Anda di halaman 1dari 33

PENDAHULUAN

 Sebelum mengerjakan tugas-tugas dibawah ini, agar dibaca dulu secara


menyeluruh agar dapat memahami secara komprehensif tentang
kepemimpinan.

 Jawablah tugas-tugas ini, sesuai pengalaman anda masing-masing sehingga


tidak harus copy paste dari text yang sudah disiapkan dalam materi
Pembelajaran Jarak Jauh kali ini.

 Bekerjalah dengan baik dan benar serta memahami apa yang anda kerjakan.

 Tugas ini merupakan tugas kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4~5 orang
dipimpin oleh satu orang sebagai Ketua Kelompok, lalu Ketua Kelompok
melaporkan hasilnya pada Ketua Klas, selanjutnya Ketua Klas melaporkan
pada Dosen Pengampu.
TUGAS PEMBELAJARAN JARAK JAUH (PJJ)
HARI INI

1. KEPEMIMPINAN ITU TIDAK TERKAIT LANGSUNG DENGAN JABATAN, FAKTANYA ADA


PEJABAT YANG BUKAN PEMIMPIN DAN ADA PEMIMPIN YANG TIDAK MENJABAT.
APA YANG DIMAKSUD DENGAN PERNYATAAN TERSEBUT, DAN BERIKAN CONTOH
DENGAN
KONDISI NYATA SAAT INI.

2. PERILAKU SEORANG PEMIMPIN TERDENGAR “JAUH LEBIH NYARING”, DARIPADA


KATA-KATA YANG MENYUSUN KALIMAT-KALIMAT BERISI PERINTAH2-NYA.
APA PULA MAKNA PERNYATAAN TERSEBUT.

3. UNTUK KONDISI SAAT INI, GAYA KEPEMIMPINAN MANAKAH YANG DIPERLUKAN,


GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL ATAUKAH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRASI ?
JELASKAN PENDAPAT ANDA TERSEBUT.
LEADERSHIP
(PERSONNEL MANAGEMENT)
BAGIAN 2

Disusun oleh : Capt. Suwondho, MM


5 Dimensi kepercayaan

 Integritas: merujuk pada kejujuran dan kebenaran.


 Kompetensi: mencakup pengetahuan/ketrampilan tehnis dan kemampuan
berkomunikasi antar personal secara profesional.
 Konsistensi terkait dengan kehandalan memprediksi dan
mempertimbangkan yang terbaik, dalam menangani situasi/kondisi.
 Loyalitas adalah kesetiaan pada seseorang/perusahaan untuk tidak
bertindak oportunis.
 Keterbukaan: mengandalkan pada orang lain untuk memberikan
kebenaran yang nyata tanpa ditutup-tutupi.
INTEGRITAS PEMIMPIN

 Anda mungkin seringkali melihat kasus di mana seorang


pemimpin terlibat kasus korupsi, dan ia dituntut
hukuman penjara sekian tahun. Fenomena semacam ini
adalah tanda kegagalan pemimpin, kegagalan yang
dikarenakan minimnya integritas moral.

 Oleh karena itu, anda sebagai seorang pemimpin harus


menyadari bahwa integritas moral harus dibangun di atas
fondasi yang kokoh, di mana pemimpin mampu berbuat
jujur demi dirinya dan demi organisasi yang dipimpinnya.
INTEGRITAS PEMIMPIN
 Seorang pemimpin berintegritas akan selalu berusaha
meninggalkan warisan yang bermanfaat, untuk diterapkan
oleh anak buahnya.
 Salah satu ciri pemimpin unggul adalah: ia mampu
menunjukkan integritas moral yang kokoh, dan ia pun
mampu menjadi teladan semua orang yang bergabung
dengannya di organisasi.
 Pemimpin dengan kriteria seperti itu sungguh akan disegani
oleh semua orang, baik kawan maupun lawannya.
 Seorang pemimpin yang berani, dan memiliki integritas
moral, akan selalu mampu menunjukkan yang terbaik bagi
orang di sekitarnya.
3 KOMPETENSI PEMIMPIN :
 Dr Robert Hogan, dalam 2 tahun terakhir ini berusaha membuat
gambaran yang lebih jelas mengenai kepemimpinan. Studi yang masih
berlangsung ini mengemukakan tiga kompetensi yang berbeda, yang
tidak dimiliki seorang pemimpin secara merata. Penelitian ini
membantu organisasi untuk mengidentifikasi potensi kepemimpinan
dengan lebih jelas, yaitu : STAR QUALITY, EMERGENCE, dan
EFFECTIVENESS.

 Dalam kompetensi pertama, Hogan menemukan persyaratan utama dan


mendasar, yang sering kita sebut sebagai “Star Quality”. Ini adalah dasar
kepemimpinan, yang tidak bisa ditinggalkan oleh seorang yang berniat
menjadi pemimpin.

 Kualitas ini dapat dilihat dari kemampuan dan akuntabilitas pemimpin


terhadap kelompoknya. Apakah ia dengan mudah mendapatkan
followers ataukah ia tetap teralienasi di pucuk pimpinan, dan hanya
dituruti karena sistem yang ada ?
3 KOMPETENSI PEMIMPIN :
 Kompetensi kedua yang juga penting adalah
kemampuan menebar pesona, yang disebut oleh Hogan
sebagai emergence. Bung Karno adalah contoh konkret
dari tokoh yang mempunyai emergence tinggi.

 Setiap kata-katanya menggaung, kemampuan orasinya


dikenal di dunia. Penampilannya, dia upayakan agar
selalu gagah, membuat beliau semakin keren di mata
dunia. Ini adalah sosok “opinion leader” yang
menonjol. Ia bisa menjual konsep. Ia pun bisa
menuntun arah perjuangan kelompoknya.
3 KOMPETENSI PEMIMPIN :
 Kompetensi ketiga adalah effectiveness, yaitu
implementasi menjadi kunci kekuatan pemimpin.
Bagaimana pemimpin make it happen. Bagaimana
merubah gagasan menjadi karya nyata. Bagaimana
mentransformasi kali kotor menjadi bersih. Ini adalah
model pemimpin yang memiliki kekuatan “kerja”.

 Pada masa sekarang, pemimpin blusukan adalah


istilah yang populer digunakan. Hanya berfokus pada
“karya”, tidak merasa berkepentingan untuk
menampilkan diri.
3 KOMPETENSI PEMIMPIN :

 Setiap pemimpin idealnya mempunyai ketiga


kompetensi tersebut secara seimbang. Namun, paling
tidak, dengan deskripsi kompetensi kepemimpinan ini,
kita bisa menemukenali apa yang masih menjadi P.R
kita masing-masing.

 Effectiveness yang kuat tanpa kemampuan emergence,


atau sebaliknya, plus dasar-dasar kepemimpinan atau
Star Quality, bisa-bisa membuat seseorang sekedar
berperan sebagai seorang manajer, dan tidak lebih dari
itu.
KONSISTENSI PEMIMPIN :
 Konsisten merupakan salah satu hal yang harus
dipelajari dalam kepemimpinan. Tetap berada dalam
jalur yang sudah ia putuskan, teguh akan prinsip, dan
bertindak sesuai apa yang ia ucapkan. Konsistensi
sangat bermanfaat jika diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
 Konsistensi juga membuat pemimpin dapat menjadi
panutan anggotanya karena mereka melakukan
tindakan yang sesuai dengan ucapannya.
 Bersikap konsisten memang tidak mudah untuk
dilaksanakan, namun kita bisa mengembangkan sikap
konsisten dalam diri kita.
KONSISTENSI PEMIMPIN :
Beberapa cara agar dpt menjadi seorang yg konsisten,
antara lain ;
 Sikap konsisten dimulai dengan menyelaraskan apa yang kita
ucapkan dengan apa yang kita lakukan, karena kita tidak bisa
dianggap pemimpin yg konsisten ketika kita berbicara
mengenai A namun melakukan tindakan B.
 Kita harus realistis akan apa yang harus kita lakukan, karena
dalam bersikap konsisten terhadap semua hal yang kita
inginkan adalah hal yang susah untuk dilakukan.
 Setelah menentukan apa yang akan kita lakukan dan
menentukan batasan-batasannya, kita harus bulatkan tekad
dan berusaha dengan keras agar kita dapat melaksanakan apa
yang ingin kita capai.
LOYALITAS SEORANG PEMIMPIN

 Sebagai pemimpin kita selalu menginginkan para karyawan yang


bekerja pada kita bersikap loyal kepada kita. Ada beberapa cara
yang dapat diterapkan agar para karyawan yang bekerja pada kita
bersikap loyal kepada kita yaitu dengan cara berikut ini.
 Klarifikasi nilai-nilai dan tujuan anda dan berdialog lah dengan
karyawan anda tentang arti loyalitas bagi dia
 Jujurlah pada diri sendiri dan pada karyawan anda walaupun itu
menyakitkan. Karena anda tidak akan bisa mengharapkan karyawan
yang jujur apabila anda tidak mencontohkan kepada mereka.
 Sebagai pemimpin berusahalah peduli kepada karyawan anda dan
memperlakukan mereka dengan layak.
 Berikanlah kepercayaan anda kepada karyawan anda.
 Berikanlah hadiah kepada karyawan anda. Karena pemberian
hadiah itu sangat berarti bagi seorang karyawan.
KETERBUKAAN SEORANG PEMIMPIN

 Dengan keterbukaan, seorang pemimpin akan dapat bekerja secara


tenang tanpa terganggu praduga-praduga yang negatif dari stafnya
ataupun dari koleganya yang lain.
 Dalam batas-batas tertentu keterbukaan ini memang menjadi positif
dalam meneguhkan kepemimpinannya, namun ada juga hal-hal yang
terkait keterbukaan ini yang mestinya dikembangkan dan dijalankan
secara proporsional sesuai levelering-nya.
 Keterbukaan bukanlah harus dimaknai semua orang harus tahu
semuanya! Namun dengan niat yang baik, keterbukaan bisa juga
diartikan mau menerima masukan konstruktif, kritik ataupun
“protes” yang memang ada dasarnya, dari siapapun, tanpa melihat
level yang memberi masukan, sepanjang disampaikan secara etis.
Tingkatan Manajemen (Manajemen Level)

 Manajemen lini-pertama (First line Management)


 tingkatan manajemen paling rendah dalam suatu organisasi, yaitu
yang bertugas mengawasi dan memimpin tenaga-tenaga
operasional
 Manajemen menengah (Middle Management)
 manajemen menengah dapat meliputi beberapa tingkatan dalam
suatu organisasi dan masing-masing memiliki tugas
 Manajemen Puncak (Top Management)
 terdiri dari kelompok yang relative kecil, management puncak
bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan dari organisasi
Ketrampilan Manajerial
 Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan
bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga
keterampilan dasar
 Keterampilan konseptual (conceptional skill) – K1
 Keterampilan komunikasi/berhubungan dengan orang
lain (humanity skill) – K2
 Keterampilan teknis (technical skill) – K3
 Keterampilan memanage/manajemen waktu – K4
 Keterampilan membuat keputusan – K5
Tingkat kepemimpinan dan ketrampilan Manajerial
yang diperlukan :

 Manajemen puncak K3,K4,K5

 Manajemen menengah K1,K2,K3,K4.

Manajemen tingkat pertama K1, K2,K3


MODEL ATAU GAYA KEPEMIMPINAN

OTORITER LAISSEZ FAIRE SITUASIONAL DEMOKRATIS

Adalah gaya Adalah Adalah pemimpin Adalah


pemimpin yang yang bersikap lebih pemimpin
pemimpin
“otokritik” melihat pada yang
yang situasinya. Kapan bersikap
artinya sangat
memberikan harus bersikap tengah
memaksakan memaksa dan
dan mendesak
kebebasan antara
kapan harus memaksak
kekuasaannya kepada
moderat, serta an
kepada bawahan. pada situasi apa kehendak
bawahan. pemimpin harus dan
memberi memberi
kebebasan kepada kelonggar
bawahan an kepada
bawahan
CIRI-CIRI GAYA KEPEMIMPINAN
OTORITER

 Tanpa musyawarah
 Tidak mau menerima saran dari
bawahan
 Mementingkan diri sendiri dan
kelompok
 Selalu memerintah
 Memberikan tugas mendadak
 Cenderung menyukai bawahan “ABS”
 Memaksakan kehendak
 Setiap keputusan tidak dapat dibantah
 Kekuasaan mutlak ada pada pimpinan
 Hubungan dengan bawahan kurang
harmonis
CIRI-CIRI GAYA KEPEMIMPINAN LAISSEZ
FAIRE
 Pemimpin bersikap pasif
 Semua target diberikan kepada bawahan
 Tidak tegas
 Kurang memperhatikan kekurangan dan kelebihan bawahan
 Percaya kepada bawahan
 Pelaksanaan pekerjaan tidak terkendali
 Mudah dibohongi bawahan
 Pemimpin kurang kreatif
CIRI-CIRI GAYA KEPEMIMPINAN
DEMOKRATIS
 Pendapat terfokus pada hasil musyawarah
 Tenggang rasa
 Memberi kesempatan mengembangkan karir bawahan
 Selalu menerima kritik dari bawahan
 Menciptakan suasana kekeluargaan
 Mengetahui kekurangan dan kelebihan bawahan
 Komunikatif dengan bawahan
 Partisipatif dengan bawahan
 Tanggap terhadap situasi
 Tidak mementingkan diri sendiri
 Selalu mawas diri
CIRI-CIRI KEPEMIMPINAN
SITUASIONAL
 Supel / luwes
 Berwawasan luas
 Mudah menyesuaikan dengan lingkungan
 Mampu menggerakan bawahan
 Bersikap keras pada saat tertentu
 Berprinsip dan konsisten terhadap suatu masalah
 Mempunyai tujuan yang jelas
 Bersikap terbuka
 Mau membantu memecahkan permasalahan bawahan
 Mengutamakan suatu kekeluargaan
 Ada komunikasi baik satu arah/dua arah
TYPE KEPEMIMPINAN
 TYPE KEPEMIMPINAN OTORITER---MENUNTUT KEPATUHAN DARI
BAWAHANNYA (COCOK UTK KARYAWAN YANG BELUM TERLATIH)

 TYPE KEPEMIMPINAN BIROKRATIS---PEMIMPIN YANG BEKERJA


BERDASARKAN ATURAN-ATURAN DAN MEMASTIKAN
KARYAWANNYA BEKERJA SESUAI STANDARD YANG DITETAPKAN
(COCOK UTK KARYAWAN YANG BEKERJA DNG PERALATAN YANG
RUMIT DAN BERBAHAYA SHG DIPERLUKAN SISPRO)

 TYPE KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS---PEMIMPIN YANG


MEMERLUKAN PENDAPAT ORANG LAIN SEBELUM MEMUTUSKAN
SUATU MASALAH (COCOK KETIKA BANYAK MASALAH2 COMPLEK
YG DIHADAPI )
KONSEP KEPEMIMPINAN DARI BUDAYA INDONESIA

Konsep Kepemimpinan yang disampaikan oleh K.H. Dewantoro terdiri dari 3


aspek Kepemimpinan yaitu :
1. ING NGARSO SUNG TULODO
2. ING MADYO MANGUN KARSO
3. TUT WURI HANDAYANI

PENGERTIAN MASING-MASING ASPEK TERSEBUT ADALAH SBB:


ING NGARSO SUNG TULODO :
Menekankan peran seorang Pemimpin sebagai tokoh yang harus bisa
diteladani, yang harus bisa membimbing dan memberi arah kemana
organisasi hendak dibawa.
KONSEP KEPEMIMPINAN DARI BUDAYA
INDONESIA
ING MADYO MANGUN KARSO :
Seorang Pemimpin harus bisa membangkitkan semangat orang-orang yang
dia pimpin. Harus bisa membangkitkan gairah untuk mewujudkan ke-
pentingan bersama. Seorang Pemimpin adalah seorang Motivator.

TUT WURI HANDAYANI :


Seorang Pemimpin harus mampu menberikan kesempatan untuk berkembang
bagi yang dipimpinnya. Seseorang memenuhi syarat untuk menjadi
seorang Pemimpin ketika dia mampu mengedepankan orang lain terlebih
dahulu. Keberhasilan seseorang memimpin terkait dengan keberhasilan dia
membuat orang-orang yang dipimpinnya berhasil.
PERTANYAAN ???

 APAKAH KEPEMIMPINAN YANG DIGAGAS


K.H. DEWANTORO INI MASIH RELEVAN
UNTUK DITERAPKAN DI NEGARA KITA
SAAT INI ???

 APAKAH KEPEMIMPINAN ALA K.H.


DEWANTORO INI BISA DITERAPKAN
DIATAS KAPAL ???
SUMBER KEKUATAN KEPEMIMPINAN
PRINSIP YANG HARUS DIHINDARI PEMIMPIN
“AI D S “ ( Aku – Iri - Dengki – Sirik )

 Apakah saya bisa menerima kritikan ? ….. AKU-EGOIS


 Apakah saya tidak terlalu suka mencela orang lain ? ….IRI
 Jika terjadi ketidakberesan, apakah saya suka menyalahkan
semua orang kecuali saya ? ……DENGKI
 Apakah saya tidak suka berprasangka buruk ? ….SIRIK

JIKA JAWABAN “YA” > 2 … MAKA ANDA TERMASUK


ORANG YANG “KEBESARAN KEPALA”
Bagaimana untuk mengurangi kepala yang kebesaran :
Mintalah teman akrab anda untuk menyebut 4 hal yang tidak
baik tentang diri anda !
MENURUT PANDANGAN UMUM TENTANG
PEMIMPIN YANG BAIK & BIJAK ADALAH SBB :

1. SENANTIASA MEMBERIKAN CONTOH TAULADAN


2. DAPAT MENJADI MOTIVATOR, SEHINGGA BAWAHAN IKHLAS BEKERJA
3. MENJADI PENGAYOM SEHINGGA BAWAHAN MERASA NYAMAN
DIPIMPINNYA
4. BER-AKHLAK MULIA & AMANAH (JUJUR,ADIL & DAPAT DIPERCAYA)
5. BEKERJA DENGAN BENAR SEHINGGA BERMANFAAT BAGI ORANG
BANYAK
6. MAU MENERIMA SARAN/KRITIK/MASUKAN DAN MAU TERUS BELAJAR
7. MEMILIKI VISI & MISI SEHINGGA DAPAT MEMBAWA KEARAH LEBIH
BAIK SESUAI SASARAN/TUJUAN ORGANISASI
8. BERTANGGUNG JAWAB DAN BERANI MENGAMBIL RESIKO
MENURUT PANDANGAN UMUM TENTANG
PEMIMPIN YANG BAIK & BIJAK ADALAH SBB :

9. BERSIKAP OBYEKTIVE DALAM MENYIKAPI PERSOALAN


10. MAMPU BEKERJA SAMA DAN BERKOMUNIKASI DENGAN
BAWAHANNYA
11. MAMPU MEMECAHKAN MASALAH (CERDAS,TANGGAP & PINTAR)
12. MAMPU MERENCANAKAN DAN MENENTUKAN SKALA PRIORITAS
13. MAMPU MENDELEGASIKAN TUGAS (MENGARAH KE REGENERASI)
14. MAMPU MENGENDALIKAN KEADAAN (BERWIBAWA DAN DISEGANI)
15. SEMANGAT DAN MEMILIKI ETOS KERJA (MEMBERIKAN ENERGI
BAWAHAN)
16. BUKAN DITAKUTI TAPI DISUKAI/DISAYANGI
17. KETERBUKAAN DALAM MEMBERIKAN INFORMASI PUBLIK
18. BERIMAN & BERTAQWA PADA TUHAN YME (HANYA PADA-NYA IA
BERGANTUNG DAN BUKAN KEPADA YANG LAIN)
Siapa pemimpin Idola anda ?
JADILAH PEMIMPIN YANG BAIK, JUJUR &
AMANAH
si h
a ka
er i m
T

Anda mungkin juga menyukai