Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 2 – ISIP4111 – ASAS ASAS MANEJEMEN

Nama : Faishal Rahmat Koto


NIM : 051080243
Prodi : D3 Perpajakan
Tanggal : 06 November 2023

Sumber Daya Manusia atau yang biasanya disebut dengan SDM merupakan salah satu hal
yang paling krusial di dalam perusahaan. Terkini, SDM tidak hanya menjadi sumber daya
namun karena begitu pentingnya, SDM dalam hal ini karyawan sudah disebut sebagai Aset.
Dikarenakan sudah begitu pentingnya, apabila asset bermasalah, akan sangat berpengaruh
pada Perusahaan.

Sebagai manajemen apabila dihadapkan dengan permasalahan SDM atau dalam hal ini
karyawan yang kurang optimal dalam bekerja, perlu melakukan Langkah-langkah pergerakan
yang efektif. Berikut beberapa pergerakan yang dapat dilakukan:

1. Identifikasi Akar Permasalahan


Langkah pertama adalah mengidentifikasi penyebab utama masalah kinerja
karyawan. Apakah masalah ini disebabkan oleh kurangnya keterampilan, motivasi,
peralatan yang tidak memadai, atau masalah lainnya? Dengan memahami akar
permasalahan, manajemen dapat merancang solusi yang sesuai.

2. Evaluasi Karyawan
Tinjau kembali kinerja setiap karyawan yang terlibat. Identifikasi karyawan yang
kinerjanya kurang optimal dan coba cari tahu mengapa mereka tidak mencapai target
yang diharapkan. Ini mungkin melibatkan evaluasi kinerja, wawancara, dan umpan
balik. Dalam melaksanakan kegiatan ini, dibutuhkan rasa empati yang besar kepada
karyawan. Dengan menunjukan rasa empati, Karyawan akan lebih terbuka dan mau
mengatakan yang sejujurnya sehingga kegiatan evaluasi ini dapat berjalan tepat
sasaran.

3. Berikan Dukungan dan Pelatihan


Karyawan yang menghadapi masalah kinerja karena kurangnya keterampilan atau
pengetahuan, berikan dukungan dan pelatihan yang sesuai. Tantangan dan peluang
yang diberikan membuat karyawan perlu meningkatkan kemampuan melalui
pelatihan, sehingga dapat mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas,
profesional, dan kompeten (Heri, 2019; (Ricardianto, Nasution, Naiborhu, &
Triantoro, 2020))

4. Arahkan kepada Tindakan Perbaikan


Jika Manajemen dan karyawan telah mengidentifikasi masalah dan merancang
rencana perbaikan, pastikan untuk mengamati dan mendukung implementasi rencana
ini. Pastikan bahwa karyawan memiliki sumber daya yang diperlukan untuk mencapai
perbaikan.

5. Berikan Umpan Balik Teratur


Berikan umpan balik yang teratur kepada karyawan tentang kinerja mereka. Berikan
pengakuan untuk pencapaian yang baik dan bimbingan konstruktif untuk perbaikan
yang diperlukan. Dalam proses ini pula, perlu menunjukan rasa empati dan ketulusan,
sehingga karyawan tidak merasa hanya dibutuhkan dalam konteks pekerjaan saja
6. Evaluasi dan Tindaklanjuti
Terus pantau kinerja karyawan dan evaluasi hasil dari tindakan perbaikan. Jika
karyawan tidak menunjukkan perbaikan yang memadai, Anda mungkin perlu
mengambil langkah-langkah tambahan, seperti relokasi, perubahan tugas, atau
penggantian.

7. Pertimbangkan Kebijakan dan Sumber Daya


Pertimbangkan apakah masalah kinerja berkaitan dengan kebijakan atau sumber daya
perusahaan yang kurang memadai. Jika demikian, usulkan perubahan yang
diperlukan kepada manajemen tingkat atas.

8. Hindari Tindakan Semena-mena


Penting untuk mengambil tindakan yang adil dan proporsional. Hindari mengambil
tindakan tegas tanpa memberikan kesempatan bagi karyawan untuk memperbaiki
kinerja mereka terlebih dahulu.

9. Kenali tipe kepribadian karyawan


Setelah melakukan beberapa hal di atas, penting juga untuk seorang manajemen
dapat menentukan/mengelompkan tipe kepribadian dari masing-masing
karyawannya. Hal ini berfungsi agar antara manajemen dan karyawan, terjalin
komunikasi yang efektif. Komunikasi yang efektif memiliki peranan penting di dalam
sebuah organisasi. Dari komunikasi yang efektif akan menciptakan hasil yang selaras
dan tercapainya target/visi dan misi dari organisasi tersebut. Berikut ini beberapa tips
yang dapat dipergunakan oleh seorang atasan dalam mengelola SDM sesuai dengan
kepribadian karyawannya yang telah dikelompokan menjadi 4 kelompok besar.
A. Tipe Konstruktif
Tipe orang ini memiliki ciri-ciri, antara lain :

a) Berani mengemban tanggung jawab


b) Dapat dipercaya
c) Mampu memahami dan menginprestasikan keinginan atasan
d) Tidak sekedar meniru atasan, tetapi memilik pemikiran yang kreatif
e) Berpenpandangan luas ke depan, meilik ambisi serta tanggap terhadap
berbagai situasi

Tips mengelolanya :

• SDM tipe konstruktif ini sangat potensial untuk dikembangkan


• Berikan sasaran yang ingin dicapai, kemudian menyerahkan teknis
pelaksanaan tugas kepada bawahan tersenbut.

B. Tipe Rutin
Tipe orang ini memiliki ciri-ciri, antara lain :

a) Tingkat kemampuan intelektual dan daya imajinasinya masih dibawah tipe


konstruktif
b) Kurang memiliki inisiatif
c) Cenderung gamang jika tanpa diberi petunjuk dan arahan yang jelas dari
atasan
d) Namun jika diarahkan dengan benar oleh atasan, ia dapat bekerja dengan
loyal dan sepenuh hati

Tips mengelolanya :

• SDM tipe rutin dapat bekerja efektif jika diberi arahan yang jelas
• Berikan saran yang hendak dicapai, kemudian berikan arahan dan prosedur
yang jelas. Jika perlu diberi target waktu.

C. Tipe Impulsif
Tipe orang ini memiliki ciri-ciri, antara lain :

a) SDM tipe ini sangat tidak imajinatif


b) Melakukan tugas atas dasar suka atau tidak suka pada atasan
c) Cenderung mudah berubah mengikuti lingkungan (seperti bunglon)

Tips mengelolanya :

• Utamakan melakukan pendekatan personal serta berikan arahan dan


petunjuk yang lengkap beserta target
• Agar SDM dapat bekerja dengan baik atasan harus berikan perhatian dan
teladan.

D. Tipe Subversif
Tipe orang ini memiliki ciri-ciri, antara lain :

a) SDM tipe ini sulit dikontrol


b) Tidak memiliki prinsip yang kuat
c) Cenderung memikirkan keuntungan pribadi
d) Dapat menghalalkan berbagai cara untuk mencapai keinginannya (provokasi)

Tips mengelolanya :

• SDM tipe ini harus diberikan tugas dengan penekanan pada sasaran yang
hendak dicapai
• Jika memungkinkan janjikan imbalan atau hukuman yang sesuai (reward and
punishment).

Strategi keberhasilan pengelolaan manajemen SDM sangat kompleks, bukan hanya sekedar
dengan memberi pelatihan, pendidikan, pembinaan, pengadaan rekrutmen, perubahan
sistem, perluasan kesempatan, dan mengapresiasi dengan memberi penghargaan kepada
karyawan, tetapi “menyentuh” bagian dalam dari diri karyawan. Karyawan harus memiliki
motivasi untuk meningkatkan kreativitas dan mengubah pola pikir tetap ke pola pikir
berkembang. Salah satu cara yang mampu mentrigger karyawan untuk termotivasi adalah
dengan mencoba untuk mengerti dan memahami kendala/permasalahan yang sedang
dihadapi karyawan tersebut dari banyak perspektif. Sehingga sebagai manajemen, dapat
menentukan strategi yang tepat untuk dapat menyelesaikan masalah dari SDM tersebut dan
juga dapat memberikan treatment yang tepat untuk memotivasi semangat karyawan dalam
berkembang.
Penting bagi manajemen untuk menghadapi masalah kinerja dengan pendekatan yang penuh
empati, selalu memberika dukungan, serta adil dalam bersikap. Setiap karyawan memiliki
potensi untuk tumbuh. Potensi ini dapat digali dengan efektif jika pendekatannya dilakukan
sesuai kepribadian dari masing-masing karyawan. Tugas manajemen untuk membantu
mereka mencapai potensi tersebut melalui pendekatan kepribadian yang tepat. Dengan
begitu secara tidak langsung hal ini akan berdampak amat positif bagi perkembangan dan
pencapaian tujuan Perusahaan.

Sumber :
- BMP Asas Asas Manajemen/ ISIP4111, Edisi 2 Modul 6 penerbit Universitas Terbuka
- https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/8317/TIPS-MENGELOLA-SUMBER-DAYA-
MANUSIA-YANG-EFEKTIF.html
- https://jurnal.ubs-usg.ac.id/index.php/joeb/article/view/481/672
- https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-pangkalanbun/baca-artikel/13852/Pentingnya-
Komunikasi-Efektif-di-dalam-Suatu-Organisasi.html

Anda mungkin juga menyukai