatnya merupakan jalan keluar agar sasaran atau tujuan dapat di
capai.

3. Kohler mengemukakan tiga model dalam pengambilan keputusan. Menurut penilaian


Saudara manakah model pengambilan keputusan yang terbaik. Mengapa ? Jelaskan.
Tiga Model pengambilan keputusan yang terbaik yang di kemukakan oleh kohler menurut Saya
adalah model tingkah laku. Karena model ini didasarkan kepada pola perilaku orang-orang yang
terlibat dalam organisasi. Model ini berkaitan dengan tiga hal yaitu 1) Tujuan yang ingin di
capai
2) harapan tentang konsekuensi keputusan 3) Pilihan alternatif

B. Motivasi dan Prosesnya

1. Motivasi berkaitan dengan proses psikologi dan menjadi alasan utama


orang berperilaku dengan cara-cara tertentu. Jelaskan pernyataan tersebut .

Motivasi dalam psikologi sosial berasal dari diri masing masing untuk melakukan sebuah
tindakan dan dorongan tersebut juga bisa datang dari diri sendiri atau dari luar diri individu
tersebut. Meski sebenarnya semua motivasi datang dari dalam diri individu dan faktor luar,
namun ini hanyalah pemicu dari motivasi dan terdapat dikotomi motivasi yakni motivasi
intrinsik dan juga motivasi ekstrinsik

2. Apa yang Saudara ketahui tentang Teori Kebutuhan, Teori ERG, Teori Harapan, dan
Teori Persepsi dalam Motivasi. Jelaskan keempat teori yang dimaksud dan jelaskan
perbedaannya.

1. Teori kebutuhan

Maslow mengemukakan pendapatnya jika keadaan manusia ada dalam kondisi untuk mengejar
yang berkelanjutan. Apabila ada satu kebutuhan sudah terpenuhi, maka kebutuhan tersebut akan
langsung digantikan dengan kebutuhan baru yang lain. Maslow juga mengatakan jika manusia
memiliki lima kebutuhan pokok yakni:

 Kebutuhan fisiologikal atau faali


 Kebutuhan untuk mendapatkan rasa aman
 Kebutuhan sosial yang meliputi memberi dan menerima, rasa saling memiliki dan
persahabatan. Semua orang berkeinginan untuk menjadi anggota dari sebuah kelompok sosial,
ingin memiliki teman dan juga pasangan.
 Kebutuhan harga diri atau esteem needS: Kebutuhan harga diri seperti cara
meningkatkan harga diri pada anak mencakup dua jenis yakni faktor internal seperti harga diri,
otonomi,
kepercayaan diri dan juga kompetensi. Sedangkan faktor eksternal meliputi reputasi seperti
kebutuhan agar bisa diakui, dikenali dan juga status.
 Kebutuhan aktualisasi diri: Kebutuhan melakukan sebuah pekerjaan sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki.

2. Teori ERG

Pada tahun 1969, Clayton Alderfer mempublikasikan artikel tentang kebutuhan manusia yang
berjudul “An Empirical Test of a New Theory of Human Need”. Teori tersebut merupakan Teori
Alternatif terhadap Teori Hirarki Maslow. Teori ini mengemukan Tiga kebutuhan Manusia yaitu :

 Kebutuhan Eksistensi (Existence needs) yaitu kebutuhan akan pemenuhan faktor


fisiologis dan Materialistis termasuk kebutuhan akan rasa aman.
 Kebutuhan Hubungan (Relatedness needs) yaitu kebutuhan untuk memiliki hubungan
dengan orang lain.
 Kebutuhan Pertumbuhan (Growth needs) yaitu kebutuhan atau keinginan untuk
bertumbuh dan mencapai potensi diri secara maksmal.

Teori yang dikemukakan oleh Clayton Alderfer ini kemudian dikenal dengan Teori ERG Alderfer
yaitu singkatan dari Existance, Relatedness dan Growth.

3. Teori Harapan

Seorang professor Kanada yang bernama Victor Vroom pada tahun 1964 dalam bukunya yang
berjudul “Work and Motivation” mengemukan sebuah Teori Motivasi yang beranggapan bahwa
orang-orang termotivasi untuk melakukan sesuatu karena menginginkan suatu hasil yang
diharapkan. Teori tersebut kemudian dikenal dengan sebutan Teori Harapan atau Expectancy
Theory.

Terdapat 3 konsep Teori Harapan Vroom, yaitu :

 Harapan (Expectancy), yaitu kepercayaan seseorang bahwa suatu usaha akan


menghasilkan kinerja tertentu. Effort (Usaha) → Performance (Kinerja).
 Instrumentally, yaitu kepercayaan seseorang bahwa suatu kinerja akan mendapatkan hasil
tertentu. Performance (Kinerja) → Outcome (Hasil)
 Valensi (Valence), yaitu mengarah pada nilai positif dan negative yang dirujuk oleh
orang-orang terhadap sebuah hasil.

4. Teori Persepsi

Teori Persepsi, Pace & Faules : berkaitan dengan vitalitas kerja (1)berapa jauh harapan karyawan
dipenuhi organisasi, (2)apa yang dipikirkan karyawan tentang peluangnya dalam organisasi,
(3)bagaimana pendapat karyawan mengenai seberapa pemenuhan yang diperoleh dari pekerjaan
dalam organisasi, (4)bagaimana persepsi karyawan mengenai kinerja mereka dalam organisasi.

C. Dinamika Kelompok

1. Apa yang Saudara ketahui tentang dinamika kelompok dan arti


pentingnya dinamika kelompok didalam organisasi ? Jelaskan.

Jika dilihat dari asal katanya, dinamika memiliki arti tenaga/kekuatan yang selalu bergerak,
berkembang dan dapat menyesuaikan diri secara memadai terhadap setiap keadaan keadaan.
Sedangkan kelompok merupakan kumpulan orang-orang yang merupakan kesatuan sosial
yang mengadakan interaksi yang intensif dan mempunyai tujuan bersama.
Dengan demikian dinamika kelompok merupakan sebuah konsep yang menggambarkan
proses kelompok yang selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri dengan
keadaan yang selalu berubah-ubah. Selain itu dinamika kelompok dapat juga diartikan
sebagai suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu, memiliki hubungan
psikologi secara jelas antara anggota satu dengan yang lain yang dapat berlangsung dalam
situasi yang dialami secara bersama. Berdasarkan pernyataan diatas maka dinamika
kelompok pada dasarnya merupakan proses-proses kelompok yang menggambarkan semua
hal yang terjadi dalam kelompok akibat adanya interaksi individu-individu yang ada dalam
kelompok itu.
Pentingnya dinamika kelompok di dalam organisasi yaitu dapat
- Membuat kelompok kerjasama saling menguntungkan dalam hal mengatasi persoalan hidup.
- Memudahkan pekerjaan.
- Memecahkan masalah pekerjaan yang membutuhkan solusi masalah serta mengurangi beban
pekerjaan yang terlampau besar hingga selesai lebih cepat, efisien dan efektif. Salah satunya
dengan membagi pekerjaan yang besar menyesuaikan bagian kelompoknya pada masing-
masing (sesuai keahlian).
- Menciptakan iklim yang demokratis didalam kehidupan bermasyarakat dengan
memungkinkan setiap individu memberikan masukan, berinteraksi, serta mempunyai peran
yang sma di dalam masyarakat.

2. Apa yang saudara ketahui tentang konflik dan bagaimana seorang manajer dapat secara
efektif menyelesaikan konflik di dalam organisasinya ? Jelaskan

Konflik dapat diartikan sebagai ketidak setujuan antara dua atau lebih anggota organisasi atau
kelompok-kelompok dalam organisasi yang timbul karena mereka harus menggunakan sumber
daya yang langka secara bersama-sama atau menjalankan kegiatan bersama-sama dan atau
karena mereka mempunyai status, tujuan, nilai-nilai dan persepsi yang berbeda. Anggota-
anggota organisasi yang mengalami ketidaksepakatan tersebut biasanya mencoba menjelaskan
duduk persoalannya dari pandangan mereka.
MACAM-MACAM KONFLIK Konflik yang terjadi dalam suatu organisasi dapat dibedakan
menjadi beberapa macam, yaitu :

1. Dari segi fihak yang terlibat dalam konflik Dari segi ini konflik dapat dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu :

a. Konflik individu dengan individu Konflik semacam ini dapat terjadi antara individu pimpinan
dengan individu pimpinan dari berbagai tingkatan. Individu pimpinan dengan individu karyawan
maupun antara individu karyawan dengan individu karyawan lainnya.

b. Konflik individu dengan kelompok Konflik semacam ini dapat terjadi antara individu
pimpinan dengan kelompok ataupun antara individu karyawan dengan kempok pimpinan.

c. Konflik kelompok dengan kelompok Ini bisa terjadi antara kelompok pimpinan dengan
kelompok karyawan, kelompok pimpinan dengan kelompok pimpinan yang lain dalam berbagai
tingkatan maupun antara kelompok karyawan dengan kelompok karyawan yang lain

manajer dapat secara efektif menyelesaikan konflik di dalam organisasinya yaitu dengan tiga
metode penyelesaian konflik yang sering digunakan, yaitu dominasi atau penekanan,komprom,
dan pemecahan masalah integratif. Metoda-metoda ini berbeda dalam hal efektifitas dan
kreatifitas penyelesaian konflik serta pencegahan situasi konflik di masa mendatang.

- Dominasi dan Penekanan.

dominasi dan penekanan dapat di lakukan dengan beberapa cara, yaitu

1.Kekerasan ( forcing) yang bersifat penekanan otokratik


2.Penenangan ( smoothing),merupakan cara yang lebih diplomatis

3. Penghindaran ( avoidance) dimana manajer menghindar umtuk mengambil posisi yang tegas

4. Aturan mayoritas ( majority rule )mencoba untuk menyelesaikan konflik antar kelompok
dengan melakukan pemungutan suara (voting) melalui prosedur yang adil

- Kompromi.

Melalui kompromi, manajer mencoba menyelesaikan melalui pencarian jalan tengah yang dapat
diterima oleh pihak-pihak yang bersangkutan. Bentuk-bentuk kompromi meliputi oleh pihak-
pihak yang bersangkutan. Bentuk –bentuk kompromi meliputi pemisahan (separation), dimana
pihak-pihak yang sedang bertentangan dipisahkan sampai mereka mencapai
persetujuan;abritasi(perwasitan), dimana pihak ketiga(biasanya manajer) diminta memberi
pendapat; kembali ke peraturan yang berlaku,dimana kemacetan dikembalikan pada ketentuan-
ketentuan tertulis yang berlaku dan mnyetujui bahwa peraturan-peraturan yangmemutuskan
penyelesaian
konflik;dan penyuapan ( bribing),dimana salah satu pihak menerima kompensasi dalam
pertukaran untuk tercapainya penyelesain konflik.namun tidak satupun metoda-metoda tersebut
yang dapat memuaskan sepenunya pihak-pihak yang bertentangan maupun menghasilkan
penyelesaian yang kreatif.

- Pemecehan masalah integratif.

Dengan metoda ini, konflik antar kelompok diubah menjadi situasi pemecahan masalah bersama
yang dapat diselesaikan melalui teknik-teknik pemecahan masalah. Secara bersama, pihak-pihak
yang bertentangan mencoba untuk memecahkan masalah yang timbul di antara mereka. Di
samping penekanan konflik atau pencarian kompromi, pihak-pihak secara terbuka mencoba
menemukan penyelesaian yang dapat di terima semua pihak. Dalam hal ini, manajer perlu
mendorong bawahannya bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melakukan pertukaran
gagasan secara bebas dan menekankan usaha-usaha pencarian penyelesaian yang optimum, agar
tercapai penyelesaian integratif.

Anda mungkin juga menyukai