Anda di halaman 1dari 5

Nama : Rida Mulyani

NPM : 21262011119

Kuis PO ke-7

Kuis 1

1. Sampai seberapa jauh situasi menyajikan Pemimpin kekuasaan dan pengaruh yang
diperlukan untuk menjadi efektif, atau sampai seberapa jauh faktor-faktor situasi itu
menguntungkan ?
Jawab :
Seorang pemimpin yang efektif merupakan pemimpin yang dapat mengelola
kekuasaannya, sehingga pemimpin dapat menggunakan kekuasaannya dengan benar
untuk meningkatkan kinerja para bawahannya. Ada 4 sumber kekuasaan dalam diri
seorang pemimpin yang berasal dari:
• Mempunyai kemampuan untuk dapat mempengaruhi orang lain
• Mempunyai sikap dan sifat yang unggul atau dominan yang menjadikannya
mempunyai wibawa terhadap para bawahannya
• Memiliki pengetahuan yang luas, serta informasi dan pengalaman yang luas
• Memiliki kepandaian untuk bergaul dan berkomunikasi kepada siapapun
Menjadi pemimpin yang berhasil tidak hanya dengan menggunakan aspek yang semata-
mata saja. melainkan keberhasilan tersebut berasal dari perpaduan antara sikap, sifat,
serta kekuasaan dan pengaruh yang dapat saling menentukan sesuai dengan situasi yang
mendukungnya.
2. Sampai seberapa jauh Pemimpin dapat meramalkan pengaruh dari gaya
kepemimpinannya terhadap perilaku dan hasil karya para karyawan ?
Jawab:
Gaya kepemimpinan seorang atasan merupakan salah satu faktor eksternal yang dapat
membuat kinerja karyawan mengalami peningkatan atau penurunan. Beberapa pemimpin
ada yang dapat membimbing dan mengarahkan karyawannya dalam menyelesaikan
sebuah proyek. Untuk mengukur pengaruh gaya kepemimpinannya terhadap perilaku dan
hasil karyawan ada 5 indikator yang dapat dijadikan acuan :
1) Seorang pemimpin harus memahami kemampuan dirinya
2) Harus tau juga apa tujuan pribadinya
3) Seorang pemimpin pasti harus memahami dan tau cara mengelola finansial
perusahaan
4) Dapat menjual idenya
5) Mengelola energi dalam dirinya
3. Apakah menjadikan seseorang pemimpin yang efektif ?
Jawab :
Menjadi seorang pemimpin yang efektif itu ada beberapa cara, diantaranya:
• Pimpin dengan memberi contoh
• Merangkul kegagalan
• Jujur
• Harus bisa mempertahankan timdi garis terdepan
• Buat diri seorang pemimpin selalu terbuka
• Tetapkanlah tujuan dengan jelas
• Buat solusi yang efektif buat setiap permasalahan yang ada
• Terhubung dengan tim
• Mendorong pertumbuhan
• Kenali kesuksesan tim
4. Apakah seorang ketua panitia tidak dapat menjadi seorang kepala yang efektif dari suatu
perkumpulan ?
Jawab :
Tidak bisa untuk menjadi seorang kepala yang efektif, tapi jika seorang ketua panitia
ingin menjadi ketua panitia yang efektif bisa dilakukan dengan cara dia memiliki sikap
yang dapat dijadikan contoh, dapat juga dilihat daribharis kerjanya.
5. Coba berikan sebuah contoh mengenai pengaturan pekerjaan (Job Engineering ) ?
Jawab :
1) Melakukan pengawasan teknis
2) Menjaga kelancaran proses produksi perusahaan
3) Mampu bekerja dengan efektif dan efisien
4) Melakukan cek mesin secara berkala
5) Bekerja sesuai dengan bidangnya
6. Apa semboyan Job Engineering?
Jawab :
Building The Future On A Foundation of Excellence. (Membangun Masa Depan Di Atas
Landasan Keunggulan).
7. How to Be a Successful Leader ? The Toostmaster. (Bagaimana Menjadi Pemimpin yang
Sukses? Toostmaster)
Jawab :
Positivity, Purpose, Empathy, Humility, Will, Relentlessness, Persistence, Curiosity,
Trust, Positivity.

Kuis 2

1. Mampukah seorang karyawan dilatih mengikuti pelatihan kepemimpinan akan


melahirkan seorang pemimpin yang berkarakter/pemimpin sejati ?
Jawab:
Mampu, Pelatihan untuk menjadi seorang pemimpin yang baik itu sangat penting karena
seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang memiliki ilmu mengenai
kepemimpinan atau leadership. Walaupun seseorang berbakat menjadi pemimpin, tapi
jika dia tidak mengetahui bagaimana cara untuk menjadi pemimpin yang baik, maka dia
tidak akan bisa menjadi seorang leader yang andal. Sebaliknya, walaupun seseorang sama
sekali tidak berbakat menjadi pemimpin, namum ketika dia mendapatkan ilmu mengenai
kepemimpinan dan bertekad untuk mengaplikasikan ilmu tersebut, dia bisa menjadi
seorang pemimpin yang baik. Inilah gunanya mengikuti pelatihan kepemimpinan.
Hakekat seorang pemimpin yang sesungguhnya adalah memimpin anak buahnya agar
bisa menjadi lebih baik. Jika anak buah bisa lebih baik dalam bekerja, maka performa
kerja juga akan menjadi lebih baik. Ketika performa kerja menjadi lebih baik, maka
produktivitas tim kerja juga akan meningkat. Jadi tujuan diadakannya pelatihan
kepemimpinan adalah untuk meningkatkan kualitas seseorang untuk menjadi seorang
pemimpin.
2. Berdasarkan teori kepemimpinan situasi, efektivitas kepempinan tergantung kepada 5
faktor, sebutkan dan jelaskan!
Jawab:
• Kepribadian, pribadi seorang pemimpin haruslah baik dan dapat membawa
perusahaan menjadi lebih baik, pemimpin juga tidak boleh melupakan karyawannya
begitu saja, jadi seorang pemimpin harus berkepribadian baik dan memiliki jiwa
kebersamaan, juga bisa merangkul para karyawannya.
• Tugas, seorang pemimpin yang baik tidak akan melupakan tugasnya sebagai seorang
pemimpin ia akan senantiasa menyelesaikan tugasnya dengan baik.
• Kekuasaan, seorang pemimpin tidak akan pernah memiliki sikap merasa paling
berkuasa, karena ia bisa menjadi seorang pemimpin itu selain karena skill dan
kepribadiannya juga karena bawahannya yang senantiasa bekerja sama dalam
mewujudkan visi misinya.
• Sikap seorang pemimpin pasti akan baik, berkarakter, berwibawa, dan dapat
memotivasi bawahannya, inilah yang menjadikannya seorang pemimpin yang baik
dan berkualitas.
• Persepsi pada situasi, pemimpin yang berkualitas akan selalu peka terhadap situasi
yang ada jadi perusahaan tidak akan terhambat dan akan tetap berjalan meskipun
situasinya sedang tidak baik, karena seorang pemimpinnya yang bisa tau terhadap
situasi yang ada.
3. Sebutkan 4 faktor yang membatasi efektivitas kepemimpinan ?
Jawab:
1) Faktor eksternal
2) Kebijakan keorganisasian
3) Faktor kelompok
4) Keterampilan dan kemampuan individual
4. Apakah ada pengganti bagi kepemimpinan yang mempengaruhi kepuasan dan hasil kerja ?
Jawab:
Ada yaitu pemimpin yang memiliki kesadaran hidup terhadap komunitas yang
dipimpinnya, juga pemimpin yang mengutamakan kesejahteraan orang lain dibanding
dengan kenikmatan dirinya sendiri. Namun untuk hal kepuasan seorang pemimpin harus
melihat bahwa para karyawan yang dipimpinnya itu merasa puas atau tidak dengan
kepemimpinannya, jika tidak harus dilakukan evaluasi terhadap cara ia memimpinnya.

Anda mungkin juga menyukai