Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

IDENTITAS DAN PENGUKURAN RISIKO

(ANALISIS SEKUEN RISIKO, MATRIKS FREKUENSI DAN


SIGNIFIKANSI RISIKO)

DI SUSUN OLEH

1. Putri Aisah Fadhilla (19050101076)


2. Fatmawati (19050101077)
3. Sobikhotul Magfiroh (19050101087)
4. Dwiyana (19050101101)
5. Nurliana (19050101116)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUTE AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

KENDARI

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehinggakami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Kaida Kesembilan” ini
tepat pada waktu.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen
pada mata kuliah Manajemen Risiko Perbankan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Arlita Aristianingsih Jufra, M.,E. selaku
dosen pembimbing mata kuliah yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Kendari, 20 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..............................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................................1
C. TUJUAN...................................................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
A. Identifikasi Risiko....................................................................................................................2
1. Pengertian Identifikasi Risiko.............................................................................................2
2. Teknik Identifikasi Risiko...................................................................................................2
B. Pengukuran Risiko..................................................................................................................4
1. Pengertian Pengukuran Risiko...........................................................................................4
2. Pengukuran Untuk Beberapa Risiko..................................................................................5
BAB III.................................................................................................................................................7
PENUTUP............................................................................................................................................7
A. Kesimpulan..............................................................................................................................7
B. Saran…………………………………………..………………………………………7

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengarkan kata risiko dan sudah
biasa dipakai dalam percakapan sehari-hari oleh kebanyakan orang. Risiko merupakan
bagian dari kehidupan kerja individual dan organisasi. Berbagai macam risiko, seperti
risikokebakaran, tertabrak kendaraan lain dan lain sebagainya. Dapat menyebabkan
kita menanggung kerugian jika risiko-risiko tersebuttidak kita antisipasi dari awal.
Risiko dikaitkan dengan kemungkinan kejadian atau keadaan yang dapat mengancam
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Sebagaimana kita pahami dan sepakati
bersama bahwa tujuan perusahaan adalah membangun dan memperluas keuntungan
kompetitif organisasi.
Risiko berhubungan dengan ketidakpastian ini terjadi karena kurang atau tidak
terjadinya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi. Sesuatu yang tidak pasti
(uncertain) dapat berakibat menguntungkan atau merugikan. Dalam beberapa tahun
terakhir, manajemen risiko menjadi trend utama baik dalam pembincangan , praktik,
maupun pelatihan kerja.hal ini secara konkret menunjukkan pentingnya manajemen
risiko dalam bisnis pada masa kini.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian identifikasi risiko?
2. Apa pengertian dan pentingnya pengukuran risiko?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian identifikasi risiko
2. Untuk mengetahui pengertian dan pentingnya pengukuran risiko

1
BAB II

PEMBAHASAN
A. Identifikasi Risiko
1. Pengertian Identifikasi Risiko
Menurut Darmawi (2008) tahapan pertama dalam proses manajemen risiko
adalah tahap identifikasi risiko. Identifikasi risiko merupakan suatu proses yang secara
sistematis dan terus menerus dilakukan untuk mengidentifikasi kemungkinan
timbulnya risiko atau kerugian terhadap kekayaan, hutang dan personil perusahaan.
Proses identifikaso risiko ini mungkin adalah proses yang terpenting, karena dari
proses inilah, semua risiko yang ada atau yang mungkin terjadi pada suati proyek
harus diidentifikasi.
Jika risiko tidak bisa diidentifikasi, maka risiko tidak bisa diukur. Jika risiko
tidak bisa diukur, maka manajemen tidak bisa mengelolah risiko dengan baik. Secara
umum Langkah-langkah dalam identifikasi dan pengukuran risiko adalah sebagai
berikut:
1) Mengidentifikasi risiko dan mempelajari karakteristiknya
2) Mengukur risiko dengan melihat seberapa besar dampak risiko tersebut terhadap
kinerja perusahaan, dan menentukan prioritas risiko.

2. Teknik Identifikasi Risiko


Ada beberapa Teknik yang bisa digunakan dalam mengidentifikasi bahwa
perusahaan atau organisasi memiliki eksposur terhadap risiko:

1. Analisis sekuen risiko


Risiko mempunyai sekuen dari sumber risiko sampai kemudian munculnya
kerugian karena risiko tersebut.
Contohnya yaitu kebakaran, dimana api merupakan sumber risiko pertama.
Api menyebabkan kerugian bagi seseorang, kemudian ada faktor risiko yang
menjaadi katalis yaitu yang mempercepat atau memperbesar munculnya kejadian
yang tak diinginkan. Faktor risiko tersebut adalah minyak tanahyang ditaruh dekat
kompor. Situasi tersebut akan akan meningkatkan kemungkinan terjadinya
kebakaran. Jika terjadi kebakaran maka gedung tersebut akan terbakar. Dengan
kata lain, gedung tersebut menghadapi ekspor terhadap risiko kebakaran yang tidak
diinginkan yaitu kebakaran yang menyebabkan kerugian.

2
Setelah melakukan analisis sekuen kita bisa melakukan pencegahan
munculnya kejadian yang tak diinginkan dengan fokus terhadap sekuen yang
terjadi. Contoh untuk pencegahan sesuai contoh analisis sekuen risiko diatas adalah
kita dapat menggunakan kompor listrik ataupun dengan menjauhkan minyak tanah
dari kompor, jika melakukan hal tersebut dapat mengurangi terjadinya kerusakan
gedung karena kebakaran.
2. Mengidentifikasi sumber-sumber risiko

Pengelolah risiko harus memperluas pengamatan terhadap sumber-sumber


risiko. Adapun sumber-sumber risiko dilingkungan sekitar kita:

a. Lingkungan fisik: bangunan yang dimakan usia sehingga menjadi rapuh,


sungai yang menyebabkan banjir, gempa, badai, dan lain sebagainya,
b. Lingkungan social: kerusuhan social, demonstrasi, konflik dengan masyarakat
lokal, pemogokan pegawai dan lains sebagainya,
c. Lingkungan politik: perubahan perundang, perubahan aturan, konflik antar
negara yang mendorong boikot produk negara dan lain sebagainya,
d. Lingkungan legal: gugatan karena gagal mematuhi peraturan dan perundangan
yang berlaku,
e. Lingkungan operasional: kecelakaan kerja, kerusakan mesin, kegagalan sistem
computer, serangan virus terhadap computer,
f. Lingkungan ekonomi: kelesuhan ekonomi, inflasi yang tidak terkendali

Dengan mengamati sumber risiko maka kitab isa memperoleh gambaran


risiko-risiko apa saja yang mungkin muncul dan membahayakan organisasi berikut
Alternatif kategori sumber risiko:

 Konsumen: keluhan dari konsumen yang mengakibatkan kekecewaan dan tidak


mau lagi membeli produk perusahaan, konsumen merasa dirugikan dan
kemudian,menuntut perusahaan.
 Supplier: pasokan dari supplier tidak tepat waktu (terlambat atau spesifikasi
berbeda)
 Pesaing: mmeluncurkan produk baru yang lebih baik, pesaing menurunkan
harga yang dapat mengakibatkan persaingan harga sehingga menurunkan
keuntungan perusahaan.

3
 Regulator: perusahaan gagal memenuhi peraturan atau perundangan.
3. Teknik pendukung lainnya seperti
a. Metode laporan keuangan; metode ini dimulai dengan melihat rekening-
rekening dengan laporan keuangan. Dari rekening tersebut kemudian dianalisis
resiko apasaja yang muncul dari rekening yang melibatkan rekening.
Contohnya : khas merupakan salah satu rekening dineraca, risiko yang bisa
muncul atau melibatkan khas misalnya pencurian khas dan penyelewengan
khas
b. Menganalisis Flowchart Kegiatan dan Operasi Perusahaan; Metode ini
berusaha melihat sumber risiko dari flow chart kegiatan dan operasi
perusahaan.ini sangat sesuai untuk risiko tertentu seperti risiko dari proses
produksi. Proses produksi dimulai dengan masuknya input, mengerjakan input
sampai menjadi output tertentu. Dalam rangkaian kegiatan produksi ada
kemungkinan muncul kejadian yang tidak diinginkan, seperti kecelakaan kerja
dan kerusakan mesin. Dengan mengamati prosesnya kita bisa mengidentifikasi
sumber risiko yang menyebabkan kejadian negatif tersebut.
c. Analisis kontrak; Bertujuan melihat resiko yang bisa muncul karena kontrak
tertentu. Resiko ini berkaitan dengan resiko tuntutan hukum.
d. Catatan Statistik Kerugian dan Laporan Kerugian Perusahaan; Metode ini dapat
membantu mengidentifikasi sumber-sumber resiko.
e. Survei atau wawan cara terhadap manajer; Metode ini digunakan karena
manajer paling tahu operasi perusahaan termasuk resiko-resiko yang dihadapi.

B. Pengukuran Risiko
1. Pengertian Pengukuran Risiko
Pengukuran resiko adalah usaha untuk mengetahui besar/kecilnya resiko yang
akan terjadi. Hal ini dilakukan untuk melihat tinggi rendahnya resiko yang dihadapi
perusahaan, kemudian bisa melihat dampak dari resiko terhadap kinerja perusahaan
sekaligus bisa melakukan prioritisasi resiko, resiko yang mana yang paling relevan.
Pengukuran risiko merupakan tahapan lanjutan setelah pengidentifikasian
resiko. Dimana Pengidentifikasian risiko pada dasarnya merupakan kegiatan analisis
secara sistematis dan berkesinambungan untuk menemukan/mengidentifikasi
kemungkinan-kemungkinan terjadinya kerugian yang berpotensial yang harus dihadapi
4
atau sampai mengancam perusahaan.

5
2. Pengukuran Untuk Beberapa Risiko
Tipe Risiko Definisi Teknik Pengukuran

Risiko Pasar Harga pasar bergerak kearah yang Value At Risk (VAR), Stress
tidak menguntungkan (Merugikan) testing

Risiko Kredit Konsumen tidak bisa Credit Rating, Creditmetric


membayarkan kewajibannya
kepada perusahaan

Risiko Perubahan Tingkat bunga berubah yang Metode Pengukuran Jangka


Tingkat Harga mengakibatkan kerugian pada Waktu, durasi
portofolio perusahaan

Risiko Operasional Kerugian yang terjadi melalui Matriks frekuensi kerugian


operasional perusahaan (produk
gagal, mesin rusak)

Risiko Kematian Manusia mengalami kematian dini Probabilitas Kematian dengan


(lebih cepat dari usia kematian Tabel Mortalitas
wajar)

Risiko Kesehatan Manusia terkena penyakit tertentu Probabilitas terkena penyakit

Risiko Teknologi Pertumbuhan teknologi Analisis skenario


mempunyai konsekuensi negatif
terhadap perusahaan

6
 Teknik pengukuran yang sangat sederhana adalah mengelompokkan risiko dalam dua
dimensi yaitu frekuensi dan signifikansi. Proses tersebut pada dasarnya melakukan
dua hal yaitu :
1) Mengembangkan standar risiko
2) Menerapkan standar tersebut untuk risiko yang sudah diidentifikasi

Contohnya ; manajer risiko membuat standar frekuensi munculnya kejadian


yang merugikan dengan menggunakan tiga kriteria, misal frekuensi rendah, sedang
dan menengah, atau membuat signifikansi kerugian dengan normal, menengah dan
serius. Setelah kita menggunakan dua standar untuk dua dimensi tersebut , langkah
berikutnya adalah menerapkan teknik tersebut untuk mengevaluasi risiko.

7
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Identifikasi risiko merupakan suatu proses yang secara sistematis dan terus
menerus dilakukan untuk mengidentifikasi kemungkinan timbulnya risiko atau
kerugian terhadap kekayaan, hutang dan personil perusahaan. Sedangkan Pengukuran
resiko adalah usaha untuk mengetahui besar/kecilnya resiko yang akan terjadi.

B. Saran

Sebagai mahasiswa seharusnya kita lebih memahami bagaimana


sebenarnya cara mengidentifikasi risiko dan mengetahui bagaimana cara
mengukur berbagai macam risiko, sehingga kita dapat mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari-hari, dan mempermudah kita dalam mengambil sebuah
keputusan yang akan kita ambil dengan risiko yang paling kecil.

Anda mungkin juga menyukai