Anda di halaman 1dari 14

TEORI PERKEMBANGAN KARIER TRAIT AND FACTOR

Makalah ini Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Tugas Bimbingan Karier


Dosen Pengampu: Ari Murdiyanto, S.Pd., M.Pd.

oeh:
Anmil Insani (18151005)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
2019KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena atas berkah,
rahmat, dan karunia-Nya penyusunan Makalah Bimbingan Karier dengan
pembahasan “Teori Perkembangan Karier Trait and Factor” dapat diselesaikan.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Terlepas dari semua itu, penulis menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar dapat memperbaiki makalah ini ataupun dipembuatan makalah
berikutnya.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga para pembaca dapat
mengambil manfaat dan pelajaran dari makalah ini.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Yogyakarta, 20 Oktober 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................1
B. Rumusan masalah...........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Teori Trait and Factor....................................................................................2
B. Konsep Utama Teori Trait and Factor...........................................................2
C. Pemilihan Karier.............................................................................................3
D. Pandangan-Pandangan Perkembangan Karier................................................5
E. Aplikasi Teori Trial and Factor......................................................................6
F. Keunggulan dan Kelemahan Teori Trait and Factor......................................7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.....................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9

2
3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Memilih jurusan merupakan awal bagi siswa untuk merencanakan karier
demi masa depan. Dalam memilih jurusan, siswa mempunyai pandangan-
pandangan yang berbeda terhadap tujuan kariernya sehingga cara untuk
mewujudkan semua itu berbeda pula antara siswa satu dengan yang lainnya.
Untuk itu ada guru Bimbingan dan Konseling yang akan membantu
mengarahkan siswa dalam hal memilih karier, bimbingan karier adalah usaha
pembimbing untuk membantu siswa membuat pilihan pekerjaan yang sesuai
dengan kehidupan yang layak dengan harapan, latar belakang kemampuannya.
Salah satu teori dalam bimbingan karier adalah trait and factor yang akan
dibahas pada makalh ini.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari teori trait and factor?
2. Bagaimana konsep teori trait and factor?
3. Bagaimana pemilihan karier dalam teori trait and factor?
4. Bagaimana pandangan perkembangan karier?
5. Bagaimana aplikasi teori trait and factor?
6. Bagaimana keunggulan dan kelemahan teori trait and factor?

C. Tujuan Penulisan
Dengan adanya rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan
makalah ini sebagi berikut:
1. Agar dapat mengetahui pengertian teori trait and factor.
2. Agar dapat mengetahui konsep teori trait and factor.
3. Agar dapat mengetahui pemilihan karier dalam teori trait and
factor.
4. Agar dapat mengetahui pandangan perkembangan karier dalam
teori trait and factor.
5. Dapat mengetahui aplikasi teori trait and factor.

1
6. Dapat mengetahui keunggulan dan kelemahan teori trait and
factor.

2
7.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori Trait and Factor


Teori Trait and Factor dikembangkan berdasarkan sumbangan beberapa
ahli perkembangan karir seperti Frank Parson, E. G. Williamson, D. G.
Patterson, J.G. Darley, dan Miller yang tergabung dalam kelompok
“Universitas Minnesota” (Munandir, 1990). Teori dari Parson disebut sebagai
teori “Trait and Factor” atau sifat dan faktor. Pengertian dari trait adalah suatu
ciri yang khas bagi seseorang dalam berfikir, berperasaan, dan berperilaku
seperti intelegensi (berfikir), iba hati (berperasaan), dan agresif (berperilaku).
Beberapa ahli psikologi telah mencoba untuk menemukan seperangkat ciri
dasar yang terbatas jumlahnya, dengan menganalisis data hasil testing
psikologis melalui teknik statistik yang disebut factor analysis, sehingga ciri-
ciri dasar yang mereka temukan disebut factor.
Teori trait and factor, kepribadian merupakan suatu system atau factor
yang saling berkaitan satu dengan lainnya seperti kecakapan, minat, sikap, dan
temperament. Hal yang mendasar bagi konseling teori sifat dan faktor (trait
and factor) adalah asumsi bahwa individu berusaha untuk menggunakan
pemahaman diri dan pengetahuan kecakapan dirinya sebagai dasar bagi
pengembangan potensinya. Pencapaian penemuan diri menghasilkan kepuasan
intrinsik dan memperkuat usaha untuk mewujudkan diri (Surya, 2003: 3).

B. Konsep Utama Teori Trait and Factor


Kepribadian merupakan suatu sistem sifat atau faktor yang saling
berkaitan satu dengan lainya seperti kecakapan, minat, sikap, dan temperament.
Hal yang mendasar bagi konseling trait and factor adalah asumsi bahwa
individu berusaha untuk menggunakan pemahaman diri dan pengetahuan
kecakapan dirinya sebagai dasar bagi pengembangan potensinya. Maksud
konseling menurut Williamson adalah untuk membantu perkembangan
kesempurnaan berbagai aspek kehidupan manusia, serta tugas konseling trait
and factor adalah membantu individu dalalm memeperoleh kemajuan

3
memahami dan mengelola diri dengan cara membantunya menilai kekuatan
dan kelemahan diri dalam kegiatan dengan perubahan kemajuan tujuan-tujuan
hidup dan karier.

C. Pemilihan Karier
Dalam pemecahan masalah karier, Frank Parson menjelaskan tiga faktor
kunci dalam membuat pilihan karier. Ketiga faktor kunci tersebut adalah:
1. Pemahaman yang jelas tentang dirinya sendiri (pengetahuan diri).
Parson beralasan bahwa jika individu memiliki atribut ini, mereka tidak
hanya akan membuat pilihan yang tepat bagi diri mereka sendiri tetapi juga
fungsi produktif masyarakat akan lebih besar pada orang yang memiliki
kecocokan pekerjaan. Prinsip dasar pertama dari model Parson berkaitan
dengan membantu individu memperoleh pengetahuan diri melalui
pengukuran sifat dan faktor.
Tahap 1: memperoleh pemahaman diri, pada tahap ini dideskripsikan
minimal lima jenis tes yang sering digunakan oleh konselor dalam konseling
karier trait and factor, yaitu bakat, prestasi, minat, nilai-nilai dan
kepribadian. Berikut penjelasan dari kelima jenis tes tersebut.
a. Bakat (Aptitudes)
Tes bakat digunakan untuk memprediksi level kemungkinan yang
akan terjadi dan kemampuan individu untuk melaksanakan tugas. Bakat
individu dapat diketahui melalui tes. Di Indonesia untuk mengukur bakat
individu mengunakan tes yang bernama Intelligence Structure Tests (IST)
yaitu diantaranya mengukur kemampuan bahasa verbal, kemampuan
berhitung, kemampuan menyusun bentuk dan ruang serta kemampuan
memori, dan lain-lain.
b. Prestasi (Achievements)
Prestasi dapat dibagi kedalam tiga tipe, yaitu:
1) Prestasi akademik, biasanya diukur dengan angka, tetapi dengan
skor tes khusus.
2) Prestasi dalam kerja, seperti kesempurnaan tugas-tugas.
3) Prestasi yang terkait dengan syarat-syarat untuk memasuki dunia
kerja. Prestasi dapat diukur secara kuantitaif melalui tes-tes yang
digunakan untuk memasuki salah satu profesi.

4
c. Minat (Interests)
Minat diartikan sebagai kehendak, keinginan atau kesukaan. Minat
adalah sesuatu yang bersifat pribadi dan berhubungan berat dengan sikap.
Minat dan sikap merupakan dasar bagi prasangka, dan minat juga penting
dalam mengambil keputusan. Minat dapat menyebabkan seseorang giat
melakukan sesuatu menuju ke sesuatu yang telah menarik minatnya.
Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk
melakukan apa yang merela inginkan bila mereka bebas memilih.
d. Nilai-nilai (values)
Nilai-nilai melambangkan sesuatu yang penting. Nilai-nilai sebagai suatu
yang sulit untuk memperkirakan kemungkinannya. Nilai-nilai yang
sangat penting dalam konseling karier yaitu nilai-nilai umum dan nilai-
nilai dunia kerja, adapun maksud dari pengetahuan mengenai nilai-nilai
ini adalah agar individu mampu memutuskan arah karier yang jelas.
e. Kepribadian (Personality)
Pengukuran dari kepribadian telah menjadi area penting dari belajar dan
berguna untuk mengkonseptualisasikan individu dalam pilihan
vokasional. Konselor dapat mencocokan profil kepribadian konseli
dengan karier yang cocok.
2. Memperoleh pengetahuam tentang dunia kerja
Pengetahuan tentang syarat-syarat dan prospek di berbagai macam jalur
pekerjaan (pengetahuan tentang pekerjaan). Prinsip dasar kedua dari model
Parson adalah pengetahuan pekerjaan, sistem klasifikasi kerja
dikembangkan untuk memfasilitasi penyimpanan dan pengambilan
informasi tentang sifat dan karakteristik pekerjaan.

Tahap 2: memperoleh pengetahuan tentang dunia kerja. Informasi


pekerjaan ialah unsur penunjang kedua dari teori trait and factor. Peran
konselor adalah membantu konseli untuk mengumpulkan informasi
pekerjaan. untuk mengumpulkan informasi tidak perlu tergantung hanya
kepada pengetahuan karier seorang konselor, tetapi menggunakan banyak
sumber untuk menambah pengetahuan. Terdapat tiga aspek penting terkait
dengan informasi pekerjaan, yaitu:
a. Menggambarkan pekerjaan, kondisi pekerjaan atau masalah gaji.

5
b. Pengelompokkan pekerjaan.
c. Membantu mengetahui karakteristik dan kebutuhan untuk masing-
masing pekerjaan.
3. Kemampuan untuk menarik hubungan antara keduanya
(pengambilan keputusan karier). Proses berpikir seorang individu
mengintegrasikan pengetahuan diri dan pengetahuan kerja untuk sampai
pada pilihan pekerjaan dapat dilihat sebagai garis ketiga dari penyelidikan
perkembangan karir. Model-model keputusan karier dapat ditempuh melalui
lima langkah menyeluruh, yaitu:
a. Mendefinisikan masalah.
b. Memahami penyebabnya.
c. Merumuskan alternatif.
d. Memprioritaskan alternatif dan tiba dipilihan pertama.
e. Melaksanakan solusi dan mengevaluasi hasil.

D. Pandangan-Pandangan Perkembangan Karier


Menurut pandangan parson dan Williamson (dalam Boharudin, 2011) ciri
khas dari teori trait and factor ialah bahwa seseorang dapat menemukan
vokasional yang cocok baginya dengan mengkorelasikan kemampuan, potensi,
dan wujud minat yang dimilikinya dengan kualitas-kualitas yang secara
objektif dituntut bila akan memegang vokasional tertentu. Pandangan ini
bagaimana individu membuat pilihan karier yang dapat
dipertanggungjawabkan. Kemampuan dan minat individu ini dapat diketahui
melalui testing.
Menurut Munandir (1990) Teori trait and factor menekankan peningnya
kecocokan anatara ciri (trat and factor) pribadi individu dan persyaratan kerja,
semakin cocok maka semakin besar peluang produktivitas kerja seserng dan
kemungkinan memperoleh kepuasan. Teori ini kemudian dimodifikasi bahwa
pilihan pekerjaan bukan sekedar soal kecocokan sifat diri denga sayarat
pekerjaan, melainkan juga soal pertimbangan dari segi-segi kognitif, non-
kognitif, dan berkenaan dengan pandangan bahwa tingkah laku itu berorientasi
pada tujuan. Pandangan trait and factor terutama menyoroti bagaimana
seseorang akan membuat pilihan karier yang dapat dipertanggungjawabkan.

E. Aplikasi Teori Trial and Factor

6
Jika seorang konseli dengan bantuan dari konselor sudah mampu
mengenali atau memahami dirinya sendiri, maka konseli tersebut tidak akan
mengalami kesulitan dalam memilih karier yang sesuai dengan potensi atau
kemampuan yang dimilikinya. Akan tetapi, jika pilihan karier tidak hanya
ditentukan oleh sifat diri/ dimensi kepribadian dari konseli melainkan konselor
juga harus mampu memberikan data mengenai pengalaman kerja dan latar
belakang individu (konseli) pada umumnya. Proses konseling menurut
Williamson dan Darley dalam teori trait and factor ini dibagi ke dalam lima
tahapan, diantaranya:
1. Analisis, merupakan tahap yang terdiri dari pengumpulan data atau
informasi dari konseli.

2. Sintesis, merupakan tahap merangkum dan mengatur data dari


hasil analisis yang sedemikian rupa, sehingga akan menunjukkan bakat
konseli, kemampuan serta kelemahannya, dan kemampuan dalam
menyesuaikan diri.

3. Diagnosis, merupakan tahap untuk menemukan ketetapan dan pola


yang mengarah pada permasalahan, sebab-sebab, serta sifat-sifat konseli
yang relevan, dan akan berpengaruh pada proses penyesuaian diri.

4. Konseling, merupakan hubungan membantu konseli untuk


menemukan sumber diri sendiri dan sumber di luar dirinya dalam upaya
mencapai perkembangan dan

5. Evaluasi atau treatment, merupakan tindak lanjut dari proses


konseling.
Metode yang dapat digunakan oleh konselor menurut teori trait and factor
ini adalah dengan menggunakan teknik-teknik seperti wawancara, prosedur
interpretasi tes, dan menggunakan informasi jabatan atau pekerjaan yang
selanjutnya akan disusun untuk membantu menyelesaikan masalah karir yang
dihadapi oleh konseli. Bimbingan karier menurut teori trait and factor ini

7
bertujuan untuk mengajak konseli agar dapat berfikir mengenai dirinya serta
mampu mengembangkan cara-cara yang dilakukan agar dapat keluar dari
masalah karier yang dihadapi.

F. Keunggulan dan Kelemahan Teori Trait and Factor


Keunggulan dari teori ini adalah membantu seseorang mengembangkan
bakatnya sendiri dalam memilih kariernya dimasa akan datang. Sedangkan
kelemahan dari teori ini adalah terlalu banyak pertimbangan yang ditekankan
pada data objektif, penggunaan dan keyakinan yang berlebihan terhadap data,
dan data kurang karena keterbatasan reliabilitas, validitas, dan kelengkapan
datanya. (Desak, dkk. 2014: 4)

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teori dari Parson disebut sebagai teori “Trait and Factor” atau sifat dan
faktor. Pengertian dari trait adalah suatu ciri yang khas bagi seseorang dalam
berfikir, berperasaan, dan berperilaku seperti intelegensi (berfikir), iba hati
(berperasaan), dan agresif (berperilaku). Beberapa ahli psikologi telah mencoba
untuk menemukan seperangkat ciri dasar yang terbatas jumlahnya, dengan
menganalisis data hasil testing psikologis melalui teknik statistik yang disebut
factor analysis, sehingga ciri-ciri dasar yang mereka temukan disebut factor.
Kepribadian merupakan suatu sistem sifat atau faktor yang saling berkaitan
satu dengan lainya seperti kecakapan, minat, sikap, dan temperament. Hal yang
mendasar bagi konseling trait and factor adalah asumsi bahwa individu
berusaha untuk menggunakan pemahaman diri dan pengetahuan kecakapan
dirinya sebagai dasar bagi pengembangan potensinya.
Dalam pemilihan karier ada beberapa faktor yang perlu diketahui,
diantaranya: pemahaman yang jelas tentang dirinya sendiri (pengetahuan diri),
Memperoleh pengetahuam tentang dunia kerja, dan kemampuan untuk menarik
keduanya. Dalam pengaplikasiannya dapat berupa: analisis, sintesis, diagnosis,
proses konseling, dan evaluasi.

9
DAFTAR PUSTAKA

Boharudin. (2011, Mei). Trait Factor Dalam Perspektif Islam. Retrieved from BK
Karier Trait and Faktor: http://boharudin.blogspot.com. Diakses pada
20/10/2019..
Munandir. (1990). Program Bimbingan Karir di Sekolah. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek
Pendidikan Tenaga Akademik.
Desak, dkk (2014). Penerapan Konseling Karir Trait Dan Factor Dengan
Menggunakan Teknik Modeling Untuk Mengembangkan Rencana Pilihan
Karirsiswa Kelas X Tpm 1 Smk Negeri 3 singaraja. e-journal Undiksa
Jurusan Bimbingan Konseling, 4.
Surya, M. (2003). Teori-Teori Konseling. Bandung: Pustaka Bani.

10

Anda mungkin juga menyukai