Anda di halaman 1dari 15

SYARAT-SYARAT KEPEMIMPINAN DAN SYARAT-SYARAT

PEMIMPIN PENDIDIKAN ISLAM


MAKALAH
Di susun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kepemimpinan Pendidikan Islam
Dosen Pengampu Dr. Hj. St. Rodliyah, M.Pd.

Disusun Oleh :
Muhammad Yusril Maulana_211101010085

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH ACHMAD SIDDIQ JEMBER
2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT


yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas individu untuk mata kuliah
Kepemimpinan Pendidikan Islam dengan judul “Syarat Syarat Kepemimpinan dan
Syarat Syarat Pemimpin Pendidikan Islam” dengan tepat waktu.
Penulis mengucapkan terima kasih kepad Dr. Hj. ST. Rodliyah, M.Pd.
selaku dosen pengampu Mata Kuliah Kepemimpinan Pendidikan Islam. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu atas
terselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna karena terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang penulis miliki.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan
kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhir kata saya berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan perkembangan dunia
penelitian.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jember, 27 September 2023

Penulis
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………..1
A. Latar Belakang ……………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………2
C. Tujuan Masalah……………………………………………………………2
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………...3
A. Syarat Syarat Kepemimpinan
B. Syarat Syarat Pemimpin Pendidikan Islam
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.
B. Rekomendasi.
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah umat manusia memperlihatkan kepada kita bahwa sejak
zaman dahulu, manusia yang hidup berkelompok sudah mengenal istilah
kepemimpinan. Kepemimpinan menyentuh berbagai segi kehidupan
manusia seperti cara berkarya, bertetangga, bermasyarakat bahkan
bernegara. Betapa pentingnya kepemimpinan dan betapa manusia
membutuhkannya, sampai ada yang berpendapat bahwa dunia atau umat
manusia pada hakikatnya hanya ditentukan oleh beberapa orang saja,yaitu
yang berstatus sebagai pemimpin.
Para ahli manajemen berpendapat bahwa kepemimpinan
sebagaisuatu konsep manajemen di dalam kehidupan organisasi
mempunyai kedudukan strategis dan merupakan gejala sosial yang sangat
diperlukan dalam kehidupan berkelompok. Kepemimpinan merupakan
titik sentral dan dinamisator seluruh proses kegiatan organisasi.
Kepemimpinan mutlak diperlukan bila terjadi interaksi kerja sama antara
dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan organisasi.
Apabila kita ingin mempelajari dan memahami segala sesuatu yang
berkaitan dengan kepemimpinan, Pemahaman terhadap batasan tentang
kepemimpinan adalah awal yang sangat penting dalam
mempelajari,memahami, menganalisis hal tersebut. Maka dari itu,
pembahasan yang difokuskan pada kali ini mengenai syarat-syarat
kepemimpinan dan pemimpin pendidikan Islam.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana syarat-syarat kepemimpinan ?
2. Bagaimana syarat-syarat pemimpin pendidikan islam ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk memahami bagaimana syarat syarat kepemimpinan
2. Untuk memahami bagaimana syarat-syarat pemimpin pendidikan islam
BAB II
PEMBAHASAN

A. Syarat-Syarat Kepemimpinan
Menurut Vietzal Rivai dan Boy Raffi Amar dalam buku pemimpin
dan kepemimpinan dalam organisasi mengatakan Seorang pemimpin
dalam suatu organisasi harus memiliki kriteria tertentu layaknya seorang
pemimpin yang sejati kriteria tersebut, yaitu;
1. Pengaruh; seorang pemimpin adalah seorang yang memiliki orang–
orangyang mendukungnya yang turut membesarkan nama sang
pimpinan. Pengaruh itu menjadikan sang pemimpin diikuti dan
membuat orang lain tunduk pada apa yang dikatakan sang pemimpin.
2. Kekuasaan/power; seorang pemimpin umumnya diikuti oleh orang lain
karena ia memiliki kekuasaan yang membuat orang lain menghargai
keberadaannya. Tanpa kekuasaan atau kekuatan yang dimiliki sang
pemimpin tentunya tidak ada orang yang mau menjadi
pendukungnya.Kekuasaan dan kekuatan yang dimiliki seorang
pemimpin ini menjadikan orang lain akan tergantung pada apa yang
dimiliki seorang pemimpin,tanpa itu ia tidak akan bisa berbuat apa-
apa. Hubungan ini menjadikan hubungan yang bersifat simbiosis
mutualisme, dimana kedua belah pihak merasa saling diuntungkan.
3. Wewenang; wewenang disini dapat diartikan sebagai hak yang
diberikan kepada pemimpin untuk menetapkan sebuah keputusan
dalam melaksanakan suatu hal/ kebijakan. Wewenang disini juga dapat
dialihkan kepada karyawan oleh pimpinan apabila pemimpin percaya
bahwa karyawan tersebut mampu melaksanakan tugas dan tanggung
jawab dengan baik, sehingga karyawan diberi kepercayaan untuk
melaksanakan tanpa perlu campur tangan dari segi sang pemimpin.
4. Pengikut ; seorang pemimpin yang memiliki pengaruh, kekuasaan /
power dan wewenang tidak dapat dikatakan sebagai pemimpin apabila
dia tidak memiliki pengikut yang berada di belakangnya yang memberi
dukungan mengikuti apa yang dikatakan pemimpin.1
Selain itu berikut ini juga merupakan syarat-syarat kepemimpinan:
1. Problem Solver

1
Vietzal Rivai, Bahtiar dan Boy Rafli Amar, Pemimpin dan Kepemimpinan dalamOrganisasi,
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013) ,hlm.21
Seorang pemimpin dituntut mampu membuat keputusan penting dan
mencari jalan keluar dari permasalahan. Seorang pemimpin ibarat nakhoda yang
berkewajiban mengemudikan ‘kapal’ ke arah yang benar sehingga ia harus tegas
dan bertanggung jawab.
2. Bersikap Positif
Setiap orang tidak luput dari kesalahan, oleh karena itu pemimpin tidak
seharusnya mencerca pengikutnya tapi justru membangkitkan semangatnya dan
memberikan kalimat kalimat positif yang mana hal itu dapat memperbaiki
kesalahannya.
3. Komunikasi
Seorang pemimpin perlu menerangkan sejelas mungkin tentang tujuan
bersama yang hendak diraih dan strategi mencapainya.
4.Menjadi Inspirasi
Seorang pemimpin harus bisa menerapkan standar dan jadi contoh bagi
pengikutnya.
5.Tumbuhkan Motivasi
Berikan penghargaan terhadap prestasi sekecil apa pun yang dilakukan
bawahan. Bahkan karyawan yang paling telat sekalipun akan berusaha
memperbaiki diri apabila anda memujinya ketika ia datang tepat waktu.
4. Hubungan Baik
Seorang pemimpin harus bisa menjalin hubungan baik dengan siapa saja.
Baik relasi yang sudah ia kenal, maupun relasi yang baru saja dibangun. Hal itu
ditujukan agar, hubungan relasi dapat tetap terjaga dengan baik.
7. Turun Gunung
Anda tidak boleh merasa bebas dari kewajiban dan melakukan ‘dirty job’
atau pekerjaan anak buah. Seorang pemimpin akan dihargai anak buahnya apabila
ia bersedia turun ke lapangan tak asal main perintah.
Kemampuan memberikan perintah kepada orang-orang dalam suatu
organisasi juga dipengaruhi oleh beberapa syarat yang menjadikan pemimpin
layak dan memiliki kualifikasi dalam kepemimpinannya diantaranya berpengaruh,
memiliki kekuatan dan kekuasaan, memiliki komunikasi dan menjadi inspirasi,
bersikap positif dan motivator, mampu dalam memecahkan masalah.
Di sumber yang lain juga dijelaskan bahwasanya Dalam menjalankan
kepemimpinan seorang pemimpin harus memenuhi syarat-syarat dalam
kepemimpinan sehingga dalam memimpin pemimpin dapat terarah dan dapat
mencapai tujuan dari suatu organisasi atau institusi, syarat-syarat yang harus
dimiliki yaitu:2

1. Mampu memimpin

Pemimpin harus mampu menguasai cara-cara kepemimpinan, memiliki


keterampilan memimpin supaya dapat bertindak sebagai seorang
pemimpin yang baik. Untuk hal itu antara lain ia harus menguasai
bagaimana menyusun rencana (planning) bersama secara berkelompok,
mengajak anggota berpartisipasi, memberi bantuan kepada anggota
kelompok, memupuk “moral” kelompok, bersama-sama dalam hal
membuat keputusan, menghindarkan “working on the group” dan
“working for the group” dan mengembangkan “working with within the
group”, membagi dan menyerahkan tanggung jawab, dan
sebagainya.Untuk memperoleh keterampilan diatas perlu pengalaman, dan
karena itu pemimpin harus benar-benar banyak bergaul, bekerja sama, dan
berkomunikasi dengan orang yang dipimpinnya. Yang menjadi point of
view adalah jangan sekedar tahu, tetapi harus dapat melaksanakan serta
melakukan eksekusi yang jitu dan pas demi kemaslahatan pendidikan

2. Mampu berhubungan insani

Hubungan insani merupakan hubungan antar sesama manusia.Ada dua macam


hubungan yang biasa kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari yaitu (1) hubungan
fungsional atau hubungan formal, yaitu hubungan yang dikarena tugas resmi atau
pekerjaan resmi (2) 173 hubungan pribadi atau hubungan informal atau hubungan
personal, adalah hubungan yang tidak didasarkan atau tugas resmi atau pekerjaan,
akan tetapi lebih bersifat kekeluargaan dan kekerabatan.Yang menjadi point of
view dalam hubungan ini adalah apakah itu hubungan fungsional atau hubungan
personal, adalah saling menghargai..
3. Mampu berproses secara berkelompok

Artinya dari proses kelompok ialah bagaimana meningkatkan keaktifan


dan partisipasi para anggota kelompok setinggi-tingginya sehingga potensi
yang dimiliki para anggota kelompok itu dapat digunakan secara
maksimal. Inti dari proses kelompok adalah hubungan insani dan tangung
jawab bersama. Pemimpin mampu menjadi penengah, pendamai, dan

2
Indriani, Mega. "Kepemimpinan pendidikan." (2020).
menjadi moderator yang baik dalam menyelesaikan masalah bukan
menghakimi

4. Memiliki keterampilan dalam proses administrasi personil


Administrasi personil merupakan segala usaha/cara menggunakan
keahlian (skills) dan kesanggupan yang dimiliki oleh anggota secara
efektif dan efisien. Berikut kegiatan dalam administrasi personil adalah
seleksi, pengangkatan, penempatan,penugasan, orientasi, pengawasan,
bimbingan dan pengembangan serta kesejahteraan.Menemukan yang
paling penting dari kegiatan diatas ialah kegiatan seleksi dalam
memilih orang yan paling sesuai dengan tugas dan pekerjaannya yang
berpedoman pada “The right man in The right place”.
5. Memiliki keterampilan dalam menilai
Penilaian adalah segala usaha untuk mengetahui sampai dimana suatu
kegiatan sudah dapat dilaksanakan atau sampai dimana suatu tujuan sudah
dicapai. Hal yang dinilai biasanya adalah cara kerja, hasil kerja dan orang
yang mengerjakannya. Adapun cara dan prosedur evaluasi adalah
menentukan tujuan penilaian, menetapkan aturan dan ukuran yang akan
dinilai, mengumpulkan data-data yang dapat diolah menurut kriteria yang
ditentukan, pengolahan data, dan menyimpulkan hasil penilaian. Melalui
evaluasi,guru dapat dibantu dalam menilai hasil kinerjanya sendiri,
mengetahui kekurangan dan kelebihannya.Selain guru, personalia yang
harus dievaluasi seperti pegawai tata usaha, guru BK, petugas (karyawan).

B. Syarat-Syarat Pemimpin Pendidikan Islam


Sebenarnya konsep syarat-syarat pemimpin pendidikan islam tidak jauh
berbeda dengan syarat syarat kepemimpinan secara umum.perbedaannya
hanya pada ranah fokusnya yaitu dalam konteks pendidikan islam.Menurut
Wijayanti dan Wadji (2012), kepemimpinan islami adalah kepemimpinan
yang selalu berpegang atau didasarkan kepada ketentuan atau ajaran-ajaran
yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadist. Kepemimpinan islami merupakan
proses atau cara memengaruhi dari seorang pimpinan kepada subordinat atau
bawahannya yang ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi dimana cara
memengaruhi tersebut didasarkan pada aturan-aturan yang terdapat dalam Al-
Qur'an dan hadits.adapun syarat yang harus dimiliki oleh pemimpin
pendidikan Islam lebih kepada bagaimana karakteristik yang dicerminkan oleh
Nabi Muhammad SAW yang mana beliau sebagai pemimpin teladan yang
menjadi model ideal pemimpin,yaitu:

1. Ash-Shidiq
Ash shidiq memiliki arti yakni kebenaran dan kesungguhan dalam
bersikap, berucap serta berjuang melaksanakan tugasnya.bisa diartikan
Kebenaran dalam setiap tindakannya baik tingkah laku maupun ucapanya.
Seorang pemimpin akan menjadi contoh atau tauladan bagi anggota atau
bawahanya oleh karena itu tingkah laku dan perbuatannya akan selalu diikuti
atau menjadi panutan.

2. Al-amanah

Amanah memiliki arti dapat dipercaya. Seorang pemimpin harus dapat


mengemban amanah atau kepercayaan yang diberikan kepadanya. Tidak
pernah menggunakan wewenang dan otoritasnya sebagai pemimpin untuk
kepentingan pribadinya atau kepentingan keluarganya, namun yang dilakukan
semata untuk kepentingan Islam dan ajaran Allah. 3 Pada hakekatnya jabatan
adalah amanah yang nantinya akan dipertanggungjawabkan kepada Allah
SWT., oleh karena sifat ini harus dimiliki oleh seorang pemimpin yang harus
menyandarkan segala sesuatunya hanya kepada Allah SWT. bukan kepada
yang lainnya. Pada intinya tugas manusia adalah mengabdi dan beribadah
kepada Allah SWT. bukan mengabdi pada makhluk lain selain-Nya.yang
menjadikan seorang pemimpin memelihara sebaik-baiknya apa yang
diserahkan kepadanya baik dari Allah maupun dari orang-orang yang
dipimpinnya, sehingga tercipta rasa aman bagi semua pihak.

3. Al-Fathanah

Fathonah memiliki makna cerdas, cakap dan handal. Seorang pemimpin


juga harus memiliki sifat fathonah, artinya memiliki kemampuan untuk
menggunakan segenap potensi yang dimiliki untuk menghadapi dan
menanggulangi persoalan yang mungkin muncul. Kecerdasan yang
dimaksudkan disini tidak hanya cerdas secara intelektual saja, tetapi secara
emosional maupun spiritual sebagaimana yang dimiliki oleh Rasulullah SAW.
Firman Allah SWT dalam QS. Al-Anfal ayat 29: “Hai orang-orang beriman,
jika kamu bertaqwa kepada Allah, Kami akan memberikan kepadamu
Furqaan. dan Kami akan jauhkan dirimu dari kesalahan-kesalahanmu, dan
mengampuni (dosadosa)mu. dan Allah mempunyai karunia yang besar”.
Seorang pemimpin harus dapat membedakan antara yang hak dengan yang
batil agar tidak mekakukan kesalahan dalam bertindak.Sehingga kecerdasan
yang dimaksud melahirkan kemampuan menghadapi dan menangani persoalan
baik yang muncul secara perlahan maupun seketika, berdedikasi tinggi, dan
memiliki cita-cita yang realistik untuk organisasi.
3
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah ..., h. 582-583
4. At-Tabligh

Penyampaian yang jujur dan bertanggung jawab, atau dapat diistilahkan


dengan keterbukaan atau transparansi, dan berani mengambil keputusan. 4
Seorang pemimpin jangan sampai tidak mampu menyampaikan
kehendaknya,karna segala tindakan dan araha dari organisasi atau anggotanya
terintruksi dari seorang pemimpin.

Keempat sifat tersebut, yaitu sidiq, amanah, fathonah dan tabligh harus
terpatri dalam sosok seorang pemimpin masa kini dan masa depan, khususnya
bagi pemimpin institusi atau lembaga negara yang berlandaskan Islam harus
memiliki sifat tersebut. Sudah banyak contoh di deapan mata kita bagaimana
akibat yang ditimbulkan oleh seorang pemimpin yang tidak memiliki keempat
sifat tersebut, yaitu memberikan kesengsaraan bagi bawahannya. Aspirasi
masyarakat terabaikan, yang ada kepentingan pribadi dari pemimpin-pemimpin
institusi dan bangsa ini yang diutamakan, sehingga terjadi korupsi, kolusi dan
nepotisme, serta hal-hal lain yang sangat merugikan masyarakat luas

Menurut Hafidhuddin (2008), terdapat empat syarat pemimpin yang islami, yaitu:

1. Memiliki akidah yang benar (aqidah salimah). Seorang pemimpin harus


mempunyai pegangan atau keyakinan yang kuat, keyakinan terhadap Allah
sebagai Rabb-Nya serta beriman dan bertakwa kepada-Nya.
2. Memiliki ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas. Pemimpin yang kuat
fisik dan luas pengetahuan diperlukan untuk menjadikan umat yang juga
kuat. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan yang luas bagi
pemimpin adalah perlu.
3. Memiliki akhlak yang mulia (akhlaqul karimah). Pemimpin juga berfungsi
sebagai pendidik umat, maka pada prinsipnya pemimpin wajib memiliki
segala sifat yang berakhlak mulia dan sebaiknya perlu menjauhkan diri
dari sifat-sifat yang tercela.
4. Seorang pemimpin harus memiliki kecakapan manajerial, memahami
ilmu-ilmu administrasi, mengatur semua kegiatan karyawannya serta
mengatur urusan-urusan duniawi yang lainnya.5

4
Rivai, Veithzal dan Arifin, Arviyan. 2009. Islamic Leadership: Membangun Superleadership
Melalui Kecerdasan Spiritual. Jakarta: BumiAksara.

5
Hafidhuddin, Didin. 2003. Manajemen Syariah dalam Praktik. Jakarta: Gema Insani Press.
Sedangkan di sumber lain disebutkan syarat-syarat pemimpin yang islami adalah
sebagai berikut:

1. Beriman dan bertakwa, pemimpin seharusnya memiliki keimanan yang


lebih kuat dan tujuan pemimpin seharusnya hanya semata-mata untuk
bertakwa kepada Allah.
2. Kelebihan jasmani, kekuatan dan kesehatan fisik perlu dimiliki oleh
pemimpin agar dapat menjalankan kepemimpinannya dengan baik,
misalnya tidak cacat fisik dan tidak cacat akal.
3. Adil dan jujur, seorang pemimpin harus mampu berbuat adil dan jujur
kepada semua karyawan.
4. Bijaksana, seorang pemimpin harus bersikap bijaksana kepada semua
orang termasuk karyawannya, tidak boleh membedabedakan antara
karyawan yang satu dengan karyawan yang lainnya.6

M. Quraish Shihab dalam bukunya “Membumikan Al-Qur’an Jilid 2


(Memfungsikan Wahyu dalam Kehidupan)” memberikan acuan kepada kita
mengenai kepemimpinan spiritual, diantaranya seorang pemimpin yang kita
pilih ia harus mampu membawa kemajuan dan perubahan yang lebih baik bagi
masyarakat yang dipimpinnya. Seorang pemimpin harus memenuhi syarat,
yaitu As-Shiddiq, AlAmanah, Al-Fathanah dan Tabligh , selanjutnya seorang
pemimpin juga harus memiliki sikap adil baik terhadap diri sendiri,
masyarakat yang dipimpinya serta terhadap Allah karena kepada-Nya nanti
akan dipertanggungjawabkan di akherat kelak.

Dari penjelasan kriteria dan syarat-syarat pemimpin diatas bisa kita


ketahui bahwasanya seorang pemimpin harus memiliki kompetensi yang perlu
dipenuhi sehingga pemimpin tersebut dapat melaksanakan kepemimpinannya
dengan penuh tanggung jawab dan mampu membawa naungan
kepemimpinannya kearah yang lebih baik.adapun jika dikaitkan pada
pendidikan islam maka sosok pemimpin perlu memenuhi syarat syarat
kepemimpinan yang telah disebutkan diatas yang mana berlandaskan pada
ketentuan atau ajaran-ajaran yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadist.karna
seperti yang kita ketahui bahwa Pendidikan itu sangat penting bagi manusia.
Karena pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan karakter dan
kepribadian manusia. Pendidikan sangat berperan dalam menentukan manusia
itu baik atau buruk secara normatif.sehingga sosok pemimpin yang memimpin
lembaga pendidikan tersebut benar benar orang yang mumpuni baik secara

6
Permadi, K. 2012. Pemimpin dan Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: Rineka Cipta.
kriteria ataupun syarat-syarat kempemimpinan pada umumnya dan islam
secara khusus.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kepemimpinan merupakan titik sentral dan dinamisator seluruh
proses kegiatan organisasi. Kepemimpinan mutlak diperlukan bila terjadi
interaksi kerja sama antara dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan
organisasi.Sehingga seorang pemimpin dalam suatu organisasi harus
memiliki kriteria tertentu layaknya seorang pemimpin yang sejati
diantaranya seperti Problem solver,bersikap positif,komunikasi,menjadi
Inspirasi,tumbuhkan motivasi,hubungan baik,turun gunung.dan masih
banyak syarat-syarat yang lain menurut sumber-sumber yang berbeda.
Adapun konsep syarat-syarat pemimpin dalam pendidikan islam
tidak jauh berbeda dengan syarat syarat kepemimpinan secara
umum.perbedaannya hanya pada ranah fokusnya yaitu dalam konteks
pendidikan islam.Dimana syarat yang harus dimiliki oleh pemimpin
pendidikan Islam lebih kepada bagaimana karakteristik yang dicerminkan
oleh Nabi Muhammad SAW yang mana beliau sebagai pemimpin teladan
yang menjadi model ideal pemimpin yaitu memiliki sifat ash-
shiddiq,amanah,fathonah dan tabligh.

B. Saran
Demikian makalah ini disusun, semoga dapat menambah pemahaman
dan wawasan bagi pembaca. Selain menambah wawasan, semoga kita
semua juga bisa merealisasikannya dalam kehidupan. Penulis menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kesalahan serta jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
sangat dibutuhkan oleh penulis demi sempurnanya makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Afriyansyah, Hade. (2019). Kepemimpinan Pendidikan. Padang.

Afandi, R.(2013). Efektifitas Kepemimpinan Transformasi Pesantren Bagi


Peningkatan Mutu Lembaga Pendidikan Islam. Jurnal Kependidikan, 101.

Khamdani,P. (2014). Kepemimpinan dan Pendidikan. Jurnal Madaniyah, 269.

Nasution, W. (2015). Kepemimpinan Pendidikan di Sekolah. Jurnal Tarbiyah.


Hafidhuddin, Didin. 2003. Manajemen Syariah dalam Praktik. Jakarta: Gema
Insani Press.
Permadi, K. 2012. Pemimpin dan Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta:
Rineka Cipta.

Rivai, Veithzal dan Arifin, Arviyan. 2009. Islamic Leadership: Membangun


Superleadership Melalui Kecerdasan Spiritual. Jakarta: BumiAksara.

Anda mungkin juga menyukai