Rolib Sitorus, S.H., M.H. Andy Tonggo Sihombing, S.H., M.AP. Ricky Banke, S.H., M.H. Albert Lodewyk Sentosa Siahaan, S.H., M.Kn.
MODERATOR
Sryani Br.Ginting, S.H., M.Hum. Febri Wiyata Sinaga, S.H., M.Hum, MA. Tristan Kenneth Liu
Oleh:
Dr. Alum Simbolon, S.H., M.Hum.
(Ketua Program Studi Ilmu Hukum UPH Kampus Medan)
Pengalaman Organisasi :
1. Wakil Ketua O.S.I.S Tahun 2014 SMP Methodist-2.
2. Ketua Komisi Pemilihan Umum Tahun 2016 SMA Methodist-2.
3. Anggota Toast Master District 87 Master Medan Advanced Club 2020.
4. Event Director VATSIM Indonesia.
Pengalam Kepimpinan:
1. Komisaris Tingkat 18L1 UPH Medan Tahun Periode Semester
Ganjil 2018/2019, Semester Genap 2018/2019, Semester Ganjil
2019/2020, Semester Akselerasi 2019/2020, Semester Ganjil
2020/2021.
2. Partisipasi Seminar
-How To Be International Lawyer oleh Hotman Paris Hutapea
2016 UPH Medan Aryaduta.
-Sales Sniper oleh James Gwee 2017.
PEKERJAAN:
Dosen - Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum
UPH Kampus Medan
Publikasi Artikel:
1. Penegakan Hukum Terhadap Kejahatan Dunia Maya
(Jurnal SAINTECH, Edisi Khusus Dies Natalis, Juli 2010)
2. Peran Dan Kedudukan Komisi Pemilihan Umum Dalam Pemerintahan
Negara Indonesia (Jurnal SAINTECH, Maret 2013)
3. Kartu Tanda Penduduk Dan Masa Berlakunya (Suatu Tinjauan Atas
Peraturan Daerah Kabupaten Karo Nomor 03 Tahun 2011 Tentang
Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan
(Jurnal SAINTECH, September 2013)
TRUE KNOWLEDGE - FAITH IN CHRIST - GODLY CHARACTER
4. Hak Penguasaan Atas Tanah Dalam Kawasan Hutan (Kajian Terhadap
Putusan Mahkamah Agung Sebagai Uji Materi Atas UU Nomor
41 Tahun 1999 (Jurnal SAINTECH, Juni 2014)
5. The Establishment Of Holding Company For Indonesian State-
OwnedEnterprises (Option Or Requirement)
(LEGAL STANDING, Jurnal Ilmu Hukum, Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Ponorogo), Juli 2019.
6. Pengaturan Kerjasama Pemerintahan Desa Dengan Pihak Ketiga
Dalam Pembangunan Desa (Arrangement Of Village Government
Cooperation Withthird Parties In Village Development), Jurnal
STIPRO, Juli 2020.
ORGANISASI / KEPANITIAAN:
Jan 2017 - 2020 : Unit Satuan Tugas Sapu Bersih
Pungutan Liar Kabupaten Karo
Nop 2019 - 2024 : Pengurus Majelis Pendidikan Kristen
Wilayah Sumatera Utara - NAD Masa
Layanan 2019-2024.
Oleh :
eteachers
url address
STUDENT
PARADIGMA BARU
DALAM
eservices
PEMBELAJARAN
Pembelajaran Online
Pembelajaran on-line adalah pembelajaran yang menggunakan
internet untuk menyampaikan bahan ajar kepada mahasiswa yang
dipisahkan oleh waktu atau jarak, atau keduanya, medium yang
digunakan adalah sistem komunikasi jaringan.
Perancangan Pembelajaran on-line harus memperhatikan hal-hal
berikut :
1. Hasil belajar yang diinginkan (learning outcomes) internet
lebih bermanfaat untuk hasil belajar kognitif ketimbang
pengembangan keterampilan psikomotor (psychomotor skill
development) atau perubahan sikap (attitudinal change).
2. Penggunaan konsep interactions dan interactivity seringkali
dikacaukan antara penggunaan konsep interaksi dengan konsep
interaktif. Interaksi merujuk kepada keterlibatan perilaku
dimana secara langsung saling mempengaruhi; interaktif
merujuk kepada lingkungan belajar dua arah.
3. Lingkungan on-line sebagai komunitas belajar meskipun
tampaknya sebagai perolehan pengalaman yang terisolasi
karena hanya berhadapan pada komputer, tetapi dapat
dirancang untuk membentuk komunitas belajar seperti
perancang, tutor kelompok, kolaborasi sehingga berkembang
kreativitas dan partisipasi.
Dasar Hukum Pembelajaran Online
• UU Sistem Pendidikan Nasional 20/2003
• UU Pendidikan Tinggi 12/2012
• Permendikbud109/2013 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh
di Pendidikan Tinggi
• Permendikbud 4/2014 Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi • Permendikbud
50/2014 tentang SPMI
• Permenristekdikti 44/2015 tentang
Stantar Nasional Pendidikan Tinggi
UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
Pasal 31
(1) Pendidikan jarak jauh merupakan proses belajar mengajar yang
dilakukan secara jarak jauh melalui penggunaan berbagai media
komunikasi.
(2) Pendidikan jarak jauh sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bertujuan:
a. memberikan layanan Pendidikan Tinggi kepada kelompok
Masyarakat yang tidak dapat mengikuti Pendidikan secara
tatap muka atau reguler; dan
b. memperluas akses serta mempermudah layanan Pendidikan
Tinggi dalam Pendidikan dan pembelajaran
Pembelajaran Hukum
Pembelajaran Secara Konvensional
Pada era sebelum tahun 2000
kegiatan pembelajaran (kuliah) pada
satuan pendidikan tinggi dilakukan
secara konvensional :
Perkuliahan dilakukan secara
terjadwal
Dosen dengan Mahasiswa dalam
perkuliahan tatap muka secara
langsung dalam kelas kuliah.
Pembelajaran Dosen
dominan melalui buku
dan Diktat Kuliah
Mahasiswa umumnya
lebih pasif sebagai
pendengar
Bahan kuliah belum ter-
update dengan cepat.
Tantangan Pembelajaran Hukum Secara
Konvensional
Materi kuliah lebih banyak didominasi materi yang berorientasi
kepada implementasi hukum di belahan bumi barat karena
kecenderungan pemahaman hukum berdasarkan asas
konkordansi.
Materi kuliah relatif menggunakan bahan-bahan dan contoh
kasus yang klasik.
Penanan politik hukum negara Indonesia yang ada pada era
sejak kemerdekaan hingga sebelum era reformasi yang
mempengaruhi pembelajaran hukum di perguruan tinggi.
Pembelajaran
Berbasis Media Online
Pembelajaran berbasis media online
merupakan suatu kegiatan
pembelajaran yang memanfaatkan
media situs (secara online) yang bisa
diakses melalui jaringan internet.
Pembelajaran berbasis media online
atau yang dikenal juga dengan
application learning merupakan salah
satu jenis penerapan dari pembelajaran
elektronik (e-learning).
Aplikasi pada dasarnya adalah
kumpulan informasi yang
tersedia di komputer yang bisa
diakses karena adanya jaringan
yang tersedia di komputer
tersebut. Oleh karena itu,
pembelajaran berbasis media
online bisa dilaksanakan karena
adanya jaringan internet, dan
sering disebut dengan nama on-
line course.
Secara umum sistem aplikasi di internet terbagi menjadi dua
jenis, yaitu : Synchronous system dan asynchronous system.
Synchronous system merupakan aplikasi yang berjalan secara
waktu nyata dimana seluruh pemakai dapat berkomunikasi
pada waktu yang sama, contohnya: chatting
Asynchronous system adalah aplikasi yang tidak tergantung
pada waktu tertentu, dimana seluruh pemakai dapat
mengakses ke sistem dan melakukan komunikasi antar
mereka disesuaikan dengan waktunya masing-masing,
contohnya: e-mail.
Media Pembelajaran Hukum
Secara Online
Internet
Melalui penggunaan akses Internet mahasiswa dapat
mengakses berbagai sumber buku referensi hukum,
perundang-undangan, putusan pengadilan, video persidangan
(misalnya Sidang Mahkamah Konstitusi, Sidang Pengadilan
Niaga, dan lain-lain).
Hal ini yang membuat pembelajaran hukum konvensional
sangat berbeda dengan pembelajaran berbasis media online.
Dari bahan-bahan, misalnya video tentang persidangan ini
akan membantu mahasiswa untuk mendiskusikan bagaimana
hukum acara yang digunakan dalam persidangan, bagaimana
pertimbangan hakim dalam memutus perkara, dan
sebagainya.
Bahan-bahan buku, jurnal ilmiah hukum, penelitian hukum,
tata cara pendirian perusahaan, pasar modal dan bursa saham,
jual beli perusahaan, pengambilalihan suatu perusahaan, dapat
dengan mudah diperoleh mahasiswa sehingga mahasiswa
memperoleh bahan-bahan hukum yang tidak terbatas.
Pembelajaran secara Synchronous
Secara Synchronous, Dosen akan memberi kuliah secara real time
dengan tempat yang berbeda-beda antara Dosen dengan mahasiswa
secara bersama yang dihubungkan dengan jaringan internet.
Dalam perkuliahan ini Dosen akan memberikan kuliah dengan mata
kuliah sesuai dengan Kurikulum Operasional yang ditetapkan oleh
Program Studi. Pada perkuliahan ini dapat dimanfaat seperti kuliah
biasa sehinggan ada interaksi antara Dosen dengan mahasiswa
seperti biasa.
Pembelajaran secara Asynchronous
Secara Asynchronous, Dosen berkomunikasi dengan
mahasiswa melalui media aplikasi, misalnya di UPH adalah
menggunakan MOODLE (Learning Management System), atau
melalui Microsoft Teams, serta juga kombinasi kedua aplikasi
tersebut.
Dengan Asynchronous ini Dosen dapat memberikan bahan-
bahan kuliah, tugas-tugas perkuliahan yang dapat diakses
dimana saja dan kapan saja. Mahasiswa juga melakukan diskusi
dengan mahasiswa lain atau membentuk group diskusi untuk
membahas suatu materi perkuliahan.
Tantangan dalam Pembelajaran Online
a. Masalah penyediaan sarana prasarana baik bagi mahasiswa,
maupun kampus
b. Kurangnya tenaga pendidik yang trampil berteknologi, kreatif,
dan inovatif untuk menyusun bahan ajar berbasis web yang
interaktif dan dapat selalu diperbaharui
c. Masyarakat masih mengutamakan formalitas dan legalitas
(belajar konvensional)
d. Disiplin dalam belajar masih kurang, sedangkan dalam belajar
berbasis web sangat ditekankan pada disiplin mandiri
e. Validitas hasil ujian
Sekian
&
Terima kasih.
PEMBACAAN CV
Research Interests:
Humanity, Constitution & Environmental Law, Bussiness
Education:
2010 Master of Public Administration (Public Policy), Universitas Medan
Area. Medan. Indonesia.
2006 Bachelor of Law, major (Criminal Law). Universitas Sumatera
Utara, Medan, Indonesia
RESEARCH EXPERIENCES:
1. Penegakan Hukum Administrasi Lingkungan Hidup di Indonesia.
(December 2017).
2. Penegakan Hukum Lingkungan Hidup Berdasarkan UU No.32 Tahun 2009
Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. (December 2017).
3. Politik Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam di Indonesia (December
2015).
4. Perkembangan Hukum Lingkungan di Indonesia (2018).
5. Spiritualitas Dalam Akademik (2019)
6. Profesionalisme Penegak Hukum Dalam Peraturan Perundang-undangan di
Indonesia (2020)
Oleh :
Oleh :
Oleh :
Ricky Banke, S.H., M.H.
Universitas Pelita Harapan Kampus Medan
2020
Sumber : Japan House London
Teknologi berkembang dengan sangat pesat. Penggunaan teknologi
kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) serta teknologi berbasis data dalam
kehidupan sehari-hari disadari ataupun tidak sesungguhnya telah masuk ke
berbagai sendi-sendi kehidupan masyarakat dunia termasuk masyarakat
Indonesia. Era inilah yang kemudian dinamakan Era Masyarakat 5.0 (Era
Society 5.0), karena dalam keseharian kehidupannya masyarakat telah jamak
menggunakan teknologi sebagai sarana memudahkan kehidupan pribadi
ataupun kehidupan profesionalnya.
Sumber : KeidanrenSDGs.com
Sumber : KeidanrenSDGs.com
Sumber : ResearchGate
Era masyarakat 1.0 hingga 5.0 tentu memiliki tantangan yang berbeda. Ini
sebabnya perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan yang akan
menghasilkan kaum terpelajar, cendikia-cendikia muda, calon profesional
muda, perlu melakukan aktualisasi pengembangan kurikulum agar dapat
mengedukasi dan melatih seluruh mahasiswanya agar kelak menjadi insan
yang berkarakter yang mampu bersaing secara keilmuan maupun keahlian
dengan masyarakat dunia secara global dalam Era Masyarakat 5.0.
Sumber : World Economic Forum
Pendidikan karakter dalam proses pembelajaran setidaknya
bertujuan untuk meminimalisir terjadinya degradasi moral sebagai
dampak dari kemajuan teknologi yang begitu pesat. Pada Era ini
mahasiswa juga ditekankan untuk mampu melakukan penguatan
literasi dan praktek yang ditekankan pada 4C, yakni Critical
thinking and problem solving, Creative and innovation, Collaboration,
dan Communication yang artinya mampu berpikir kritis dalam
memecahkan masalah; kreatif dan inovatif dalam mencari solusi;
berkolaborasi dengan berbagai element pendukung; memiliki
penguasaan bahasa dan komunikasi yang baik sebagai sarana
memperoleh informasi sekaligus sarana penyampaian gagasan.
Sumber : ResearchGate
Sumber : Marketing 91
Karakter 4C inilah yang sangat penting dikuasai dan dimiliki setiap
pribadi (sebagai life skill personal) agar mampu bertahan di era
society 5.0 yang penuh kompetisi. Tidak ada cara lain selain harus
mau melakukannya, membuka diri untuk perubahan, membuka
diri untuk lebih banyak belajar.
NIDN : 128089002
Oleh :
• Pendahuluan
• Defenisi Karakter
• Pembentuk Karakter
• Karakter Pancasila
Pendahuluan
• Pendidikan karakter merupakan hal yang sangat
esensi pada saat ini.
• Generasi muda merupakan manusia yang paling
penting memahami pembentukan karakter.
• Karakter Generasi Muda adalah Karakter Pancasila
• Pengaruh Globalisasi dan perkembangan ilmu
pengetahunan menjadi tantangan pembentukan
karakter
• Karakter terbagi dua yaitu karakter yang baik
(positif) dan karakter yang buruk (negatif)
Defenisi Karakter
• Karakter merupakan suatu tindakan dan
perbuatan yang dilakukan berulang ulang
oleh seseorang sehingga menjadi
kebiasaan dimana kebiasaan ini apabila
dilakukan terus menerus akan menjadi
suatu karakter
Pembentuk Karakter
• Lingkungan
• Kebiasaan yang terus diulang ulang
Karakter Pancasila
• Pancasila sebagai sumber hukum,
merupakan sumber dan arah kebijakan
negara.
• Generasi muda adalah bibit yang akan
dewasa dan berbuah dimana buahnya
nanti akan berguna bagi bangsa dan
negara.
1. Sila pertama
• Bahwa sebagai warga negara kita saling menghargai
dan menghormati antara pemeluk agama dann
memberikan kesempatan untuk beragama menurut
keyakinan dan kepercayaannya masing masing.
• Ibadah adalah merupakan rana privat, sehingga
dengan beribadah jangan mengganggu kepentingan
orang yang tidak beribadah atau kepentingan
umum.
2. Sila Kedua
PENDIDIKAN FORMAL:
1. S1 Ilmu Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta (1999-2003)
2. S2 Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Jogjakarta (2003-2005)
ASOSIASI:
1. Asosiasi Dosen Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (ADPPK) Tahun 2017 s/d
sekarang
2. Ikatan Dosen Republik Indonesia (IDRI) Tahun 2018 s/d sekarang
3. Asosiasi Pengajar Hukum Keperdataan (APHK) Tahun 2018 s/d sekarang
4. Asosiasi Pengajar Hukum Adat (APHA) Tahun 2019 s/d sekarang
Oleh :
4. Prinsip Keadilan
5. Prinsip Otonomi
■ Visual
■ Auditory
■ Kinesthetics
Refleksi
■ Siapkah saya …
■ Apa yang mau saya lakukan?
■ Bagaimana saya akan melakukannya?
■ Kapan saya akan lakukan?
■ …
Mari kita siap menapaki Era Society 5.0…!
PEMBACAAN CV
Oleh :
Pendidikan
Characte Hukum
r Berkarakt
Building er
11
Smart Society
11
Smart Society = Super Smart Society = Society 5.0
11
Pendidikan
11
Pendidikan
• mengembangkan kemampuan
• membentuk karakter peradaban bangsa yang bermartabat
• dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa
• menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa
• Berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur
• Berilmu, cakap, kritis, kreatif dan inovatif
• Sehat, mandiri dan percaya diri
• Toleran, peka sosial, demokratis dan bertanggungjawab.
11
Character Building
11
Character Building
• Character = Who We Are
• Revolusi karakter bangsa
• Olah hati (etik dan spiritual)
• Olah rasa (estetik),
• Olah raga (kinestetik)
• Olah = Latihan = Terapkan = Praktekkan
• Hasil tidak Instan = Proses Pembentukan
• Karakter = kualitas mental dan moral, kualitas diri, landasan berpikir
• Karakter yang unggul, maju, baik??
• Kemajuan Teknologi dan era kehidupan harus sejalan
dengan Kemajuan Karakter Bangsa VS Kemunduran Karakter Bangsa
11
Pendidikan Hukum
11
Pendidikan Hukum
12
…Endurance Produces
Character, and Character
Produces Hopes….
Romans 5 :4
12
Output
Motivas
i
Tujuan
Cara
12
TERIMA KASIH
12
Sesi Tanya Jawab
Bit.ly/SeminarPendidikanHukumBerkarakter