DI SUSUN OLEH :
WISNA (19050101110)
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT dengan berkat, rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini yang membahas tentang
“Sejarah Kepemimpinan Zaman Yunani Kuno, Cina Kuno, Babylonia, Mesir
Kuno, India Kuno, Dan Sufi Di Persia”.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN AWAL
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………...21
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................23
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Sejak nenek moyang dahulu kala, kerjasama dan saling melindungi telah
muncul bersama-sama dengan peradapan manusia. Kerjasama tersebut muncul pada
tata kehidupan sosial masyarakat atau kelompok-kelompok manusia dalam rangka
untuk mempertahankan hidupnya menentang kebuasan binatang dan menghadapi
alam sekitarnya. Berangkat dari kebutuhan bersama tersebut, terjadi kerjasama antar
manusia dan mulai unsur-unsur kepemimpinan. Orang yang ditunjuk sebagai
pemimpin dari kelompok tersebut ialah orang-orang yang paling kuat dan pemberani,
sehingga ada aturan yang disepakati secara bersama-sama misalnya seorang
pemimpin harus lahir dari keturunan bangsawan, sehat, kuat, berani, ulet, pandai,
mempunyai pengaruh dan lain-lain. Hingga sampai sekarang seorang pemimpin harus
memiliki syarat-syarat yang tidak ringan, karena pemimpin sebagai ujung tombak
kelompok.
1
tinggi disebut rektor. Ia memiliki peranan penting karena mampu mempengaruhi,
mengkoordinasi, membimbing dan mengarahkan serta mengawasi semua personalia
dalam hal yang ada kaitannya dengan kegiatan yang dilaksanakan sehingga dapat
tercapai tujuan pendidikan yang efektif dan efisien.
1.2 RumusanMasalah
A. PENGERTIAN SEJARAH KEPEMIMPINAN MENURUT:
1. Zaman Yunani Kuno
2. Zaman Cina Kuno
3. Zaman Babylonia
4. Zaman Mesir Kuno
5. Zaman India Kuno
6. Zaman Sufi di persia
2
BAB II
PEMBAHASAAN
3
1) Polis Sparta
Konstitusi Sparta membagi masyarakat rnenjadi tiga golongan yaitu
Citizens, Helot, dan Peiroikoi. Citizens adalah orang-orang Sparta yang
jumlahnya antara 5-10% dari seluruh penduduk. Mereka terdiri atas para
penguasa dan Itentara. Kaum Helot merupakan sebagian besar dari penduduk
yang bekerja sebagai petani, buruh tani dan pelayan dari orang-orang Sparta.
Adapun Peiroikoi adalah orang-orang yang tinggal di pinggiran kota, hidup
sebagai petani, pedagang, dan bekerja di pertambangan. Mereka menyukai
kebebasan pribadi. Citizens atau orang-orang Sparta merupakan keturunan
dari para penakluk (suku bangsa Doria) yang datang dari arah utara menuju
Peloponesos. Mereka menduduki Dataran Rendah Laconia yang paling subur
serta mendesak penduduk aslinya menjadi kaum flelot dan Perioikoi. Untuk
menjaga kemungkinan timbulnya pemberontakan baik dari dalam maupun
dari luar, penguasa pemerintahan Sparta selalu siaga dan meningkatkan
ketangguhan militernya terutama pada masa pemerintahan Lycurgus sekitar
625 SM. Sistem pemerintahan Sparta yang militeristis tersebut mengutamakan
latihan kemiliteran dan disiplin yang keras bagi masyarakat. Anak yang baru
lahir menjalani pemeriksaan fisik di depan Ephor.
2) Polis Athena
Warga Athena jauh berbeda dengan Sparta. Athena
memberikan jaminan kepada warganya dan menghapuskan
perbudakan. Warga difokuskan untuk kemajuan seni, teknologi,
dan filsafat. Athena merupakan polis yang menerapkan sistem
demokrasi. Sistem itu diperkenalkan oleh Solon (638 SM-559
SM). Dengan sistem itu, kekuasaan berada di tangan dewan
rakyat. Pelaksanaan pemerintahan dilakukan oleh sembilan orang
archon yang setiap tahun diganti. Para archon diawasi oleh
Aeropagus (Mahkamah Agung) yang para anggotanya berasal dari
mantan anggota archon. Athena menghasilkan banyak filsuf yang
4
pemikirannya sangat berpengaruh pada kehidupan manusia hingga
dewasa ini. Para filsuf itu antara lain sebagai berikut.
Thales, terkenal sebagai ahli matematika dan astronomi.
Thales dikenal dengan perhitungannya tentang gerhana,
menghitung ketinggian piramida dan menghitung
bayangannya. Selain itu, Thales berpendapat bahwa bumi ini
berasal dari air.
Anaximander, berpendapat bahwa segala apa yang ada di
dunia ini berasal dari bahan tunggal yang bukan air. Selain itu,
Anaximander berpendapat bahwa bumi itu seperti silinder
yang mempunyai ukuran lebih kecil darip ada matahari.
Anoximenes, berpendapat bahwa bahan pembentuk alam
adalah udara.
Pytagoras, terkenal sebagai ahli maternatika, dia percaya
bahwa segala sesuatu itu pada aturannya menurut bilangan
tertentu. Sehubungan dengan hal itu, Pytagoras berpendapat
bahwa melalui pengetahuan tentang b ilangan, kita akan
memahami tentang kenyataan.
Heraclitus, seorang filsuf yang mengembangkan pemikiran
tentang logika.
Parmenindes, mengemukakan pentingnya logika dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan.
Hippocartus, seorang filsuf yang ah li dalam bidang
kedokteran.
Sokrates. Ajarannya tentang filsafat etika atau kesusilaan
dengan logika sebagai dasar untuk membahasnya. Sokrates
mengajarkan agar manusia dapat mernbedakan hal-hal yang
baik atau buruk, benar atau salah, dan adil atau tidak adil.
5
Plato. Ajaran filsafatnya disebut filsafat idea. la menulis
banyak buku, salah satunya berjudul Republica. Dalam buku
tersebut diuraikan tentang kebahagiaan hidup yang dapat
dicapai bila manusia bekerja dengan wataknya dan wanita
diangkat derajatnya. Plato juga mendirikan pusat pendidikar
bernama Academus.
Aristoteles adalah murid Plato, merupakan ahli di bidang
biologi dan ketatanegaraan. Karyanya yang terkenal antara lain
Klasifikasi Flora don Fauna di Kepulauan Aegea. Di bidang
ketatanegaraan, ia berpendapat bahwa sistem
pemerintahanyang baik adalah republik. Pemerintahan yang
baik mengutamakan kebahagiaan sebesar-besarnya untuk
seluruh rakyat. Aristoteles adalah pendiri pusat pendidikan)
bernama Peripatetis. Salah seorang muridnya ialah Alexander
Agung, Raja Makedonia.
b. Cina Kuno
Kehidupan Ekonomi dan Sosial
Tanah di peradaban Lembah Sungai Kuning atau Hoang Ho
amat subur. Oleh karena itu, seperti yang diungkapkan Yi-Fu Tuan
dalam A Historical Geography of China (2008), kehidupan ekonomi
peradaban Cina Kuno bertumpu kepada sektor pertanian atau agraris.
Masyarakat Cina Kuno di Lembah Sungai Hoang Ho kala itu
menanam berbagai jenis tumbuhan pangan, seperti gandum, padi, teh,
jagung, hingga kedelai. Kegiatan ekonomi dalam peradaban Lembah
Sungai Kuning terus berkembang. Ada yang kemudian berburu dan
meramu, seperti menangkap hewan buruan atau ikan, kemudian mulai
mengembangkan metode peternakan.
6
Pada zaman pemerintahan Dinasti Chou (1066 SM-221 SM)
masyarakat Cina Kuno yang hidup di Lembah Sungai Hoang Ho sudah
mulai berdagang, bahkan ada yang menjadi penenun, pengrajin,
penebang kayu, buruh, dan lainnya. Kehidupan sosial masyarakat Cina
Kuno di Lembah Sungai Hoang Ho ini pada akhirnya diatur oleh
sistem pemerintahan feodalisme.
Sistem Pemerintahan.
Terdapat 2 sistem pemerintahan dalam peradaban Lembah
Sungai Kuning, yakni feodalisme dan unitaris. Pada sistem
pemerintahan feodalisme, kedudukan Kaisar dianggap sakral sebagai
utusan/anak Dewa Langit. Kedudukan kaisar pada masa pemerintahan
feodalisme hanya bertindak sebagai simbol dan tidak ikut campur
dalam urusan politik dan pemerintahan. Sebaliknya, sistem unitaris
menempatkan kaisar sebagai titik pusat yang mengatur masalah politik
dan negara. Oleh karena itu, kaisar punya hak dan kewajiban untuk
menjalankan politik praktis serta menangani segala urusan kenegaraan.
Dalam catatan Susiati di buku Sejarah (2020:13), setidaknya ada enam
dinasti yang memerintah peradaban masyarakat Cina masa Lembah
Sungai Hoang Ho, di antaranya adalah Dinasti Shang, Chou,
Chin,Han, Tang, dan Shung.
Filsafat dan Kepercayaan
Ilmu filsafat dalam peradaban Lembah Sungai Kuning yang
masih bersinggungan dengan kepercayaan muncul sejak pemerintahan
Dinasti Chou sejak 1066 SM hingga 221 SM. Pada masa ini, ada tiga
ilmu filsafat atau kepercayaan, yakni Lao Tse, Kong Fu Tse, dan
Meng Tse.
Berdasarkan ajaran Lao Tse, masyarakat Cina Kuno percaya
bahwa ada semangat keadilan dan kesejahteraan yang sifatnya kekal
7
dan abadi. Ajaran tersebut kemudian dikenal sebagai Tao atau
Taoisme.
Filsafat peradaban Lembah Sungai Kuning kemudian
berkembang dengan munculnya ajaran Kong Fu Tse atau Kong Hu
Cu. Ajaran ini masih berlandaskan Tao dan mengajarkan kepercayaan
bahwa ada kekuatan yang mengatur semua hal di alam semesta demi
tercapainya keselarasan.
Ajaran Kong Fu Tse berkembang lagi menjadi Meng Tse.
Ajaran tersebut dirintis oleh Meng Tse (Mensius), murid dari Kong Fu
Tse. Mensius mengajarkan tentang watak sejati manusia.
c. Babylonia
8
bersama dengan bahasa Sumer yang sudah lama tak digunakan. naskah
kuneform Babilonia Baru juga diubah untuk menyerupai naskah Akkad, yang
sudah amat lama.
Karya seni dari masa kejayaan Babilonia amat dihargai dan dirawat.
Contohnya, ketika sebuah patung Sargon Agung (Sargon dari Akkad)
ditemukan dalam suatu pekerjaan konstruksi, diperintahkan untuk dibangun
sebuah kuil untuk patung tersebut. Diceritakan pula bahwa Nebukhadnezzar,
dalam upayanya membangun ulang kuil di Sippar, harus melakukan
penggalian berulang hingga ia menemukan fondasi Naram-Suen, suatu
penemuan yang memungkinkannya membangun kembali kuil tersebut secara
layak. Babilonia Baru juga membangkitkan kembali praktik penunjukkan
putri kerajaan sebagai pendeta dewi bulan, Sin, suatu kebiasaan yang dulu
dilakukan pada masa Sargon, Pada periode Babilonia baru, banyak tanah yang
dibuka untuk diolah
d. Mesir kuno
9
kalangan bansawan yang di angkat oleh firaun diantaranya ialah pejabat
gubernur yang memerintah profinsi, panglima ketentaraan, hakim pengadilan,
dan pendeta untuk melaksanakan upacara keagaamaan. Jabatan penting
diduduki oleh putra mahkota kerajaan dimana selanjutnya akan menjadi
seorang raja yang disebut wazir atau perdana mentri.
10
b. Bangsa-bangsa eropa menguasai mesir selama hampir 230 tahun
( 1750-1580 SM )
c. Bangsa assiria berhasil merebut Memphis dan thebi pada tahun 670
SM
Sejak 3400 SM, mesir telah diperintah oleh 30 dinasti berbeda yang
terdiri atas tiga zaman, yaitu kerajaan mesir tua. Yang berpusat di Memphis,
kerajaan mesir tengah yang berpusat di awaris, dan kerajaan mesir baru yang
berpusat di thebi. Berikut ini adalah raja-raja yang pernah memerintah
kerajaan mesir tua:
a. Firaun menes
c. Pepi I
d. Pepi II
e. India kuno
11
Kuno pada awal abad ke-9 dan muncul kembali dalam bahasa Inggris Modern
pada abad ke-17. Jadi, ceritanya gini. Dulu ada pemimpin Yunani bernama
Aleksander Agung. Setelah menaklukan wilayah kekuasaannya, ia kemudian
melancarkan rencana militer untuk ekspansi yang sebelumnya dijalankan oleh
ayahnya. Karena berusaha mencapai “ujung dunia”, Aleksander pun
menginvasi India pada tahun 326 SM. Sayangnya, ia terpaksa mundur karena
pasukannya nyaris menjadi pemberontak. Hingga akhirnya, ia berhasil
menaklukan wilayah dari Semenanjung Yunani hingga Sungai Indus. Dengan
begitu, lokasi peradaban India Kuno yang akan kita bicarakan di sini adalah
lembah di antara sungai Indus dan Gangga. Bisa dikatakan juga sebagai
peradaban lembah Sungai Indus atau peradaban Harappa. Pusat peradaban ini
ada di kota Mohenjodaro dan Harappa.
12
mengapa kota Mohenjodaro dan Harappa dipercaya sebagai pusat
pemerintahan.
f. Sufi di persia
13
Sejarah Berdirinya Dinasti Safawiyah
14
gerakan politik. Hal ini mulai tampak ketika gerakan tarekat dipimpin oleh
Junaid 1447-1460 M. Junaid memperluas kegiatan politik pada kegiatan
keagamaan. Perluasan kegiatan ini mendapatkan hambatan-hambatan. Salah
satunya dari penguasa Qara Qayunlu dan Aq- Qayunlu yang merupakan dua
suku terkuat Turki. Sehingga terjadi konflik antara Junaid dengan penguasa
Turki.
15
Abbas I naik tahta. Pada masa Abbas I, Dinasti Safawiyah perlahan-lahan
mengalami kemajuan. Langkah-langkah yang ditempuh Abbas I dalam
memajukan dinasti Safawiyah diantaranya adalah.
16
Bidang Ekonomi
Bidang Pendidikan
Para penguasa dinasti ini mengubah Isfahan, yang merupakan ibu kota
dinasti ini menjadi kota yang sangat indah. Isfahan merupakan kota yang
sangat penting bagi tujuan politik dan ekonomi. Di kota tersebut berdiri
bangunan-bangunan megah seperti masjid, rumah sakit, sekolah-sekolah,
jembatan raksasa di atas Zende Rud, dan istana Chihil Satun. Kota Isfahan
semakin indah dengan dibuatnya taman-taman wisata. Ketika Abbas I wafat,
di Isfahan terdapat 162 masjid, 48 akademi, 1802 penginapan, dan 273
pemandian umum.
17
Kemunduran dan Kehancuran Kerajaan Syafawiyah
18
melakukan pemberontakan. Bangsa Afghan melakukan pemberontakkan
pertama kali pada tahun 1709 dipimpin Mir Vays dan berhasil merebut
wilayah Qandahar. Disisi lain pemberontakan terjadi di Herat yang dilakukan
oleh suku Ardabil Afghanistan dan berhasil menduduki Marsyad.[18] Mir
Vays diganti oleh Mir Mahmud dan ia dapat mempersatukan pasukannya dan
pasukan Ardabil. Sehingga ia mampu merebut kembali wilayah-wilayah
Afghan dari kekuasaan Safawiyah.
19
masih sangat kecil, sehingga pada 8 Maret 1736, Nadir Khan mengangkat
dirinya sendiri sebagai sultan.
BAB III
PENUTUP
20
A. KESIMPULAN
B. Saran
21
Yunani kuno, cina kuno, babylonia, India kuno, Mesir kuno, dan sufi
di persia. Adapun kritik dan saran dari para pembaca untuk makalah
ini sangat kami harapkan.
DAFTAR PUSTAKA
https://jurnal.unigal.ac.id
22
https://internasional.kompas.coM
https://id.m.wikibooks.org/wiki/Sejarah_Kekaisaran/Babilonia
https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=6MX1DwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&dq=info:GNaL4
2zccs0J:scholar.google.com/
&ots=LwYB7Pk1EQ&sig=fOW9fJKXqG2Svimi2LVqcmOTWtk&redi
r_esc=y#v=onepage&q&f=false
https://www.zenius.net/blog/peradaban-india-kuno
https://wawasansejarah.com/dinasti-safawiyah-di-persia/
23