Anda di halaman 1dari 8

Psikoterapi Kognitif

Kelompok 8_D
Andi Erika Mandala
4519091155

Anggota Siti Nuraina Apriyani


4519091158
Kelompok

Fitri Ramadhani
4519091137
Adriana Puspita Sari
4519091138

Anggota Ma'arif Azhari


4519091146
Kelompok
Psikoterapi Kognitif

Psikoterapi Kognitif
Terapi kognitif telah menjadi pendekatan psikoterapi yang menonjol
di awal abad ke 21 (Dobson, 2012, hlm.112). Terapi kognitif
menyeimbangkan antara beberapa opsi psikoterapi lain, seperti: terapi
behavioral terapi kognitif cenderung singkat, terstruktur dan tertarget.
Secara berangsur-angsur para terapis dan peneliti
behavioral mulai mengakui bahwa kognisi
memainkan peran unik dan penting dalam perilaku
manusia. Pandangan behavioral yang ekstrim bahwa
tindakan kita ditentukan sepenuhnya oleh stimulus
eksternal memunculkan gagasan bahwa proses-
proses mental internal juga memberikan pengaruh
kuat (Goldfried, 1995; O’Donohue, 2009).
Rasional Emotive Therapy

Menurut Albert Ellis (1962) menekankan pada


prinsip proses belajar dalam melatih ketrampilan
untuk mengguncang pola pikir yang irasional,
mengembangkan pola pikir yang rasional serta
mempelajari cara yang lebih efektif dalam
mengatasi gangguan emosinya.
Ia berasumsi bahwa manusia dilahirkan dengan
potensi, baik berpikir rasional atau jujur maupun
berpikir irasional atau jahat. Manusia berpikir,
beremosi, dan bertidak secara bersamaan.
Cognitive Therapy
Aaron back (1976-1985), pada cognitif theray
memiliki kesamaan dngan RET dalam hal
pendekatan, aktif, direktif, terpusat pada
masa kini dan terstuktur.
Dalam terapi ini ia menekankan pada prinsip
menggali dan merubah pikiran negatif
sekaligus sistem kepercayaan yang kaku.
Manusia bertidak dipengaruhi oleh cara
pandang klien melalui pikiran yang otomatis
dan memberikan ide untuk
merestrukturisasi pikiran negatif dan
syistem kepercayaan yang kaku.
Ciri Terapi Kognitif
Batas waktu untuk dapat melakukam terapi
yaitu 15-22 kali,kemudian tiap pertemuan
berlangsung 1 jam. Pertemuan disusun
dengan menggunakan agenda untuk
mengoptimalkan enggunaan waktu yg ada.
Terapi ini berorientasi pada masalah : terapis
& klienmemusatkan pada perumusan dan
pemecahan masalah. Dalam proses terapis
tidak diliputi hal2 yang mistik tetapi bersifat
jelas dan terbuka. Terapis &klien sama2
mengerti apa yg berlangsung dalamterapi
09

THANKS!
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai