Anda di halaman 1dari 23

SYARAT-SYARAT DAN PRINSIP-PRINSIP KEPEMIMPINAN

Anita Miranda, Isyfalana, Nadda Luh Cahyaningrum, Sendi Septiani

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Nahdlatul Ulama Indramayu

anita.miranda0033@gmail.com, isyfasatu@gmail.com, naddaluh@gmail.com,


septiansendiweb@gmail.com

Abstrak

Bahasan mengenai pemimpin dan kepemimpinan pada umumnya


menjelaskan kriteria pemilihan pemimpin, fungsi dan prinsip kepemimpinan,
serta bagaimana seharusnya pemimpin tersebut dalam memimpin
anggotanya. Syarat menjadi seorang pemimpin dalam segala bidang
termasuk bidang pendidikan adalah bersikap jujur dan dapat dipercaya,
memiliki kemampuan public speaking yang baik, dan memiliki kecerdasan
yang baik. Fungsi utama kepemimpinan adalah mengarahkan dan
menggerakkan anggotanya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sementara prinsip kepemimpinan adalah melayani, keteladanan,
bertanggung jawab, bekerja sama, dan mampu menciptakan perubahan.
Kata Kunci: Fungsi Pemimpin, Syarat Pemimpin, Prinsip Kepemimpinan

Abstract

Discussions about leaders and leadership generally explain the criteria for
selecting leaders, the functions and principles of leadership, and how the
leader should lead his members. The requirement to be a leader in all fields
including education is to be honest and trustworthy, have good public
speaking skills, and have good intelligence. The main function of leadership
is to direct and move its members to achieve the goals that have been set.
While the leadership principles are serving, exemplary, responsible, working
together, and being able to create change.
Keywords: Leader Functions, Leader Requirements, Leadership Principles

Pendahuluan
Bahasan mengenai pemimpin dan kepemimpinan pada umumnya
menjelaskan bagaimana untuk menjadi seorang pemimpin yang baik, sifat, dan
gaya kepemimpinan serta syarat-syarat atau karakteristik apa yang harus dipenuhi
oleh seroang pemimpin. Meskipun demikian, masih tetap sulit untuk menerapkan
seluruhnya, sehingga dalam prakteknya hanya beberapa orang saja yang dapat
melaksanakn kepemimpinannya dengan baik dan dapat membawa para
anggotanya kepada keadaan yang diharapkan dan telah ditetapkan.
Kepemimpinan memiliki kata dasar pemimpin, artinya pemimpin dan
kepemimpinan merupakan dua kata yang tidak dapat dipisahkan. Secara
sederhana, pemimpin merupakan orang yang memimpin, sedangkan
kepemimpinan adalah bagaiamana pemimpin tersebut memimpin. Menjadi
seorang pemimpin tidak mudah seperti yang dibayangkan. Terdapat kriteria atau
syarat-syarat tertentu untuk menjadi seorang pemimpin yang ideal di bidangnya
masing-masing. Begitupun dengan kepemimpinan, terdapat prinsip dan syarat
tertentu agar dapat memimpin anggotanya sehingga dapat mencapai tujuan dengan
lebih efektif dan efisien.

Pemimpin pada lembaga pendidikan disebut sebagai kepala sekolah.


Kepala sekolah memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting pada lembaga
pendidikan karena dapat menggerakan dan mengarahkan anggotanya untuk
mencapai tujuan pendidikan. Tidak semua orang atau tidak semua guru dapat
menjadi kepala sekolah. Seseorang dapat menjadi kepala sekolah apabila sudah
memenuhi kualifikasi dan memiliki karakteristik sebagai kepala sekolah.

Artikel ini mengulas prinsip dan fungsi dari kepemimpinan terutama


pada lembaga pendidikan, serta persyaratan atau karakteristik yang harus
terpenuhi untuk menjadi seorang pemimpin terutama pemimpin di lembaga
pendidikan.

Syarat Menjadi Pemimpin

Jiwa seorang pemimpin diibaratkan sebagai sebuah cermin, pemimpin


harus menjadi contoh atau teladan unuk orang-orang yang dipimpinnya dan tidak
bertindak secara sewenang-wenang. Adapun di suatu lembaga pendidikan Islam
contohnya seperti Lembaga madrasah. Kepala Madrasah yang menjadi panutan
dan contoh. Adapun seorang pemimpin harus menunjukan suatu perilaku yang
baik atau perfect attitude.
Selain itu, menjadi seorang pemimpin harus memiliki citra yang baik
dalam bermasyarakat, supaya bisa mendapatkan suatu nilai yang positif dan dapat
membangun suatu rasa kepercayaan yang tinggi. Bayangkan apabila seorang
pemimpin memiliki karakter yang kurang baik, sifat dan perilakunya tidak patut
untuk di contoh. Bagaimana pandangan masyarakat dan anggota atau
bawahannya? Pasti mereka akan memberikan penilaian yang kurang baik terhadap
pemimpin tersebut.
Untuk mengembalikan nama baik sorang pemimpin tidaklah mudah. Jadi
ketika kita diberikan suatu Amanah atau kepercayaan untuk menjadi pemimpin di
suatu orgfanisasi atau Lembaga haruslah diemban dan dijalankan dengan penuh
rasa tanggung jawab agar mereka percaya dan bangga mempunyai pemimpin yang
bertanggung jawab serta Amanah.
Menjadi seorang pemimpin bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Ada
banyak hal yang harus di pertimbangkan dan segala keputusan yang sudah dibuat
oleh pemimpin secara demokratis harus di pertanggung jawabkan dengan penuh
tanggung jawab serta pemimpin juga harus bersikap professional. Ada banyak
syarat-syarat yang harus di penuhi oleh seorang pemimpin diantaranya ialah
sebagai berikut :
1. Seorang pemimpin harus mampu menciptakan suatu suasana layaknya
seperti saudara sendiri terhadap bawahannya kemudian harus menjalin
Kerjasama dengan bawahanya dan bertanggung jawab atas semua
keputusan serta tindakan yang telah dilakukan.
2. Seorang pemimpin harus bisa membantu anggota kelompoknya dan
mengorganisir anggota kelompok atau bawahanya.
3. Seorang pemimpin harus ikut serta dalam menetapkan suatu prosuder atau
aturan kerja, kemudian melakukan sebuah analisis terkait keadaan atau
situasi yang sedang di hadapi.
4. Seorang pemimpin ketika ingin mengambil suatu keputusan harus
dilakukan secara bersama-sama dan bersifat demokratis.
5. Seorang pemimpin harus bertanggung jawab penuh terhadap anggota
kelompok atau bawahannya.
6. Seorang pemimpin harus bertanggung jawab terhadap visi dan misi yang
sudah di buat.
7. Seorang pemimpin harus bertanggung jawab terkait eksistensi suatu
Lembaga atau organisasi yang di pimpinnya.
8. Seorang pemimpin harus dapat membawa pengaruh atau dampak positif
kepada anggotanya.
9. Seorang pemimpin harus memiliki kewibawaan dan kharismatik.
10. Seorang pemimpin harus pandai mengatur waktu dan memanfaatkan
waktu luang.
11. Seorang pemimpin juga harus dapat memanfaatkan peluang dan pandai
dalam mencari peluang demi kepentingan suatu Lembaga atau organisasi
yang di pimpinnya.
12. Seorang pemimpin harus memiliki kepribadian yang baik.
13. Seorang pemimpin harus rendah hati dan bersifat apa adanya (sederhana).
14. Seorang pemimpin harus memiliki sifat suka menolong kepada
anggotanya.
15. Seorang pemimpin harus memiliki tingkat kesabaran yang tinggi.
16. Seorang pemimpin harus memiliki emosi yang stabil dan dapat
mengontrol emosi dengan baik.
17. Seorang pemimpin harus memiliki sifat percaya terhadap dirinya sendiri.
18. Seorang pemimpin harus memiliki suatu keahlian tersendiri dalam
bidangnya.
19. Seorang pemimpin harus bisa menanamkan rasa kepercayaan kepada
anggotanya, bersifat adil terhadap semua rekan kerjanya dan bersifat adil
tanpa membeda-bedakan ras, asal suku, kepercayaan, budaya serta adat
istiadat.
20. Seorang pemimpin harus bisa menciptakan rasa nyaman dan aman
terhadap anggota atau bawahannya
Ada banyak sekali syarat-syarat dari seorang pemimpin yang harus ada
dalam jiwa seorang pemimpin agar pemimpin tersebut memiliki nilai atau value
terhadap jabatan yang dipegangnya. Jika syarat-syarat tersebut dimiliki oleh
semua pemimpin yang ada di Indonesia akan meningkatkkan kualitas kinerja dan
produktivitas tim akan baik. Untuk meraih itu semua dibutuhkan suatu rangkaian
proses dan kekonsistenan yang tinggi. Semua itu butuh waktu dan percayalah
proses tidak akan menghianati hasil.
Ada dua model dalam kepemimpinan pendidikan, yaitu model
kepemimpinan visioner dan model kepemimpinan yang transformasional. Adapun
untuk pembahasan yang lebih dalamnya sebagai berikut :
1. Kepemimpinan Visioner
Kepemimpinan ini berkaitan dengan visi atau tujuan ke depan yang ideal.
Biasanya seorang pemimpin yang bersifat visioner dipengaruhi faktor pendidikan,
pengalaman hidup, pengalaman berorganisasi, professional, pola interaksi yang
baik, komunikasi yang sehat, kegiatan-kegiatan positif yang membentuk pola
pikir yang baik dan kritis.
Pemimpin yang visioner memiliki ciri kepemimpinan yang berfokus kepada masa
depan yang memiliki banyak tantangan dan menjadi suatu agen perubahan (agen
of change) yang baik serta menjadi panutan dan pembimbing dari suatu organisasi
atau Lembaga. Sehingga pemimpin ini akan di prioritaskan oleh para anggota atau
bawahannya.
Visioner Leadership sebenarnya tercipta disebabkan karena tuntutan dari
perubahan teknologi dan zaman yang semakin berkembang pesat apalagi
khususnya dalam dunia pendidikan yang mengharuskan untuk menciptakan
generasi penerus bangsa yang unggul, berkompeten dan memiliki sumber daya
manusia yang baik.
Seorang pemimpin yang visioner harus benar-benar memahami karakteristik visi
dengan baik, berikut ini merupakan karakteristik visi yaitu :
a. Pemimpin harus mempunyai arah dan tujuan yang jelas, mudah di pahami
dan diartikkulasi.
b. Pemimpin harus menggambarkan cita-cita yang bermutu dan mempuyai
standar yang berkualitas.
c. Pemimpin harus bisa menumbuhkan rasa semangat, motivasi,
menginspirasi, dapat membangkitkan kegairahan dan komitmen yang
tinggi.
d. Pemimpin harus bisa memimpin dengan menciptakan makna untuk
anggota atau bawahannya yang dipimpin.
e. Pemimpin harus bisa mengembangkan keunikan dari suatu organisasi atau
keistimewaan para anggotanya.
f. Pemimpin harus dapat memahami dengan baik tujuan visi yang telah
ditetapkan.
Jika pemimpin pendidikan sudah benar-benar memahami dan menerapkan
karakteristik dari kepemimpinan visioner maka sekolah akan memiliki program
yang bermutu, menciptakan lulusan yang berkompeten dan tujuan pendidikan
nasional tercapai
2. Kepemimpinan Transformasional
Kepemimpinan Transformasioanal ini berasal dari dua kata, yaitu :
a. Kepemimpinan (Leadership), yang berarti seseorang yang melakukan
suatu tindakan untuk mengelola, mengatur, mengarahkan, mempengaruhi
seseorang dan mengkoordinir suatu organisasi atau Lembaga sehingga tujuan
yang sudah direncanakan dapat terlaksana dengan baik.
b. Transformasional yang memiliki arti merubah suatu hal menjadi hal baru
yang berbeda dan lebih baik. Jika Kepala Sekolah memiliki kepemimpinan
transformasional maka ia dapat memanfaatkan sumber daya sekolah dengan
baik dan memanfaatkan sumber daya manusia maupun sumber daya non
manusia untuk mencapai suatu tujuan pendidikan yang sudah di tetapkan.
Adapun proses penerapan kepemimpinan transformasional dalam dunia
pendidikan atau suatu organisasi harus memperhatikan beberapa hal berikut ini :
1. Harus memilki acuan dasar terhadap nilai-nikhjclai agama yang sudah ada
dalam lingkungan pendidikan atau organisasi.
2. Harus menyesuaikan dengan aturan-aturan yang ada dalam sistem sekolah
atau organisai tersebut.
3. Memanfaatkan keragaman budaya yang ada dalbam suatu organisasi atau
sekolah tresebut.
4. Harus memperhatikan sistem pendidikan yang telah di atur dan ditetapkan
oleh negara.
Apabila ingin melakukan suatu perubahan harus memperhatikan akibatnya.
Kemudian seorang pemimpin harus pandai membaca situasi pendidikan

Prinsip-prinsip Kepemimpinan Pendidikan

Berikut ini adalah prinsip kepemimpinan pendidikan :

1. Prinsip Pelayanan: Sekolah sebaiknya lebih memperhatikan pelayanan


yang harus ditetapkan pada sistem operasional sekolahnya.
2. Prinsip Persuasi: Sebagai pemimpin harus berhati-hati dalam menjalankan
tugasnya pada situasi dan kondisi sekitar untuk keberhasilan program yang
sedang dia pimpin.
3. Prinsip Bimbingan: Pemimpin seharusnya mengarahkan peserta didik
yang ingin mencapai tujuannya dan yang sesuai dengan perkembangan
anak didik tersebut.
4. Prinsip Efisiensi: Lebih mementingkan cara hidup yang ekonomis dan
hemat pada pengeluaran nya agar mendapatkan keuntungan yang besar
5. Prinsip Berkesinambungan: Prinsip pemimpin pendidikan ini harus
diterapkan dalam jangka waktu yang lama ataupun terus menerus, dan
tidak dalam satu waktu saja.

Kepemimpinan Transformatif memiliki tujuh prinsip diantara lain yaitu :

1. Simplikasi: Keberhasilan pada kepemimpinan dimulai dari visi yang


menjadi tujuan organisasi. Kemampuan dan keterampilan dalam
menjalankan visi harus praktis dan transformasional agar bisa membawa
tahapan atau langkah pertama untuk di implementasikan.
2. Motivasi: Kemampuan untuk mendapatkan kerja sama dari setiap individu
yang ada di dalam organisasi, dan harus terlibat pada visi yang sudah
tersedia. Pemimpin Transformatif bisa menciptakan suasana sinergitas
antar individu yang ada di organisasi, artinya pemimpin seharusnya dapat
mengoptimalkan, bisa memberikan motivasi, dan menciptakan energi yang
baik untuk pegawai atau individu yang ada di dalam organisasi tersebut.
3. Fasilitasi: Kemampuan untuk memfasilitasi sebuah pembelajaran yang ada
di dalam organisasi baik kelompok maupun individu. Jika di suatu
organisasi mempunyai fasilitas yang memadai, maka akan semakin
bertambah modal intelektual pada setiap individu yang terlibat.
4. Inovasi: Merupakan kemampuan untuk melakukan suatu perubahan dalam
program kerja jika diperlukan dan akan menjadi perubahan yang bagus
bila ditangani dengan baik dan harus bertanggung jawab atas apa yang
sedang dia inovasi.
5. Mobilitas: Merupakan pengelolaan semua sumber daya yang ada untuk
melengkapi fasilitas setiap individu maupun kelompok yang ada didalam
organisasi agar dapat mencapai visi dan tujuan yang mereka tentukan.
6. Siap Siaga: Kemampuan untuk selalu siap belajar dan mempersiapkan diri
untuk menyambut perubahan paradigma baru yang positif.
7. Tekad: Mempunyai tekad yang kuat untuk menyelesaikan tugasnya
dengan baik. Agar mempunyai tekad yang kuat individu harus memiliki
motivasi, dukungan, serta komitmen.

Menurut Toman Sony Tambunan (2015:67-71) prinsip-prinsip Kepemimpinan


yaitu:

1. Melayani

Prinsip utama yaitu memberikan pelayanan yang menjadi tujuan


utama. Pada kepemimpinan, pemimpin harus bisa melayani untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan agar menimbulkan kesejahteraan individu yang
dipimpinnya. Pada prinsipnya pemimpin mengutamakan bawahan atau
pengikutnya, dan masyarakat umum dari pada mementingkan kehidupan
pribadi si pemimpin tersebut.

Northouse (2013:207) menyebutkan kepemimpinan ini lebih menuju


pada sudut pandang pemimpin dan perilakunya dan empati yang dia
kembangkan sebelumnya. Pemimpin lebih mengutamakan pengikut, dan
membantu meningkatkan kemampuan individu sebagai para pengikutnya.
Menurut Larry C. Spears, ada sepuluh karakteristik pengembangan
kepemimpinan yang melayani yaitu:

a. Mendengarkan, kemampuan yang dimiliki yaitu mendengarkan karena


pemimpin harus melayani pengikutnya, maka dari itu pemimpin harus
mendengarkan kritik, saran maupun masukan yang pengikutnya
sampaikan. Jika pemimpin tidak memiliki kemampuan mendengar
ataupun acuh maka organisasi yang dia pimpin akan
berantakan.Kesadaranpemimpin yang baik adalah pemimpin yang
memiliki empati, dengan kata lain pemimpin harus peduli kepada
anggota dan pengikutnya. Jika pemimpin tidak memiliki empati maka
pengikutnya pun tidak akan peduli kepada pemimpinnya.
b. Menyembuhkan, pemimpin harus peduli pada pengikutnya dalam hal
kesehatan pribadi pengikutnya.
c. Peningkatan kesadaran, pemimpin harus memiliki kesadaran diri,
artinya pemimpin tidak boleh seenaknya hanya karena dia pemimpin
bukan berarti dia bisa seenaknya kepada anggotanya. Etika dan
sifatnya juga harus baik.
d. Pemimpin yang melayani yaitu pemimpin yang memiliki sifat dan
komunikasi yang baik, agar bisa berkomunikasi dengan anggotanya,
dan bisa meyakinkan anggotanya untuk berubah atau untuk mengikuti
arah yang pemimpin beri agar berjalan dengan baik organisasi yang
sedang dia pimpin.
e. Pemimpin yang memiliki pemikiran dan berpandangan jauh untuk
masa depan organisasinya, dan memberikan penjelasan akan tujuan
dan arah yang akan dia capai.
f. Meramalkan masa depan yang baik untuk organisasinya, agar
pengikutnya berpemikiran yang bagus untuk lebih mengembangkan
organisasi yang dia ikuti.
g. Pemimpin memiliki tanggung jawab yang besar dan peran yang
penting dalam organisasi yang dipercayakan anggota kepada
pemimpinnya.
h. Mempunyai kesepakatan bersama untuk memimpin dan melayani
anggotanya, pemimpin yang berkomitmen memegang tanggung jawab
yang besar agar organisasi yang dia pimpin berkembang.
i. Pemimpin harus memperkuat organisasi dan mengembangkannya
menjadi lebih baik.
j. Pemimpin harus pandai memberi keputusan yang tepat untuk
kepentingan organisasi, dan harus mempertimbangkannya karena dia
memegang tanggung jawab organisasi. Jika dia membuat keputusan
yang kurang baik maupun hanya sepihak maka organisasi tersebut
akan semakin berantakan, dan ada kemungkinan akan dibubarkan. Ada
lima langkah dalam proses pengambilan keputusan yaitu:
1) Mencari tahu masalah dan peluang
2) Mengumpulkan data yang tersedia dan meneliti data yang sesuai
dengan fakta yang ada
3) Tahap evaluasi tentang apa yang sedang dia kerjakan dengan
anggotanya
4) Memilih keputusan terbaik untuk organisasi
5) Pengimplementasian keputusan yang diambil dan mengevaluasi
hasilnya
2. Keteladanan

Pemimpin yang memiliki pengaruh baik akan terlihat sebagai


pemimpin yang memiliki nilai positif untuk organisasi dan pengikutnya dan
bisa menjadi panutan untuk yang dipimpinnya. Sifat itu terlihat dari sikapnya
yang bisa memberikan motivasi, inspirasi, kreatif, dan membimbing, juga
perlu memiliki perhatian atau empati dan kepedulian nya. Pemimpin harus
menjadi pengaruh yang baik agar bisa dicontoh oleh anggotanya.

3. Bertanggung jawab

Pemimpin bertanggung jawab besar atas kepemimpinannya, anggota


sudah mempercayakan jabatan sebagai pemimpin di organisasi yang bisa
memiliki harapan dan masa depan yang lebih baik. Pemimpin juga diberikan
dukungan oleh pengikut agar lebih semangat dalam mengarahkan
organisasinya. Tanggung jawab seorang pemimpin terdiri dari dua tahap
yaitu:

a. Memiliki kewajiban untuk menjalankan tugasnya sebagai pemimpin


b. Memberikan hasil dari apa yang dia peroleh saat menjadi pemimpin
kepada organisasinya.
4. Bekerja sama

Pemimpin harus bisa menciptakan kerja sama tim yang baik dalam
organisasi, dan berusaha menjadikan lingkungannya sebagai lingkungan yang
ideal agar keja sama itu bisa berjalan. Pemimpin juga perlu memperhatikan
komunikasi terhadap pengikutnya, dengan adanya kerja sama maka pekerjaan
menjadi lebih cepat terselesaikan tepat waktu dan bisa mencapai tujuannya.
West menyebutkan indikator-indikator kerja sama tim yaitu:

a. Semua anggota organisasi memiliki tanggung jawab bersama untuk


menyelesaikan pekerjaan, tanggung jawab tersebut menimbulkan
adanya kerja sama yang baik.
b. Sesama anggota organisasi, mereka harus saling berkontribusi baik
tenaga maupun pikiran akan tercapainya gotong royong.
c. Pengarahan kemampuan secara maksimal, yaitu dengan mengarahkan
kemampuan masing-masing anggota tim secara maksimal, kerja sama
akan lebih kuat dan berkualitas. Sesama anggota organisasi harus
saling berkontribusi atau mengikut sertakan diri dalam kegiatan
organisasi baik dalam hal tenaga maupun pokirannya. Pemimpin
bertugas untuk mengarahkan kemampuan diri individu organisasi
secara keseluruhan.
5. Menciptakan perubahan

Pemimpin harus memiliki perubahan dan membuat hal baru agar bisa
mencapai suatu pembaharuan berupa produk atau jasa untuk individu yang
dipimpinnya. Sifat yang harus dimiliki yaitu kreatif dan inovatif, jika
pemimpin memiliki sifat itu maka organisasi tidak akan menjadi monoton dan
bisa mengarahkan perkembangan yang baik. Pemimpin juga harus bisa
memberikan kesempatan dan bisa menghadapi rintangan yang harus dimiliki
agar bisa mencapai tujuan yang diinginkan.

Fungsi Pemimpin dalam Pendidikan

Depdiknas Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (2000, h. iv)


berpendapat bahwa “ Fungsi kepemimpinan pendidikan dikelompokkan menjadi
tujuh, yakni: pendidik, pengelola, Administrator, pengawas, pemimpin, Inovator,
dan Motivator “.
1. Kepala sekolah menjalankan fungsi kepemimpinannya terkait dengan
keberhasilan akademik para guru, sanggup mengajar pendidik, pegawai,
dan peserta didik, kemampuan mengoptimalkan pegawai, dan sanggup
untuk mempelajari serta menyelusuri kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, semuanya merupakan bagian dari uraian fungsi pendidik.
2. Tugas pengelola juga meliputi pengembangan program, pengorganisasian
organisasi kepegawaian, pengerahan staf, dan pemaksimalan kekuatan
kelembagaan lembaga pendidikan tempat mereka bekerja.
3. Mengelola semua tugas administrasi yang berkaitan dengan belajar
mengajar, serta bimbingan dan konseling, kemahasiswaan, kepegawaian,
keuangan, gedung dan prasarana, dan administrasi persuratan, semuanya
merupakan bagian dari uraian fungsi administrator.
4. Fungsi pengawas mengharuskan kepala sekolah melakukan tugas
manajerial.
5. Peran pemimpin mensyaratkan bahwa kepala sekolah memenuhi
kewajibannya sebagai pemikir kreatif dan motivator, merupakan bagian
dari uraian fungsi pemimpin
6. Peran kepala sekolah sebagai inovator dan motivator, di mana ia
memenuhi kewajiban serta berperan sebagai pemimpin, merupakan fungsi
inovator dan motivator.

Khamdani (2014) memiliki pendapat mengenai fungsi pemimpin


pendidikan menurut , sebagai berikut:

1. Menumbuhkan suasana kerja sama dan persaudaraan;


2. Mengoordinasikan bawahan agar tujuan dapat tercapai;
3. Membuat strategi kerja kelompok dan menatap lingkungan sekitar
sehingga agar dapat memilih strategi yang lebih efektif dan efisien; dan
4. Berperan dalam menangani konflik dalam kelompok dan adil dalam
memimpin kelompok.

Fungsi kepemimpinan kependidikan menurut Ahmad Rohani dan Abu


Ahmadi ( 2991) diantaranya yaitu :
1. Mengembangkan dan menyebarkan kebebasan berekspresi, baik secara
individu maupun kelompok, sebagai sarana pengumpulan informasi dari
anggota kelompok, organisasi, dan lembaga untuk mengambil keputusan
yang dapat memuaskan tujuan kelompok atau lembaga organisasi.
2. Mengoptimalkan kondisi di mana orang mau bekerja sama secara efektif
dengan menunjukkan penghargaan dan rasa hormat terhadap kemampuan
orang lain.
3. Bekerja menuju dan mempromosikan pertukaran ide terbuka dengan rasa
hormat sehingga orang merasa lebih menjadi bagian dari komunitas
organisasi atau lembaga dan mengambil kepemilikan kontribusi satu sama
lain sebagai bagian dari upaya untuk mencapai tujuan.
4. Memberikan bimbingan bagaimana mengatasi kesulitan-kesulitan yang
diperoleh baik secara individu maupun kelompok sehingga orang menjadi
mau menyelesaikannya sendiri dengan menggunakan keterampilannya
sendiri.

Kartono (1998) memiliki pendapat mengenai fungsi pemimpin


pendidikan yaitu sebagai berikut :

1. Pemimpin berkontribusi untuk menciptakan semangat persaudaraan, kerja


sama, dan kebebasan.
2. Pemimpin kelompok berpartisipasi dalam memberikan dorongan dan
bantuan kepada kelompok dalam menetapkan dan menjelaskan tujuan. Ini
membantu kelompok mengatur dirinya sendiri.
3. Pemimpin kelompok menetapkan prosedur kerja dengan membantu
kelompok menyelidiki kondisi dan memilih praktik kerja yang paling
berguna dan efisien.
4. Keputusan bersama dengan kelompok harus dibuat, menurut pemimpin.
Kelompok memiliki kesempatan untuk belajar dari pengalaman mereka
berkat pemimpin mereka. Pemimpin kelompok harus mengajari mereka
bagaimana mengevaluasi temuan secara jujur dan objektif dan menyadari
metode dan isi pekerjaan yang dilakukan.
5. Pengembangan organisasi dan kelangsungan hidup adalah tanggung jawab
para pemimpin.
6. Seorang pemimpin adalah seseorang yang dapat mempengaruhi
penampilan luar kelompok dengan cara yang positif.
7. Seorang pemimpin secara aktif berusaha untuk mempengaruhi orang lain
sehingga pengikutnya akan secara aktif mengikuti jejak mereka.

Soetopo (1988) memiliki pendapat mengenai fungsi kepemimpinan


pendidikan yang berhubungan dengan tujuan yang hendak dicapai, antara lain:

1. Mempertimbangkan, menyimpulkan dengan hati-hati, dan menguraikan


tujuan kelompok sehingga peserta selalu sadar untuk bekerja sama untuk
mencapai tujuan .
2. Memberi dorongan untuk anggota kelompok dan jelaskan situasinya dalam
upaya menghasilkan rencana inisiatif kepemimpinan yang dapat
menginspirasi optimis.
3. Membantu anggota kelompok dalam menyusun data yang mereka butuh
kan untuk mencapai kesimpulan yang valid.
4. Memanfaatkan keterampilan dan minat privasi setiap anggota kelompok
5. Dorong setiap anggota untuk mengembangkan peran dan ide mereka
sendiri tentang bagaimana kelompok harus menyelesaikan masalah.
6. Mempercayai anggota untuk melaksanakan tanggung jawabnya demi
kebaikan kelompok sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Soetopo (1988) memiliki pendapat mengenai fungsi kepemimpinan


pendidikan yang berhubungan dengan penciptaan suasana pekerjaan yang sehat,
antara lain :

1. Membina serta membangun keinginan untuk bekerja sama dengan orang


lain dalam kelompok untuk memperoleh tujuan bersama.
2. Menumbuhkan perasaan dalam diri setiap anggota dengan
mengungkapkan rasa terima kasih atas kontribusi mereka.
3. Berusaha untuk menciptakan tempat kerja yang menyenangkan, baik dari
segi pengaturan maupun fasilitasnya.
4. Memanfaatkan kekuatan pemimpin untuk membantu kelompok secara
keseluruhan bekerja menuju tujuan bersama.
Fungsi kepemimpinan pendidikan sebagai pemimpin dapat diuraikan
sebagai berikut ini.

1. Kewajiban untuk memastikan bahwa siswa, staf administrasi, dan pendidik


menyadari tujuan yang ditetapkan untuk lembaga pendidikan.
2. Bertugas menyediakan semua infrastruktur, aturan, dan kondisi yang
diperlukan untuk mendukung kegiatan pendidikan.
3. Kepemimpinan pendidikan diperlukan untuk memahami motivasi masing-
masing supervisor, tim administrasi, murid, serta alasan di balik perilaku
positif dan negatif mereka.
4. Kepemimpinan pendidikan sebagai contoh motivasi bagi pengikut.
5. Kepemimpinan pendidikan mampu menyeimbangkan kebutuhan
mahasiswa, dosen, dan staf dengan kebutuhan masyarakat dan pemangku
kepentingan lainnya.
6. Kepemimpinan pendidikan perlu memahami bahwa pengikut adalah inti
dari kepemimpinan, yang berarti bahwa kepemimpinan tidak dapat ada
tanpa dukungan mereka.
7. Memberikan instruksi, mengatur tugas, mengendalikan atau mengawasi,
dan melatih sehingga setiap anggota atau bawahan menerima tugas yang
tepat di bawah bobot dan hasil dari upaya tim.

Fungsi pemimpin pendidikan, antara lain sebagai berikut:

1. Pemimpin mendukung tercapainya semangat solidaritas, partisipasi, serta


penuh rasa kebebasan .
2. Pemimpin mendukung kelompok berpartisipasi dalam memberikan
motivasi dan bantuan kepada kelompok dalam menetapkan misi. Hal ini
dilakukan dengan membantu kelompok menjadi lebih terorganisir.
3. Pemimpin kelompok membantu mereka menetapkan prosedur kerja
dengan membimbing mereka saat mereka menganalisis situasi untuk
memilih praktik kerja yang paling tepat dan efisien.
4. Pengambilan keputusan kelompok adalah tanggung jawab pemimpin.
5. Kelompok diberi kesempatan oleh pemimpin untuk menimba ilmu dari
pengalamannya.
6. Tugas pemimpin untuk menanamkan dalam tim pengetahuan dan
keberanian untuk melakukan evaluasi yang jujur dan tidak memihak
terhadap proses dan isi pekerjaan.
7. Pengembangan organisasi dan kelangsungan hidup adalah tanggung jawab
para pemimpin.

Syarat Menjadi Pemimpin di Lembaga Pendidikan

Kepemimpinan dalam pendidikan merupakan pemimpin pada suatu


lembaga satuan pendidikan tertentu. Di lingkungan sekolah keberadaan
kepemimpinan disebut sebagai Kepala Sekolah (principal atau headmaster).
Pemimpin pendidikan merupakan orang yang dapat memengaruhi, menggerakkan,
membimbing dan mengkoordinasikan seluruh warga sekolah untuk meningkatkan
kualitas atau mutu pendidikan (Rosmiati dan Kurniady, 2014). Di dalam
manajemen kepemipinan pendidikan, figur seorang kepala sekolah sangat
diperlukan untuk menggrakkan bawahannya untuk pencapaian tujuan.

Lembaga pendidikan merupakan sebuah organisasi yang memiliki unit


kerja, kegiatan kerja, dan administrasi yang dimaksudkan untuk mencapai sasaran.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, sebuah lembaga pendidikan harus
memiliki manajemen yang baik. Manajemen tersebut dapat menyangkut berbagai
hal, misalnya administrasi, sumber daya manusia, pembelajaran, dan manajemen
lainnya. Untuk melakukan semua itu diperlukan kepemimpinan yang dipimpin
oleh kepala sekolah dalam mengatur dan menyusun strategi yang sesuai dan
efektif. Kepemimpinan pada lembaga pendidikan harus memiliki syarat
kelayakan, karakteristik, power, dan fleksibilitas dalam memimpin. Seseorang
yang memimpin tentu tidak bisa berdiri sendiri, ia harus dapat memengaruhi dan
mampu menggerakan anggotanya agar tercipta iklim kerja yang sesuai dengan
strateginya.

Jika berbicara karakteristik atau syarat pemimpin, tentu panutan atau role
model kita sebagai umat islam adalah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW
merupakan seorang pemimpin yang adil, hal ini dapat dilihat dari gelarnya yakni
“Al-Amin”. Beliau Rasulullah SAW memiliki sifat utama yang menjadi pondasi
atau dasar dalam memimpin agama maupun negara. Sifat-sifat yang dimaksud
adalah Sidiq, Amanah, Tabligh, dan Fathonah. Keempat sifat tersebut tentu harus
menjadi kualifikasi bagi seorang pemimpin pada lembaga pendidikan karena role
model setiap pemimpin bermuara pada Rasulullah SAW.

Seorang guru bukan hanya melaksanakan pendidikan saja, ia juga


diharuskan untuk memperbaiki pendidikan dan menjadi contoh bagi para peserta
didik. Oleh karenanya, seorang guru harus memiliki kualifikasi kepribadian yang
baik. Al-Ghazali (dalam Musgar, 2019:54) mengemukakan syarat-syarat
kepribadian seorang guru sebagai berikut.

1. Sabar dan legowo ketika mendapat pertanyaan atau berupa masalah


dari murid.
2. Tidak pilih kasih dan harus bersifat kasih.
3. Jangan riya’ (pamer) dan jika duduk harus sopan dan tunduk.
4. Tidak sombong atau takabbur, kecuali kepada orang yang dzalim agar
ia tidak bertindak dzalim lagi.
5. Selalu bersikap tawadhu’ di dalam rapat atau pertemuan.

Sementara itu, Departemen Pendidikan Amerika Serikat membuat


kesimpulan bahwa guru-guru yang baik dapat digambarkan dengan ciri-ciri
sebagai berikut.

1. Seorang pendidik harus waspada secara profesional dan menjadikan


sekolah sebagai terbaik untuk generasi muda.
2. Mereka selalu memiliki keyakinan akan manfaat dan nilai pekerjannya,
sehingga meningkatkan kualitas diri dan pekerjaannya secara kontinu.
3. Mereka tidak akan langsung tersinggung dengan hal-hal sepele.
4. Memiliki seni dalam hubungan sosial.
5. Mereka mempunyai keinginan untuk bertumbuh.

Seorang pimpinan seharusnya tidak berlaku sewenang-wenang dalam


memimpin. Pimpinan selalu menjadi contoh bagi yang dipimpinnya. Pola
kepemimpinan di lembaga pendidikan bukan hanya melakukan rutinitas yang
sama setiap harinya. Mulyasa (2013:59-64) mengungkapkan bahwa kepela
sekolah yang ideal memiliki ciri-ciri khusus sebagai berikut.
1. Mendelegasikan wewenang: seorang pimpinan pendidikan atau kepala
sekolah tidak harus selalu sendiri dalam memutuskan beberapa hal.
Tentunya akan ada beberapa hal yang bisa di delegasikan kepada orang
yang dipercaya.
2. Merangsang daya cipta: Tidak semua perubahan dalam lembaga
pendidikan harus berasal dari pimpinan, melainkan pemimpin perlu
merangsang daya cipta atau kreativitas orang-orang yang dipimpinnya
agar mengahsilkan perubahan.
3. Memberikan motivasi dan dorongan semangat: seorang pimpinan harus
memiliki semangat dan motivasi lebih agar para bawahan pun demikian.
Motivasi dan dorongan semangat adalah hal yang sangat diperlukan oleh
bawahan yang dipimpin. Oleh karenanya, seorang pemimpin harus dapat
memicu semangat dan memberikan motivasi kepada anggotanya.
4. Membahas persaingan: seorang pemimpin harus mengetahui dan
memahami analisi SWOT pada lembaga pendidikan yang dipimpinnya.
Hal ini akan berguna untuk memiliki daya saing dengan lembaga
pendidikan lain.
5. Menjalin kerjasama dengan masyarakat: setiap daerah mempunyai ciri dan
masalahnya masing-masing. Seorang pemimpin harus mampu menjalin
kerjasama dengan masyarakat agar masalah-masalah yang hadir di daerah
tersebut dapat terselesaikan dengan efektif dan efisien.

Pendapat lain juga disampaikan oleh Stodgil yang menyatakan bahwa


pemimpin pendidikan harus mempunyai kelebihan sebagai persyaratan, antara
lain:

1. Kewaspadaan, kecerdasan, kepastian, public speaking, dan kemampuan


menilai;.
2. Ilmu pengetahuan dalam bidang tertentu, gelar kesarjanaan, dan preastasi.
3. Berani, tekun, ulet, percaya diri, mandiri, dan bertanggung jawab.
4. Aktif, memiliki stabilitas yang tinggi, mampu bekerjasama dan kooperatif.
5. Status dan mempunyai nama baik di masyarakat.
Seseorang yang terpilih menjadi seorang pemimpin tentu memiliki
kelebihan yang mungkin tidak dimiliki oleh yang lainnya. Menjadi seorang
pemimpin harus memiliki karakteristik yang baik karena ia merupakan public
figure dan role model bagi anggotanya.

Ngalim Purwanto dalam bukunya Kepemimpinan Kepala Sekolah


menuliskan bahwa (Purwanto, 2004), syarat pemimpin merupakan seseorang
yang: (1) Sederhana dan rendah hati, (2) suka tolong menolong, (3) sabar dan
memiliki emosi yang stabil (4) percaya diri, dan (5) adil, jujur, serta amanah.

Earl Nightingale dan Whitt Schult dalam bukunya Creative Thinking –


How to win ideas menuliskan beberapa syarat yang harus dimiliki oleh seorang
pemimpin seperti dibawah ini.

1. Memiliki rasa humor, antusiasme yang tinggi, dan suka berteman


2. Komunikatif
3. Berjiwa wiraswasta
4. Multi terampil atau multi talent
5. Memiliki rasa ingin tahu yang besar
6. Mandiri dan ingin bertumbuh
7. Ingin mendapat yang terbaik
8. Sehat jasmani
9. Bermotivasi tinggi dan fokus tujuan
10. Memiliki ketajaman dalam analisis
11. Sabar dan ulet
12. Waspada, jujur, peka, berani, gigih

Mujami Qomar (2007) memiliki pendapat mengenai karakteristik


kepemimpinan dalam pendidikan, antara lain:

1. Mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang memadai agar nantinya ia


dapat mengelola serta mengendalikan lembaga yang dipimpinnya.
2. Menggunakan bakat dan keistimewaan dirinya dibandingkan dengan orang
lain.
3. Mengenal lebih dekat para anggotanya.
4. Bermuamalah dengan baik, lemah lembut, dan memberikan kasih sayang
kepada para bawahannya.
5. Bersikap demokratis terhadap para anggotanya.
6. Memiliki kekuatan (power) dan dapat mempengaruhi bawahannya.
7. Open minded dan bersikap tidak sombong terhadap siapapun.
8. Memiliki kharisma dan wibawa.

Karakteristik tersebut dapat dicapai bila seorang pemimpin memiliki sifat


jujur, bisa dipercaya, konsisten, bijak, dan sabar. Selain itu, seorang pimpinan
juga harus melihat ke depan artinya, ia harus menjadi orang yang visioner karena
lembaga yang dipimpin bergantung padanya. Selain visioner, pemimpin juga
harus inspiratif dan selalu percaya diri dengan ide yang disampaikannya.

Dari beberapa pendapat atau pernyataan tersebut di atas, maka dapat


disimpulkan bahwa menjadi seroang pemimpin harus mempunyai standar yang
mumpuni. Standar yang dimaksud ialah dalam hal syarat, karakteristik dan ciri
pemimpin yang ideal bagi lembaga pendidikan. Seorang pemimpin pada lembaga
pendidikan harus mempunyai sifat atau karakteristik yang siddiq, amanah,
tabligh, dan fathonah. Selain itu, ia juga harus memiliki knowledge dan skill yang
baik, open minded, konsisten dan mempunyai kemampuan public speaking.
Seorang pemimpin harus menjadi role model yang baik bagi anggotanya, ia harus
bisa memberikan antusiasme, semangat dan motivasi kepada para bawahannya.

Penutup

Secara sederhana pemimpin merupakan orang yang memimpin


sedangkan kepemimpinan merupakan bagaimana pemimpin tersebut dalam
memimpin para anggotanya. Menjadi seorang pemimpin memiliki syarat-syarat
atau karakteristik tertentu yang harus terpenuhi. Sejalan dengan sifat yang dimiliki
Nabi Muhammad SAW sebagai role model pemimpin, maka seorang pemimpin
harus memiliki sifat shiddiq, amanah, tabligh, dan fathonah. Seorang pemimpin
harus memiliki sifat amanah atau dapat dipercaya agar mampu menjalankan
fungsinya dengan baik, yakni mampu menggerakkan dan mengarahkan
anggotanya agar mampu mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Dalam
kepemimpinan termasuk kepemimpinan pendidikan, harus memiliki prinsip-
prinsip yakni (1) prinsip melayani, (2) prinsip keteladanan, (3) prinsip
bertanggung jawab, (4) prinsip bekerja sama, dan (5) prinsip menciptakan
perubahan.

DAFTAR PUSTAKA

Abnisa, A. P. (2016). Jurnal Asy- Syukriyyah LEADERSHIP DALAM


PENDIDIKAN Oleh: Almaydza Pratama Abnisa 1. 17, 32–53.

Aij, K. H., & Rapsaniotis, S. (2017). Leadership requirements for Lean versus
servant leadership in health care: A systematic review of the literature.
Journal of Healthcare Leadership, 9, 1–14.
https://doi.org/10.2147/JHL.S120166

Jannah, A. M., Arni, I. H., Fatwa, B., Hanifah, H., Akhmad, F., Ahmad, U., &
Yogyakarta, D. (n.d.). PENDIDIKAN DI INDONESIA. 1(November 2021),
138–150.

Julia Sari, I. S. (2019). Hakekat, Dinamika Organisasi, Dan Fungsi Pemimpin Dan
Kepemimpinan Pendidikan Islam. Jurnal Ilmiah Iqra’, 13(1), 26.
https://doi.org/10.30984/jii.v13i1.934

Kadir, F. (2014). Keterampilan Mengelola Kelas dan Implementasinya dalam


Proses Pembelajaran. Jurnal Al-Ta’dib, 7(2), 16–36.
https://ejournal.iainkendari.ac.id/index.php/al-tadib/article/view/315

Kumar Sharma, M., & Shilpa Jain, M. (2013). Leadership Management:


Principles, Models and Theories. Global Journal of Management and
Business Studies, 3(3), 2248–9878. http://www.ripublication.com/gjmbs.htm

Mahdiya, A., Nurwachidah, U., & Hanist, M. (2021). Konsep Kepemimpinan


Pendidikan Islam: Definisi, Fungsi, dan Faktor yang Mempengaruhinya.
Jurnal Pendidikan Indonesia, 2(7), 1146–1156.
https://doi.org/10.36418/japendi.v2i7.222

Musgar. (2019). Pemimpin Dan Kepimimpinan Dalam Lembaga Pendidikan.


Jurnal Teknologi Pendidikan Madrasah, 2(1), 951–952.
https://doi.org/10.5281/zenodo.2575108

Niswaty, R., Juniati, F., Darwis, M., Salam, R., & Hardiyanti Arhas, S. (2019).
The Effectiveness of Leadership Functions Implementation in The Makassar
Departement of Manpower. Jurnal Pendidikan Bisnis Dan Manajemen, 5(1),
1–10. https://doi.org/10.17977/um003v5i12019p001

Rehan Febri. (2021). Urgensi Kepemimpinan Kepemimpinan. SiNTESa,


Vol.1(No.1), Hal. 1114-1126.

Rohmat. (2006). Kepemimpinan Pendidikan Rohmat *). 11(1), 19–33.

Seni, O. S. (2021). Kepemimpinan Pendidikan Di Sekolah. Atma Reksa : Jurnal


Pastoral Dan Kateketik, 5(2), 25. https://doi.org/10.53949/ar.v5i2.119

Siti Qurrotul A’yuni, & Radia Hijrawan. (2020). Analisis Kritis Kepemimpinan
Pendidikan Islam Berdasarkan Syarat Dan Ciri-Ciri Kepemimpinan Yang
Ideal. AL-FAHIM: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 2(2), 68–83.
https://doi.org/10.54396/alfahim.v2i2.94

Sofiah Sinaga, N., Aprilinda, D., & Putra Budiman, A. (2021). Konsep
Kepemimpinan Transformasional. Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(7),
840–846. https://doi.org/10.36418/cerdika.v1i7.123

Sola, E. (2020). Kepemimpinan Pendidikan Dan Essential Traits. Idaarah: Jurnal


Manajemen Pendidikan, 4(2), 267.
https://doi.org/10.24252/idaarah.v4i2.16253

Suarga, S. (2017). Efektivitas Penerapan Prinsip-Prinsip Kepemimpinan Kepala


Sekolah Terhadap Peningkatan Mutu Layanan Administrasi Pendidikan. In
Idaarah: Jurnal Manajemen Pendidikan (Vol. 1, Issue 1).
https://doi.org/10.24252/idaarah.v1i1.4081

Ubaidi, A. (2017). Management and Business Review. Management and Business


Review, 1(1), 1–8.

Anda mungkin juga menyukai