Anda di halaman 1dari 7

Nama : Retno Hamdani Putra

NIM : 043378241
Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan
Semester : 1 (Ganjil)
Prodi : Ilmu Komunikasi

Tugas 1 Tutorial Online


Soal 1 (Skor 25)
Dalam buku yang berjudul “Diplomasi Indonesia dan Pembangunan Konektivitas
Maritim (2018), Indonesia berada di dalam garis equator yang berada di antara dua benua
yaitu Benua Asia dan Australia, serta beada di antara samudra Hindia dan Pasifik.
Indonesia tengah berupaya untuk memanfaatkan posisi tersebut untuk menjadi poros
maritime dunia

Lakukanlah analisis terkait pentingnya posisi grografis Indonesia baik di tingkat ASEAN
maupun dunia!

Jawab :

Pentingnya posisi geografis Indonesia baik di tingkat ASEAN maupun dunia


adalah guna mencapai tujuan nasional dengan memanfaatkan konstelasi geografis negara.
Negara Indonesia terletak pada posisi silang, diantara dua benua Asia dan Australia,
Samudra Hindia dan Pasifik. Indonesia berada pada posisi strategis karena letaknya
merupakan jalur perdagangan. Dalam posisi silang geografis, Negara Indonesia menjadi
lalu lintas kekuatan dari luar dan pengaruh dari luar yang mudah masuk. Negara harus
ikut serta dalam mengatur lalu lintas kekuatan tersebut. Kondisi ini menuntut fisik dan
mental yang mampu mengubah kekuatan dari luar menjadi kekuatan nasional serta tidak
bersifat ekspansif. Indonesia merupakan Negara kepulauan dalam arti bentuk geografis
yang terbatas pada ranah hokum internasional. Ke dalam, kesatuan wilayah laut dengan
pulau-pulau di dalamnya. Ke luar merupakan keterhubungan dengan lingkungan
internasional yang bersifat kawasan maupun global. (Sumber:MKDU4111/Modul3).

Lokasi menjadi salah satu unsur penunjang penting kekuatan negara di dunia
internasional. Namun, lokasi geografis negara tidak dapat berdiri sendiri sebagai unsur
kekuatan negara tanpa ditunjang unsur kekuatan negara lainnya. Selat Malaka, yang
membentang antara Indonesia, Malaysia dan Singapura, dan merupakan jalur utama
perdagangan dari dan ke Asia. Berfungsi sebagai rute utama pasokan komoditas minyak
ke Asia, khususnya ke Asia Timur, rute ini menjadi penting karena merupakan rute laut
terpendek antara pemasok Afrika dan Teluk Persia dan pasar Asia. Posisi geostrategis
Indonesia tersebut membuka peluang Indonesia menjadi negara hubungan dan kawasan
jasa kelautan yang berpengaruh dalam perdagangan dunia. Kebijakan ini diharapkan akan
meningkatkan perekonomian dan membawa kesejahteraan bagi seluruh masyarakat
Indonesia. Potensi besar yang dimiliki Indonesia untuk menjadi negara maritim pertama
karena letak geografisnya. Untuk dapat menjadi poros maritim dunia maka sistem
pelabuhan di Indonesia harus dimodernisasi sesuai dengan standar intenasional sehingga
pelayanan dan akses di seluruh pelabuhan harus mengikuti prosedur internasional.
Dengan keuntungan dari segi geostrategisnya itu, Indonesia perlu membangun pelabuhan
baik dari tingkat lokal, nasional, hingga internasional. Pelabuhan-pelabuhan tersebut
harus memenuhi standard pelabuhan yang akan menjadi tempat bersandar kapal-kapal
internasional. Tol laut memiliki tujuan menghubungkan pelabuhanpelabuhan besar yang
ada di nusantara. Dengan adanya hubungan antara pelabuhan laut ini, pengangkutan
logistik, kelancaran distribusi barang dan mobilitas manusia hingga ke pelosok dapat
berjalan efektif dan efisien. Tentunya tidak sekadar distribusi serta mobilitas barang dan
manusia, yang pasti dampak ekonomi sebagai bagian dari percepatan pembangunan dan
pemerataan pembangunan antar-kawasan yang menjadi alasan pemerintah dalam
merumuskan kebijakan tol laut. Selain itu, pemetaan strategis antar-wilayah dan
efektivitas pendekatan antar-wilayah/kawasan menjadi pertimbangan strategis
menempatkan dan menentukan jalur tol laut yang menjadi konsep poros maritim.

Melalui diplomasi maritim, Indonesia perlu mendorong seluruh negara anggota


ASEAN untuk melihat ancaman perompakan di laut sebagai masalah bersama yang
membutuhkan kerja sama nyata di lapangan. Indonesia selalu menempatkan ASEAN
sebagai kerangka utama kerja sama multilateral dalam menghadapi ancaman
perompakan. Namun, pada kenyataannya, belum pernah operasi di lapangan yang
melibatkan kekuatan maritim negara-negara anggota ASEAN secara keseluruhan.
ASEAN tidak memiliki mekanisme yang memadai untuk menanggulangi persoalan
perompakan di perairan kawasan.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang dua per tiga wilayahnya merupakan
lautan. Kondisi geografis ini menuntut Indonesia untuk memiliki konektivitas laut yang
handal yang mampu menghubungkan titik-titik penting dari Sabang sampai Merauke,
bahkan menghubungkan dengan jalur pelayaran internasional. Rendahnya tingkat
konektivitas dan sistem logistik telah menjadi factor penghambat pertumbuhan ekonomi
dan menyulitkan upaya mengurangi angka kemiskinan dan kesenjangan ekonomi di
Indonesia. Oleh karena itu, penguatan konektivitas nasional sangat penting untuk
dilakukan untuk memaksimalkan keuntungan dari posisi Indonesia dilihat dari
keterhubungan secara regional dan global.

Sumber Referensi : Diplomasi Indonesia dan Pembangunan Konektivitas Maritim/ Humphrey


Wangke (ed) —Ed. 1; Cet. 1.—Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2018
https://berkas.dpr.go.id/puslit/files/buku_tim/buku-tim-public-97.pdf

Soal 2 (Skor 25)

Sebagai warga negara Indonesia kita harus bisa ikut berpatisipasi secara aktif dalam
melindungi berbagai bentuk Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan (ATHG)
agar dapat mewujudkan ketahanan nasional. Ganguan tersebut bisa berasal dari dalam
dan luar negeri serta bisa berupa fisik dan non fisik.

Uraikan peran Anda sebagai mahasiswa agar dapat melindungi Negara Kesatuan
Republik Indonesia dari (ATHG) baik yang berasal dari dalam dan luar negeri serta
berupa fisik dan non fisik!
Jawab :

- Peran secara fisik :


Peran sebagai mahasiswa dalam melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia dari
(ATHG) yang berasal dari dalam dan luar negeri berupa fisik menurut Undang-
Undang No.3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, keikutsertaan warga Negara
dalam bela Negara secara fisik dapat dilakukan dengan menjadi anggota Tentara
Nasional Indonesia dan Pelatihan Dasar Kemiliteran. Sekarang ini pelatihan dasar
kemiliteran diselenggarakan melalui program Rakyat Terlatih (Ratih), diantara
programnya yang diselenggarakan untuk mahasiswa adalah Resimen Mahasiswa
(Menwa). Tugasnya membantu pada saat terjadinya bencana alam atau darurat sipil,
dimana dapat membantu pemerintah daerah dalam menangani keamanan dan
ketertiban masyarakat.
- Peran secara non fisik
Peran sebagai mahasiswa dalam melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia dari
(ATHG) yang berasal dari dalam dan luar negeri berupa non fisik adalah melalui
Pendidikan Kewarganegaraan dengan maksud menanamkan semangat kebangsaan dan
cinta tanah air. Dengan menjunjung tinggi nilai pendidikan, menciptakan generasi
muda yang berpendidikan, berkualitas, memiliki integritas, intelektualitas, nilai moral,
dan berprestasi, akan menaikkan pula harkat dan martabat bangsa Indonesia agar tidak
mudah dijajah oleh bangsa asing. (Sumber:MKDU4111/Modul3)

Soal 3 (Skor 25)

Upaya pembangunan integrasi nasional selalu mendapat Ancaman, Tantangan,


Hambatan, dan Gangguan atau yang disingkat dengan ATHG. Hal tersebut dapat
memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa yang bisa berasal dari dalam danluar
negeri serta bisa berupa fisik dan nonfisik.

Lakukanlah analisis penyebab munculnya ATHG yang bisa memecah belah NKRI!

Jawab :
Hal-hal yang menyebabkan munculnya ATHG yang dapat memecah belah NKRI
seringkali muncul dari faktor internal, ada beberapa situasi yang menghambat integritas
nasional antara lain adalah sebagai berikut :
a. Kurangnya penghargaan akan keberagaman, timbulnya konflik yang
menyebabkan menguatnya sentiment Suku, Agama, Ras, dan antar Golongan
karena persoalan tiadanya penghargaan dan pemahaman yang utuh akan
keberagaman yang ada. Kasus konflik antar etnis dan agama yang pernah dialami
di Indonesia di beberapa daerah seperti Sampit, Poso, Mesuji, dan beberapa
daerah lainnya menjadi indikasi bahwa kurangnya penghargaan akan
keberagaman dapat menimbulkan perpecahan dan disintergasi bangsa.
b. Kuatnya paham identitas SARA (Suku, Agama, Ras, dan antar golongan etnis),
hubungan antar etnis, agama, ras dan golongan yang kurang baik akan
menyebabkan potensi konflik dan ketegangan di masyarakat semakin menguat.
Indonesia pasca reformasi memunculkan gejala tersebut, hubungan antar etnis dan
golongan, serta agama yang kurang harmonis menjadi persoalan di beberapa
daerah. Paham identitas SARA lebih menonjol daripada paham kebangsaan dapat
menjadi pemicu disintegrasi bangsa.
c. Ketimpangan social dan politik. Ketimpangan sosial dan politik menjadi daya
dorong menghambat tercapainya integrasi nasional. Negara Indonesia yang luas
dan majemuk terkadang belum maksimal tercapai karena persoalan ketimpangan
social yang semakin tajam di masyarakat dapat menimbulkan iri hati dan
sentiment terhadap kelompok lain karena persoalan ekonomi (kaya-miskin),
persoalan status social, dan kondisi politik yang tidak harmonis. Misalnya muncul
partai politik yang kehilangan rasa nasionalisme, semangat persatuan,
menonjolkan kesukuan atau agama tertentu lebih unggul dan dominan.

Dari peristiwa-peristiwa seperti di atas adalah contoh yang pernah atau bahkan
masih dialami di NKRI ini, Indonesia sedang dijajah oleh bangsanya sendiri, perpecahan
justru timbul dari dalam negeri. Untuk itu, pentingnya kesadaran akan nasionalisme, jiwa
patriotisme dan semangat persatuan akan memperkuat identitas dan integrasi nasional.
(Sumber:MKDU4111/Modul4)

Soal 4 (Skor 25)

Pancasila merupakan dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang menjadikan pedoman
untuk hidup berbangsa dan bernegara. Kondisi sekarang ini banyak teradapat Ancaman,
Tantangan, hambatan dan Gangguan (ATHG) yang dapat merusak ketahanan nasional,
sehingga Pancasila seharusnya dinternalisasikan bukan hanya sekedar dihafalkan supaya
ketahanan nasional negara Indoneisa menjadi kokoh.
Lakukanlah telaah bagaimana cara memperkuat ideologi Pancasila sebagai usaha untuk
memperkuat wawasan ideologi Indonesia terkait dengan pembinaan ketahanan nasional!

Jawab :

Cara memperkuat ideoologi Pancasila sebagai usaha untuk memperkuat wawasan


ideology Indonesia terkait dengan pembinaan ketahanan nasional dengan memahami
secara ideologis proses pembangunan integrasi nasional dilakukan melalui program
pelatihan terstruktur untuk memperkenalkan kembali nilai-nilai Pancasila melalui
Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4). Pancasila menjadi dasar
bangunan berpikir masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara melalui
penerapan nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu, dalam integrasi nasional memerlukan
prasyarat yang perlu dipenuhi antara lain :

1. Kesadaran akan nilai-nilai kebangsaan yang sama, untuk mencapai suatu yang
satu dan berpersatuan diperlukan kesadaran bersama akan nilai-nilai yang telah
disepakati bersama. Kesadaran ini tidak dapat bersifat individual, tetapi kesadaran
ini dibangun atas dasar kesadaran bersama; kesadaran kelompok untuk
membangun tatanan masyarakat yang memiliki prinsip-prinsip nilai bersama,
yaitu membangun tatanan masyarakat yang sadar akan ideology dan nilai-nilai
bersama sebagaimana terdapat di dalam Pancasila.
2. Adanya konsensus bersama, syarat tercapainya integrasi nasional karena ada
konsensus bersama yang dilakukan dan disepakati secara bersama-sama oleh
seluruh elemen masyarakat, perlakuan yanga adil, merata, dan tanpa diskriminatif
menjadi nilai dasar untuk membangun integrasi nasional. Konsensus bersama ini
juga mengacu pada nilai-nilai nasional yang bersumber pada nilai-nilai kehidupan
berbangsa dan bernegara, yaitu Pancasila
3. Adanya nilai dasar bersama, nilai-nilai dasar bersama yang dimilki dalam
kehidupan masyarakat dan bangsa muncul dari praktik kehidupan dan nilai secara
nasional diakui, dilembagakan, dan diletakkan dalam kehidupan kebangsaan
Indonesia. Dasar nilai bangsa Indonesia ialah dasar dalam proses pembangunan
bangsa dan negara. Nilai dasar dalam kehidupan kebangsaan Indonesia mengacu
pada sila-sila Pancasila, yaitu Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan,
dan Keadilan. (Sumber:MKDU4111/Modul4)

Anda mungkin juga menyukai