Anda di halaman 1dari 55

Pemimpin dan

Kepemimpinan
BAB ……
PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN
Konsep kepemimpinan & manajemen
kapal/keterampilan manajerial
Teori munculnya kepemimpinan
 Teori Genetis (Keturunan).
◦ “Leader are born and not made” bahwa pemimpin
itu dilahirkan (bakat lahir bukannya dibuat).
◦ Dalam keadaan yang bagaimanapun seseorang
ditempatkan karena ia telah ditakdirkan menjadi
pemimpin
◦ Disebutkan pula bahwa gen sifat kepemimpinan
diturunkan oleh orang tuanya yang juga seorang
pemimpin.

3
Teori munculnya kepemimpinan
 Teori Sosial.
◦ “Leader are made and not born ”
◦ pemimpin itu dibuat atau dididik bukannya lahir
secara kodrati.
◦ Para penganut teori ini mengetengahkan pendapat
yang mengatakan bahwa setiap orang bisa menjadi
pemimpin apabila diberikan pendidikan dan
pengalaman yang cukup.

4
Teori munculnya kepemimpinan
 Teori Ekologis
◦ seseorang hanya akan berhasil menjadi pemimpin
yang baik apabila ia telah memiliki bakat
kepemimpinan.
◦ Bakat tersebut kemudian dikembangkan melalui
pendidikan yang teratur dan pengalaman yang
memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut.

5
Kompetensi Kepemimpinan
 kemampuan yang dimiliki seseorang nampak
pada sikapnya,yang sesuai dengan kebutuhan
kerja, dalam lingkungan suatu organisasi dan
memberikan hasil yang diinginkan

6
BEDA KEPEMIMPINAN DENGAN MANAJEMEN

 kepemimpinan
◦ menekankan pada proses perilaku yang berfungsi di
dalam dan di luar sutu organisasi, seorang pemimpin
harus dapat memotivasi dan memberi inspirasi orang
lain secara individu maupun secara kelompok.

 manajemen
◦ menekankan pada pengkoordinasian dan
pengintegrasian semua sumber yang ada melalui
proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
dan pengawasan dalam pencapaian tujuan

7
HAL-HAL YANG HARUS DIMILIKI
SEORANG PEMIMPIN
1. Memotivasi diri
2. Kemampuan berbicara dimuka umum
3. Pemahaman teknik sebagai alat kendali mutu
4. Kemampuan memecahkan masalah dengan system
5. Transfer pengetahuan kepada bawahan
6. Memotivasi bawahan
7. Mengenali karakteristik bawahan
8. Keinginan mengetahui perkembangan
9. Keinginan melakukan perubahan/perbaikan
10. Sikap mental yang tegas & berani
11. Citra diri yang baik & tidak tercela

8
KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF
1. Mampu memutuskan/memecahkan masalah
2. Mampu merencanakan/menetapkan prioritas
3. Mampu memotivasi
4. Mampu berkomunikasi
5. Mampu melakukan presentasi/pidato
6. Mampu mengajar/mentransfer pengetahuan
7. Mampu menangani konflik
8. Mampu membimbing

9
10 ketrampilan untuk menjadi seorang
pemimpin yang sukses

1. Tentukan Visi Anda


2. Jelaskan Visi Anda
3. Kenali Gaya Kepemimpinan Anda
4. Bedakan Kepemimpinan dengan Manajemen
5. Pelajari dan Taati Aturan
6. Jaga Kepercayaan Kolega Anda
7. Pahami Aturan Kekuasaan
8. Bertindaklah seperti Seorang Pemimpin
9. Kaderisasi kepemimpinan
10. Jaga Keseimbangan Hidup Anda

10
5 Dimensi kepercayaan
 Integritas: merujuk pada kejujuran dan kebenaran.
 Kompetensi: mencakup pengetahuan/ketrampilan tehnis dan
kemampuan berkomunikasi antar personal secara
profesional.
 Konsistensi terkait dengan kehandalan memprediksi dan
mempertimbangkan yang baik, dalam menangani
situasi/kondisi. Ketidak sesuaian antara kata-kata dan
tindakan, akan mengikis kepercayaan.
 Loyalitas adalah keinginan untuk melindungi dan
menyelamatkan wajah untuk orang lain. Kesetiaan pada
seseorang untuk tidak bertindak oportunis.
 Keterbukaan: mengandalkan pada orang lain untuk
memberikan ke anda kebenaan senyatanya.

11
Tingkatan Manajemen (Manajemen
Level)
 Manajer lini garis-pertama (first line)
◦ tingkatan manajemen paling rendah dalam suatu organisasi
yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional
 Manajer menengah (Middle Manager)
◦ manajemen menengah dapat meliputi beberapa tingkatan
dalam suatu organisasi
 Manajer Puncak (Top Manager)
◦ terdiri dari kelompok yang relative kecil, manager puncak
bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan dari
organisas

12
Ketrampilan Managerial
 Robert Katz pada tahun 1970-an
mengemukakan bahwa setiap manajer
membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar
◦ Keterampilan konseptual (conceptional skill) – K1
◦ Keterampilan berhubungan dengan orang lain
(humanity skill) – K2
◦ Keterampilan teknis (technical skill) – K3
◦ Keterampilan manajemen waktu – K4
◦ Keterampilan membuat keputusan – K5

13
Tingkat Kepemimpinan dan Ketrampilan
Manajerial yang diperlukan :
Manajer puncak K1, K2, K3,K4,K5

Manajer menengah K1,K2,K3,K4.

Manajer tingkat pertama K1, K2,K3.

14
MODEL ATAU GAYA KEPEMIMPINAN
OTORITER LAISSEZ FAIRE DEMOKRATIS SITUSIONAL
Adalah gaya Adalah Adalah pemimpin Adalah
pemimpin yang pemimpin yang yang menghargai pemimpin yang
“otokritik” memberikan pendapat orang bersikap tengah
artinya sangat kebebasan lain/bawahan dan antara
memaksakan kepada mengutamakan memaksakan
dan mendesak bawahan. musyawarah kehendak dan
kekuasaannya untuk mufakat dan memberi
kepada tidak memaksakan kelonggaran
bawahan. kehendak. kepada
bawahan

15
KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI

Pemimpin serta kepemimpinan merupakan suatu kesatuan


kata yang tidak dapat dipisahkan secara struktural maupun
fungsional.

Banyak muncul definisi mengenai pemimpin dan


kepemimpinan, oleh para ahli, diantarnya :

1. Menurut Stephen. P. Robbins (2005), pemimpin adalah


orang yang mampu mempengaruhi orang lain dan memiliki
wewenang manajerial.
2. Brown (1936) berpendapat bahwa pemimpin tidak dapat
dipisahkan dari kelompok, akan tetapi boleh dipandang
sebagai suatu posisi dengan potensi tinggi di
lapangan.
3. Menurut Kartini Kartono (2010), pemimpin
adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan
dan kelebihan, khususnya kecakapan dan
kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu
mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
pencapaian satu atau beberapa tujuan.

4. Menurut Henry Pratt Fairchild dalam buku


Kartini Kartono (2010) pemimpin adalah seorang
yang memimpin dengan jalan memprakarsai
tingkah laku sosial dengan mengatur,
mengarahkan, mengorganisir atau mengontrol
usaha/upaya orang lain atau melalui kekuasaan
dan posisi.
Pengertian kepempimpinan :

1. Kepemimpinan adalah aktivitas untuk


mempengaruhi perilaku orang lain agar supaya
mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan
tertentu (Thoha, 1983:123).
2. Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan,
proses, atau fungsi pada umumnya untuk
mempengaruhi orang-orang agar berbuat
sesuatu dalam rangka mencapai tujuan tertentu
(Slamet, 2002: 29)
3. Menurut Ngalim Purwanto (1991:26) Kepemimpinan
adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan
sifat-sifat kepribadian, termasuk didalamnya
kewibawaan untuk dijadikan sebagai sarana dalam
rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka
mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang
dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat,
ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa.

4. Menurut Ordway Tead dalam buku Kartini Kartono


(2010), kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi
orang-orang agar mereka mau bekerja sama untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
Dari pengertian diatas kepemimpinan mengandung
beberapa unsur pokok antara lain:
a. kepemimpinan melibatkan orang lain dan adanya
situasi kelompok atau organisasi tempat pemimpin
dan anggotanya berinteraksi,
b. di dalam kepemimpinan terjadi pembagian
kekuasaan dan proses mempengaruhi bawahan
oleh pemimpin
c. adanya tujuan bersama yang harus dicapai.

Dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah


kemampuan untuk mempengaruhi perilaku seseorang
atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan
tertentu pada situasi tertentu, sedangkan pemimpin
adalah orangnya.
Unsur-Unsur Mendasarri Kepemimpinan.

Unsur-unsur yang mendasari kepemimpinan dari definisi-


definisi yang dikemukakan di atas, adalah:
a. Memampuan mempengaruhi orang lain (kelompok/
bawahan).
b. Kemampuan mengarahkan atau memotivasi tingkah
laku orang lain atau kelompok.
c. Adanya unsur kerja sama untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
KEPEMIMPINAN VERSUS MANAJAMEN

Beberapa perbedaan antara majanemen dengan kepemimpinan


menurut Kotter, dalam Goetesch dan Davis, 1994, p.209) :

No Manajemen Kepemimpinan
1. Berhubungan dengan usaha Menanggulangi perubahan
menanggulangi komplekstitas
2. Berkaitan dengan perencanaan Menentukan arah perubahan
dan pengganggaran untuk melalui pembentukan visi.
mengatasi komplekasitas
3. Mengembangkan kemampuan Mengarahkan untuk bekerja
untuk melaksanakan rencana berdasarkan visi.
melalui pengorganisasi dan
penyusunan staff.
4. Menjamin pencapaian rencana Memotivasi dan mengilhami orang
melalui pengembangan dan agar berusahan melaksanakan
pemecahan masalah rencana.
PERBADINGAN PEMIMPIN MANAJER
( Fandi Tjiptono & Anastasia Diana, Total Quality Menajamen, 1998)

No Manajer Pemimpin
1. Mengelola Melakukan inovasi
2. Memelihara Mengembangkan
3. Berfokus pada sistem dan Berfokus pada manusia
struktur
4. Are Copies Are Original
5. Mengandalkan Mengilhami
mengendalikan
6. Pandangan jangka Pandangan jangka panjang
pendek
7. Menekankan aspek Menekankan aspek apa dan
bagaimana dan kapan mengapa
8. Menerima status quo Menantang status quo.
9. Melakukan sesuatu Melakukan sesuatu yang tepat.
dengan benar.
Karakteristik seorang pemimpin (Stephen R. Coney)
sebagai berikut:

 Seorang yang belajar seumur hidup :


Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga
diluar sekolah.
Contohnya, belajar melalui membaca, menulis,
observasi, dan mendengar. Mempunyai pengalaman
yang baik maupun yang buruk sebagai sumber belajar.
 Berorientasi pada pelayanan :
Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani,
sebab prinsip pemimpjn dengan prinsip melayani
berdasarkan karir sebagai tujuan utama.
Dalam memberi pelayanan, pemimpin seharusnya
lebih berprinsip pada pelayanan yang baik.
 Membawa energi yang positif :
Setiap orang mempunyai energi dan
semangat.
Menggunakan energi yang positif
didasarkan pada keikhlasan dan
keinginan mendukung kesuksesan orang
lain.

Untuk itu dibutuhkan energi positif untuk


membangun hubungan baik.
Seorang pemimpin harus dapat dan mau
bekerja untuk jangka waktu yang lama
dan kondisi tidak ditentukan.
Sifat-Sifat Pemimpin

Upaya untuk menilai sukses atau


gagalnya pemimpin itu antara lain
dilakukan dengan mengamati dan
mencatat sifat-sifat dan kualitas/mutu
perilakunya, yang dipakai sebagai
criteria untuk menilai kepemimpinan-
nya.
Sifat-sifat pemimpin ( Ordway Tead, dalam buku Kartini
Kartono ,2010) :

 Energi jasmaniah dan mental


Hampir semua pribadi pemimpin memiliki tenaga
jasmani dan rohani yang luar biasa yaitu
mempunyai daya tahan, keuletan, kekuatan atau
tenaga yang istimewa yang tampaknya seperti tidak
akan pernah habis.

demikian juga ditambah dengan kekuatan-kekuatan


mental berupa semangat juang, motivasi kerja,
kesabaran, ketahanan batin dan kemauan yang luar
biasa untuk mengatasai semua permasalahan yang
dihadapi.
 Kesadaran akan tujuan dan arah
Ia memiliki keyakinan yang teguh akan kebenaran dan
kegunaan dari semua perilaku yang dikerjakan, dia tahu
persis kemana arah yang akan ditujunya, serta pasti
memberikan manfaat bagi diri sendiri maupun bagi
kelompok yang dipimpinnya.

 Antusiasme
Pekerjaan yang dilakukan dan tujuan yang akan dicapai
itu harus sehat, berarti, bernilai, memberikan harapan-
harapan yang menyenangkan, memberikan sukses dan
menimbulkan semangat kerja.
Semua ini dapat membangkitkan antusiasme, optimisme, dan
semangat besar pada pribadi pemimpin maupun para
anggota kelompok.
 Penguasaan Teknis
Setiap pemimpin harus memiliki satu atau beberapa
kemahiran teknis tertentu, agar ia mempunyai
kewibawaan dan kekuasaan untuk memimpin
kelompoknya.

 Ketegasan dalam mengambil keputusan


Pemimpin yang berhasil itu pasti dapat mengambil
keputusan secara tepat, tegas dan cepat sebagai
hasil dari kearifan dan pengalamannya. Pemimpin
harus mampu meyakinkan para anggotanya akan
kebenaran keputusannya.
 Kecerdasan (Intelligence)
Kecerdasan yang perlu dimiliki oleh setiap pemimpin
itu merupakan kemampuan untuk melihat dan
memahami dengan baik, mengerti sebab dan akibat
kejadian, menemukan hal-hal yang krusial dan cepat
menemukan cara penyelesaiannya dalam waktu
singkat.

 Keterampilan mengajar (teaching skill)


Pemimpin yang baik itu adalah seorang guru yang
mampu menuntun, mendidik, mengarahkan,
mendorong, dan menggerakkan bawahannya untuk
berbuat sesuatu.
 Kepercayaan (Faith)
Keberhasilan pemimpin itu pada umumnya
selalu didukung kepercayaan bawahannya.
Yaitu kepercayaan bahwa anggota pasti
dipimpin dengan baik
Fungsi Kepemimpinan

Fungsi seorang pemimpin (Kartini Kartono, 2010), terdiri


dari :
Memandu
Menuntun
Membimbing
Memberi atau membangunkan motivasi-motivasi kerja.
Mengemudikan organisasi.
Menjalin jaringan-jaringan komunikasi yang baik.
Memberikan supervisi/pengawasan yang efisien.
Membawa para pengikutnya kepada sasaran yang
ingin dituju sesuai dengan ketentuan waktu dan
perencanaan.
Ki Hadjar Dewantoro tentang kepemimpinan
seorang pemimpin :

“ Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo


Mbangun Karso, Tut Wuri Handayani “.

Di depan memberi tauladan, di tengah-


tengah membangun kemauan/prakarsa, di
belakang memberi daya
PENDEKATAN DALAM KEPEMIMPINAN

1. Pendekatan traits( pendekatan genetika).


Kepemimpinan itu ada dalam diri individu sejak
lahir, kalau individu tersebut tidak dapat memimpin
berarti memang tidak terlahir sebagai pemimpin dan
tidak bisa diubah atau tidak terbuka kemungkinan
untuk memiliki kepemimpinan

2. Kaum behavioral (pendekatan sosial).


Memandang kepemimpinan dapat dilatih, yang berarti
kepemimpinan dapat diperoleh, dikembangkan atau
ditambah derajatnya.
3. Pendekatan Situasional ( Ekologis ) memandang
kepemimpinan berdasarkan dua aspek tersebut diatas.

Sondang (1994) menyimpulkan bahwa seseorang


akan menjadi seorang pemimpin yang efektif apabila :
a. seseorang secara genetika telah memiliki bakat
kepemimpinan.
b. bakat-bakat tersebut dipupuk dan
dikembangkan melalui kesempatan untuk
menduduki jabatan kepemimpinannya
c. ditopang oleh pengetahuan teoritikal yang
diperoleh melalui pendidikan dan latihan, baik
yang bersifat umum maupun yang menyangkut
teori kepemimpinan.
TIPE KEPEMIMPINAN
1. Tipe Otokratik

Semua ilmuan yang berusaha memahami segi


kepemimpinan otokratik mengatakan bahwa
pemimpin yang tergolong otokratik dipandang
sebagai karakteritik yang negatif , dan dilihat dari
persepsinya seorang yang sangat egois.

Dalam membuat keputusan tanpa berkonsultasi


dengan para karyawan yang harus melaksanakan
atau karyawa yang dipengarusi keputusan tersebut.
Pemimpin yang otoriter akan menujukan sikap
yang menonjolkan “keakuannya”, antara lain dalam
bentuk :
1) Kecenderungan memperlakukan para bawahannya
sama dengan alat-alat lain dalam organisasi,
seperti mesin, dan dengan demikian kurang
menghargai harkat dan martabat mereka
2) Pengutamaan orientasi terhadap pelaksanaan dan
penyelesaian tugas tanpa mengkaitkan pelaksanaan
tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhan para
bawahannya.
3) Pengabaian peranan para bawahan dalam proses
pengambilan keputusan.
Gaya kepemimpinan yang dipergunakan pemimpin
yang otokratik antara lain:
menuntut ketaatan penuh dari para
bawahannya
dalam menegakkan disiplin menunjukkan
keakuannya
bernada keras dalam pemberian perintah atau
instruksi
menggunakan pendekatan premitif dalam hal
terjadinya penyimpangan oleh bawahan.
2. Tipe Paternalistik
Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat di
lingkungan masyarakat yang bersifat tradisional,
umumnya di masyarakat agraris.

Salah satu ciri utama masyarakat tradisional ialah rasa


hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggota
masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang
dituakan.

Pemimpin seperti ini kebapakan, sebagai tauladan


atau panutan masyarakat. Biasanya tokoh-tokoh adat,
para ulama dan guru. Pemimpin ini mengembangkan
sikap kebersamaan.
3. Tipe Kharismatik

Pemimpin tipe ini daya tariknya yang sangat


memikat sehingga mampu memperoleh
pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat
besar.

Pemimpin yang kharismatik adalah seseorang


yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun
para pengikut tersebut tidak selalu dapat
menjelaskan secara kongkret mengapa orang
tersebut dikagumi
KARAKTERISTIK KOMPETENSI :
Kemampuan merumuskan visi
Kemampuan memberikan komunikasi visi dengan
jelas sehingga bawahan terdorong untuk
memberikan komitmen
Konsisten dan mampu dalam menjalan kanvisi
Menyadari kekuatan sendiri(sebagai modal sendiri)
KEPEMIMPINAN KHARISMATIK
(CONGER & KANUNGO, 1988)

KARAKTER KUNCI:
Percaya diri sendiri: kemampuan mengambil
keputusan& berpendapat
Visi: masadepan, tidak puas status quo
Kemampuan berkomunikasi: menjelaskan visi
Keyakinan kuatterhadapvisi: menetapati komitmen,
resiko besar
Perilaku yang diluar kebiasaan: Sukses􀃖kekaguman
bawahan
􀂄Agenperubahan: Perubahan radikal secara hati-hati
􀂄Sensitivitas terhadap lingkungan
4. Tipe Laissez Faire

Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya


organisasi akan berjalan lancar dengan
sendirinya karena para anggota organisasi terdiri
dari orang-orang yang sudah dewasa yang
mengetahui :
tujuan organisasi,
sasaran-sasaran yang ingin dicapai,
tugas yang harus dikerjakan oleh masing-
masing anggota
pemimpin tidak terlalu sering intervensi.
Karakteristik dan gaya kepemimpinan tipe ini :
a. Pendelegasian wewenang terjadi secara ekstensif
b. Pengambilan keputusan diserahkan kepada pimpinan
yang lebih rendah dan kepada petugas operasional,
kecuali dalam hal-hal menuntut keterlibatannya
langsung.
c. Status quo organisasional tidak terganggu
d. Penumbuhan dan pengembangan kemampuan berpikir
dan bertindah yang inovatif diserahkan kepada para
anggota organisasi yang bersangkutan sendiri.
e. Selama para anggota organisasi menunjukkan perilaku
dan prestasi kerja yang memadai, intervensi
pimpinan berada pada tingkat minimum.
5. Tipe Demokratik ( Konsultatif/konsensus)
Pemimpin yang demokratik biasanya memperlakukan
manusia dengan cara yang manusiawi dan
menjunjung harkat dan martabat manusia.
Seorang pemimpin demokratik disegani bukannya
ditakuti.
Melibatkan karyawan yang harus melaksanakan
dalam pengambilan keputusan, namun yang
membuat keputusan akhir adalah pempimpin.
Gaya kepemimpinan ini mengarah pada kompromi
yang pada akhirnya memberikan hasil yang tidak
diharapkan.
KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
(BURN,1978 & BASS, 1985) (1)

PEMIMPIN TRANSFORMASIONAL :

Memotivasi bawahan untuk bekerja demi tercapai


sasaran organisasi dan memuaskan kebutuhan mereka
padatingkat lebih tinggi

ProsesTransformasi:
Mendorong dan meningkatkan kesadaran bawahan
serta menunjukkan cara untuk mencapainya (sasaran
tercapai) mendahulukan kepentingan kelompok
Meningkatkan kebutuhan bawahan
CIRI-CIRI PEMIMPIN YANG BAIK

1. Pengetahuan umum yang luas.


Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam
hirarki kepemimpinan organisasi, ia semakin
dituntut untuk mampu berpikir dan bertindak
secara generalis.
2. Kemampuan bertumbuh dan berkembang
3. Sikap yang intuitif atau rasa ingin tahu :
a. tidak merasa puas dengan tingkat
pengetahuan yang dimiliki;
b. kemauan dan keinginan untuk mencari dan
menemukan hal-hal baru.
4. Kemampuan Analitik.
Efektifitas kepemimpinan seseorang tidak lagi pada
kemampuannya melaksanakan kegiatan yang bersifat
teknis operasional, melainkan pada kemampuannya
untuk berpikir.
Cara dan kemampuan berpikir yang diperlukan adalah
yang integralistik, strategik dan berorientasi pada
pemecahan masalah.
5. Daya ingat yang kuat.
Pemimpin harus mempunyai kemampuan inteletual
yang berada di atas kemampuan rata-rata orang-orang
yang dipimpinnya, salah satu bentuk kemampuan
intelektual adalah daya ingat yang kuat.
6. Kapasitas integratif.
Pemimpin harus menjadi seorang integrator dan
memiliki pandangan holistik mengenai orgainasi.

7. Ketrampilan berkomunikasi secara efektif.


Fungsi komunikasi dalam organisasi antara lain :
fungsi motivasi, fungsi ekspresi emosi, fungsi
penyampaian informasi dan fungsi pengawasan.
8. Keterampilan Mendidik.
Memiliki kemampuan meng-gunakan kesempatan
untuk meningkatkan kemampuan bawahan,
mengubah sikap dan perilakunya dan
meningkatkan dedikasinya kepada organisasi
9. Rasionalitas.
Semakin tinggi kedudukan manajerial seseorang
semakin besar pula tuntutan kepadanya untuk
membuktikan kemampuannya untuk berpikir.
Hasil pemikiran itu akan terasa dampaknya baik di
dalam organisasi, maupun dalam hubungan dengan
pihak-pihak yang terkait di luar organisasi tersebut.

10. Objektivitas.

Pemimpin diharapkan dan bahkan dituntut


berperan sebagai bapak dan penasehat bagi para
bawahannya.
Salah satu kunci keberhasilan seorang pemimpin
dalam mengemudikan organisasi terletak pada
kemampuannya bertindak secara objektif.
11. Pragmatisme.
Dalam kehidupan organisasional, sikap yang
pragmatis biasanya terwujud dalam bentuk sebagai
berikut :

a. Kemampuan menetapkan tujuan dan sasaran


yang realistik tanpa melupakan idealisme.

b. Kemampuan menerima kenyataan apabila


dalam perjalanan hidup tidak selalu meraih
hasil yang diharapkan.
12. Kemampuan Menentukan Prioritas.
Biasanya yang menjadi titik tolak strategik
organisasional adalah “SWOT”.

13. Kemampuan membedakan hal yang Urgen dan


yang Penting

14. Naluri yang Tepat.


Kemampuannya untuk memilih waktu yang tepat
untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
12. Rasa Kohesi yang tinggi.
Senasib sepenanggungan”, ketertarikan satu
sama lain.

13. Rasa Relevansi yang tinggi.


Mampu berpikir dan bertindak sehingga hal-hal
yang dikerjakannya mempunyai relevansi
tinggi dan langsung dengan usaha pencapaian
tujuan dan berbagai sasaran organisasi.

14. Adaptabilitas.

Kepemimpinan selalu bersifat situasional,


kondisional, temporal dan spatial.
15 Keteladanan.
Dinilai pantas dijadikan sebagai panutan dan
teladan dalam sikap, tindak-tanduk dan perilaku.

16. Fleksibilitas.
Mampu melakukan perubahan dalam cara berpikir,
cara bertindak, sikap dan perilaku agar sesuai
dengan tuntutan situasi dan kondisi tertentu yang
dihadapi tanpa mengorbankan prinsip-prinsip hidup
yang dianut oleh seseorang.
17. Menjadi Pendengar yang Baik
18. Ketegasan
19. Keberanian
20. Orientasi Masa Depan
21. Sikap yang Antisipatif dan Proaktif

Anda mungkin juga menyukai