Anda di halaman 1dari 11

Kepemimpinan

John C. Maxwell (1947) menyatakan:

Pemimpin adalah orang yang memiliki otoritas (formal dan informal) untuk
mengajar dan memberikan penghargaan terhadap kinerja yang diinginkan.

Menurut saya apa yang dikemukakan John C. Maxwell adalah yang paling
menarik, definisinya singkat padat dan jelas.

Kepemimpinan adalah Pengaruh

Intinya adalah bahwa kita melihat, dan memahami apa itu pemimpin, dan
menginvestasikan waktu untuk belajar menjadi pemimpin yang efektif. Di atas
segalanya, menjadi seorang pemimpin membutuhkan waktu, itu adalah proses,
bukan tujuan.

Jadi penting untuk meluangkan waktu untuk belajar dan menerapkan semua yang
dibaca agar semakin mendekati kadar kepemimpinan yang diharapkan.

Kepemimpinan Itu bagaikan elang

SIFAT-SIFAT PEMIMPIN SEORANG PEMIMPIN


1. Niat hikmah kepada Allah SWT dan organisasi 
2. Adil, setia dan ikhlas berkorban serta pantang menyerah.
3. Penuh energi dan inisiatif juga gemar beraktifitas.
4. tidak emosional, simpatik, sopan dn fleksibel.
5. Cakap, banyak akal, terampil, komunikatif dan terbuka.
6. Tidak mudah-menunda perkerjaan dan selalu siap mental untuk jatuh dan
tumbuh kenali.
7. Taqwa kepada Allah SWT.

Demikian pula bagi seorang pemimpin hendaknya memiliki suatu sifat atau
karakter yang senantiasa harus dijadikan suatu pedoman atau dasar yang meliputi
hal-hal berikut:

1. Shidiq       : Benar dalam keyakinan, ucapan dan tindakan.


2. Amanah    : Terpercaya dalam keyakinan, ucpan, dan tindakan.
3. Tabligh    : Penyampai dalam keyakinan, ucapan, dan tindakan.
4. Fathonah  : Cerdas dan peka atau cepat tangap terhadap problema

Seorang pemimpin adalah orang yang melihat lebih banyak dari pada yang dilihat
orang lain, melihat lebih jauh dari pada yang dilihat orang lain, dan melihat
sebelum orang lain melihat. (Leroy Eims)

Titik kesuksesan dalam hal kepemimpinan adalah mempunyai tujuan,


mempengaruhi, memotivasi dan menciptakan bibit pemimpin baru yang bisa
melanjutkan legecy atau warisan organisasi yang sama seperti periode sebelumnya
atau bahkan lebih baik dari sebelumnya, bukan otoriter yang menguntungkan diri
sendiri atau seklumit golongannya, karena pemimpin yang ideal tidak melekat pada
salah satu dari sifat-sifat soerang pemimpin saja. (Doni Hendra S)

1. Karismatik
yaitu : pemimpin yang mempunyai daya tarik dan wibawa yang sangat tinggi,
bisa dimiliki oleh orang-orang yang sangat alim lagi sholeh, meskipun orang
tersebut sangat mudah melimpahkan pengaruh kepada orang lain.
2. Otokratik
yaitu : pemimpin yang tidak dapat mendengarkan kritik, pendapat atau saran
dari orang lain atau bawahannya, dalam mencpai tujuan disesuaikan dengan
keinginannya sendiri atau pribadi, sehingga pendekatan pada bawahan dengan
cara paksaan.
3. Liberal
yaitu : pemimpin yang tidak tahu menahu dengan persoalan bawahannya dan
mebiarkan bawahannya mencari masalah dan pemecahannya sendiri.
4. Demokratik
yaitu : kekuasaan sepenuhnya pada anggota, segala keputusan berdasarkan
keputusan musyawarah. Bersama dengan anggotanya pemimpin mencari
masalah dan  pemecahan

Oleh karena itu tugas pokok kepemimpinan adalah mengambil keputusan-


keputusan strategis, maka takkala menjadi pemimpin yang terutama adalah
bagaimana kita memiliki tiga pilar utama kepemimpinan. Yakni kemampuan yang
meliputi Intellectual Quality, Emotional Quality dan Spiritual Quality. 
Kualitas intelektual membuat kita mampu memilih data, informasi, dan opini.
Dalam ranah intelektual, pertanggungjawaban kita berikan kepada keilmuan
dan standard-operating-procedures  yang sudah ada
Data emosional akan menunjukkan bahwa kita mampunyai kemampuan untuk
membuat keputusan dengan tepat, dan akurat.
Dalam ranah emosional, pertanggungjawaban kita berikan kepada manusia-
mansusia lain yang terkait sebagai manusia.
Dengan pengusaaan Spiritual Quality kita mempunyai fondasi nilai bahwa
keputusan yang kita buat, apapun keputusan itu, harus kita
pertanggungjawabkan sendiri
Dalam ranah spiritual, pertanggungjawaban akan diminta setelah kita mati dan
menghadap Yang Maha Kuasa.
Alhasil, kita harus memahami tugas daripada seorang pemimpin adalah  sebagai
pelopor dan penanggungjawab, ideology dan planner, bapak dan ibu atau orang tua
dan symbol of group, contoh dan pendukung , pengarah dan penggerak, wakil dari
anggota dan pengembang imajinasi. Dengan demikian, si pemimpin
bukan pemimpin saja, namun  seorang bapak, penasehat, pelindung dan 
teladan. Pepatah mengatakan “Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing  Madya Mangun
Karsa, Tut Wuri Handayani  adalah BENAR!.

Pelajar NU sekarang adalah pemimpin NU masa mendatang.  Ikatan Pelajar NU


(IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) merupakan gerbang pertama masuk
untuk mengenal apa itu Nahdlatul Ulama. Orang tidak mengenal Nahdlatul Ulama,
akan sulit menjadi penerus NU karena akan sulit menggerakkan jamiyyah
Nahdlatul Ulama.

Sumber: https://www.nu.or.id/daerah/ipnu-dan-ippnu-jadi-gerbang-pertama-
mengenal-nu-XvOEM

Belajar, berjuang, Bartakwa. “Ketika kita menjadi seorang pemimpin ya kita harus
belajar, bagaimana kita hendak berjuang ya kita harus belajar, pun dengan
bertakwa kita harus belajar dulu untuk menuju ketakwaan itu,”

Sumber: https://www.nu.or.id/daerah/ipnu-dan-ippnu-jadi-gerbang-pertama-
mengenal-nu-XvOEM

“Masing-masing kalian adalah pemimpin dan akan ditanya tentang


kepemimpinannya. Seorang imam (kepala negara) adalah pemimpin dan akan
ditanyai tentang kepemimpinannya. Seorang laki-laki adalah pemimpin dalam
keluarganya dan akan ditanyai tentang kepemimpinannya. Setiap perempuan
adalah pemimpin di rumah suaminya dan akan ditanyai tentang kepemimpinannya.
Setiap asisten rumah tangga adalah pemimpin pada harta majikannya dan akan
ditanyai tentang kepemimpinannya. Setiap laki-laki juga pemimpin pada harta
orangtuanya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Setiap kalian adalah
pemimpin dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. (HR al-Bukhari dan
Muslim)
Sumber: https://islam.nu.or.id/khutbah/konsep-kepemimpinan-nabi-muhammad-
GNkoP

Level 1: Position
Level terendah dalam kepemimpinan adalah posisi. Level ini
tidak memerlukan kemampuan dan usaha. Orang bisa
mengangkat Anda untuk menduduki posisi pemimpin. Tidak ada
yang salah dengan posisi tetapi jika Anda hanya mengandalkan
posisi agar orang mengikuti Anda, Anda keliru besar. 
Namun, level posisi merupakan tempat yang sangat baik bagi
Anda untuk mulai belajar bertumbuh menjadi pemimpin yang
baik. Gunakan waktu Anda di level ini untuk belajar bagaimana
memimpin diri Anda sendiri - mengatur prioritas-prioritas Anda
dan menjalankan disiplin diri. Jika Anda berhasil melakukannya,
Anda akan siap untuk beralih ke level berikutnya.

Level 2: Permission
Kata kunci di level ini adalah relasi. Di level ini, orang
mengikuti Anda karena mereka menginginkannya. Dengan kata
lain, mereka memberikan izin (permission) kepada Anda untuk
memimpin mereka. 

Agar mencapai level ini, Anda harus mengenal orang-orang


yang Anda pimpin dan membangun relasi dengan mereka. Anda
tidak bisa memimpin tanpa orang, artinya Anda perlu menyukai
orang-orang jika Anda ingin memimpin mereka. 
Ketika Anda menyukai orang-orang dan memperlakukan mereka
sebagai individu yang memiliki nilai, Anda mulai
mengembangkan pengaruh positif di dalam diri mereka.
Kepercayaan mulai tumbuh yang biasanya menumbuhkan rasa
hormat. Lingkungan menjadi lebih positif. 
Ada tiga pertanyaan dari para pengikut yang harus Anda jawab
dan renungkan: (1) Apakah Anda peduli dengan
saya? (2) Apakah Anda bisa menolong saya? (3) Apakah saya
bisa mempercayai Anda? Orang tidak akan mengikuti Anda jika
mereka tahu bahwa Anda tidak peduli dengan mereka. 
Orang tidak akan mengikuti Anda sebagai pemimpin jika
mereka tidak yakin bahwa Anda bisa menolong mereka menjadi
lebih baik dan meraih apa yang mereka impikan.

Level 3: Production
Pemimpin yang baik tahu bagaimana memotivasi orang-
orangnya untuk menyelesaikan pekerjaan atau mencapai target.
Menyelesaikan pekerjaan atau meraih target atau mencapai
keberhasilan adalah inti dari kepemimpinan level 3. 
Pada level ini, pemimpin yang berhasil menunjukkan
produktivitas dan keberhasilan akan membangun dan
memperkuat pengaruh dan kredibilitas mereka. 
Orang mengikuti Anda masih karena mereka menginginkannya
tetapi tidak lagi karena relasi saja melainkan karena mereka
sudah melihat sendiri bahwa Anda berhasil memajukan
organisasi, Anda berhasil meningkatkan laba perusahaan.
Anda berhasil menjadi pemimpin yang efektif. Mereka
mengikuti Anda karena rekam jejak Anda, karena apa yang telah
Anda lakukan untuk organisasi atau perusahaan.
Di level 3 ini, ada 3 hal yang terjadi. 
Pertama, Anda memimpin melalui contoh dan keteladanan.
Banyak pemimpin berperan seperti travel agents yang
mengirimkan orang-orang ke tempat yang belum pernah ia
kunjungi. Pemimpin yang baik akan berperan seperti tour
guide yang mengajak orang-orang dan menunjukkan tempat-
tempat yang pernah ia kunjungi.

Kedua, Anda menciptakan sebuah momentum yang


mengakselerasi kemajuan organisasi Anda. Orang-orang dengan
suka dan rela hari maju bersama Anda dan tim naik ke level
efektivitas yang lebih tinggi. Di level ini, ketika momentum
terjadi, 80% persoalan organisasi akan terselesaikan. 
Ketiga, Anda akan menarik orang-orang yang lebih baik ke
organisasi Anda karena Anda telah berhasil menjadi pemimpin
yang lebih baik. Di sini berlaku hukum tarik-menarik, the law of
magnetism, Anda hanya bisa menarik orang-orang yang
levelnya sama atau di bawah Anda.
Level 4: People Development

Kalau level 3 kata kuncinya produksi, level 4 kata kuncinya


reproduksi. Tujuan di level 4 adalah mengidentifikasi dan
mengembangkan sebanyak mungkin pemimpin dengan
menginvestasikan waktu, tenaga, dan sumber daya Anda untuk
membantu mereka bertumbuh menjadi pemimpin.
Ketika ada lebih banyak pemimpin dalam organisasi Anda, misi
organisasi akan dapat lebih cepat diwujudkan. Anda
mereproduksi diri Anda sendiri di dalam diri mereka. Kalau di
level 3 yang terjadi adalah penambahan untuk organisasi, di
level 4 yang terjadi adalah multiplikasi atau pelipatgandaan bagi
organisasi Anda.

Semakin banyak Anda melahirkan pemimpin, semakin besar


kemungkinan bagi Anda untuk mengubah kehidupan semua
anggota tim dalam organisasi Anda. Sebagai hasilnya, orang-
orang mengikuti Anda karena apa yang telah Anda lakukan
untuk kehidupan mereka secara pribadi. 

Ada 5 tahap yang harus Anda lakukan untuk mencapai level ini. 

Pertama, Anda melakukannya sendiri terlebih dahulu. 


Kedua, Anda melakukannya dan mengajak orang-orang untuk
melihat bagaimana Anda melakukannya. Anda membawa
mereka kepada berbagai situasi yang berbeda dan bagaimana
Anda menghadapi berbagai situasi tersebut. Anda menunjukkan
kepada mereka bagaimana mengatasi setiap kesulitan dan
tantangan yang ada. 

Ketiga, mereka melakukannya dan Anda berada bersamanya.


Anda membantu mereka untuk melakukannya dengan lebih
baik, untuk menyempurnakan sentuhan mereka. 

Keempat, mereka melakukannya sendiri tanpa kehadiran Anda


lagi. Mereka sudah bisa mandiri. 

Kelima, mereka melakukannya dan mengajak orang lain


bersama mereka. Di langkah kelima inilah terjadi multiplikasi
atau pelipatgandaan.

Level 5: Pinnacle

Level tertinggi sekaligus yang paling menantang. Anda akan


mencapai level ini jika Anda mau menginvestasikan hidup Anda
untuk orang-orang lain dalam waktu yang lama. 
Jika Anda konsisten dan bersungguh-sungguh, terus
mengembangkan diri Anda sendiri di setiap level, dan
mengembangkan para pemimpin yang mau dan mampu
mengembangkan pemimpin-pemimpin baru, Anda akhirnya
akan mencapai level Pinnacle. 

Anda telah melakukan banyak sekali hal dengan sangat baik


untuk kurun waktu yang sedemikian lama. Anda telah
melahirkan para pemimpin level 4. Sekarang, orang-orang
mengikuti Anda karena siapa Anda dan apa yang Anda
representasikan. Kata kuncinya adalah respect atau rasa hormat.
Level kepemimpinan ini melampaui posisi, organisasi, dan
kadang industri.

Sebagai catatan, ketika naik ke level di atasnya, bukan berarti


Anda meninggalkan level di bawahnya. Anda akan tetap
mengerjakan level di bawahnya ketika Anda naik ke level
berikutnya. 

Ketika Anda mencapai level 4 misalnya, Anda juga masih


berproduksi (level 3), membangun relasi (level 2), dan tetap
mempertahankan posisi (level 1). Semakin tinggi level Anda,
semakin solid dan kuat fondasi kepemimpinan Anda, dan
semakin lama keberhasilan yang Anda raih akan bertahan.
Anda juga berada di posisi yang berbeda bagi orang yang
berbeda. Ketika Anda naik level, semakin sedikit orang yang
bisa mengikuti level Anda. Misalnya Anda sudah mencapai
level 4, dan Anda memimpin 10 orang, maka mungkin ada 4
orang yang bisa berelasi dengan Anda sebagai pemimpin di
level 4, 2 orang berelasi dengan Anda di posisi level 3, 2 orang
berelasi dengan Anda di posisi level 2, dan sisanya mungkin
masih berelasi dengan Anda di posisi level 1. 

Anda memimpin 10 orang tetapi Anda akan berelasi secara


berbeda dengan orang yang berbeda sesuai level mereka. Dan
Anda akan membawa mereka satu per satu ke level berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai