Anda di halaman 1dari 8

KONSEP DAN KEDUDUKAN

BK KARIR

Suciana Fitriani
Program Pascasarjana Bimbingan dan Konseling
Universitas Negeri Padang

Pendahuluan perkembangan yang penting bagi


Bimbingan dan Konseling remaja dan dapat mempengaruhi
merupakan bagian tak terpisahkan dari keseluruhan masa depan seseorang.
proses pendidikan. Salah satu bidang Dengan memiliki taraf aspirasi
bimbingan dalam bimbingan dan pendidikan/karir yang tinggi remaja
konseling adalah karir. Bimbingan dapat memilih dan merencanakan karir
konseling karir adalah kegiatan tatap sesuai dengan minat, harapan, cita-cita,
muka antara konselor profesional dan dan kemampuannya.
konseli dalam menangani suatu Hurlock (1979) menyatakan
permasalahan kerja ataupun karir secara aspirasi memiliki sasaran dan
terprogram atau sistematik, dengan melibatkan diri individu itu sendiri serta
menggunakan teknik-teknik, atau menimbulkan suatu usaha untuk
layanan-layanan untuk membantu untuk mencapainya, sehingga tujuan yang
membantu individu memahami dan telah dirancangnya akan mempunyai
memilikin keilmuan bidang pekerjaan, makna yang berarti bagi dirinya.
mengelola perkembangan karirnya baik Keberhasilan yang diraih dalam
di tempat formal dan informal (Bruno, mencapai tujuan yang diinginkan akan
2019). meningkatkan harga diri dan sebaliknya
Salah satu layanan Bimbingan kegagalan akan menimbulkan rasa tidak
dan Konseling (BK) adalah melakukan mampu, rasa penyesalan dan rasa
konseling serta pengoptimalkan rendah diri.
berbagai potensi peserta didik maupun Peran Guru BK/Konselor
mahasiswa termasuk dalam karir sesuai adalah untuk membantu peserta didik
dengan tugas perkembangannya. dalam membuat pilihan-pilihan ini,
Pemilihan dan persiapan studi/karir tidak hanya dengan menyediakan
merupakan salah satu tugas informasi berkualitas tetapi juga dengan

1
membangun komitmen mereka terhadap ini, semua orang dengan sejarah
pilihan pendidikan dan karir yang kerja mereka disebut mempunyai
mereka buat. Komitmen yang tinggi ini karir (Ginting, 2003).
kemungkinan akan berujung pada Wrzesniewski et al. (1997)
pencapaian pendidikan yang lebih tinggi telah memberikan perbedaan antara
dan keberhasilan, ketika sebuah pilihan pekerjaan, karier dan pemanggilan
yang jelas telah dibuat tentang jalur dengan mendefinisikan pekerjaan
pendidikan dan karir di masa depan adalah hubungan kerja yang semata-
(Risalah et al., 2015) mata didasarkan pada manfaat
material, karier didasarkan pada
1. Konsep Karir kemajuan melalui struktur pekerjaan,
Pada umumnya istilah karir dan pemanggilan sebagai posisi kerja
digunakan dalam tiga pengertian, yang tidak dapat dipisahkan dari
yaitu: pekerjaan individu (John, 2013).
a. Karir sebagai promosi atau Karir merupakan suatu
pemindahan (transfer) lateral ke bagian dari perjalanan kehidupan
jabatan-jabatan yang lebih seseorang. Yaitu untuk
menuntut tanggung jawab atau ke mengembangkan kemampuan yang
lokasi-lokasi yang lebih baik di dimiliki dalam bidang tertentu,
dalam atau menyilang terhadap dengan tujuan pencapaian suatu
hierarki hubungan kerja sama tingkatan yang lebih tinggi (Rahayu,
selama kehidupan kerja 2012). Kehidupan seseorang akan
seseorang. menjadi penuh warna kalau orang
b. Karir sebagai rangkaian petunjuk tersebut mempunyai cita-cita dan
pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan harapan dalam meraih karir yang
yang membentuk suatu pola diinginkan, untuk itu individu
kemajuan yang sistematis dan tersebut ingin mencapai sesuatu hal
jelas. yang lebih tinggi didalam berkarir.
c. Karir sebagai sejumlah pekerjaan Untuk mencapai hal yang lebih
seseorang atau serangkaian posisi tinggi itu perlulah memilih pekerjaan
yang dipegangnya selama yaang tepat sesuai dengan bakat dan
kehidupan kerja. Dalam konteks minat. Konsep karir didefinisikan

2
ulang dari proses pemilihan individu (dalam hal ini siswa)
pekerjaan yang lebih menekankan memahami diri dan lingkungannya
pada kesesuaian antara bakat dengan yang dihubungkan dengan proses
tuntutan dan persyaratan pekerjaan pemilihan dan pengembangan diri
menjadi hal yang lebih holistic dan terhadap karir yang akan digeluti
mengarah pada konsep melalui serangkaian kegiatan
perkembangan dan tujuan yang lebih bimbingan dan konseling (Afdal et
jauh sehingga nilai-nilai pribadi, al., 2014). Bimbingan dan konseling
konsep diri, tugas perkembangan karir ini dilakukan oleh seorang
serta faktor-faktor lain menjadi hal profesional melalui serangkaian
yang turut dibahas dan kegiatan bimbingan konseling,
dipertimbangkan dalam konsep karir layanan yang diberikan oleh seorang
(Zaroh, 2018). konselor atau guru BK akan
Konsep bimbingan karir memantapkan siswa dalam memilih
bukan hanya menunjuk kepada karir yang ia inginkan dan sesuai
bimbingan jabatan atau bimbingan dengan minat dan bakat yang
tugas, tetapi menunjuk pada peran dimilikinya.
bimbingan karir dalam situasi Dapat dikatakan bahwa
dimana seseorang memasuki bimbingan karir merupakan suatu
kehidupan, tata hidup dan kejadian proses bantuan yang diberikan
didalam kehidupan (Afandi, 2011). pada individu melalui berbagai cara
Sebagian orang hanya berfikir bahwa dan bentuk layanan agar ia mampu
bimbingan karir itu cuma sebatas merencanakann karirnya dengan
pekerjaan tetapi juga merupakan mantap, sesuai dengan bakat, minat,
sebuah pengalaman hidup yang dan kemampuan, pengetahuan dan
sangat berharga. kepribadian, serta faktor–faktor yang
mendukung kemajuan dirinya.
2. Bimbingan dan Konseling Karir Selain itu bimbingan konseling karir
Bimbingan karir dapat dapat disimpulkan bahwa bimbingan
didefenisikan sebagai usaha yang karir merupakan suatu usaha untuk
dilakukan oleh konselor (profesional mengetahui dan memahami diri,
dan terlatih) untuk membantu memahami apa yang ada dalam diri

3
sendiri dengan baik, dan di pihak lain didik itu dibutuhkan layanan
untuk mengetahui dengan baik bimbingan secara intensif mengenai
pekerjaan apa saja yang ada, pencapaian karier yang dimulai sejak
persyaratan apa yang dituntut untuk sekolah dasar kemudian dilanjutkan
pekerjaan itu. Dengan demikian sekolah lanjutan pertama dan sekolah
individu akan dapat memadukan apa lanjutan atas maupun kejuruan
yang dituntut oleh sesuatu pekerjaan (Kusumaningtyas, 2016).
atau karir, dengan kemampuan atau Hal ini tidak terlepas bagi
potensi yang ada dalam dirinya. siswa penyandang disabilitas.
Faktor–faktor yang Meskipun pengembangan karir
mendukung perkembangan diri individu penyandang cacat tidak
individu ini, antara lain adalah status banyak dibahas dalam literatur,
sosial dan ekonomi keluarga, layanan bagian-bagian utama dari undang-
informasi dan konseling karir undang disahkan atau diotorisasi
(Windriyanto, 2013). ulang pada 1990-an oleh Penyandang
Disabilitas Pendidikan Act (IDEA),
3. Perkembangan Karir dan Amerika dengan Disabilities Act
Kehidupan serta Kedudukan (ADA), dan Rehabilitasi Act
Bimbingan Karir dalam BK dan (sekarang Judul IV dari Undang-
Pendidikan Undang Investasi Tenaga Kerja).
Layanan Bimbingan dan Lembaga tersebut telah membantu
Konseling khususnya disekolah meningkatkan jumlah individu
merupakan bagian yang tak dengan LD dalam pendidikan pasca
terpisahkan dari usaha pendidikan, sekolah menengah dan kesadaran
dalam upaya turut andil menjalankan akan kebutuhan mereka di tempat
fungsi pendidikan diharapkan kerja. Ringkasan ini mengulas
layanan bimbingan dan konseling penelitian tentang kebutuhan
benar-benar mampu mengarah pada pengembangan karier orang dengan
pemahaman diri mengenai cita-cita LD dan menjelaskan praktik untuk
atau karier yang ingin dimiliki yang membantu mereka dalam proses
sesuai kemampuan bakat serta minat. mendapatkan dan mempertahankan
Untuk membantu tujuan peserta pekerjaan (Oliver, 2013).

4
Salah satu aspek yang penting Konselor sebagai fasilitator
dalam perkembangan karir individu bimbingan dan konseling bertugas
yakni perencanaan karir. Siswa untuk membantu peserta didik dalam
Sekolah Menengah yang telah mencapai kemandirian salah satunya
memasuki usia remaja dituntut untuk adalah mampu mengambil keputusan
memiliki perencanaan karir. karir secara tepat yang sesuai dengan
Perencanaan karir bukanlah semata- bakat, minat, dan kemampuan yang
mata merupakan aktifitas jangka dimiliki peserta didik. Salah satu
pendek yang dilakukan seseorang layanan yang dapat diberikan
apabila menyelesaikan pendidikan, konselor agar peserta didik mampu
namun merupakan proses sepanjang mengambil keputusan karir secara
hidup (Falentini et al., 2013). tepat yaitu dengan memberikan
Sasaran utama dari layanan informasi bimbingan karir
perencanaan karir yang mesti yaitu sebuah layanan bimbingan dan
ditempuh oleh tiap-tiap individu konseling yang memungkinkan
yaitu kecapakan dalam mengambil peserta didik (klien) menerima dan
keputusan. Padahal seperti yang kita memahamai berbagai informasi
tahu bahwa keputusan yang diambil (seperti informasi pendidikan dan
oleh seseorang dalam arah karirnya, jabatan), informasi ini nantinya dapat
tidak lepas dari pertimbangan digunakan sebagai bahan
berbagai faktor yang terdapat dalam pertimbangan dan pengambilan
tatanan kehidupan masyarakat keputusan untuk kepentingan peserta
sebagai sumber nilai dan tempat didik. Konselor dapat menggunakan
tersedianya berbagai hal yang dapat berbagai cara atau media agar peserta
dimanfaatkan (Masluchah, 2016). didik mampu memahami layanan
Siswa haruslah mempunyai bimbingan karir yang dapat
perencanaan dalam karirnya, untuk merangsang kemampuan peserta
merencanakan sebuah karir haruslah didik untuk mengambil suatu
mengambil keputusan dalam arah keputusan karir yang tepat pula.
karirnya. Konselor mempunyai tugas Dengan adanya kemampuan
dalam membantu siswa dalam pengambilan keputusan karir yang
mengambil keputusan arah karirnya. tepat secara tidak langsung peserta

5
didik mampu memilih satu keputusan bimbingan dan konseling yang
dari berbagai alternatif pilihan dilaksanakan harus mampu
keputusan karir yang akan memberikan pemahaman,
berpengaruh dalam perkembangan pencegahan, pengentasan masalah,
karirnya di masa mendatang (RINI et serta pengembangan dan
al., n.d.). bimbingan dan konseling pemeliharaan bagi siswa mengenai
karir di sekolah merupakan proses orientasi karir. Realisasi dari
pemberian bantuan kepada siswa program yang dibuat adalah
untuk mengarahkan siswa dalam berdasarkan bagian dari pola 17+
mengambil keputusan arah karirnya, yang sudah ditentukan (Trisnowati,
keputusan yang di ambil oleh siswa 2016). Dari layanan yang diberikan
mengenai arah karir akan menjadi oleh konselor mempunyai fungsi
keputusan untuk masa depannya. bimbingan karir dan itu memang
Bimbingan karir dapat harus terjalankan untuk mengarahkan
didefinisikan sebagai suatu proses siswa dalam mengambil keputusan
pemberian bantuan kepada individu arah karirnya, beberapa fungsi
individu dalam mencapai bimbingan yang harus dijalankan
pemahaman dan pengarahan diri oleh konselor:
pada pekerjaan, jabatan dan a. Memberikan kemantapan
kedudukan yang miliki oleh pemilihan jurusan pada siswa,
individu.Untuk itu bimbingan karir karena penjurusan akan
dalam rangka merencanakan masa mempersiapkan siswa dalam
depan siswa perlu dilaksanakan, bidang pekerjaan yang diinginkan
salah satunya dengan membuat kelak.
program bimbingan karir. Program b. Memberikan bekal pada siswa
yang disusun tentunya berkenaan yang tidak melanjutkan sekolah
dengan orientasi karir siswa yang untuk dapat siap kerja sesuai
mengacu pada pola 17+ dalam dengan keinginannya.
bimbingan dan konseling, c. Membantu kemandirian siswa
diantaranya layanan informasi, yang ingin maupun harus belajar
layanan konseling, dan layanan sendiri sambil bekerja (Sazali,
bimbingan kelompok. Program 2014).

6
mengenai pemahaman, kematangan dan
Kesimpulan keputusan dalam mengambil arah karir
Konselor mempunyai peran yang siswa inginkan dan itu akan
yang sangat penting dalam menjadi keputusan seumur hidup siswa
mengarahkan siswa dan mengambil dan diharapkan setelah mengambil
keputusan arah karir mana yang keputusan arah karir yang ia inginkan
nantinya akan ditekuninya sesuai kebahagiaan dalam bekerja serta
dengan minat dan bakat siswa. kesuksesannya dalam berkarir pun dapat
Bimbingan dan konseling karir sebagai tercapai.
salah satu bentuk layanan yang
digunakan oleh konselor untuk
memberikan bantuan kepada siswa
1266-0-00
Ginting, E. D. J. (2003). Hubungan
Daftar Rujukan persepsi terhadap program
pengembangan karir dengan
Afandi, M. (2011). Tipe Keribadian kompetisi kerja. Hubungan
dan Model Lingkungan dalam Persepsi Terhadap Program
Perspektif Bimbingan Karier Pengembangan Karir Dengan
John Holland. Sosial Budaya, Kompetisi Kerja.
8(1), 86–96. John, G. C. (2013). Vocational
Afdal, A., Suya, M., Syamsu, S., & ideation and management career
Uman, U. (2014). Bimbingan development. Journal of
Karir Kolaboratif dalam Management Development,
Pemantapan Perencanaan Karir 32(9), 932–944.
Siswa SMA. Jurnal Konseling https://doi.org/10.1108/JMD-09-
Dan Pendidikan, 2(3), 1–7. 2012-0125
Bruno, L. (2019). 済無No Title No Kusumaningtyas, L. E. (2016). Peran
Title. Journal of Chemical bimbingan karir dalam pemilihan
Information and Modeling, 53(9), jenis pekerjaan siswa kelas XII
1689–1699. SMK Kristen Simo Kabupaten
https://doi.org/10.1017/CBO9781 Boyolali tahun pelajaran 2015-
107415324.004 2016. Widya Wacana, 11(1), 26–
Falentini, F. Y., Taufik, T., & 36.
Mudjiran, M. (2013). Usaha Masluchah, H. (2016). Pengembangan
Yang Dilakukan Siswa Dalam Modul Perencanaan Karir Untuk
Menentukan Arah Pilihan Karir Siswa Kelas XI SMA Negeri 7
Dan Hambatan-Hambatan Yang Surabaya. Jurnal BK Unesa, 6(2).
Ditemui. Konselor, 2(1), 310– Oliver, J. (2013). 済無No Title No
316. Title. Journal of Chemical
https://doi.org/10.24036/0201321 Information and Modeling, 53(9),

7
1689–1699. DAN KONSELING KARIR PADA
https://doi.org/10.1017/CBO9781 SANTRI MADRASAH ALIYAH
107415324.004 UMMATAN WASATHAN
Rahayu, S. O. (2012). Pengambilan PONDOK PESANTREN
Keputusan Karir Menjadi Guru TEKNOLOGI RIAU. Universitas
Ditinjau Dari Latar Belakang Islam Negeri Sultan Sarif Kasim
Profesi Orang Tua. Universitas Riau.
Muhammadiyah Surakarta. Trisnowati, E. (2016). Program
RINI, D. E. P., INDONESIA, U. N. P. Bimbingan Karir untuk
G. R., & KEDIRI, U. N. P. (n.d.). Meningkatkan Orientasi Karir
PENGARUH LAYANAN Remaja. Sosial Horizon: Jurnal
BIMBINGAN KARIR Pendidikan Sosial, 3(1), 41–53.
TERHADAP KEMAMPUAN Windriyanto, A. A. B. (2013).
PENGAMBILAN KEPUTUSAN Hubungan Layanan Bimbingan
KARIR PESERTA DIDIK KELAS Karier Dan Selfefficacy Dengan
XI SMA NEGERI 1 Keputusan Karir Siswa.
PLOSOKLATEN TAHUN Universitas Muhammadiyah
AJARAN 2014/2015. Surakarta.
Risalah, J., Dakwah, A. F., Uin, K., Zaroh, S. (2018). Efektivitas
Riau, S., & Km, H. R. S. (2015). Bimbingan Karir Menggunakan
EFFECTIVENESS OF CAREER Teknik Modeling Simbolik untuk
GUIDANCE INFORMATION Meningkatkan Aspek
SERVICE ON THE Keterlibatan Kemampuan
EDUCATIONAL ASPIRATION Perencanaan Karir Peserta Didik.
LEVEL. 26(4), 166–173. Jurnal Bimbingan Dan Konseling
Sazali, N. B. M. N. (2014). Terapan, 2(2), 145–155.
IMPLEMENTASI BIMBINGAN

Anda mungkin juga menyukai