Anda di halaman 1dari 9

MINAT DAN BAKAT

Diajukan Sebagai Tugas Terstruktur Pada Mata Kuliah


Pengukuran dan Penilaian

Dosen Pengampu:
Dr. Daharnis, M.Pd., Kons.

Oleh:
Suciana Fitriani (19151050)

PROGRAM PASCASARJANA JURUSAN BIMBINGAN DAN


KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
MINAT DAN BAKAT

A. Minat
Minat ialah suatu proses pengembangan dalam mencampurkan seluruh
kemampuan yang ada untuk mengarahkan individu kepada suatu kegiatan yang
diminatinya.
Minat adalah sesuatu keadaan dimana seseorang menaruh perhatian
pada sesuatu dan disertai keinginan untuk mengetahui, memiliki, mempelajari
dan membuktikan. Minat terbentuk setelah diperoleh informasi tentang obyek
atau kemauan dan keterlibatan perasaan, diiringi perasaan senang, terarah pada
objek atau kegiatan tertentu dan terbentuk oleh lingkungan.
Minat merupakan suatu ketertarikan individu terhadap satu obyek
tertentu yang membuat individu itu sendiri merasa senang dengan obyek
tersebut. Menurut John Holland, minat adalah aktivitas atau tugas-tugas yang
membangkitkan perasaan ingin tahu, perhatian, dan memberi kesenangan atau
kenikmatan. Minat dapat menjadi indikator dari kekuatan seseorang di area
tertentu di mana dia akan termotivasi untuk mempelajarinya dan menunjukkan
kinerja yang tinggi. Bakat akan sulit berkembang dengan baik apabila tidak
diawali dengan adanya minat pada bidang yang akan ditekuni. Ada beberapa
penjelasan mengenai minat oleh beberapa ahli, diantaranya:
1. Mappier (1982: 62) menjelaskan bahwa minat adalah suatu perangkat
mental yang terdiri dari campuran-campuran perasaan, harapan, pendidikan,
rasa takut atau kecenderungan-kecenderungan lain yang menggerakan
individu kepada suatu pilihan tertentu.
2. Sukardi (1994: 83) bahwa minat merupakan salah satu unsur kepribadian
yang memegang peranan penting dalam mengambil keputusan masa depan.
Minat mengarahkan individu terhadap suatu obyek atas dasar rasa senang
atau rasa tidak senang. Perasaan senang atau tidak senang merupakan dasar
suatu minat. Minat seseorang dapat diketahui dari pernyataan senang atau
tidak senang terhadap suatu obyek tertentu.
3. Suryobroto (1988: 109) mendefinisikan minat sebagai kecenderungan dalam
diri individu untuktertarik pada suatu objek atau menyenangi suatu
obyek.Timbulnya minat terhadapsuatu obyek ini ditandai dengan adanya
rasa senang atau tetarik. Jadi boleh dikatakan orang yang berminat terhadap
sesuatu maka seseorang tersebut akan merasa senangatau tertarik terhadap
obyek yang diminati tersebut.
Jenis-jenis minat ada dua, yaitu:
1. Minat vokasional merujuk pada bidang-bidang pekerjaan.
2. Minat avokasional, yaitu minat untuk memperoleh kepuasan atau hobi.
Misalnya petualang, hiburan, apresiasi, ketelitian dan lain-lain.

B. Bakat
Bakat (aptitude) adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi
yang masih perlu dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan,
pengetahuan dan keterampilan khusus, misalnya kemampuan berbahasa,
bermain musik, melukis, dan lain-lain. Seseorang yang berbakat musik
misalnya, dengan latihan yang sama dengan orang lain yang tidak berbakat
musik, akan lebih cepat menguasai keterampilan tersebut. Untuk bisa
terealisasi bakat harus ditunjang dengan minat, latihan, pengetahuan,
pengalaman agar bakat tersebut dapat teraktualisasi dengan baik. Ada beberapa
definisi bakat yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya:
Bingham (1986) menjelaskan bakat adalah suatu kondisi atau
serangkaian karakteristik atau kemampuan seseorang yang dengan suatu
latihan khusus memungkinkannya mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan
keterampilan khusus, misalnya kemampuan berbahasa, kemampuan bermain
musik dan lain-lain.
Crow dalam bukunya General Psychology sebagaimana dikutup oleh
Nurkancana (1991: 1993), mengatakan bahwa : Bakat adalah suatu kualitas
yang Nampak pada tingkah laku manusia pada suat lapangan keahlian tertentu
seperti music, seni mengarang, kecakapan dalam matematika, keahlian dalam
bidang mesin, atau keahlian-keahlian lainnya.
Stamboel Muanandir dan Munandar (1987:2) Mendefinisikan, bakat
adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan atau keterampilan,
yang relative bisa bersifat umum.
Suzuki (1993:1-2) mempunyai pandangan yang menarik tentang bakat.
Ia beranggapan kata sejak lahir digunakan secara ceroboh didalam pernyataan
sejak lahir ketika kita mengatakan anak mempunyai bakat sejak lahir
sebenarnya telah berusia lima atau enam tahun. Ketika kita melihat bayi yang
baru lahir tentu kita tidak akan pernah bisa memastikan apakah bayi tersebut
nantinya jadi pemain bola yang baik, pemain musik ataukah menjadi seorang
sastrawan.
Sehubungan dengan cara berfungsinya, ada 2 jenis bakat, pertama,
bakat umum, merupakan kemampuan yang berupa potensi dasar yang bersifat
umum, artinya setiap orang memiliki. Kedua bakat khusus, merupakan
kemampuan yang berupa potensi khusus (talent), artinya tidak semua orang
memiliki misalnya bakat seni, pemimpin, penceramah, olahraga.

C. Proses Terbentuknya Bakat dan Minat


Setiap orang adalah individu yang unik. Setiap orang juga bertanggung
jawab atas dirinya sendiri untuk menemukan misi hidupnya masing-masing.
Agar kita bisa berkontribusi maksimal, tentunya akan sangat baik bila kita
bekerja di bidang yang paling sesuai dengan keunikan kita. Ibaratnya bisa
menjadi ikan dalam air, atau burung di udara.
Mengenali bakat merupakan hal yang gampang-gampang susah.
Kenalkah Anda dengan JK Rowling? Itu loh, penulis Harry Potter yang buku
terakhirnya terjual 8.9 juta hanya dalam waktu semalam di Amerika dan
Inggris saja. Semula dia kerja sebagai pelayan toko. Hidupnya susah karena
pendapatan yang pas-pasan. Tak disangka dia ternyata berbakat
mendongeng.Setiap malam dia mendongeng kepada anaknya, yang kemudian
oleh anaknya diceritakan kembali kepada teman-temannya. Tak disangka, dari
sanalah muncul motivasi menulis buku fiksi Harry Potter yang ternyata sukses
luar biasa di pasaran.
D. Faktor Yang Mendukung untuk Mengembangkan Bakat dan Minat
1. Faktor Intern
a. Faktor Bawaan (Genetik)
Faktor ini merupakan faktor yang mendukung perkembangan
individu dalam minat dan bakat sebagai totalitas karakteristik individu
yang diwariskan orang tua kepada anak dalam segala potensi melalui
fisik maupun psikis yang dimiliki individu sebagai pewarisan dari orang
tuanya. Faktor hereditas sebagai faktor pertama munculnya bakat. Dari
segi biologi, bakat sangat berhubungan dengan fungsi otak. Bila otak kiri
dominan, segala tindakan dan verbal, intelektual, sequensial, teratur rapi,
dan logis. Sedangkan otak kanan berhubungan dengan masalah spasial,
non verbal, estetik dan artistic serta atletis.
b. Fakor Kepribadian
Faktor kepribadian yaitu keadaan psikologis dimana
perkembangan potensi anak tergantung pada diri dan emosi anak itu
sendiri. Hal ini akan membantu anak dalam membentuk konsep serta
optimis dan percaya diri dalam mengembangkan minat dan bakatnya.
2. Faktor Ekstern
a. Faktor Keluarga
Lingkungan keluarga merupakan tempat latihan atau belajar dan
tempat anak memperoleh pengalaman, karena keluarga merupakan
lingkungan pertama dan paling penting bagi anak.
b. Faktor Lingkungan Sekolah
Suatu lingkungan yang dapat mempengaruhi proses belajar
mengajar kondusif yang bersifat formal. Lingkungan ini sangat
berpengaruh bagi pengembangan minat dan bakat karena di lingkungan
ini minat dan bakat anak dikembangkan secara intensif.
c. Faktor Lingkungan Sosial
Suatu lingkungan yang berhubungan dengan kehidupan
masyarakat. Di lingkungan ini anak akan mengaktualisasikan minat dan
bakatnya kepada masyarakat.
E. Cara Mengenali Minat dan Bakat
1. Kenali Diri
Sebelum menemukan karir yang tepat, kenalilah diri sendiri. Jujurlah
pada apa yang Anda rasakan, karena terkadang apa yang terbaik menurut
orangtua dan orang lain tidak selalu sama dengan apa yang Anda inginkan
atau pikirkan. Saat mempersiapkan masa depan berarti juga harus mampu
mempersiapkan tujuan karir. Bila sejak awal memang mencita-citakan
profesi tertentu kembangkanlah keahlian dan bakat yang Anda miliki.
2. Ketahui Apa yang Diinginkan
Mengenali hobi dan minat juga bisa menjadi langkah untuk
mendapatkan karir secara tepat. Hobi sangat menggambarkan bakat dan
minat pada diri Anda. Tanyakan pada diri sendiri apa saja yang membuat
bosan atau membangkitkan semangat. Sebagai contoh, apakah bahasa
Inggris sering membuat Anda mengantuk, tapi olahraga kerap membuat
Anda lupa waktu? Di kala senggang apakah Anda lebih suka nonton film
atau menceburkan diri ke kolam renang? Apakah acara debat di televisi
lebih menarik daripada siaran langsung sepak bola?
Terlepas dari apa yang menarik bagi Anda, bersikaplah jujur untuk
mengakuinya. Buat daftar apa saja yang sangat ingin Anda lakukan, atau
hal-hal apa saja yang membuat Anda lupa. Mengetahui apa yang Anda
inginkan merupakan pondasi terpenting dalam meraih pekerjaan impian.
3. Hargai Nilai Diri
Jangan lupakan untuk tetap menghargai nilai-nilai diri.Tetapkan
apakah terkait erat dengan keluarga, kesetiaan, intergritas, etika kerja,
keamanan kerja, atau, kekayaan. Sedangkan yang tak termasuk nilai diri
adalah mobil mewah, sekolah beken, perdamaian dunia, atau fitnes.
4. Temukan Bakat
Bakat juga merupakan elemen terpenting dalam menentukan karir.
Dengan bakat Anda bisa merasakan kesenangan atau kepuasan kerja yang
Anda hasilkan. Pekerjaan yang dijalani sesuai dengan bakat juga mampu
membuat Anda terbangun di pagi hari dengan penuh semangat.
Hobi dan bakat sangat terkait erat. Keduanya bisa memotivasi Anda
bekerja secara lebih baik. Bakat tak hanya terlihat dari hal-hal konkret
semata-seperti bakat musik maupun olahraga-tapi juga bisa dilihat dari
kefasihan saat berkomunikasi, atau efektif bekerja sama dengan orang lain.
Banyakorang yang memang terlahir sebagal seorang pemimpin, memiliki
kemampuan mengorganisir, serta ada juga yang mampu membangkitkan
semangat orang lain.
5. Kombinasikan Minat dan Kegunaan
Pada intinya Anda harus menilai secara jujur kelemahan diri.Setelah
itu temukan bakat-bakat lain yang Anda miliki sehingga Anda tak hanya
punya satu kelebihan semata. Mulailah mencari cara untuk menyelaraskan
minat dan bakat. Misalnya, bila Anda suka menonton film dan memiliki
kemampuan komunikasi yang baik, mungkin karir sebagai kritikus film,
casting director ataupun penulis bisa mulai dipertimbangkan.

F. Cara Mengembangkan Bakat dan Minat


1. Perlu keberanian
Keberanian membuat kita mampu menghadapi tantangan atau
hambatan, baik yang bersifat fisik dan psikis maupun kendala-kendala sosial
atau yang lainnya. Keberanian akan memampukan kita melihat jalan keluar
berhadapan dengan berbagai kendala yang ada, dan bukan sebaliknya,
membuat kita takut dan melarikan diri secara tidak bertanggung jawab.
2. Perlu Didukung Latihan
Latihan adalah kunci dari keberhasilan. Latihan disini bukan saja
dari segi kuantitasnya tetapi juga dari segi motivasi yang menggerakkan
setiap usaha yang kelihatan secara fisik.
3. Perlu Didukung Lingkungan
Lingkungan disini tentu dalam arti yang sangat luas, termasuk
manusia, fasilitas, biaya dan kondisi sosial lainnya., yang turut berperan
dalam usaha pengembangan bakat dan minat.
Perlu memahami hambatan-hambatan pengembangan bakat dan cara
mengatasinya. Disini sekali lagi kita perlu mengidentifikasi dengan baik
kendala-kendala yang ada, kita kategorikan mana yang mudah diatasi dan
mana yang sulit. Kemudian mulai kita memikirkan jalan keluarnya.

G. Persamaan Bakat dan Minat


Persamaan diantara bakat dan minat ini yaitu perlu adanya
pengembangan melalui kemampuan dan keinginan yang ada dapat menjadi
sesuatu yang nyata. Jadi tidak hanya sebatas kemampuan dan keinginan saja.
Melainkan adanya kemajuan atau bentuk nyata dari apa yang dimiliki dan apa
yang diminati. Jika hal tersebut diasah, maka akan menjadi sesuatu yang
bermanfaat sekali untuk diri sendiri maupun lingkungan. Namun, apabila tidak
diasah, maka hanya menjadi bakat dan minat yang terpendam. Tidak akan
membuahkan hasil yang lebih dari hanya sekedar kemampuan dan keinginan
saja.
Yang perlu kita ketahui, bakat juga harus disertai dengan minat. Kenapa
begitu? Karena adapun bakat yang luar biasa yang kita miliki namun minat kita
sangat minim terhadap hal tersebut, maka untuk pengembangannya akan
menjadi sulit. Sesungguhnya, seseorang itu menyukai hal-hal yang
dianggapnya menarik untuknya dan ia akan sangat menikmati untuk lebih
mewujudkan apa yang ia sukai itu. Contohnya, Cita sangat suka menulis. Ia
mempunyai bakat dan minatnya besar kearah menulis tersebut. Ia berlatih dan
mencari pengetahuan bagaimana cara menulis yang baik dan benar. Terbukti
dari beberapa cerpen dan puisi yang dibuatnya sangat menarik untuk dibaca.
Namun Cita mempunyai adik yang sama sepertinya, yaitu suka menulis. Tetapi
hanya sekedar suka. Minat adiknya Cita untuk lebih mengembangkan
kemampuan menulisnya tidak terlalu besar. Dan adiknya Cita lebih suka untuk
mengembangkan minat yang ia sukai seperti berolahraga.
H. Perbedaan Bakat dan Minat
Perlu hati-hati bahwa bakat tidak selalu identik dengan minat. Bakat
yang tidak disertai dengan minat, maupun minat yang tidak disertai dengan
bakat akan menimbulkan kesenjangan bila orang tua tidak cukup cermat
dengan hal ini,akan berdampak buruk bagi anak.
1. Bakat
a. Inherent
b. Natural
c. Lepas dari aspek suka atau tidak suka
d. Tidak mudah berubah dan permanen
e. Aspek genetik lebih dominan
2. Minat
a. Lingkungan
b. Nurtural
c. Orientasi pada hobi/kesukaan semata
d. Mudah berubah sesuai dengan tren

Anda mungkin juga menyukai