Anda di halaman 1dari 8

ISSN: 1979-732X

MANAJEMEN PENINGKATAN KINERJA GURU

Ahmad Zubair (MAN Kab. Bengkulu Selatan)


e-mail: azubair98@yahoo.co.id
Rambat Nur Sasongko (Prodi MAP FKIP Unib)
Aliman (Prodi MAP FKIP Unib)

Abstract

7KH JHQHUDO REMHFWLYH RI WKLV VWXG\ LV WR GHVFULEH WKH PDQDJHPHQW RI LQFUHDVLQJ WHDFKHUV¶
performance. The specific objectives of this study describe: 1) the planning of the management of
LQFUHDVLQJ WHDFKHUV¶ SHUIRUPDQFH WKH LPSOHPHQWDWLRQ RI WKH PDQDJement of increasing
WHDFKHUV¶ SHUIRUPDQFH WKH PRQLWRULQJ DQG HYDOXDWLRQ RI WKH PDQDJHPHQW RI LQFUHDVLQJ
WHDFKHUV¶ SHUIRUPDQFH DQG WKH SUREOHPV IRXQG LQ WKH PDQDJHPHQW RI LQFUHDVLQJ WHDFKHUV¶
performance. The research methods of this study was descriptive qualitative and the techniques of
data collection were interview, observation and documentation. The research subjects were
principal and teachers. The findings of this study show that the planning and the monitoring and
evaluation of the management RI LQFUHDVLQJ WHDFKHUV¶ SHUIRUPDQFH UXQV HIIHFWLYHO\ %XW EDVHG RQ
WKH LPSOHPHQWDWLRQ RI WKH PDQDJHPHQW RI LQFUHDVLQJ WHDFKHUV¶ SHUIRUPDQFH WKHUH DUH VRPH
problems found namely external and internal problems.

Keywords: management of increasing WHDFKHUV¶ SHUIRUPDQFH

Abstrak

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan manajemen peningkatan kinerja guru.
Tujuan khusus adalah untuk mendeskripsikan: 1) perencanaan peningkatan kinerja guru, 2)
pengelolaan peningkatan kinerja guru, 3) monitoring dan evaluasi pengelolaan peningkatan kinerja
guru dan 4) masalah yang ditemukan dalam pengelolaan peningkatan kinerja guru. Metode
penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan teknik pengumpulan data adalah wawancara,
pengamatan, dan dokumentasi. Subyek penelitian adalah kepala sekolah dan guru. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa perencanaan, monitoring dan evaluasi pengelolaan peningkatan kinerja guru
berjalan secara efektif. Namun, berdasarkan pelaksanaan pengelolaannya peningkatan kinerja guru
ditemukan beberapa masalah yakni masalah eksternal dan masalah internal.

Kata kunci: pengelolaan peningkatan kinerja guru

PENDAHULUAN kompetensi keilmuan, memiliki kemampuan


Salah satu pihak yang berpengaruh sangat berkomunikasi yang baik dengan anak didiknya,
penting dalam dunia pendidikan Indonesia mempunyai jiwa kreatif dan produktif,
adalah keberadaan guru sebagai pendidik dan mempunyai etos kerja dan komitmen yang tinggi
pengajar yang akan mengarahkan generasi terhadap profesinya serta selalu melakukan
bangsa ke arah yang benar dan tepat. Guru pengembangan diri secara terus-menerus.
merupakan bagian terpenting dalam proses Permasalahan yang dikemukakan di atas
belajar mengajar. Berdasarkan Undang-Undang secara umum terjadi hampir di seluruh wilayah
Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Negara Kesatuan Republik Indonesia dan secara
tentang Guru dan Dosen, dinyatakan bahwa guru khusus di Kabupaten Bengkulu Selatan. Madra-
dan dosen mempunyai fungsi, peran, dan sah Tsanawiyah Negeri Manna merupakan salah
kedudukan yang sangat strategis dalam pem- satu lembaga pendidikan yang ada di wilayah
bangunan nasional dalam bidang pendidikan, Kabupaten Bengkulu Selatan. Permasalahan
sehingga perlu dikembangkan sebagai profesi yang ada di Madrasah Tsanawiyah Negeri
yang bermartabat. Seorang guru profesional Manna Kabupaten Bengkulu Selatan sangat
dituntut sejumlah persyaratan, antara lain banyak antara lain: guru mengajar tidak sesuai
memiliki kualifikasi pendidikan profesi dan dengan bidang keahliannya, guru kurang

304
Zubair, Manajemen Peningkatan Kinerja Guru 305

disiplin, tugas dan fungsi guru belum dilaksana- guru dan keluarganya. Dengan demikian dampak
kan secara optimal, dan lain lain. Oleh karena adalah meningkatnya perhatian guru secara
itu, peneliti tertarik untuk melaksanakan penuh terhadap profesi dan pekerjaanya. Jika
penelitian berkenanan dengan permasalahan kompensasi yang diberikan semakin besar
pendidikan yang ada di Madrasah Tsanawiyah sehingga kepuasan kerjanya semakin baik. Di
Negeri Manna Kabupaten Bengkulu Selatan sinilah letak pentingnya dalam penelitian ini
khususnya yang berkaitan dengan peningkatan yaitu kompensasi kerja. kinerja guru ditentukan
kinerja guru. oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut secara
Manajemen peningkatan kinerja guru akan sendiri-sendiri maupun secara bersamaan ikut
dapat sesuai dengan harapan apabila didasari berperan menentukan tercapainya kinerja guru
dengan manajemen yang baik, dimulai dari yang maksimal.
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan maupun Upaya yang dapat dilaksanakan untuk
evaluasinya, serta masalah yang ditemukan meningkatkan kinerja guru antara lain: 1)
dalam manajemen. Oleh karena itu pada menerima kehadiran guru dengan baik; 2)
kesempatan ini penulis menHOLWL ³0DQDMHPHQ memberi tugas mengajar baru sesuai dengan
Peningkatan Kinerja Guru di Madrasah bidang dan kompetensi yang dikuasi oleh guru;
7VDQDZL\DK 1HJHUL 0DQQD³ 3) membentuk dan melaksanakan kelompok
Wahjosumidjo (2001:93) mengemukakan kerja guru bidang studi dan musyawarah guru
bahwa manajemen adalah proses perencanaan, bidang studi sejenis (MGMP) sebagai wadah
pengorganisasian, pemimpin dan mengendalikan bagi guru untuk berdiskusi merencanakan
usaha anggota organisasi serta pendayagunaan masalah dan memecahkan masalah yang terjadi
seluruh sumber daya organisasi dalam rangka di kelas; 4) melakukan supervisi administrasi
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. dan akedemik terhadap guru sebagai bahan
Selanjutnya menurut Hasibuan (2001: 1) perbaikan dan menentukan kebijakan; 5)
menyatakan bahwa manajemen adalah ilmu dan melakukan pembinaan baik bersifat adminis-
seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya tratif, akademik, maupun karier guru; 6)
manusia dan sumber daya-daya lainnya secara memberi kesempatan pada guru untuk mengikuti
efektif dan efesien untuk mencapai tujuan pelatihan baik yang dilaksanakan di sekolah,
tertentu. Jadi dapat disimpulkan bahwa kabupaten, propinsi maupun pada tingkat
manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan nasional; 7) memberi reward (penghargaan) pada
dan pengorganisasian, penyusunan pegawai, guru yang berprestasidan memberikan hukuman
pemberian perintah, dan pengawasan sumber pada guru yang malas dan bermasalah; 8)
daya manusia dan sumber daya alam, terutama memberi tugas tambahan pada guru; 9)
sumber daya alam untuk mencapai tujuan yang membentuk ikatan keluarga di sekolah masing-
telah ditentukan. Manajemen selalu dibutuhkan masing dengan pertemuan dilaksanakan di
oleh semua organisasi dalam rangka mencapai rumah anggota ikatan keluarga.
tujuan yang telah ditentukan. Tanpa Berdasarkan latar belakang masalah, maka
manajemen semua usaha akan sia-sia dan dirumuskan masalah penelitian yang dijabarkan
pencapaian tujuanpun akan sulit dicapai. GDODP SHUPDVDODKDQ XPXP \DLWX ´%DJDLPDQD-
Kinerja guru adalah persepsi guru kah manajemen peningkatan kinerja guru di
terhadap prestasi kerja guru yang berkaitan 0DGUDVDK 7VDQDZL\DK 1HJHUL 0DQQD "´
dengan kualitas kerja, tanggung jawab, Rumusan masalah secara uum tersebut
kejujuran, kerjasama dan prakarsa. Kompensasi diajabarkan dalam rumusan masalah khusus,
yang diberikan kepada guru sangat berpengaruh yaitu: (1) Bagaimanakah perencanaan manajemen
pada tingkat kepuasan kerja, motivasi kerja, dan peningkatan kinerja guru ?; (2) Bagaimanakah
hasil kerja. Apabila kompensasi yang diberikan pelaksanaan manajemen peningkatan kinerja
dengan mempertimbangkan standar kehidupan guru ?; (3) Bagaimanakah monitoring dan
normal dan dapat memenuhi kebutuhan- evaluasi manajemen peningkatan kinerja guru ?;
kebutuhan guru maka dengan sendirinya akan dan (4) Bagaimanakah masalah yang ditemukan
mempengaruhi semangat kerjanya, yang pada dalam manajemen peningkatan kinerja guru ?
gilirannya akan meningkatkan kualitas setiap Secara umum tujuan umum penelitian ini
pekerjaan yang dilakukan. Hal ini karena tujuan adalah untuk mendiskripsikan manajemen
bekerja guru banyak dipengaruhi oleh terpenuhi peningkatan kinerja guru di Madrasah Tsanawiyah
atau tidaknya kebutuhan minimal kehidupan Negeri Manna.Tujuan khusus penelitian ini
306 Manajer Pendidikan, Volume 11, Nomor 4, Juli 2017, hlm. 304-311

adalah untuk mendeskripsikan: perencanaan yang ditingkatkan tidak dapat dicapai secara
peningkatan kinerja guru, pelaksanaan peningkatan maksimal.
kinerja guru, monitoring dan evaluasi pengelolaan Data yang diperoleh dari responden
peningkatan kinerja guru, masalah yang melalui tekik observasi, wawancara dan studi
ditemukan dalam pengelolaan peningkatan dokumentasi merupakan deskripsi tentang
kinerja guru. pendapat, pengetahuan, pengalaman dan aspek
Manfaat penelitian ini secara teoritis lainnya, kemudian dianalisis dan disajikan
adalah diharapkan dapat memperkaya bahan sehingga memiliki makna, analisis data
kajian dibidang manajemen, khususnya manajemen inteprestasi dilakukan merujuk pada landasam
peningkatan kinerja guru di Madrasah Tsanawiyah teoritis.
Negeri Manna. Sedangkan secara praktis hasil Analisis data dalam penelitian kualitatif
penelitian ini diharapkan dapat memotivasi dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan,
pengelola pendidikan sehingga program yang selama dilapangan, dan setelah selesai dilapang-
dilaksanakan dan fungsi manajemen berjalan an. Menurut Nasution yang dikutip Sugiyono
secara baik mulai dari perencanaan, pelak- (2013:244) menyatakan analisis telah mulai
sanaan, monitoring dan evalusi serta pemecahan sejak merumuskan dan menjelaskan masalah,
masalah yang ditemukan, serta memberikan sebelum terjun kelapangan, dan berlangsung
acuan bagi pengelola pendidikan di instansi terus sampai penulisan hasil penelitian. Dalam
pendidikansehingga dapat lebih meningkatkan penelitian kualitatif, analisis data lebih
kinerja guru di lingkungan sekolah. difokuskan selama proses di lapangan bersamaan
dengan pengumpulan data. Dalam kenyataannya
METODE analisis data kualitatif berlangsung selama
Metode yang digunakan dalam penelitian proses pengumpulan data dari pada setelah
ini adalah metode deskriptif kualitatif. Metode selesai pengumpulan data.
deskriptif, yaitu metode yang digunakan untuk
menganalisis peristiwa-peristiwa pada saat HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian berlangsung. Menurut Sugiyono Hasil
³PHWRGH SHQHOLWLDQ GHVNULSWLI DGDODK Dari hasil wawancara dan observasi
metode penelitian yang dilakukan untuk peneliti menemukan adanya perencanaan dalam
mengetahui nilai variable mandiri atau lebih kegiatan manajemen peningkatan kinerja guru.
(independen) tanpa membuat perbandingan atau Perencanaan peningkatan mutu kinerja guru
menggabungkan antara variable satu dengan dapat dilaksanakan dengan melakukan analisis
\DQJ ODLQ´ SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity dan
Penelitian ini memfokuskan dengan Threath).
menganalisis fenomena yang berhubungan Perencanaan yang dilaksanakan dalam
dengan manajemen peningkatan kinerja guru di rangka peningkatan kinerja guru di Madrasah
Madrasah Tsanawiyah Negeri Manna. Berangkat Tsanawiyah Negeri Manna dilaksanakan melalui
dari fokus penelitian tersebut, maka pendekatan rapat dewan guru. Dalam rapat ini dibahas
penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. beberapa agenda antara lain: tujuan peningkatan
Nasution (1998:12) merumuskan penelitian kinerja guru, jadwal waktu peningkatan kinerja
kualitatif pada hakikatnya adalah mengamati guru, sasaran yang ingin dicapai, sarana dan
orang dalam lingkungannya, berinteraksi dengan prasarana pendukung, agenda kegiatan, dan
mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran pembiayaan.
mereka tentang dunia sekitarnya. Dalam mewujudkan dan melaksanakan
Menurut Arikunto, subyek penelitian semua kegiatan suatu instansi atau organisasi,
adalah subyek yang dituju untuk diteliti struktur organisasi merupakan hal yang sangat
(2006:122). Jika kita bicara tentang subyek penting karena setiap instansi merupakan satu
penelitian sebetulnya kita berbicara tentang unit kesatuan kerja untuk mencapai suatu tujuan
analisis, yaitu subjek yang menjadi pusat tertentu memerlukan manajemen yang baik
perhatian atau sasaran. Subyek penelitian disini maka dari itu agar kegiatan berjalan sesuai
adalah Kepala dan Guru Madrasah Tsanawiyah dengan tugas pokok dan fungsi sehingga
Negeri Manna. Karena di MTs Negeri Manna terkoordinir, maka setiap anggota dalam sebuah
kinerja guru masih rendah, tidak mencapai instansi harus mengetahui tugas, wewenang dan
tingkat yang telah ditentukan dan volume kinerja fungsinya masing-masing.
Zubair, Manajemen Peningkatan Kinerja Guru 307

Struktur tim pelaksana manajemen pelatihan pengembangan media pembelajaran


peningkatan kinerja guru merupakan struktur berbasis blended learning, pelatihan pembela-
yang membentuk garis yang didalam kegiatan jaran online, pelatihan tulisan profesional
operasionalnya untuk memperlihatkan dengan (penelitian, jurnal, atau tulisan populer di media
jelas kedudukan institusi atau lembaga dalam massa), dan pelatihan penerapan pembelajaran
sebuah program. Agar kegiatan-kegiatan modern (disertai demonstrasi mengajar untuk
organisasi berjalan sesuai dengan harapan maka meningkatkan keterampilan mengajar guru).
dibuatlah struktur tim pelaksana manajemen Kelima, seminar motivasi. Guru dikirim
peningkatan kinerja guru terdiri dari kepala untuk mengikuti seminar yang dapat mening-
sekolah, guru serta personil sekolah lainnya. katkan motivasi guru, seperti mengikuti seminar
Kepala sekolah memiliki kewajiban Emotional Spiritual Quotient (ESQ). Hal ini
meningkatkan kinerja guru, yang pada akhirnya bertujuan untuk meningkatkan motivasi guru,
berdampak pada kinerja organisasi sekolah. terutama berkaitan dengan ketenangan hati dan
Gagasan kepala sekolah yang bersifat strategis jiwa guru sebagai seorang pendidik. ESQ
menjadi hal yang krusial dalam meningkatkan bertujuan membentuk karakter melalui pengga-
kinerja guru. Berikut ini akan diuraikan bungan tiga potensi manusia yaitu kecerdasan
kegiatan-kegiatan yang telah diprogram oleh intelektual, emosional, dan spiritual (ESQ
kepala sekolah dalam rangka meningkatkan Leadership Center, 2014). Selama ini, ketiga
kinerja guru, yakni: potensi tersebut terpisah dan tidak didayagunakan
Pertama, kegiatan belajar mengajar di secara optimum untuk membangun sumber daya
kelas. Hal ini dilaksanakan dan dikontrol oleh manusia. Akibatnya, terjadi krisis moral dan
wakil kurikulum yang meliputi pembagian jam split personality yang berdampak pada turunnya
mengajar guru (beban kerja), terlambat atau kinerja. Lebih buruk lagi, mereka menjadi
tidak guru datang, dan ada atau tidak guru di manusia yang kehilangan makna hidup serta jati
dalam kelas. dirinya. ESQ adalah solusi untuk menjawab
Kedua, pertemuan ilmiah guru. Perte- permasalahan tersebut dengan menggunakan
muan ilmiah guru meliputi diskusi panel, metode spiritual engineering yang komprehensif
seminar, konferensi, simposium, diskusi, serta berkelanjutan.
academic workshop (lokakarya), dan seminar Keenam, Musyawarah Guru Mata
kolegial. Pelajaran. Kegiatan Musyawarah Guru Mata
Ketiga, lomba kreativitas guru. Guru Pelajaran (MGMP) dapat membantu guru dalam
dalam hal ini diikutsertakan dalam suatu lomba. membimbing pengalaman belajar siswa, meng-
Melalui keikutsertaan guru dalam lomba akan gunakan media pembelajaran yang berbasis
mendapatkan pengalaman dari peserta lain, dan teknologi informasi, menilai kemampuan belajar
jika pengalaman itu sesuai dengan tujuan siswa, dan dalam pembuatan rencana pemb-
sekolah, maka guru dapat menerapkan dan/atau elajaran yang akan dilaksanakan. MGMP
memodifikasi pengalaman yang didapatkan dari merupakan salah satu pertemuan yang mewadahi
ajang lomba tersebut. Banyak sekali ajang lomba kelompok kerja guru. Kegiatan-kegiatan yang
kreativitas yang dapat diikuti oleh guru, seperti dapat dilaksanakan oleh guru dalam forum
yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendi- MGMP adalah: (1) pendalaman materi; (2)
dikan dan Kebudayaan. Bidang lomba yang pembuatan perangkat kegiatan belajar mengajar;
diselenggarakanpun beragam, misalnya pengem- (3) peningkatan praktik kegiatan belajar
bangan media, penelitian guru, atau buku karya mengajar; dan (4) evaluasi pembelajaran.
guru. Lomba kreativitas guru bertujuan agar Kegiatan tersebut sangat menunjang kinerja guru
kemampuan guru dalam bidang akademis di sekolah, terutama dalam bidang pengelolaan
dan/atau profesional terus meningkat, serta dapat kelas.
menerapkan, mengembangkan, dan menyebar- Monitoring dan evaluasi dilaksanakan
luaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau sesuai dengan masa program sekolah dan
kesenian serta memperkaya budaya nasional. pada masa akhir program, ada yang 1 minggu
Keempat, pelatihan. Guna mendukung sekali, ada yang satu semester sekali dan ada
guru menyelesaikan tugasnya, sekolah mengirim yang satu tahun sekali. Monitoring dan evaluasi
guru pada kegiatan pelatihan, atau sekolah dilaksanakan oleh kepala sekolah dan pihak
dapat menyelenggarakan sendiri kegiatan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Beng-
pelatihan untuk guru. Sekolah menyelenggarakan kulu Selatan dalam hal ini diwakili oleh kepala
308 Manajer Pendidikan, Volume 11, Nomor 4, Juli 2017, hlm. 304-311

seksi pendidikan madrasah. Adapun hasil dari Masalah yang ditemukan dalam manajemen
monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh peningkatan kinerja guru diklasifikasikan dalam
kepala sekolah atau tim yang ditunjuk dalam dua kategori yakni masalah eksternal dan
proses meningkatkan kinerja guru adalah sebagai masalah internal.
berikut: Masalah eksternal terdiri dari beberapa
Pertama, pembagian tugas mengajar, faktor antara lain: kurangnya dukungan orang
membimbing siswa dan tugas tambahan berupa tua, sarana berupa jaringan internet yang kurang
jabatan sebagai wakil kepala, wakil kesiswaan, memadai, kurangnya koordinasi dan sosialisasi
wakil kurikulum, wakil sarana prasarana bagi antara Madrasah dengan pengawas dan dewan
guru yang mempunyai tingkat penilaian paling pendidkan, .
baik, profesional, bertanggungjawab dan pertim- Berdasarkan paparan kepala sekolah
bangan lain yang berhubungan dengan beban dalam wawancara dengan peneliti bahwa
kerja guru. Dalam mengemban tugas dan kurangnya dukungan orang tua dapat dilihat dari
tanggung jawabnya masing-masing guru ketidakhadiran orang tua siswa ketika sekolah
diharapkan mampu meningkatkan kualitas mengundang untuk musyawarah dalam menyusun
pendidikan baik di dalam sekolah maupun luar rencana kemajuan sekolah. Dari 150 undangan
sekolah. Tugas kepala sekolah sebagai motivator, yang disampaikan pada orang tua siswa untuk
inovator, dan supervisor juga sangat diharapkan satu rapat maka yang hadir paling banyak 50
untuk kemajuan sekolah. Tugas administrator orang yang hadir dan selebihnya tidak
juga ada bagiannya sendiri, dan tugas guru menyampaikan berita perihal ketidakhadiran
sebagai central of knowledge merupakan inti mereka. Ini berarti bahwa mayoritas orang tua
daripada kegiatan yang ada di sekolah ini. siswa tidak mendukung secara penuh apa yang
Kedua, identifikasi dari hasil evaluasi diprogramkan oleh sekolah.
untuk merevisi permasalahan yang timbul Jaringan internet juga dianggap sangat
misalnya: mengubah cara berpikir, sikap dan penting baik bagi para guru pendidik (guru)
kebiasaan lama yang telah berurat akar dan maupun tenaga kependidikan. Guru dapat
memberikan wawasan dan nilai budaya mengakses berbagai informasi terkini dan lebih
organisasi yang visioner. Dari sisi internal dan lengkap bila jaringan internet di sekolah berjalan
eksternal sekolah ini mengembangkan kapasitas- lancar. Bagi tenaga kependidikan juga sangat
nya dari segi SDM terutama bagi guru. Dari hasil penting karena saat ini semua sistem pendataan
pelaksanaan yang dilakukan kepala sekolah kepegawaian dan keuangan sekolah telah
dengan cara mengubah pola berfikir dan menggunakan sistem elektronik. Pada kenyataan-
kebiasaan lama untuk memberikan wawasan nya jaringan internet di Madrasah Tsanawiyah
nilai budaya organisasi yang visioner, diharapkan Negeri Manna masih sering mengalami gangguan
kinerja guru semakin berkembang dengan cara dan berjalan sangat lamban.Koordinasi dengan
berfikir secara luas dalam menghadapi pihak pengawas dan dewan pendidikan juga
masalah yang ada di sekolah. Selain itu semua diakui oleh kepala sekolah sangat kurang. Hal
kegiatan yang berlangsung di sekolah dilakukan ini dapat dilihat dari sering terlambatnya
secara transparan sehingga tujuan untuk informasi yang diterima pihak sekolah.
meningkatkan mutu pendidikan dapat tercapai. Informasi tersebut terutama yang berhubungan
Ketiga, laporan rekap hasil evaluasi. dengan perkembangan kurikulum, kepegawaian
Dalam pelaksanaan evaluasi yang dilakukan dan kebijakan pemerintah daerah.
kepala sekolah sebagai pengukuran kemampuan Masalah internal terdiri dari beberapa
kinerja guru harus ada laporan rekap hasil faktor antara lain: guru kurang disiplin dan guru
evaluasi. Hal ini dimaksudkan sebagai identifi- masih mengemban tugas tidak sesuai dengan
kasi yang tersusun secara sistematis sebagai latar belakang pendidikannya.
bahan tindak lanjut guru yang dinilai agar Guru kurang disiplin dapat menghambat
kedepannya bisa meningkatkan dan memperbaiki program sekolah terutama berhubungan dengan
kekurangannya. kegiatan belajar mengajar di kelas. Kekurang-
Setelah semua perencanaan dalam mana- disiplinan guru menurut kepala sekolah berupa
jemen peningkatan kinerja guru dilaksanakan di keterlambatan hadir dan ketidakhadiran tanpa
Madrasah Tsanawiyah Negeri Manna, maka pemberitahuan. Terlambat hadir dan tidak hadir
ditemukan beberapa masalah yang berpengaruh akan berdampak pada penurunan kinerja guru.
terhadap peningkatan kinerja guru.
Zubair, Manajemen Peningkatan Kinerja Guru 309

Hal ini juga akan mengurangi waktu keberadaan masing-masing dan pelaksanaan tugasnya sesuai
guru di kantor (sekolah). dengan jabatannya, sehingga di dalam kegiatan
Masalah internal lainnya adalah organisasi tersebut memperlihatkan jelas
ketidaksesuaian antara ijazah dan sertifikat kedudukan masing- masing. Hal ini sependapat
pendidik baggi guru dengan mata pelajaran yang dengan Ernets dalam Handoko (2000: 14) yang
diampunya. Dari hasil wawancara dengan kepala menyatakan bahwa kegiatan pengorganisasian
sekolah terdapat beberapa guru yang mengajar adalah suatu kegiatan yang memiliki peran
bidang studi tertentu tetapi tidak sesuai dengan penting dalam pembagian kerja, sehingga dalam
sertifikat pendidik dan ijazahnya. Keadaan ini mewujudkan dan melaksanakan semua kegitan
terjadi karena jumlah siswa yang sangat sedikit organisasi dikemukakan tiga langkah dalam
dan berakibat pada jumlah rombongan belajar proses pengorganisasian yaitu: (a). Merincikan
yang sedikit pula. seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk
mencapai tujuan organisasi, (b). Pembagian
Pembahasan beban pekerjaan menjadi kegiatan-kegiatan yang
Perencanaan merupakan proses untuk dapat dilaksanakan oleh satu orang. (c).
menentukan tujuan yang akan dicapai serta pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme
langkah-langkah yang harus diambil untuk untuk mengkoordinasikan pekerjaan para
mencapai suatu tujuan. Dari paparan data anggota menjadi kesatuan yang terpadu dan
sebelumnya dapat dikemukakan bahwa secara harmonis.
umum perencanaan yang dilakukan kepala Pengorganisasian adalah keseluruhan
Madrasah Tsanawiyah Negeri Manna dalam pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas,
meningkatkan kinerja guru sudah berjalan kewenangan, dan tangung jawab sedemikian
dengan baik, hal ini dapat dilihat dari beberapa rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang
karakter yang dikembangkan dalam peningkatan dapat digerakan sebagai suatu kegiatan kesatuan
kinerja guru dalam bekerja. yang telah ditetapkan (Siagian, 1983: 13).
Pertama, menyusun rencana kerja Struktur organisasi merupakan hal yang sangat
sekolah (RKS). Kedua, merumuskan visi, misi, penting. Setiap instansi merupakan satu kesatuan
dan tujuan. Ketiga, mengadakan berbagai kerja untuk mencapai suatu tujuan tertentu
program kegiatan dalam upaya meningkatan memerlukan manajemen yang baik maka dari
kinerja guru. Keempat, meningkatkan kemam- itu agar kegiatan berjalan sesuai dengan tugas
puan kompetensi dan kemauan bekerja. Kelima, pokok dan fungsi sehingga terkoordinir maka
menumbuhkan sifat kerjasama dan kehar- setiap anggota dalam sebuah instansi harus
monisan yang baik pada semua elemen di mengetahui tugas, wewenang dan fungsinya
lembaga sekolah. Keenam, mewujudkan rasa masing-masing.
terbuka pada setiap kepribadian, karena Selanjutnya, tahapan pelaksanaan merupa-
dengan adanya sikap terbuka kepala sekolah kan suatu proses yang dimulai dari implementasi
lebih mudah dalam melakukan pengelolaan awal, implementasi dan implementasi akhir.
dan pengaturan untuk membangun karakter Implementasi awal mencakup persiapan-persia-
yang dimiliki guru terutama dalam hal pan sebelum kegiatan dilakukan, implementasi
menerima dan memberi saran untuk meningkat- merupakan aspek kegiatan teknis yang dilakukan,
kan kinerja guru. Ketujuh, membangun budaya sedangkan implementasi akhir mencakup akhir
malu. Kedelapan, kreatif. dalam pelaksanaan kegiatan yang meliputi hasil
Pelaksanaan manajemen peningkatan kegiatan dan pelaporan.
kinerja guru dimulai dari pengorganisasian Dari paparan sebelumnya dikemukakan
personil yang terlibat sehingga dalam bahwa kepala sekolah dalam melaksanakan
melaksanakan tugas dan fungsinya masing- proses peningkatan kinerja guru bertujuan agar
masing personil tidak tumpang tindih dan guru semakin berkembang dan mempunyai
bekerja sesuai dengan kewenangan individu. kemampuan dalam mengabdi di Madrasah
Pengorganisasian dilakukan untuk Tsanawiyah Negeri Manna sesuai dengan tugas
menghimpun dan menyusun semua sumber yang dan bidangnya.
disyaratkan terutama sumber daya manusia agar Adapun proses-proses tersebut adalah
kegiatan pencapaian tujuan dapat dilakukan. Tim sebagai berikut. Pertama, pembinaan terhadap
pelaksana Manajemen transformasional pening- guru. Kedua, melaksanakan kerjasama yang
katan kinerja guru mempunyai tugas dan fungsi baik. Ketiga, upaya memberikan semangat
310 Manajer Pendidikan, Volume 11, Nomor 4, Juli 2017, hlm. 304-311

kepada guru dalam pengembangan kegiatan kesejahteraan mereka dan disiplin kehadiran
belajar mengajar agar mutu pendidikan meningkat. guru. Hal ini berkenaan dengan pembayaran
Keempat, menuju profesionalitas guru dalam uang makan bagi pegawai negeri sipil yang ada
rangka meningkatkan kualitas pembelajaran di lingkungan Kementerian Agama. Sesuai
siswa. Kelima, mengadakan Musyawarah Guru dengan peraturan Menteri Agama Republik
Mata Pelajaran (MGMP). Indonesia nomor 45 tahun 2015 bahwa bagi
Dalam upaya peningkatan kinerja guru pegawai negeri sipil yang terlambat hadir
yang dilakukan kepala sekolah tidak lepas dari apalagi tidak hadir maka tidak dapat dibayarkan
monitoring dan evaluasi, karena monitoring dan uang makannya. Kebijakan ini juga diperkuat
evaluasi merupakan alat kontrol kegiatan dari oleh peraturran Menteri Keuangan Republik
suatu proses dan tindakan manajemen. Indonesia nomor 72/PMK.05/2016.
Monitoring dan evaluasi dilakukan sebagai Demikian juga halnya berkenaan dengan
acuan dalam pengukuran tingkat keberhasilan guru yang mengajar mata pelajaran tidak sesuai
sebuah tujuan lembaga yang sudah direncanakan dengan sertifikat pendidik yang dimilikinya akan
dan dilakukan untuk memenuhi target yang berdampak pada pembayaran tunjangan
kemudian ditindak lanjuti untuk mengidentifi- profesinya. Guru tidak dapat dibayarkan
kasikan setiap permasalahan-permasalahan yang tunjangan profesinya bila mengajar mata
muncul. pelajaran yang tidak sesuai dengan sertifikat
Pertama, laporan rekap hasil evaluasi. pendidiknya. Hal ini sesuai dengan keputusan
Kedua, membuat fakta integritas. Ketiga, Direktur Pendidikan Islam Kementerian Agama
penggunaan sistem penilaian dan ketuntasan Republik Indonesia nomor 1952 tahun 2016
belajar (KKM) melalui komputerisasi sehingga tentang petunjuk teknis penyaluran tunjangan
dapat mempermudah akses bagi para guru dan profesi guru bagi guru Madrasah. Bila tidak
siswa untuk mengetahui rincian hasil nilai dibayarkan tunjangan profesinya maka kinerja
yang diperoleh siswa. Keempat, pemberian guru akan berkurang.
penghargaan (reward).
Fungsi utama evaluasi adalah menelaah SIMPULAN DAN SARAN
suatu objek atau keadaan untuk mendapatkan Simpulan
informasi yang tepat sebagai dasar untuk untuk Simpulan penelitian secara umum
pengambilan keputusan. Sesuai pendapat menunjukan bahwa manajemen peningkatan
Gronnlund dalam Fauzi (201: 13) mengatakan kinerja guru di Madrasah Tsanawiyah Negeri
bahwa evaluasi adalah suatu proses mengum- Manna dilihat dari perencanaan, pelaksanaan,
pulkan, menganalisis, dan mengintprestasi monitoring dan evaluasi serta masalah yang
informasi secara sistematis untuk menetapkan ditemukan sudah berjalan sesuai dengan rencana
sejauh mana ketercapaian tujuan kegiatan yang telah ditetapkan sekolah. Sedangkan
tersebut. simpulan penelitian secara khusus adalah
Seorang pimpinan sekolah harus jeli sebagai berikut:
mengidentifikasi dan mengklasifikasikan per- Pertama, perencanaan manajemen
masalahan yang ada sehingga menjadi suatu peningkatan kinerja guru yaitu, personil program
skala priorotas pemecahan apalagi berhubungan mendiskusikan untuk menetapkan program dan
dengan upaya peningkatan kinerja guru. langkah-langkah yang harus dilakukan dengan
Masalah-masalah yang muncul dalam mengikutsertakan guru dalam berbagai pendidi-
upaya peningkatan kinerja guru di sekolah kan dan pelatihan, mengaktifkan forum MGMP,
merupakan tantangan yang harus diselesaikan menyediakan fasilitas yang diperlukan dan
karena hal tersebut akan menjadi pelajaran yang melakukan pengawasan, mendorong/ mengarah-
berharga untuk mengambil keputusan di kan. Upaya yang dilakukan kepala sekolah
kemudian hari. Kepala sekolah sebaiknya tersebut ternyata efektif.
memiliki cara atau strategi yang baik dalam Kedua, pelaksanaan manajemen pening-
menentukan solusi yang tepat dengan melibat- katan kinerja guru sudah terlaksana sesuai
kan sumber daya yang ada disekolah dalam dengan yang direncanakan. Kegiatan ini dimulai
rangka mengatasi masalah peningkatan kinerja dari pengorganisasian dengan pembagian tugas
guru. dan fungsi serta rincian tugas dan fungsi masing-
Masalah yang muncul berupa kekurang- masing personil yang terlibat. Kemudian
disiplinan guru akan berdampak pada membentuk tim panitia pelaksanaan/penanggung
Zubair, Manajemen Peningkatan Kinerja Guru 311

jawab. Proses pelaksanaan mencakup tugas dan guru dapat memanfaatkan kemajuan ilmu
fungsi guru, fasilitas yang digunakan hingga dan teknologi, seperti membuat blog. Sebab
berkenaan dengan pengelolaan pendanaan saat ini ilmu pengetahuan selalu berkembang
pendidikan. Pelaksanaan manajemen transfor- dan guru perlu meng-update ilmu
masional tersebut dapat terlaksana meskipun pengetahuan, sehingga materi yang
terdapat kekurangan dalam hal fasilitas yang diajarakan tidak monoton.
tersedia serta pembiayaan kegiatan, sehingga 3. Kepada guru yang telah berulang kali tidak
pelaksanaan program harus menjadi perhatian disiplin sebaiknya mendapatkan sanksi sebab
utama agar kekurangan yang ada dapat teratasi sanksi tersebut tentunya akan membuat efek
dan tidak terjadi pada pelaksanaan manajemen jera bagi guru sehingga kinerja yang
peningkatan kinerja guru berikutnya. bersangkutan dapat terus meningkat. Bila
Ketiga, monitoring dan evaluasi tidak ada sanksi terhadap guru maka
manajemen peningkatan kinerja guru sudah dimungkinkan ia akan mengulangi kembali
dilaksanakan oleh kepala sekolah dan tim yang perbuatan melanggar disiplin.
ditunjuk dengan tujuan untuk mengetahui apa 4. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabu-
saja kekurangan dalam pelaksanaan sehingga paten melalui Seksi Pendidikan Madrasah
dapat dilakukan perbaikan pada perencanaan dapat membuat kebijakan tentang pening-
yang akan disusun dan dilaksanakan selanjutnya. katan kinerja guru sehingga dapat
Keempat, masalah yang ditemukan dalam berpengaruh secara positif dan dapat
manajemen peningkatan kinerja guru mencakup dilaksanakan dalam rangka memajukan
masalah eksternal (kurangnya dukungan orang lembaga pendidikan Madrasasah di Bengkulu
tua, kurangnya koordinasi antara Madrasah Selatan.
dengan pengawas dan dewan pendidkan) dan
masalah internal (guru kurang disiplin dan guru
masih mengemban tugas tidak sesuai dengan DAFTAR RUJUKAN
latar belakang pendidikannya).
Arikunto, Suharsimi. 2006. Metodologi
Saran Penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara
Setelah menyimak hasil atau temuan yang Daft, Richard L. 2002. Manajemen. Jakarta:
telah dilakukan oleh peneliti, maka peneliti Erlangga.
mengajukan beberapa rekomendasi atau saran Handoko, T. H dan Tjiptono, F. 1996.
dalam manajemen peningkatan kinerja guru di Kepemimpinan Transformasional dan
Madrasah Tsanawiyah Negeri Manna antara Pemberdayaan. Yogyakarta: BPFE
lain: Nasution,S. 1998. Metodologi Penelitian
1. Kepala sekolah perlu memberikan penguatan Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito
kepada guru yang telah berhasil melakukan Sudjana, D. 2000. Manajemen Program
tugasnya dengan baik, meskipun dengan Pendidikan untuk Pendidikan Luar
penguatan yang sederhana seperti pernyataan Sekolah dan Pengembangan Sumber Daya
puas atau pujian. Penguatan diberikan agar Manusia. Bandung: Falah Production.
guru merasa hasil pekerjaannya dihargai Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif
dan diapresiasi, sehingga guru akan merasa Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
senang dan berusaha untuk meningkatkan Tabrani, Rusyan, Dkk. 2000. Upaya
kinerjanya. Bila tidak dilakukan, maka akan Meningkatkan Budaya Kinerja Guru.
dikhawatirkan guru akan merasa tidak Cianjur: CV. Dinamika Karya Cipta.
diapresiasi. Terry, Goerge. 1986. Azas-azas Manajemen.
2. Kepala sekolah harus menegaskan dan Bandung: Alumni.
menggalakkan kepada guru akan pentingnya Wahjosumidjo. 2001. Kepemimpinan Kepala
IT atau layanan internet di sekolah untuk Sekolah: Tinjauan Teoritik dan
menambah dan memperluas ilmu Permasalahannya. Jakarta: PT Raja
pengetahuan dan pembelajaran, sehingga Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai