Oleh:
i
9. Revita Maduma Manalu (Mahasiswa)
ii
HALAMAN PENGESAHAN
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Judul Penyuluhan : MENANAMKAN BUDAYA ANTI KORUPSI SEJAK
DINI DI KALANGAN SISWA-SISWI SMP NEGERI 1
DENPASAR
________________________________________________
Pelaksana
Nama Lengkap : I Gusti Agung Kiddy Krsna. Z
NIM : 1503005102
Nomor HP : 085737589030
Alamat e-mail : igstagungkiddy@gmail.com
Anggota (1)
Nama Lengkap : Tania Novelin
NIM : 1503005032
Anggota (2)
Nama Lengkap : Putu Anilia A.P
NIM : 1303005170
Anggota (3)
Nama Lengkap : I Gusti Ngurah Yulio M. P
NIM : 1503005127
Anggota (4)
Nama Lengkap : Revita Maduma Manalu
NIM : 1503005172
iii
Anggota (5)
Nama Lengkap : A.A Ngurah Ryan D. P
NIM : 1503005240
Anggota (6)
Nama Lengkap : Ni Kadek Diana Setya. Y
NIM : 1503005245
Anggota (7)
Nama Lengkap : Putu Mita Apsari Dewi
NIM : 1503005264
Anggota (8)
Nama Lengkap : Ni Putu Debby C. K
NIM : 15003005269
Anggota (9)
Nama Lengkap : Ketut Yudagama. J
NIM : 1503005271
Mengetahui,
(Prof. Dr. I Ketut Rai Setiabudhi, SH., MS) (I Gusti Agung Kiddy K. Z)
NIP. 195309141979031002 NIM. 1503005102
iv
ABSTRAK
ABSTRACT
v
PRAKATA
Puji syukur pada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat anugerah-NYA
sehingga dapat dibuatlah laporan penyuluhan tentang “Menanamkan Budaya
Anti Korupsi Sejak Dini Di Kalangan Siswa-Siswi SMP Negeri 1 Denpasar”.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan laporan ini selain untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen, juga untuk memperluas
pengetahuan tentang pentingnya peran generasi muda (mahasiswa) dalam
mengurangi tindak pidana korupsi.
Dalam penulisan laporan ini jika didapati kekurangan dari segi teknik
penulisan maupun isi, maka mohon saran dan kritiknya baik dari Dosen pengajar
maupun dari pembaca, dengan tujuan untuk menyempurnakan laporan penyuluhan
ini serta memperluas pengetahuan penulis tentang Pentingnya Peran Generasi
Muda Dalam Mengurangi Tindak Pidana Korupsi.
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN
ABSTRAK
PRAKATA .......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 3
BAB II. TUJUAN, MANFAAT DAN PEMECAHAN MASALAH
2.1 Tujuan Kegiatan
2.1.1 Tujuan Umum ................................................................................... 4
2.1.2 Tujuan Khusus .................................................................................. 4
2.2 Manfaat Kegiatan
2.2.1 Manfaat Teoritis................................................................................ 4
2.2.2 Manfaat Praktis ................................................................................. 5
2.3 Pemecahan Masalah ............................................................................... 5
BAB III. METODE PELAKSANAAN ............................................................ 6
BAB IV. HASIL YANG DICAPAI .................................................................. 8
BAB V. PENUTUP .......................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Daftar Pertanyaan Responden (Quisioner)
2. Dokumentasi (Foto-foto kegiatan)
3. Daftar Anggota Kelompok dan tugas masing-masing
4. Absensi Anggota Kelompok
5. Absensi Dosen Pembimbing
6. Absensi Peserta
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Albert Hasibuan, 1997, Titik Pandang Untuk Orde Baru, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, h.
342-347.
2.
Ahmad Fawa’id dan Sultonul Huda, 2006, NU Melawan Korupsi:Kajian Tafsir dan Fiqih, Tim
Kerja Gerakan Nasional Pemberantasan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Jakarta, h. 1.
3.
Ermansyah Djaja, 2013, Memberantas Korupsi Bersama KPK, Sinar Grafika, Jakarta, h. 23.
generasi muda yang akan meneruskan tonggak kedaulatan bangsa haruslah memiliki
rasa cinta tanah air serta tertanam nya nilai-nilai kejujuran yang luhur yang dapat
membawa pada perubahan dan era baru bebas korupsi. Korupsi yang kecil pada
awalnya, dapat menjadi tindak pidana korupsi, karna telah merugikan banyak pihak
sehingga sangat diperlukan pencegahan sejak dini. Tindakan pencegahan korupsi
dengan melakukan penyuluhan pada generasi muda untuk menanamkan nilai-nilai
pancasila dalam setiap tindakan generasi muda bangsa, serta mencari solusi bersama
dalam pencegahan terjadinya tindak pidana korupsi di masyarakat dan pada negara.
Tindak pidana korupsi jika tidak diminimalisirkan dengan penyuluhan anti
korupsi kepada generasi muda, akan mengalami perkembangan yang sangat pesat,
ancaman sanksi sekeras apapun terbukti tidak akan dapat mengontrol perilaku subjek
dengan sepenuhnya. Selalu saja ada celah dan kesempatan, sekecil apapun yang akan
coba dimanfaatkan oleh seorang subjek dengan risiko yang telah diperhitungkannya
untuk menghindarkan diri dari kontrol hukum yang berhakekat sebagai kontrol
eksternal itu4. Sehingga peran generasi muda yang bersih dan mengamalkan nilai-nilai
kejujuran sangat di perlukan demi mewujudkan kesatuan NKRI anti korupsi.
Dengan memanfaatkan jenjang pendidikan menengah pertama (SMP Negeri 1
Denpasar), maka diharapkan tindakan ini dapat menata pemikiran siswa/I agar dapat
memahami mengenai korupsi sejak dini.
4.
Soetandyo Wignjosubroto, 2008, Hukum dalam Masyarakat, Perkembangan dan Masalah
Sebuah Pengantar Kearah kajian Sosiologi Hukum, Bayumedia Publishing, Malang, h. 158.
BAB II
TUJUAN, MANFAAT DAN PEMECAHAN MASALAH
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan penyuluhan kepada Generasi Muda
ini adalah:
1. Untuk memberikan pemahaman mengenai arti pentingnya mencegah tindak
pidana korupsi sejak dini, dikalangan Siswa-Siswi SMP N 1 Denpasar.
5.
Soerjono Soekanto, 2012, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, Raja
Grafindo Persada, Jakarta, h.25.
penyuluhan ini yang kemudian diinterpretasikan dan ditariklah sebuah kesimpulan
dari kegiatan penyuluhan tersebut.
BAB IV
HASIL PENYULUHAN
2. Mencontek
3. Gratifikasi ke Guru
Penyuapan
Penggelapan
Korupsi
Gratifikasi
1. Penyuapan adalah tindakan memberikan uang, barang atau bentuk lain dari
pembalasan dari pemberi suap kepada penerima suap yang dilakukan untuk
mengubah sikap penerima atas kepentingan/minat si pemberi, walaupun sikap
tersebut berlawanan dengan penerima
Contoh Penyuapan : Memberikan uang atau barang kepada guru agar
mendapatkan nilai yang maksimal Memberikan uang atau barang kepada
instansi sekolah agar dilancarkan masuk kesekolah tersebut.
2. Penggelapan merupakan suatu tindakan tidak jujur dengan menyembunyikan
barang/harta orang lain oleh satu orang atau lebih tanpa sepengetahuan
pemilik barang dengan tujuan untuk mengalih-milik (pencurian), menguasai,
atau digunakan untuk tujuan lain.
Contoh penggelapan : Bendahara meminta uang kas, dan ternyata uang kas
tersebut di buat untuk pribadi
3. Gratifikasi, Pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang,
barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan,
fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas
lainnya. Gratifikasi tersebut baik yang diterima di dalam negeri maupun di
luar negeri dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau
tanpa sarana elektronik.
Gb 1. Diagram Kuisioner
Berdasarkan hasil kuisioner yang dibagikan kepada 32 orang siswa/i di SMP
Negeri 1 Denpasar, 90% mengatakan bahwa mereka telah mendapatkan penanaman
materi mengenai anti Korupsi dari guru-guru yang mengajar di sekolah. Hal ini berarti
SMP Negeri 1 Denpasar telah SANGAT BAIK dalam menanamkan budaya anti
korupsi di lingkungan sekolah, dan perlu ditingkatkan lagi agar semua guru dapat
sama rata dalam memberikan materi mengenai nilai-nilai kejujuran.
Korupsi waktu adalah salah satu tindakan korupsi yang sering dilakukan
banyak orang, begitu juga para pejabat, korupsi waktu ini merupakan tindakan
korupsi yang paling sering dilakukan oleh pejabat, contohnya, mbolos berangket ke
kantor dll. Tidak hanya pejabat saja, terkadang guru dan siswa sering melakukan
tindakan yang sama. contohnya, sengaja telat masuk kantor/sekolah, atau sengaja izin
untuk meninggalkan sekolah dengan alasan yang tak penting.
• Korupsi uang saku
Hal ini sering dilakukan oleh siswa dalam meminta uang saku kepada orang
tua, yaitu dengan cara meminta uang saku lebih dengan modus untuk iuran disekolah
atau membeli buku pelajaran, denagn kenyataanya unag tersebut digunakan untuk hal-
hal yang tidak bermanfaat, seperti untuk memebeli rokok, modal untuk pacaran,
bermain game online dan sebagaimya.
• Korupsi kepercayaan
• Korupsi berat
Contohnya:
➢ Orangtua menyogok sekolah agar anaknya bisa diterima di sekolah
tersebut, padahal nilai seleksi masuk anaknya nggak memadai. Asal
tahu aja, saya sering menyaksikan hal ini terjadi, termasuk di sekolah-
sekolah swasta favorit
Ternyata tanpa kita sadari ada banyak tindakan korupsi yang ada di sekitar
kita,. Jika kita ingin memberantas tindakan korupsi oleh pejabat, sebaiknya kita
berlajar terlebih dahulu untuk tidak korupsi hal-hal yang sepele, karena masalah besar
berawal dari hal yang disepelekan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan uraian pembahasan diatas, kesimpulan yang dapat diambil dari
hasil analisa tingkat pemahaman dan kepekaaan siswa/i SMP Negeri 1 Denpasar
terkait korupsi adalah mayoritas siswa/i SMP Negeri 1 Denpasar telah memahami arti
dari korupsi secara umum namun tidak semua siswa/i SMP Negeri 1 Denpasar peka
terhadap praktek korupsi yang terjadi dalam lingkungan sekolah dan berkomitmen
untuk memberantas korupsi. Tidak terlepas dari itu, salah satu perosoalan yang timbul
pula adalah bahwa pandangan siswa/i SMP Negeri 1 Denpasar yang melihat sekolah
kurang tegas dalam menangani kasus korupsi yang terjadi di lingkungannya.
Disamping itu, dalam kaitannya dengan menanamkan budaya anti korupsi
sejak dini, semata-mata mahasiswa telah melakukan upaya preventif dengan
mengadakan penyuluhan dan sharing terkait dengan praktek korupsi yang terjadi
dalam lingkungan kampus dan sekolah serta memberikan solusi terkait cara
menyelesaikan persoalan tersebut.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diuraikan diatas maka beberapa saran yang
diberikan oleh mahasiswa dalam menyelesaikan persoalan tersebut ialah siswa/i harus
lebih peka dan berani memberikan laporan terkait denngan dugaan praktek tindakan
korupsi yang dilakukan di lingkungan sekolah sehingga dapat meningkatkan
intensitas praktek korupsi yang terjadi di lingkungan sekolah. Dalam kaitannya
dengan sekolah, maka sudah sejatinya sekolah memberikan memberikan perhatian
khusus kepada para pihak yang melakukan praktek korupsi di lingkungan sekolah dan
lebih menegaskan sanksi yang dijatuhkan kepada siswa/i SMP Negeri 1 Denpasar
yang terbukti melakukan tindakan korupsi sesuai dengan laporan yang diberikan.
17
DAFTAR PUSTAKA
I. BUKU
Djaja, Ermansyah, 2013, Memberantas Korupsi Bersama KPK, Jakarta, Sinar Grafika
Fawa’id, Ahmad dan Sultonul Huda, 2006, NU Melawan Korupsi:Kajian Tafsir dan
Fiqih, Jakarta, Tim Kerja Gerakan Nasional Pemberantasan Pengurus Besar
Nahdlatul Ulama
Hasibuan, Albert, 2014, Titik Pandang Untuk Orde Baru, Jakarta, Pustaka Sinar
Harapan
Soekanto, Soerjono, 2011, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum,
Jakarta, Raja Grafindo Persada
Wignjosubroto, Soetandyo, 2015, Hukum dalam Masyarakat, Perkembangan dan
Masalah Sebuah Pengantar Kearah Kajian Sosiologi Hukum, Malang,
Bayumedia Publishing
II PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi
DOKUMENTASI
TANIA NOVELIN
Tugas:
• Mencari lokasi untuk penyuluhan
• Mengurus surat pengantar penyuluhan
• Memesan konsumsi
• Membuat rundown acara
• Menyiapkan hadiah
• Membuat absensi
• Membuat laporan pada bagian 4.1 , yaitu Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan
• Menggabungkan dan memperbaiki hasil akhir seluruh hasil laporan
• Print laporan
NI PUTU DEBBY C. K
Tugas:
• MC
• Membantu mengambil konsumsi
• Membuat laporan pada bagian 4.2.2, yaitu Penanaman Budaya Anti Korupsi di SMP
Negeri 1 Denpasar
KETUT YUDAGAMA. J
Tugas:
• Membuat desain banner
• Mencetak banner
• Membuat materi penyuluhan klinik hukum anti korupsi
• Pemberi materi (pembicara)
• Membuat laporan pada bagian 4.3, yaitu Tindakan Pencegahan Korupsi Oleh
Mahasiswa