Anda di halaman 1dari 2

4.

(50 point’)

( A.) Kinerja karyawan yang rendah salah satu faktornya disebabkan dari kepuasan kerja,
karyawan yang memiliki moral baik dan kepuasan kerja akan meningkatkan produktivitas.
Penyebab seorang karyawan tidak memiliki kepuasan kerja bisa ditinjau dari segi two
factor teory.

1. Higiene factors.

Seperti gaji yang kurang memenuhi kebutuhan, Kondisi kerja yang kurang memadai, lalu
peran supervisor yang kurang bisa mengatur.

2. Motivational Factors

Seperti Karyawan tidak memiliki kesempatan untuk berprestasi atau kurangnya


kesempatan keterlibatan, sehingga karyawan yang tidak merasa diberikan kesempatan
untuk keterlibatan akan merasa tidak dihargai dan justru performa kerja akan menurun.

Pada kasus tersebut peran pemimpin juga memberikan dampak kepada karyawan yang
membuat performance kerja karyawan tidak meningkat, Pemimpin kurang peduli terhadap
pembimbingan karyawan padahal dengan melakukan pembimbingan karyawan dapat
meningkatkan produktivitas seorang karyawan, Selain itu pemimpin juga kurang berani
mengambil langkah untuk melakukan perencanaan pengembangan dari program kerja
sebelumnya yang kurang baik, Perusahaan perlu melakukan evaluasi atau pengembangan
program kerja yang kurang baik dari periode sebelumnya agar dapat mengetahui dan
mengatasi hambatan yang membuat kinerja karyawan kurang baik.

(B.) Sebuah perusahaan yang dibangun dan dikembangkan dengan analisis SWOT, tetapi
memiliki kendala pada menurunnya produktivitas pekerja karna kurangnya motivasi yang
dilakukan oleh kepala bagian. Sehingga mengakibatkan penurunan tingkat produktivitas
karyawan dan sulitnya pengendalian terhadap karyawan.

(C.) penyebab masalah: kurang pedulinya seorang kepala bagian terhadap karyawan
dalam memotivasi dan membimbing.

Solusi: menyusun ulang perencanaan pengembangan, diperketatnya kebijakan terhadap


karyawan, dilakukanya bimbingan yang rutin, pemantauan kinerja karyawan

1 . (30 point’)

A. Menurut saya jika diterapkan ditempat kerja saya kurang tepat,karena sedikitnya jumlah
karyawan dan hanya ada satu pemimpin yaitu pemilik usaha.
B. Indikator kepemimpinan yang efektif bagi sebuah perusahaan ideal melibatkan
kemampuan untuk memahami dan mengelola tim, berkomunikasi dengan baik,
mengambil keputusan yang bijaksana, dan memimpin dengan integritas. Contohnya,
seorang pemimpin yang mampu mendengarkan anggota timnya, memberikan umpan balik
yang konstruktif, dan mengembangkan visi yang inspiratif untuk perusahaan adalah
indikator kepemimpinan yang efektif.
C. Jika saya ditunjuk langsung oleh atasan untuk memimpin sebuah perusahaan tanpa
pengalaman sebelumnya, saya akan mengambil langkah-langkah untuk belajar dan
berkembang sebagai seorang pemimpin. Saya akan mencari mentorship, mengambil
pelatihan kepemimpinan, dan terus berkomunikasi dengan tim saya untuk memahami
kebutuhan mereka. Keinginan untuk belajar dan tumbuh dalam peran kepemimpinan
sangat penting untuk berhasil dalam tugas tersebut.

2. (20 point’)

Kesadaran penuh (mindfulness) adalah atribut yang dapat memberikan nilai tambah bagi
seorang pemimpin, baik di perusahaan formal maupun di institusi informal. Atribut-atribut
yang disebutkan, seperti mumpuni (kapasitas dan kapabilitas), juara (prestasi), tanggung
jawab, aktif (kemampuan dan kemauan), dan memiliki status sosial ekonomi, sebagian
besar juga relevan dalam konteks kepemimpinan. Namun, atribut mumpuni, tanggung
jawab, dan aktif mungkin lebih kritis dalam konteks kesadaran penuh:

Mumpuni: Kesadaran penuh membutuhkan pemahaman yang mendalam dalam situasi


dan tantangan yang dihadapi. Pemimpin yang mumpuni memiliki kapasitas dan kapabilitas
yang kuat untuk menghadapi berbagai situasi dengan pemahaman yang dalam.

Tanggung Jawab: Seorang pemimpin yang sadar penuh harus bertanggung jawab atas
tindakan

dan keputusannya. Mereka harus menyadari konsekuensi dari tindakan mereka dan
bersedia menerima tanggung jawab atas hasilnya.

Aktif: Kesadaran penuh memerlukan kemampuan untuk berada dalam saat ini dan fokus
pada apa yang sedang terjadi. Pemimpin yang aktif dalam hal ini akan cenderung lebih
efektif dalam menghadapi perubahan dan mengelola stres.

Meskipun atribut memiliki status sosial ekonomi dan juara (prestasi) juga bisa relevan
dalam beberapa konteks, kesadaran penuh lebih fokus pada kesadaran diri, tanggung
jawab, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan. Oleh karena itu, kelima
atribut tersebut mungkin memiliki tingkat relevansi yang berbeda dalam konteks
kesadaran penuh, tetapi mumpuni, tanggung jawab, dan aktivitas memiliki peran yang
signifikan dalam mendukung pemimpin yang sadar penuh.

Anda mungkin juga menyukai