Anda di halaman 1dari 16

Teori

Pendekatan Karir
Dosen Pengampu : Dr. Naharus Surur, M.Pd
Disusun Oleh

1. Agustina Miftakhul Jannah (K3120003)


2. Anggi Zitna Safaah (K3120009)
3. Leony Fatikha Purwanto (K3120033)
4. Syifaa’ Nur Hanifah (K3120067)
5. Zafira Aulia Hartono (K3120073)
 
01
Pengertian
Pendekatan Karir
A. Pengertian
Karir merupakan kedudukan, rangkaian pekerjaan dan posisi yang pernah diduduki oleh seseorang selama
masa kerjanya,. Karir dapat menunjukkan penigkatan maupun perkembangan pegawai secara individu pada
suatu jenjang yang dicapai selama masa kerjanya didalam organisasi.
• Menurut Henry Simamora (2007 : 412), Karir merupakan urutan aktivitas-aktivitas yang berhubungan
dengan pekerjaan dan perilaku, nilai-nilai dan aspirasi seseorang selama rentang hidup orang tersebut.
• Veithzal Rivai (2009: 264) Karir terdiri dari semua pekerjaan yang ada selama seseorang bekerja, atau
dapat dikatakan bahwa karir adalah seluruh jabatan yang diduduki seseorang dalam kehidupan kerjanya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa karir adalah semua urutan aktivitas atau kegiatan yang berhubungan
dengan pekerjaan atau jabatan dan perilaku yang pernah dijalani atau diduduki seseorang sepanjang
kehidupan kerjanya, yang merupakan sejarah hidupnya dalam bekerja.
A. Pengertian
Pendekatan adalah langkah atau persiapan pertama dari proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi
yang diharapkan. Sehingga pendekatan karir dapat digunakan seorang guru/ konselor untuk memberikan
persiapan peserta didik dalam pencapaian kariernya.
Serangkaian teori pendekatan karir yang ada perlu konselor pahami dalam aplikasinya untuk memeberikan
layanan bimbingan dan konseling karir yang efektif. Dimana output dari sekolah yang dibina masing-masing
konselor mampu menjadi outcome bagi pengguna mereka dengan kualitas yang diharapkan masyarakat.
Misalnya saja dalam penmgambilan keputusan terkait dengan jurusan. Masih banyak ditemui siswa yang
salah ambil jurusan bahkan salah masuk perguruan tinggi. Dalam ranah ini konselor harus memberikan
intervensi yang tepat guna membantu siswa agar tidak sampai salah pilih terkait dengan jurusan maupun
perguruan tinggi yang akan dia masuki. Masih banyak contoh lainnya yang menngambarkan bahwa individu
gagal dalam karir karena tidak tahu bagaimana memilih arah pilih karir yang sesuai dengan minat, bakat,
potensi dan kepribadiannya.
02
Pentingnya
Pendekatan Karir
B. Pentingnya
Guru BK sangat berperan memperhatikan dan menempatkan perbedaan karakteristik peserta didik dalam
pendidikan. Dalam proses pendidikan yang dilakukan,memahami perbedaan perkembangan arah minat,
bakat dan kemampuan peserta didik. Agar kesiapan pendidikan lanjutan akan efektif jika diberlakukan
mulai dari pendidikan pengembangan (growth) yang meliputi masakecil sampai usia 15 tahun. Dalam fase
ini anak mengembangkan bakat-bakat, minat,kebutuhan dan potensi yang akhirnya dipadukan dalam
strukur konsep diri. Fenonema yang terjadi saat ini peserta didik bingung dengan arah pemilihan sekolah
lanjutan dan orangtua lebih berperan dalam pemilihan sekolah lanjutan. Kondisi ini menyebabkan peserta
didik SMP terkendala dalam memilih sekolah lanjutan yang sesuai dengan bakat dan minatnya. Dalam
proses pendidikan, pihak yang dianggap paling berkompeten membantu peserta didik untuk menyiapkan
dalam memilih sekolah lanjutan dengan mengetahui dan memahami bakat dan minat serta mengarahkan
pemilihan studi lanjut adalah guru BK.
B. Pentingnya
Peran yang dilakukan oleh guru BK diantaranya dapat melalui pelayanan bimbingan dan konseling dengan
memperhatikan kemampuan, bakat dan minat peserta didik. Pelayanan bimbingan dan konseling
merupakan layanan yang terdiri dari berbagai konsep, metode serta pendekatan yang disesuaikan dengan
kebutuhan peserta didik. Penyelenggaraan pelayanan BK di SMP dan di SMA sederajat merupakan upaya
sekolah dalam pengembangan bakat dan minat peserta didik dengan kemampuan masing- masing yang
mereka miliki. Sehingga penyelenggaraan pelayanan BK di SMP dan SMA sederajat sepenuhnya
memperhatikan karakteristik peserta didik di SMP dan SMA sederajat. Dengan demikian guru BK dapat
membantu peserta didik untuk menyiapkan peserta didik dalam memilih karir dengan pendekatan karir.
 
03
Tujuan
Pendekatan Karir
C. Tujuan
● Memahami sisi dunia kerja, serta faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan untuk memilih program atau jurusan secara
tepat.
● Memiliki sifat positif terhadap diri sendiri serta pandangan yang
objektif dan maju terhadap dunia kerja, dan
● Membuat keputusan yang realistis tentang karir yang dipilih
sesuai dengan kemampuannya
● Membantu peserta didik agar memperoleh pemahaman diri dan
pengarahan dalam proses mempersiapkan diri untuk bekerja
dan berguna kelak dalam masyarakat
● Peserta didik dapat memahami dan menilai dirinya sendiri,
terutama yang berkaitan dengan potensi yang yang ada dalam
dirinya mengenai kemampuan, minat, bakat, dan cita-citanya
04
Penerapan
Pendekatan Karir
D. Penerapan
 Kematangan karier merupakan aspek yang perlu dimiliki peserta didik untuk menunjang karier dimasa
depan. Selain itu, kematangan karir juga memiliki hubungan positif yang sangat signifikan dengan motivasi
belajar peserta didik (Wijaya, 2012:16). Berdasarkan hal tersebut, maka kematangan karir peserta didik
yang masih dalam kategori rendah sangat perlu ditingkatkan guna menunjang motivasinya dalam belajar.
Bagi peserta didik yang sudah sudah memiliki kematangan karir sedang, tinggi dan sangat tinggi hanya
perlu pemantapan dan pembinaan untuk memberikan harapan masa depan yang lebih baik.

Kematangan karir merupakan aspek yang perlu dimiliki peserta didik untuk menunjang karir dimasa
depan. Pengertian kematangan karir diungkapkan oleh B. Hasan (Ramli, 2012: 5), yaitu sikap dan
kompetensi yang berperan untuk pengambilan keputusan karir. Sikap dan kompetensi tersebut
mendukung penentuan keputusan karir yang tepat.
D. Penerapan
 Dari definisi tersebut mengandung indikator yaitu: (1) sikap dan (2) kompetensi untuk pengambilan
keputusan. Menurut Mamat Supriatna (45-46) ada dua dimensi yang perlu dikembangkan untuk
membangun kematangan karier siswa, yakni dimensi kematangan karier yang bersifat kognitif dan non-
kognitif. Dimensi kognitif kematangan karier peserta didik terdiri atas aspek (1) pengetahuan tentang
informasi dunia kerja (world-of-work information), (2) pengetahuan tentang kelompok pekerjaan yang lebih
disukai (knowledge of preferred occupational group), dan (3) pengetahuan tentang membuat keputusan
(decission making). Dimensi non kognitif kematangan karier siswa terdiri atas (1) perencanaan karier (career
planning), (2) eksplorasi karier (career exploration), dan (3) realism keputusan karier (realism).
Dengan demikian, layanan pengembangan kematangan karier berarti memfasilitasi berkembangnya
keenam aspek tersebut pada diri peserta didik.
D. Penerapan
 Peserta didik yang memiliki kematangan karier tinggi, sedang, maupun rendah perlu diberikan layanan
yang berbeda. Peserta didik dengan kematangan karier tinggi dan sangat tinggi cukup diberikan
bimbingan secara klasikal untuk menambah pemahamannya terhadap kematangan karier. Bimbingan
klasikal yang lebih dalam perlu diberikan kepada peserta didik yang memiliki kematangan karier sedang
untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahamannya terhadap kematangan karier. Peserta didik yang
memiliki kematangan karier rendah dan sangat rendah harus diberikan layanan khusus mulai dari
bimbingan secara klasikal untuk memberikan pemahaman umum, konseling kelompok, hingga konseling
individu untuk meningkatkan kematangan kariernya. Meningkatkan kematangan karir peserta didik, dapat
dilakukan melalui 2 pendekatan, pendekatan pembelajaran dan pendekatan bimbingan konseling.
D. Penerapan
Dalam pendekatan bimbingan konseling terdapat beberapa pendekatan, pendekatan behavioral, kognitif,
eksistensial humanistic. Dalam mengatasi masalah ini peneliti menggunakan pendekatan behavioral,
dalam pendekatan behavioral ada banyak teori tentang karir yang bisa digunakan, antara lain: Teori
Pemilihan Jabatan Jhon L.Holland, Teori Perkembangan Karir dan Perkembangan Hidup (Super), Teori
Pemilihan Jabatan atau Karir menurut Anne Roe, Teori Perkembangan Karir oleh Ginzberg, dan Teori
Konseling Karir Trait dan Factor.
Thanks!!!

Anda mungkin juga menyukai