Anda di halaman 1dari 5

RINGKASAN BUKU JOHN C.

MAXWELL
DEVELOPING THE LEADER WITHIN YOU
Buku ini menjelaskan betapa besarnya pengaruh seorang pemimpin kepada bawahannya.
Seorang pemimpin memiliki lima tingkatan atau level dalam kepemimpinan.
- Pertama level Jabatan, level ini menjelaskan bahwa mungkin saja seorang pemimpin
berkuasa karena ditunjuk menduduki kewenangan, tetapi memimpin bukan sekedar
memiliki kewenangan namun juga lebih dari mendapatkan pekatihan teknik dan
mengikuti aturan yang ada. Terdapat beberapa ciri pemimpin yang mengandalkan jabatan
seperti: memperoleh rasa aman berdasarkan gelar, didapat melalui sebuah penunjukan,
hanya diikuti sebatas wilayah kewenangannya.
- Level dua menjelaskan tahapan perkenaan, level ini memiliki ciri menggunakan “ukuran
mematuk” yang saat ini digunakan untuk mendiskripsikan semua tipe kelompok
masyarakat, level ini memiliki tujuan utama pada pengembangan orang lain.
- Level tiga mengenai produktivitas, saat level hubungan orang berkumpul untuk mencapai
suatu tujuan tertentu, namun level produktivitas mereka berkumpul untuk menghasilkan
sesuatu hasil. Level empat tentang pengembangan orang lain, seorang pemimpin disebut
hebat bukan karena kekuasaannya melainkan karena kemampuan mengembangkan orang
lain. Kesetiaan  kepada pemimpin yang mencapai puncak merupakan ciri utama dari level
ini.
Kepemimpinan bukanlah klub eksklusif bagi orang-orang yang berbakat memimpin. Sifat-sifat
yang menjadi bahan dasar kepemimpinan dapat dibentuk. Hubungkan sifat-sifat tersebut dengan
semangat Anda dan tidak ada yang bisa menghentikan Anda menjadi seorang pemimpin.

Semua pemimpin yang efektif memiliki visi tentang setiap hal yang harus mereka capai
Visi itu menjadi energi di balik semua usaha dan kekuatan yang mendorong diri melalui semua
masalah. Dengan visi, seorang pemimpin akan bertindak dengan penuh tekad dan fokus. Maka,
yang diperlukan untuk menyemangati diri Anda hanya satu kata: visi.

Semua pemimpin besar memiliki dua hal: mereka tahu tujuan mereka, dan mereka mampu
meyakinkan yang lainnya untuk mengikuti. Orang lain akan memandang Anda dengan aneh
kalau Anda tidak bisa menceritakan tujuan organisasi yang Anda pimpin.

Visi adalah permulaan yang akan membentuk pemimpin, tetapi agar visi itu tumbuh dan butuh
ditindaklanjuti, Anda harus bertanggung jawab atasnya. Sebab, orang-orang tidak mengikuti
sebuah impian dengan sendirinya. Mereka mengikuti pemimpin yang memiliki impian itu dan
mampu menyampaikannya dengan efektif.

Biarkan mereka melihat hati Anda sebelum melihat harapan Anda. Mereka tidak peduli seberapa
banyak Anda melihat sampai mereka melihat seberapa besar Anda peduli. Sekali lagi, orang-
orang memercayai pemimpin mereka sebelum memercayai visi pemimpinnya.
Tanamkan kepercayaan, jadilah transparan dan sabar. Mulailah dari posisi mereka dengan
melihat melalui sudut pandang mereka. Cari dan temukan mimpi serta harapan mereka. Mulailah
membangun jembatan antara visi organisasi dan tujuan pribadi mereka.

Gunakan pendekatan “semua menang”. Ingat, ketika Anda menolong mereka mendapatkan apa
yang mereka inginkan, mereka akan membantu Anda mendapatkan apa yang Anda harapkan. Ini
hanya bisa dicapai dengan membangun hubungan yang kuat dengan mereka.

Pemimpin dengan visi meyakini bukan hanya apa yang Anda bayangkan bisa dikerjakan,
melainkan juga harus dilakukan. Maka, sangat penting pula bagi pemimpin untuk membimbing
orang-orang yang tergabung di dalam tim Anda.
Mereka harus menemukan gagasan-gagasan hebat dari Anda. Mereka harus mengejar
keuntungan pribadi serta visi Anda dalam upaya membangun hubungan yang saling bisa
menguntungkan. Maka secara otomatis, mereka akan suka rela berjuang bersama Anda.
Kepemimpinan bukan soal jabatan, melainkan kemampuan untuk memengaruhi orang
lain

Kebanyakan orang mendefinisikan kepemimpinan sebagai kemampuan meraih suatu jabatan,


bukan mendapatkan pengikut. Akibatnya, mereka berlomba-lomba mengejar jabatan, pangkat,
atau gelar dan begitu mendapatkannya, mereka kira telah menjadi pemimpin.

Tipe pemikiran seperti itu biasanya mendatangkan dua masalah, yakni dia frustasi karena
memiliki sedikit pengikut dan orang yang tidak menjadi pemimpin tidak akan menganggapnya
sebagai pemimpin sejati. Artinya, sebenarnya dia tidak mendapat dukungan secara emosional.

Permasalahannya bukan apakah Anda mampu memengaruhi orang lain atau tidak, karena yang
harus ditetapkan adalah Anda ingin memberi pengaruh seperti apa? Sebab, bisa saja orang lain
mengikuti Anda bukan lantaran ke mana Anda mengajak mereka, tetapi karena tunduk pada
kekuasaan/jabatan yang Anda miliki.

Maaf, jabatan adalah level terendah dalam kepemimpinan. Satu-satunya pengaruh yang Anda
miliki adalah pengaruh yang mengiringi gelar Anda. Orang yang berada pada level ini menyukai
hak wilayah, protokol, tradisi, dan grafik organisasi.

Selama kekuasaan tidak dijadikan dasar kewenangan yang melampaui kesepakatan bersama,
semua hal itu akan baik-baik saja. Akan tetapi, jangan harap Anda bisa menggunakannya sebagai
pengganti keahlian memimpin.

Lantas, dari mana pemimpin sejati dapat ditemukan? Pemimpin sejati dapat dikenali dari
bagaimana orang-orang yang dipimpinnya menunjukkan hasil kerja yang luar biasa. Seorang
pemimpin disebut hebat bukan karena kekuasaannya, melainkan karena kemampuannya
mengembangkan orang lain.

Loyalitas kepada pemimpin mencapai puncak tertingginya ketika pengikut secara pribadi
berkembang melalui bimbingan pemimpinnya. Pada level ini, banyak hal baik yang terjadi: laba
meningkat, rasa percaya diri, dan antusiasme pun meningkat.
Akhirnya, hubungan yang terjalin bukan sekadar untuk berkumpul saja, tetapi mereka berkumpul
bersama Anda untuk mencapai sebuah tujuan. Mereka gemar berkumpul untuk menghasilkan
sesuatu. Dengan kata lain, mereka selalu berorientasi pada hasil.
Pemimpin yang produktif adalah pemimpin yang bisa membawa perubahan positif

Di zaman yang penuh dengan perubahan yang cepat ini, Anda harus berada di depan untuk
mengelola perubahan. Anda mengajak mereka untuk bertumbuh dengan menunjukkan caranya.
Sehingga Anda tidak akan tertinggal dari para pemimpin di tempat lain.

Anda harus memahami dua syarat penting untuk beradaptasi dengan perubahan, yakni
mengetahui kebutuhan teknis perubahan tersebut, dan memahami tuntutan sikap serta
memotivasi yang dibutuhkan untuk melakukannya.

Namun, yang lebih sering terjadi, ketika hasilnya tidak berubah, penyebabnya adalah karena
Anda kurang dan tidak tepat memotivasi, bukan karena kurangnya hal-hal yang bersifat teknis.

Sebab, seorang manajer biasanya akan lebih terampil dalam kebutuhan teknis perubahan,
sedangkan pemimpin memiliki pemahaman lebih terhadap tuntutan perilaku dan motivasi yang
dibutuhkan pengikutnya.

Orang tidak akan berubah sampai mereka merasakan keuntungan perubahan itu melebihi
kerugian jika terus bertahan dengan kondisi saat ini. Yang sering kali tidak disadari pemimpin
adalah pengikut akan selalu mengukur untung-rugi terhadap untung-rugi diri sendiri, bukan
organisasi.

Kapan pun perubahan akan terjadi, pertanyaan yang ada dalam benak setiap orang adalah,
“Bagaimana perubahan ini akan memengaruhi saya?” Maka, biasanya akan ada tiga kelompok
saat terjadi perubahan: mereka yang merasa dirugikan, mereka yang netral, dan mereka yang
diuntungkan.

Masing-masing kelompok jelas berbeda kondisinya dan harus Anda tangani dengan penuh
kepekaan, tetapi juga tetap harus tepat sasaran. Tunjukkan bahwa perubahan yang Anda ajukan
adalah yang terbaik bagi semua orang. Keuntungan perubahan bukan untuk Anda sendiri, orang
lain tetap harus Anda dahulukan.
Kepemimpinan dengan integritas tinggi mampu meningkatkan kepercayaan para pengikut
dan menghasilkan reputasi yang solid

Integritas bukanlah apa yang Anda lakukan, melainkan jati diri Anda. Sebaliknya, jati diri Anda
menentukan apa yang Anda lakukan. Integritas pun menentukan keinginan mana yang harus
dimenangkan. Karena setiap hari, Anda berjuang untuk membuat keputusan yang tepat.

Integritas menentukan jati diri Anda sekaligus bagaimana Anda merespon konflik. Integritas
menyatukan perkataan, pikiran, dan perbuatan Anda menjadi pribadi yang utuh. Sehingga, ketika
ketiganya hendak menyimpang, Anda tidak akan membiarkannya terjadi.
Bahaya bila Anda sering berusaha memotivasi pengikut Anda dengan tipu muslihat yang dangkal
dan tidak bertahan lama. Padahal, yang mereka butuhkan bukanlah slogan untuk diucapkan,
melainkan seorang panutan untuk diperhatikan dan diteladani.

Semakin Anda bisa dipercaya, orang akan semakin yakin untuk mengikuti Anda. Sebaliknya,
semakin Anda tidak bisa dipercaya, mereka akan semakin ragu untuk mengikuti Anda. Maka
ingatlah: Apa yang mereka dengar, itulah yang mereka pahami. Apa yang mereka lihat, itulah
yang mereka percayai!

Jadi, integritas menghasilkan reputasi yang solid, bukan sekadar pencitraan. Apa bedanya?
Pencitraan adalah apa yang orang pikir tentang Anda. Sedangkan integritas adalah siapa Anda
sebenarnya. Maka, integritas berarti menerapkannya pada diri sendiri sebelum memimpin orang
lain.
Pemimpin yang peduli pada pengembangan potensi anggota tim akan menghasilkan
kinerja terbaiknya

Semua pemimpin memiliki “cerita berkesan” dari pengalaman mereka memimpin dan
mengembangkan staf. Mungkin Anda akan menertawakan sendiri pengalaman Anda, tetapi hal
itu memberikan Anda kesempatan kedua untuk membangun tim yang lebih tangguh.

Di samping segala masalah yang muncul dalam mengembangkan staf, dua hal pasti terjadi.
Pertama, hanya ketika Anda mengembangkan tim, Anda akan terus berhasil. Kedua, hanya jika
Anda mengembangkan sebuah tim, pengaruh Anda akan terus berlipat ganda.

Maka, jangan salah dalam memilih orang yang tergabung dalam tim Anda. Sebab, pemimpin
yang cakap memilih orang-orang yang tepat. H. Ross Perot merekrut orang-orang terbaik yang
bisa ia temukan. Motonya, “Elang tidak berkelompok. Kamu harus menemukan mereka satu per
satu.”

Maksudnya, Anda tidak bisa membangun tim yang kuat dari kumpulan orang yang lemah.
Pilihlah orang yang cakap, mengingatkan mereka agar tidak menempuh jalan pintas, dan
mendukung mereka hingga mencapai kemampuan yang maksimal.

Jika Anda memiliki keraguan serius terhadap seorang anggota staf dan tetap tidak menghasilkan
kemajuan meski sudah mendampinginya, lebih baik Anda memindahkannya ke tempat lain.
Ketika Anda membebaskannya, sesungguhnya Anda sedang memberikan kesempatan kepadanya
untuk sukses di tempat lain yang lebih tepat.

Jadi, sejak awal, skenario terbaik adalah melakukan wawancara dengan baik, merekrut mereka
dengan teliti, kemudian mulai mengembangkan staf Anda hingga mencapai potensi terbaik
mereka.

Karena sebagai sebuah tim yang andal, inilah tiga tahap yang seharusnya Anda lakukan: Anda
memaksimalkan potensi Anda, Anda memaksimalkan potensi orang-orang penting dalam tim,
kemudian mereka memaksimalkan potensi Anda. Jadi, satu tim saling menguatkan dan saling
mengembangkan potensi.
Sekarang, luangkanlah waktu sejenak untuk melihat semua potensi pada tim Anda. Pastikan
mereka bertumbuh dan berkembang. Orang-orang yang cakap, potensial dan memberikan
kontribusi yang positif, harus Anda dukung sampai mereka meraih prestasi tertingginya.

Anda mungkin juga menyukai