PROPOSAL
MAKMUR
1761041029
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mencakup berbagai ragam budaya, agama, suku, dan adat istiadat. Karena tergolong
negara yang memiliki wilayah yang cukup luas dan memiliki 5 pulau besar
diantaranya seperti, pulau Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Jawa, dan pulau Irian
Secara faktual, Indonesia telah memiliki usia tujuh puluh lima tahun sejak
negara tersebut, sebagaimana yang tertuang pada pasal 27 ayat (3) Undang-undang
dasar 1945 yang menyatakan ‘’setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan negara’’ ayat tersebut intinya menjelaskan bahwa setiap
warga negara wajib melakukan upaya pembelaan negara yang tentunya harus
dengan rasa nasionalisme yang timbul dari diri kita sendiri, nasionalisme juga
1
Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2017
1
2
dianggap sebagai suatu rasa, prinsip, dan usaha yang patriotik dengan daya siap
Aji Kuning. Daerah tersebut merupakan salah satu pulau yang menjadi garis
terdepan Indonesia yang berbatasan langsung dengan Malaysia baik darat maupun
lautan, dimana pulau tersebut dibagi menjadi dua yaitu Sebatik Indonesia dan
diantaranya, Sebatik Induk, Sebatik Tengah, Sebatik Timur, Sebatik Utara dan
Sebatik Barat.
Salah satu tantangan dan masalah yang dihadapi masyarakat Sebatik Tengah
pokok (primer.sekunder dan tersier) yang berasal dari produk luar negeri khususnya
dan lebih condong ke Malaysia, ketergantungan ini telah terjadi sekian lama dan
menjadi hal yang tidak terpisahkan lagi pada masyarakat perbatasan, walaupun
bagian dari Indonesia, namun secara ekonomi masyarakat tersebut menjadi bagian
dari Malaysia.
3
membuat masyarakat lebih cenderung untuk acuh tak acuh dengan aturan yang
menjadi tolak ukur bagi masyarakat perbatasan di Desa Aji Kuning agar sesuai
jauh tertinggal jika dibandingkan Negara tetangga Tawau Malaysia. Hal tersebut
Dengan kondisi geografis Pulau Sebatik yang berbatasan dengan Tawau Malaysia
sehingga setiap harinya integrasi ekonomi berlangsung antara Sebatik dan Tawau.
Hal ini yang kemudian mengubah pola pikir masyarakat terhadap kecintaan
produk dalam negeri, dimana terlihat dari besarnya ketergantungan ekonomi dalam
menyediakannya sehingga tidak ada pilihan lain selain memasok dari daerah
sekitar. Selain itu juga terlihat pada sikap Negara asing yang kita ikuti salah satunya
mengikuti tren busana dari luar negeri juga merupakan ciri-ciri bahwa tingkat
Pulau Sebatik yang sudah berlangsung sejak lama, sehingga dapat dikatakan bahwa
perekonomian dan pola pikir masyarakat pulau Sebatik dipengaruhi oleh kondisi
ekonomi Malaysia.
Sebatik Tengah di Desa Aji Kuning, namun secara identitas masih mengakui
atas, ini membuat masyarakat Sebatik Tengah di Desa Aji Kuning sering mendapat
julukan dari daerah lain ‘’Garuda di dadaku Harimau di perutku’’ yang secara tidak
perbatasan yang ada di daerah Sebatik khususnya Sebatik Tengah di Desa Aji
Kuning.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
adalah:
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Secara teoritis manfaat dari hasil penelitian ini adalah dapat digunakan
dapat digunakan sebagai bahan bacaan bagi yang akan melakukan penelitian
sejenis.
2. Manfaat Praktis
a) Bagi penulis
dipergunakan sebagai salah satu masukan bagi peneliti yang akan datang.
c) Bagi Pemerintah
agar menjadi referensi dan mengetahui apa saja permasalahan yang terdapat
A. Tinjauan Pustaka
1. Nasionalisme
a. Pengertian Nasionalisme
Nasionalisme berasal dari kata nation yang artinya adalah bangsa. Kata
bangsa memiliki arti : (1) kesatuan orang yang bersamaan asal keturunan, adat,
binatang, atau tumbuh-tumbuhan yang mempunyai asal-usul yang sama dan sifat
khas yang sama atau bersamaan; (3) kumpulan manusia yang biasanya terikat
karena kesatuan bahasa dan kebudayaan dalam arti umum, dan biasanya menempati
wilayah tertentu di muka bumi. Beberapa makna kata bangsa diatas menunjukkan
arti bahwa bangsa adalah kesatuan yang timbul dari kesamaan keturunan, budaya,
pemerintah, dan tempat. Pengertian ini berkaitan dengan arti kata suku yang dalam
mendalam akan suatu ikatan yang erat dengan tanah tumpah darahnya, dengan
2
Mustari Mustafa. 2013. Nation State dan Kebijakan Nasionalisme. (Makassar: Alauddin University
Prees), hal. 91-92
6
7
bahwa Negara kebangsaan adalah cita-cita dan satu-satunya bentuk sah dari
organisasi politik dan bahwa bangsa adalah sumber dari pada semua tenaga
adalah suatu keadaan jiwa dan suatu kepercayaan yang dianut oleh sejumlah besar
kata lain nasionalisme adalah rasa kebersamaan segolongan sebagai suatu bangsa.
Sedangkan Hans Kohn menyatakan bahwa Negara kebangsaan adalah cita-cita dan
satu-satunya bentuk sah dari organisasi politik, dan bahwa bangsa adalah sumber
dari semua tenaga kebudayaan kreatif dan kesejahteraan ekonomi. Soekarno sendiri
3
Han Khon. 1984. Nasionalisme Arti dan Sejarahnya, (Jakarta: PT. Pembangunan dan Erlangga),
hal. 11-12
4
Djoko Santoso. 2014. Mengagas Indonesia Masa Depan ( Jakarta: Tebet Center 66 dan Komodo
Books), hal. 115-116
8
bangsa.5
b. Bentuk-bentuk Nasionalisme
“perwakilan politik”.
dan bangsa.
5
Ibid hal 119
9
1. Aspek politik
6
Mustari Mustafa. 2013. Nation State dan Kejatuhan Nasionalisme (Makassar: Alauddin University
Prees), hal 13-14
10
negara tetangga dalam sektor pemasok sumber pangan yang seharusnya hal
3. Aspek budaya
menjadi maju bila para pemudanya memiliki sikap nasionalisme yang tinggi.
terhadap bangsa sendiri. Atas dasar itu, pemuda dapat melakukan sesuatu yang
bangsa dari dalam. Hal itu terjadi karena ketahanan nasional akan menjadi lemah
7
Agus Mansyah. 2017. Nasinalisme Masyarakat Perbatasan dan Dampaknya Terhaadap
Kedaulatan Negara ( Jurnal Prodi Peperangan Asimetris), hal 23
8
Suryono, dkk. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi ( Surakarta: UPT
Penerbitan dan Percetakan UNS), hal 16
11
dan dapat dengan mudah ditembus oleh pihak luar. Banyak sekali kebudayaan dan
paham barat yang masuk ke dalam bangsa Indonesia. Banyak budaya dan paham
barat yang berpengaruh negatif dapat dengan mudah masuk dan diterima oleh
bangsa Indonesia. Dengan terjadinya hal itu, maka akan terjadi akulturasi, bahkan
diri bangsa.
tetangga. Saat ini masyarakat hanya memikirkan apa yang Negara berikan untuk
mereka, bukan memikirkan apa yang mereka dapat berikan pada Negara. Dengan
warga Negara. Sikap individual yang lebih mementingkan diri sendiri dan hanya
2. Ekonomi
a. Pengertian Ekonomi
dari bahasa Yunani yaitu kata Oikos atau Oiku dan Nomos yang berarti peraturan
rumah tangga. Dengan kata lain pengertian ekonomi adalah semua yang
menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan peri kehidupan dalam rumah tangga
tentu saja yang dimaksud dan dalam perkembangannya kata rumah tangga bukan
9
Amalia Irfani. 2016. Nasionalisme bangsa dan melunturnya semangat bela negara, (Jurnal
dakwah: Al-Hikmah), hal. 141-142
12
hanya sekedar merujuk pada satu keluarga yang terdiri dari suami, isteri dan anak-
anaknya, melainkan juga rumah tangga yang lebih luas yaitu rumah tangga bangsa,
Secara umum, bisa dibilang bahwa ekonomi adalah sebuah bidang kajian
tentang pengurusan sumber daya material individu, masyarakat, dan negara untuk
tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang
bervariasi dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan
Berikut ini adalah pengertian dan definisi ekonomi menurut beberapa ahli:
a) Adam Smith
Ekonomi ialah penyelidikan tentang keadaan dan sebab adanya kekayaan negara
b) Mill J. S
c) Abraham Maslow
sumber ekonomi yang ada dengan berasaskan prinsip serta teori tertentu dalam
d) Hermawan Kartajaya
10
Iskandar Putong. 2010. Economics Pengantar mikro dan makro, (Jakarta: Mitra Wacana Media),
hal 1
13
e) Paul A. Samuelson
b. Dependensi/Ketergantungan ekonomi
permasalahan dari sudut Negara dunia ketiga. Menurut Martin Griffiths, teori
perkembangan ini tidak datang dari Negara pinggiran yang bersangkutan tetapi
datang dari Negara pusatnya bila Negara pusat mengalami kesulitan ekonomi sudah
kekurangan modal melainkan akibat dari proses ekonomi, politik dan sosial yang
11
https://citrawulani.wordpress.com/mata-pelajaran/ekonomi/pengertian-ekonomi-secara-umum
12
Wahyuddin Nor. 2018. Sikap Nasionalisme Masyarakat Perbatasan, ( Jurnal Ilmu Hubungan
Internasional), hal. 1127-1128
14
a. Pengertian Masyarakat
tertentu, tradisi tertentu, konvensi dan hukum tertentu yang sama, serta mengarah
b. Masyarakat Perbatasan
negara yang berdaulat. Pada awalnya, perbatasan sebuah negara atau state border
sebelumnya tidak merasakan perbedaan itu, bahkan tidak jarang mereka berasal dari
etnis yang sama. Namun dengan munculnya negara, mereka terpisahkan dan
berbeda.14
perbatasan baik dalam perbatasan antar wilayah dalam suatu Negara, atau
13
Murtadha Muthahhari. 2012. Masyarakat & Sejarah, (Yogyakarta: Rausyanfikr Institute), hal. 5
14
Hairul Saleh. 2015. Dinamika Masyarakat Perbatasan (Jurnal borneo Administrator), hal. 33
15
perbatasan yang berada di Desa Aji Kuning Kecamatan Sebatik tengah Kabupaten
Nunukan. Perbatasan dalam arti suatu Negara adalah wilayah territorial yang
c. Wilayah Perbatasan
Wilayah perbatasan merupakan area (baik kota atau wilayah) yang membatasi
antara dua kepentingan yuridiksi yang berbeda. Menurut Arifin, dalam proses
dan perbatasan darat. Dalam perbatasan laut, para ilmuwan membangun teori yang
hukum laut tersebut ditegaskan bahwa kerangka hukum dasar menyangkut garis
pangkal, luas wilayah laut dan laut dalam. Namun untuk perbatasan darat,
kontribusi besar disumbangkan oleh para ahli geografi, seperti Ratzel dari Jerman
yang membangun fondasi teori “space conception”. Dalam teori ini disebutkan
pulau bahwa sebuah negara adalah tempat tinggal organisme yang tumbuh dan
punah.16
Kawasan perbatasan (border areas) selalu dikaitkan dengan sebuah atau lebih
negara asing atau negara tetangga. Wilayah perbatasan adalah wilayah geografis
15
Siti Noorehan Mohd Zain. 2010. Perbatasan Malaysia Indonesia di Kalimantan dan Komunikasi
Politik, (Yogyakarta: Graha Ilmu), hal. 233
16
Saru Arifin. 2014. Hukum Perbatasan Darat Antarnegara, (Jakarta : PT Sinar Grafika,) hal
16
kawasan perbatasan adalah bagian dari wilayah negara yang terletak pada sisi dalam
sepanjang batas wilayah Indonesia dengan negara lain. Menurut Peraturan Presiden
(No. 5 Tahun 2010) tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJM) Tahun
geografis dan demografis berbatasan langsung dengan negara tetangga dan/atau laut
negara tidak terjadi di antara penduduk dua atau lebih negara bertetangga karena
Kedua, Coexistent Borderland, yaitu suatu kondisi dimana konflik antar dua
terkesan lebih konstruktif, sebab hubungan antar negara (bilateral) dan aktivitas
17
Suryo Sakti Hadiwijoyo. 2008. Batas Wilayah Negara Indonesia Dimensi, Permasalahan dan Strategi
Penanganan, (Yogyakarta: PT Gava Media). hal
17
yang penuh dengan dinamika. Keadaan masyarakat di kawasan perbatasan saat ini
tidak memiliki aksesibilitas yang baik dan masih dipengaruhi oleh kondisi sosial
Hal ini disebabkan adanya kondisi yang lebih baik atau pengaruh sosial dan
1. Nilai kedaulatan
2. Nilai nasionalisme
7. Nilai politis
9. Nilai sosial
18
Wahyudi. 2016. integrasi masyarakat kawasan perbatasan di desa sungai limau. (jurnal
pertahanan), hal. 138-139
19
Mahendra Putra Kurnia. 2011. Harmonisasi Hukum Pengembangan Kawasan Perbatasan NKRI
Berbasis Teknologi Geospasial, (Malang: UB Press). hal. 71
18
1. Kedaulatan;
2. Kebangsaan;
3. Kenusantaraan;
4. Keadilan;
5. Keamanan;
7. Kerja sama;
8. Kemanfaatan; dan
9. Pengayoman.
Negara bertujuan:
Wilayah Negara pada Pasal 4 dinyatakan bahwa Wilayah Negara meliputi wilayah
darat, wilayah perairan, dasar laut, dan tanah di bawahnya serta ruang udara di
di darat, perairan, dasar laut dan tanah di bawahnya serta ruang udara di atasnya
ditetapkan atas dasar perjanjian bilateral dan/atau trilateral mengenai batas darat,
batas laut, dan batas udara serta berdasarkan peraturan perundang-undangan dan
hukum internasional.
Timor Leste;
hukum internasional.
(2) Batas Wilayah Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1), termasuk titik-
trilateral.
20
(3) Dalam hal Wilayah Negara tidak berbatasan dengan negara lain, Indonesia
dan/atau trilateral apabila terdapat dua atau tiga negara yang menyatakan
pengakuan atas wilayah yang sama. Penetapan Batas Wilayah Negara dilakukan
secara unilateral apabila tidak terdapat pengakuan atas wilayah yang sama ataupun
India, Malaysia, Papua Nugini, Palau, Thailand, Timor Leste, dan Vietnam.
(2) Batas Wilayah Yurisdiksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk titik-
trilateral.
(3) Dalam hal Wilayah Yurisdiksi tidak berbatasan dengan negara lain, Indonesia
Perbatasan.
berwenang:
Kawasan Perbatasan;
d. Melakukan pendataan dan pemberian nama pulau dan kepulauan serta unsur
geografis lainnya;
wilayah udara teritorial pada jalur yang telah ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan;
f. Memberikan izin lintas damai kepada kapal-kapal asing untuk melintasi laut
teritorial dan perairan kepulauan pada jalur yang telah ditentukan dalam
peraturan perundang-undangan;
bidang bea cukai, fiskal, imigrasi, atau saniter di Wilayah Negara atau laut
teritorial;
Kawasan Perbatasan.
(2) Dalam rangka melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Perbatasan.
dengan baik, jikalau sejumlah kendala dan hambatan mendasar yang juga telah
dan ketertiban dapat dikelola demi pemecahannya dengan baik, melalui kebijakan
yang lebih baik dalam arti lebih terintegrasi dan menyeluruh dengan semangat
pembaharuan dan perubahan paradigma berpikir dan strategi, aturan, organisasi dan
Sedemikian rupa proses dari semua hal itu, sehingga terciptanya kondisi yang lebih
23
Provinsi berwenang:
(2) Dalam rangka melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Perbatasan.
Kabupaten/Kota berwenang:
20
Lerry Rupidara. 2010. Policy Paper Pengelolaan Batas Negara dan Kawasan Perbatasan,
(Kupang: ). hal. 1
24
(2) Dalam rangka melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kawasan Perbatasan.21
d. Kerangka Konsep
tertinggi harus diserahkan kepada negara kebangsaan. Seperti yang tertuang pada
undang-undang dasar 1945 pasal 27 ayat (3) yang menyatakan ‘’ setiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara’’. Namun
Melihat kondisi masyarakat perbatasan yang lebih memilih produk luar negeri
bergeser, maka dari itu di butuhkan nilai-nilai nasionalisme untuk menjaga keadaan
tersebut agar nasionalisme tetap bertahan. Maka peneliti tertarik untuk mengetahui
21
Jeanne dare noviayanti manik. 2015. pengaturan hukum perbatasan NKRI berdasarkan undang-
undang wilayah negara. (jurnal hukum progresif), hal. 2017-2020
25
EKONOMI
OPTIMALISASI SIKAP
MASYARAKAT PERBATASAN
TERHADAP PEMAHAMAN NASIONALISME
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Pendekatan Penelitian
2. Jenis Penelitian
deskriptif kualitatif yaitu data yang dikumpulkan bukan berupa data angka,
melainkan data yang berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan yang
mendukung dengan judul penelitian ini dengan memberikan gambaran secara jelas
B. Lokasi Penelitian
Untuk memperoleh informasi atau data yang akurat, yang berkaitan dan
relevan dengan permasalahan dan penyelesaian penulisan ini, maka dipilih lokasi
penelitian di wilayah Desa Aji Kuning Kecamatan Sebatik Tengah. Lokasi tersebut
dipilih dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut berada tepat di patok tiga
26
27
C. Deskripsi Fokus
daerah perbatasan.
pokok baik sekunder, tersier, dan primer semua berasal dari negara tetangga
Malaysia.
wilayah dalam suatu Negara, atau masyarakat yang secara geografis wilayahnya
ini yaitu:
a. Aspek Ekonomi
b. Aspek Politik
c. Aspek Budaya
Ada 3 (tiga) tahap dalam penelitian ini yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan
1. Tahap Perencanaan
b. Latar belakang
c. Perumusan masalah
Pada dasarnya hasil dari tahap perencanaan ini adalah rancangan penelitian
penelitian harus:
2. Tahap Pelaksanaan
a. Pengumpulan data
b. Pengelolaan data
Tahap ini yaitu membuat laporan mengenai hasil penelitian secara tertulis. Laporan
Terdapat 2 jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh dan dikumpulkan secara langsung
dari lapangan yang menjadi objek penelitian atau yang diperoleh langsung dari
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang menunjang dan mendukung data primer,
sebagai berikut :
1. Observasi
negeri sebagai kebutuhan ekonomi. Metode ini dilakukan dengan tujuan untuk
untuk mendapatkan pola perilaku dan peristiwa yang dibutuhkan untuk mendalami
masalah penelitian.23
2. Wawancara
3. Dokumentasi
dalam bentuk catatan-catatan, foto, video dan sebagainya yang mampu membantu
G. Instrumen Penelitian
Instrument utamanya adalah peneliti itu sendiri, dengan alat bantu instrumen
pendukung seperti tape recorder, kamera dan buku catatan serta pedoman
kelapangan.24
31
diperoleh dari data berupa observasi dan wawancara. Triangulasi yang dilakukan
penelitian ini adalah triangulasi sumber untuk mengecek kembali kevalidan data
I. Analisis Data
(interactive model analysis). Dimana analisis data terdiri dari alur kegiatan yaitu
sebagai berikut :
yang terlihat dari catatan tulisan lapangan. Proses ini berlangsung sepanjang
data.
akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap
pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti
dan melakukan verifikasi, baik dari segi makna maupun kebenaran kesimpulan
Agar pelaksanaan penelitian ini berjalan lancar, terarah dan seksama , maka
Tahun 2020
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penyusunan
1.
Proposal
Seminar
2.
Proposal
Perbaikan
Proposal dan
3.
Pengurusan Surat
Izin Penelitian
Pengumpulan,
4. Pengolahan Data
dan Analisis
Penelitian
5. Laporan dan
Konsultasi
33
DAFTAR PUSTAKA
1) Buku:
Agustinus, Bandur. 2016. Penelitian Kualitatif Metodologi, Desain, dan Teknik
Analisis Data dengan NVIVO 11 Plus. Jakarta: Mitra Wacana Media.
FIS UNM. 2014. Pedoman Penulisan Skripsi. Cetakan ke-1. Makassar: CV Berkah
Utami.
Khon, Han. 1984. Nasionalisme Arti dan Sejarahnya. Jakarta: PT. Pembangunan
dan Erlangga.
34
35
Noor, Juliansyah. 2012. Metedologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya
Ilmiah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Putong, Iskandar. 2010. Economics Pengantar mikro dan makro. Jakarta: Mitra
Wacana Media.
Rupidara, Lerry. 2010. Policy Paper Pengelolaan Batas Negara dan Kawasan
Perbatasan, Kupang:
Santoso, Djoko. 2014. Mengagas Indonesia Masa Depan. Jakarta: Tebet Center 66
dan Komodo Books.
2) Jurnal
3) Peraturan Perundang-undangan
4) Skripsi
https://citrawulani.wordpress.com/mata-pelajaran/ekonomi/pengertian-
ekonomi-secara-umum