Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

“HAKIKAT KEPRIBADIAN NASIONAL SEMANGAT KEBANGSAAN,


CINTA TANAH AIR DAN BELA NEGARA”

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 5

PINKA KEZIA (5183131032)


ENNA NAINGGOLAN (5183131033)
SAMUEL SAGALA (5183131034)

MATA KULIAH : PPKn


DOSEN PENGAMPU :

PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN DASAR


PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

kelimpahan berkat dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah

ini. Makalah ini merupakan salah satu syarat dalam memenuhi salah satu tugas mata kuliah

PPKn.

Pada kesempatan ini saya menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada pihak yang telah membantu penyelesaian penyusunan Makalah ini. Dan juga kami

berterimakasih kepada Ibu dosen pembimbing kami .

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini, sehingga

kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaaan makalah

ini.

Medan, Mei 2022

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kepribadian nasional sebagai jati diri yang dimiliki oleh suatu bangsa dengan karakter

dan sifat yang membedakan dengan bangsa lainnya. Identitas ini terbentuk karena adanya

pengalaman sejarah masa penjajahan dalam penderiataan yang sama. Untuk itu pemahaman

dan penghayatan nilai kebangsaan merupakan bagian penting demi menjaga kelangsunan

kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hal ini sikap kebangsaan sebagai wujud dari cita-

cita dan tujuan yang memiliki persamaan kehidupan dibidang politik, ekonomi, social dan

budaya sebagai wujud persatuan nasional.

Sebagai kepribadian bangsa identitas nasional Pancasila dalam aktualisasinya tercermin

berbagai penataan kehidupan kita dalam arti luas, dalam Pembukaan UUD 1945 beserta

batang tubuh UUD 1945 pada system pemerintahan yang diterapkan, nilai-nilai etik, moral,

tradisi, mitos, ideologi, dan lain sebagainya yang secara normatif diterapkan di dalam

pergaulan, baik dalam tataran nasional maupun internasional. Dengan keberfungsian identitas

bangsa menjadi alat pemersatu bangsa.

Generasi muda Indonesia adalah generasi penerus bangsa ini. Bangsa akan menjadi

maju bila para pemudanya memiliki sikap nasionalisme yang tinggi. Namun dengan

perkembangan zaman yang semakin maju, malah menyebabkan semakin memudarnya rasa

nasionalisme dikarenakan adanya pengaruh barat yang sedang melanda generasi muda di

Indonesia. Dengan hal itu, generasi muda dapat melakukan sesuatu yang terbaik bagi

bangsanya, menjaga keutuhan persatuan bangsa, dan meningkatkan martabat bangsa

dihadapan dunia.

1
Akan tetapi dapat disadari bahwa saat ini generasi muda kurang memiliki rasa cinta

tanah air dan semangat kebangsaan, kemudian dan minimnya pemahaman mengenai tindakan

yang harus dilakukan terhadap implementasi dari Bela Negara, serta masih kurangnya sikap

dalam menghargai perbedaan keanekaragaman yang ada di Indonesia baik dalam sisi Agama,

ras, etnis, suku, adat istiadat, dan budaya. Sering terjadinya pecah belah dalam satu di bangsa

ini. Itu disebabkan beberapa faktor salah satunya kurangnya pemahaman yang ada di

Pendidikan Kewarganegaraan ini.

Namun, dengan memudarnya rasa nasionalisme dapat mengancam dan

menghancurkan bangsa Indonesia. Hal itu terjadi karena ketahanan nasional akan menjadi

lemah dan dapat dengan mudah ditembus oleh pihak luar. Dengan kata lain, Bangsa

Indonesia telah dijajah oleh generasi mudanya dengan semakin memudarnya rasa

nasionalisme terhadap bangsa Indonesia. Bukan dijajah dalam arti fisik, melainkan dijajah

secara mental dan ideologinya.

Oleh karena itu diperlukannya upaya dalam meningkatkan semangat kebangsaan pada

generasi muda. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan memiliki peranan penting

sebagai kemampuan untuk menganalisis, memahami, menyadari, mengetahui dan menguasai

serta mengajarkan pentingnya unuk memiliki Semangat Kebangsaan, memahami Prinsip

Kepribadian Nasional, menanamkan Rasa Cinta Tanah Air, dan Bela Negara.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Konsep dan prinsip kepribadian nasional ?

2. Apa yang dimaksud dengan konsep dan prinsip Semangat Kebangsaan ?

3. Apa yang dimaksud dengan konsep dan prinsip Cinta Tanah Air dan Bela Negara ?

1.3 Tujuan
1. Memahami dan menganalisis konsep dan prinsip kepribadian nasional;

2. Memahami dan menganalisis konsep dan prinsip Semangat Kebangsaan;

3. Memahami dan menganalisis konsep dan prinsip Cinta Tanah Air dan Bela Negara;

1
4. Memiliki kesadaran yang tinggi terhadap pentingnya mempertahankan kepribadian

nasional, semangat kebangsaan Indonesia dan cinta tanah air serta bela negara sebagai

warga negara Indonesia.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 HAKIKAT DAN PRINSIP KEPRIBADIAN NASIONAL

2.1.1 Keanekaragaman Bangsa Indonesia Sebagai Kepribadian Nasional

Indonesia merupakan bangsa yang majemuk dapat dilihat dari dua sudut pandang,

yaitu vertikal dan horizontal. Horizontal yakni adanya perbedaan tapi tidak menunjukan

adanya perbedaan seperti berikut:

1. Perbedaan fisik atau ras: penduduk indonesia terdiri dari ras melanesoid (terdapat di

Papua, Kai dan Aru) dan ras Mongoloid (sebagian besar kepulauan Indonesia dan

Sunda Besar) dan ras Weddoid (kepulauan Mentawai dan sekitarnya.

2. Perbedaan suku bangsa : indonesia memiliki banyak suku bangsa diantaranya suku

sunda, jawa, batak, dayak, minang, dll.

3. Perbedaan Agama : Hindhu, Budha, Islam, Kristen, Konghucu.

4. Perbedaan jenis kelamin: laki-laki dan perempuan, perbedaaan gender tidak menjadi

permasalahan karena masing-masing memiliki peranannya. 

Sedangkan vertikal dengan menunjukan ada tingkatan. Hal ini ditujukan dengan

kualitas yang berbeda, misalnya adanya tingkatan  dari SD,SMP,SMA,danperguruan

tinggi sehingga menyebabkan perbedaan pendapatan. Dan ada pula yang berdasarkan

tingkatan keturunan darah.

2.1.2 Latar Belakang Kemajemukan Bangsa Indonesia

Latar belakang historis bangsa indonesia berasal dari bangsa yunan(cina selatan),

perpindahan itu terjadi pada zaman es, dimana saat itu daratan Kalimantan, Jawa Dan

Sumatera bersatu dengan Asia. Sedangkan papua bersatu dengan Australia . mereka datangke

kepulauan indonesia cukup lama dan menyebar ke kepulauan indonesia yg lain. Secara

1
geografis kondisi kepulauan indonesia berbeda seperti perbedaan iklim, suhu, curah hujan,

flora dan fauna, jenis tanah.

Pada tempat-tempat itulah mereka mempertahankan diri dan menyesuaikan

lingkungannya dan melakukan perubahan-perubahan . tidak heran apabila ilmu pengetahuan

dan teknologi berkembang baik. Pada saat itu berdatanganlah bangsa-bangsa lain, seperti

India, Cina, Arab, dan bangsa Eropa lainnya. Serta kedatangan mereka melahirkan

kebudayaan yang beragam. Secara sosiologis dan kultural, dampak teknologi manusia yang

bekembang selama berabad-abad menghasilkan peradaban yang berbeda . perbedaan ini

tampak pada hal-hal berikut ini:

1. Di sebagian besar pedalaman pulau jawa dan bali , selama berabad-abad  telah

ditanami secara intensif. Sistem pertanian umumnya bersifat subsistem, untuk

memenuhi kebutuhan sendiri dan leih menggunakan tenaga hewan.

2. Di sepjang ulau sumatera, jawa kalimantan, sulawesi, berkembang kota-kota

pantai, pusat pertemuan antar bangsa, perdagangan sutra, keramik, emas, perak,

dan rempah-remph serta barang lain.

3. Di wilayah pedalaman kalimantan, sumatera, papua dan pulau lainnya, lahan yang

belum digarap masih luas, penduduknya jarang dan hidupnya berpindah-

pindah(nomaden) Walaupun banyak perbedaan diberbagai aspek, tapi bangsa

Indonesia disatukan oleh nenek moyang yang sama.

Ideologi pancasila memiliki karakteristik manusiawi, karena memungkinkan untuk

dilaksanakan oleh setiap manusia. Karena sikap dan pribadi pancasila adalah individu yang

sesuai dengan mentalitas pembangunan, seperti bertaqwa kepada tuhan, tidak boros,

berdisiplin, semangat dalam bekerja, penuh tanggung jawab, kreatif, senantiasa

menegmbangkan diri dengan meningkatkan pengetahuan, pendidikan dan keterampilan dan

bermanfaat bagi orang lain. Heterogenitas di indonesia selain kayanya akan budaya, ini juga

1
berakibat banyaknya konflik , dilihat dari dimensi pemerintah faktor  pendorong terjadinya

disintegrasi antar suku di indonesia:

1. Dalam pembangunan bersikap tidak adil hanya mementingkan sekelompok

masyarakat saja.

2. Pembangunan hanya terkonsentrasi di daerah satu saja, sehingga teradi

kesenjangan antara pusat dan derah .

3. Sistem kekuasaan tpusat dengan campur tangan pemerintah yang terlampau besar

di daerah

4. Sistem demokrasi yang semu,yang tercermin dari adanya sistem monopoli dan

pemusatan kekuatan ekonomi ditangan kelompok kecil.

5. Sistem kekuasaan bercorak asolut, wewenang dan kekuasaan penguasa terlalu

berlebihan melahirkan KKN(korupsi, kolusi dan nepotisme)

2.1.3 Keanekaragaman Kebudayaan Yang Merupakan Unsur Kebangsaan Dan


Kepribadian Nasional.

Kebudayaan Daerah Sebagai Unsur Kebudayaan Nasional dalam Pasal 32 UUD 1945

menegaskan” pemerintah memajukan kebudayaan nasional indonesia” artinya kebudayaan

nasional tumbuh dari kebudayaan daerah dan unsur-unsur kebudayaan asing yang dapat

memperkaya dan mengembangkan kebudayaan nasional. Perubahan kedua UUD 1945 pasal

28 I (3) “identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormatiselars dengan

perkembangan zaman dan peradaban. Kebudayaan daerah dibagi atas beberapa unsur

yaitu  bahasa, kesenian, adat istiadat dan kepercayaan. Unsur-unsur itu menjadi pembeda

antara kelompok masyarakat yang lainnya. Kebudayaan nasional harus mencerminkan

kebudayaan daerah agar kebudayaan tersebut tetap dekat dengan masyarakat pecinta dan

pemakainya.

1
Pengenalan Keanekaragaman Budaya Di Indonesia, Kata kebudayaan berasal dari

bahasa sanskerta yaitu budaya, yang berarti akal. Jadi kebudayan adalah semua hasil karya

manusia yang berdaskan cipta, rasa, karsa dan karya. “Bhineka  Tunggal Ika “ , yang artinya

walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu jua.

Arti dari kebudayaan nasional sebagai jati diri bangsa, bahwakebudayaan nasional

merupakan alat penghubung antar daerah dan antar budaya. Alat lambang identitas nasional,

lambang kebanggaan nasional, bahasa indonesia alat pemersatu bangsa indonesia serta ciri

khas bangsa indonesia.

Membina Dan Melestarikan Budaya Daerah Dan Nasional, Yaitu dengan cara

mempelajari kebudayan dari berbagai daerah baik secara formal maupun non formal,

menyaring kebudayaan yang datang dari berbagai daerah dari luar (budaya asing) ,

mengembangkan mutu budaya daerah agar lebih menarik. Serta Manfaat adanya pembinaan

dan pelestarian budaya daerah dan budaya nsional yaitu supaya bangsa indonesia lebih

mengenal dan mencintai budaya sendiri.

2.1.4 Bhineka Tunggal Ika  Dan Integrasi Nasional

Konsepsi bhineka tunggal ika dilatar belakangi oleh keanekaragaman suku bangsa suku

bangsa indonesia yang ingin bersatu dalam wadah negara kesatuan republik indoneia. Untuk

mewujudkan suatu kesatuan nasional disebut integrasi nasional , yaitu suatu proses dan hasil

kehidupan sosial yang dicapai melalui beberapa tahap ,akomodasi, koordinasi, kerjasama, dan

asimilasi . Integrasi bisa terwujud apabila:

a) Setiap individu/kelompok berhasil mengisi kebutuhan satu sama lain baik yang

bersifat materi maupun nonmateri.

b) Tercapainya suatu konsensus mengenai norma-norma dan nilai-nilai sosial

c) Norma-norma yang berlaku di masyarakat tidak berubah-ubah

d) Adanya keselarasan antara kelompok maupun individu dengan tujuan yang sama.

1
e) Sanksi yang ditentukan dapat dilaksanakan secara konsekuen.

f) Tindakan masyarakat selalu berpegang pada norma-norma kelompok.

Faktor penunjang Integrasi Nasional

a) Bahasa Nasional

b) Pancasila sebagai dasar negara

c) Kesadaran dan solidaritas kelompok

d) Perundang-undangan yang bersifat nasional

Adapun secara hukum yang melandasi secara Bhineka Tunggal Ika diuraikan sebagai

berikut dibawah ini;

a) Pancasila sila ketiga: Persatuan Indonesia

b) Pembukaan UUD 1945 alinea kedua “ dan perjuangan pergerakan kemerdekaan

indonesia telah sampailah pada saat yang berbahagia, dengan selamat sentosa

mengantarkan rakyat indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan indonesia,

yang bersatu, berdaulat adil dan makmur.

c) Batang tubuh UUD 1945: pasal 1 ayat (1) “Negara indonesia adalah negara

kesatuan yang berbentuk republik “. Pasal 32 “Negara menghormati dan

memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional”. Pasal 35 ”bendera

negara indonesia adalah sang merah putih”. Pasal 36 “bahasa negara ialah bahasa

indonesia”

d) Pembinaan kebudayaan, Pembangunan kebudayaan bangsa dapat menyerap nilai-

nilai budaya asing yang positif dan dapat memperkaya budaya bangsa dan menolak

budaya yang tidak sesuai dengan nilai kemanusiaan yang dil dan beradab, serta

mencegah pengaruh globalisasi dan budaya asing yang bertentangan dengan nilai

budaya bangsa.

1
2.1.5 Misi Bangsa Indonesia Di Era Global

1. Pengalaman Pancasila secara konsisten dalam kehidupan masyarakat berbangsa

dan bernegara.

2. Penegakan kedaulatan rakyat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara.

3. Peningkatan pengalaman ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari untuk

mewujudkan kualitas keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

dalam kehidupan dan berakhlak mulia, toleran, rukun, dan damai

4. Menjamin kondisi aman, damai, tertib, dan ketentraman masyarakat.

5. Perwujudan sistem hukum nasional, yang menjamin tegaknya supremasi hukum

dan hak asasi manusia berlandaskan keadilan dan kebenaran.

6. Perwujudan dan kehidupan sosial budaya yang berkepribadian, dinamis, kreatif,

dan daya tahan terhadap pengaruh globalisasi

7. Pemberdayaan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi nasional, terutama

pengusaha kecil, menengah, koperasi, dengan mengembangkan sistem ekonomi

kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan berbasis

sumber daya alam dan sumber daya manusia yang produktif, mandiri, maju,

berdaya saing berwawasan, dan berkelanjutan

8. Perwujudan otonomi daerah dalam rangka pembangunan daerah  dan pemerataan

pertumbuhan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia

9. Perwujudan Kesejahteraan Rakyat ditandai oleh meningkatnya kualitas kehidupan

yang layak dan bermartabat serta memberi perhatian utama pada tercukupinya

kebutuhan dasar, yaitu pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan dan

lapangan kerja.

1
10. Perwujudan  aparat negara yang berfungsi melayani masyarakat professional,

berdaya guna produktif, transparan, bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme

11. Perwujudan sistem dan iklim Pendidikan Nasional yang demokratis dan bermutu

guna memperteguh akhlak mulia, kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaan,

berwawasan cerdas, sehat disiplin dan bertanggung jawab, berketerampilan serta

menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka mengembangkan

kualitas manusia Indonesia

12. Perwujudan politik luar negeri yang berdaulat bermanfaat bebas dan proaktif bagi

kepentingan nasional dalam menghadapi perkembangan global.

2.2 KONSEP DAN PRINSIP SEMANGAT KEBANGSAAN.

2.2.1 Pengertian Dan Unsur Terbentuknya Bangsa

Negara dan bangsa sekelompok manusia yang memiliki cita-cita bersama yang

mengikat warga negara cara menjadi satu kesatuan, memiliki sejarah hidup bersama sehingga

tercipta rasa senasib sepenanggungan, memiliki adat budaya dan kebiasaan yang sama

menempati suatu wilayah tertentu yang merupakan kesatuan wilayah terorganisasi dalam

suatu pemerintahan yang berdaulat sehingga terikat dalam masyarakat hokum.

Adapun unsur-unsur yang merupakan faktor-faktor penting bagi pembentukan bangsa

Indonesia yaitu :

1. Persamaan asal keturunan bangsa (etnik)

2. Persamaan pola kebudayaan

3. Persamaan tempat tinggal

4. Persamaan nasib kesejarahannya

5. Persamaan cita-cita

1
2.2.2 Menunjukan Semangat Kebangsaan (Nasionalisme Dan Patriotisme)

Kita mencintai bangsa Indonesia bukan berarti mengagung-agungkan bangsa sendiri

saja.  Kita mencintai bangsa kita tetapi juga menghargai bangsa lain, mereka mempunyai hak

hidup sama seperti bangsa Indonesia, oleh sebab itu kita harus saling menghargai antar

bangsa di dunia yang luas ini, Indonesia merupakan bagian darinya, demikian juga bangsa

lain.

1. Bangsa indonesia berpandangan :

a) Monodualistik, yaitu suatu paham yang menganggap bahwa hakikat sesuatu

merupakan dua unsur yang terikat dan menjadi satu kebulatan.

b) Monopliralis yaitu mengaku bahwa indonesia terdiri dari berbagai unsur yang

beraneka raga tetapi tetap menjadi kesatuan yang utuh.

c) Integralistik, kebersamaan kekeluargaan.

2. Bhineka Tunggal Ika                             

Bhinneka Tunggal Ika mengharuskan kita untuk mengakui keanekaragaman bangsa

Indonesia baik dari suku bangsa bahasa agama hal ini mewajibkan kita untuk tetap bersatu

Tunggal Ika sebagai bangsa Indonesia. Prinsip wawasan nasionalisme sangat berhubungan

dengan prinsip wawasan nusantara yang mengandung makna sebagai berikut:

a) Indonesia merupakan kesatuan politik

b) Indonesia merupakan kesatuan sosial budaya

c) Indonesia merupakan kesatuan ekonomi

d) Indonesia merupakan kesatuan pertahanan keamanan.

3. Paham yang bertentangan dengan nasionalisme

a) Suknisne  paham kecintaan berlebihan terhadap suku bangsa serta berusaha

memisahkan diri dari kehidupan suku-suku lain.

1
b) Chauvinisme   cinta tanah air yang berlebihan dengan mengagungkan bangsa sendiri

dan merendahkan bangsa lain.

c) Ekstemisme  tindakan suatu golongan atau kelompok yang berusaha menggulingkan

pemerintah yang sah melalui cara-cara tidak konstitusional.

4. Patriotisme sebagai wujud sikap dan perilaku kebangsaan

Patriotisme diartikan sebagai pencinta/pembela tanah air, seorang pejuang sejati;

pembela bangsa yang mempunyai semangat,sikap,dan perilaku cinta tanah air, dimana ia

mengorbankan untuk kemajuan, kejayaan, dan kemakmuran tanah air

Tujuan dipahaminya makna patriotisme sesuai dengan tujuan pendidikan pendahuluan

bela negara adalah”untuk mewujudkan warga negara indonesia yang memiliki tekad,sikap

dan tindakan yang teratur , menyeluruh,terpadu dan berlanjut yang berlandaskan oleh

kecintaan tanah air. Patriotisme mengandung makna yang dalam bagi bahasa indonesia yaitu:

5. Merupakan ciri khas kepribadian bangsa indonesia, yakni bangsa yang cinta tanah

air,bangsa,dan negara

6. Merupakan falsafah hidup bangsa indonesia sebagaimana tercantum dalam nilai

moral yang terkandung pada sila ketiga Pancasila

7. Merupakan alat pemersatu seluruh rakyat indonesia dalam mewujudkan cita-cita

bangsa yang merdeka,bersatu ,berdaulat,adil,dan makmur berdasarkan pancasila,

dan salah satu faktor pendukung pembangunan

Hubungan patriotisme dengan cinta tanah air/kebanggsaan , antara lain berikut ini:

1. Patriotisme pencerminan dari rasa cinta tanah air, bangsa, dan negara.

2. Patriotisme melandasi semangat persatuan dan kesatuan bangsa.

3. Patriotisme mendorong tumbuhnya semangat mengutamakan kepentingan,

keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.

1
Sumber kehidupan bagi perjuangan bangsa indonesia yaitu berisi kekuatan batin dalam

merebut kemerdakaan menegakkan kedaulatan rakyat,mengisi, dan mempertahankannya.

Hal-hal yang terkandung dalam jiwa semangat 45 yaitu pro patria dan primus ptrialis yaitu

mencintai dan mendahulukan kepentingan tanah air.

Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam semangat 45 sebagai perwujudan keikhlasan

adalah semangat menentang dominasi asing dalam segala bentuknya, terutama penjajahan

dan suatu bangsa terhadap bangsa indonesia . selain itu jiwa semangat dan nilai-nilai

semangat 1945 dapat pula diuraikan dalam nilai nilai operasional . nilai operasioanl

merupakan landasan yang kokohdan daya dorong mental spiritual yang kuat dalam setiap

tahap perjuangan

Niali-nilai operasional berikut ini:

1. ketakwaan terhadap tuhan yang maha esa

2. jiwa semangat merdeka

3. nasionalisme

4. patriotisme

5. rasa harga diri sebagai bangsa yang merdeka

6. Pantang mundur dan tidak kenal menyerah.

7. Persatuan dan kesatuan.

8. Anti penjajah dan penjajahan.

9. Percaya kepada hari depan yang gemilang dari bangsanya.

10. Idealisme kejuanagan yang tinggi.

11. Berani, rela, dan ikhlas berkorban untuk tanah air, bangsa dan negara.

12. Kepahlawanan.

13. Sepi ing pamrih rame ing gawe.

1
14. Kesetiakawanan, senasib, sepenanggungan, dan kebersamaan, disiplin yang tinggi.

15. Ulet dan tabah menghadapi segala macam ancaman, tantangan dan hambatan, dan

gangguan.

2.2.3 Nilai-Nilai semangat Kebangsaan


Sebagai bangsa pejuang indonesia telah menunjukan kegigihan dan nilai-nilai

kejuangannya terhadap bangsa indonesia. Hal tersebut telah dibuktikan dengan sejarah

perjuangan yang tidak akan dilupakan. Adapun nilai-nilai yang terdapat didalam perjuangan

bangsa indonesia adalah :

a. Nilai persatuan.

b. Nilai kecintaan.

c. Nilai kebanggaan.

d. Nilai pengorbanan.

e. Sikap dan perilaku yang merugikan nilai-nilai nasionalisme.

Sikap terbuka dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

1. Kondisi yang diperlukan untuk sikap terbuka dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara.

2. Arah kebijakan nasional yang transparan.

2.3 KONSEP SERTA PRINSIP CINTA TANAH AIR DAN BELA NEGARA

2.3.1 Konsep Dan Prinsip Cinta Tanah Air

Pancasila adalah pencerminan kepribadian warga negara yang setia kepada dasar

negraaPancasila    dan UUD 1945 serta memiliki kecintaan terhadap tanah air dan bangsa.

Pada saat dirumuskannya    Pancasila dan Undang-Undang Dasar keadaannya benar-benar

menuntut semangat persatuan dan rela berkorban dari para pemimpin bangsa. Para

pendiri bangsa kita mereka mau dan secara ikhlas untuk bersedia menempatkan kepentingan

1
bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi.  Hal itu menunjukkan betapa kecintaan

mereka terhadap tanah air dan bangsa telah mengalahkan  keinginan dan tujuan pribadi.

Sumpah Pemuda dinyatakan mengandung makna psikologis karena para pemuda

menghendaki agar  rasa persatuan sebagai bangsa ditumbuhkan sebagai syarat mutlak

untuk   mencapai kemerdekaan   bangsa dan tanah air.

a) Makna penting dari Sumpah Pemuda adalah kita wajib menjunjung tinggi

persatuan Indonesiaberdasarkan prinsip Bhinneka Tunggal Ika. Kita harus benar-

benar menjaga Sumpah Pemuda agar     tetap hidup di dalam hati sanubari kita

sebagai bangsa Indonesia karena Sumpah Pemuda merupakan motivasi dan

pendorong untuk hidup berbangsa dan bernegara.

b) Mengamalkan Nilai-nilai yang Berkaitan dengan rasa Cinta Tanah Air

2.3.2 Cinta tanah air dan hubungan dengan sila-sila pancasila

1. Pengertian Cinta Tanah Air

Cinta tanah air yang dimaksud adalah cinta pada negeri tempat seseorang memperoleh

penghidupan dan mengalami kehidupan dari semenjak lahir sampai akhir hidupnya. Cinta

tanah air dan bangsa merupakan suatu sikap batin yang dilandasi oleh ketulusan dan

keikhlasan dalam perbuatan dan kebahagiaan bangsa

2. Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa

Mengenai cinta tanah air dan bangsa, dalam hadis disebutkan bahwa "Cinta Tanah Air

adalah   sebagian dari iman". Oleh karena itu, setiap warga negara Indonesia wajib

mempunyai rasa cinta terhadap     tanah air dan bangsanya

3. Nilai Kemanusiaan yang Adil dan beradab

Sesuai dengan sila ke-2 dimana yang berbunyi "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab"

membuktikan pada kita bahwa manusia tidak terlepas dari berbagai kepentingan dan

1
kebutuhan baik yang bersifat materi,rohani,jasmani, maupun alami. Kita sebagai manusia

harus menjunjung tinggi nilai   kemanusiaan, yaitu dengan diakui dan diperlakukan sesuai

dengan harkat dan martabatnya sebagai  makhluk Tuhan.

4. Nilai Persatuan Indonesia

Dengan mengenal dan mencitai tanah air dan bangsa akan mendorong kita untuk

mengenal budaya,adat istiadat, dan kehidupan bangsa Indonesia yang beraneka ragam.

Unsur-unsur pembentuk bangsa

a. Persamaan asal keturunan bangsa yaitu bangsa Indonesia berasal dari rumbun

bangsa Melayu yang merupakan bagian dari Ras Mongoloide

b. Persamaan pola kebudayaan

c. Persamaan tempat tinggal yang disebut dengan nama khas Tanah Air

d. Persamaan nasib kesejahteraan

e. Persamaan cita-cita sebagai lambang kesadaran dari kenangan di masa silam,

yakni persamaan  cita-cita ingun hidup bersama sebagai bangsa yang merdeka dan

berdaulat serta  membangun negara dalam ikatan Persatuan Indonesia.

5. Nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam

Permusyawarahan/Perwakilan

Sila ke-4 ini memiliki nilai yang sangat tinggi untuk mewujudkan kedaulatan rakyat

dalam sistem  demokrasi Pancasila. Bertitik tolak dari arti dan nilai yang terkandung dari sila

ke-4 ini, kita dapat melihat bahwa setiap  daerah di tanah air selalu memiliki musyawarah

dari mulai adat istiadat, tata cara kehidupan, dan  adat istiadat   

6. Nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

1
Dengan memahami sila ke-5 yaitu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, kita

dapat  menunjukkan rasa cinta tanah air melalui perbuatan yang mencerminkan sikap dan

suasana  kekeluargaan dan gotong royong.

2.3.3 Tinjauan beberapa aspek tuntunan tingkah laku

1) Aspek Sosial

Bertitik tolak dari kehidupan masyarakat kita yang menjemuk dengan keanekaragaman

suku, bahasa, budaya, sosial, agama dan adat istiadat. Kehidupan bangsa Indonesia yang

dilandasi  oleh rasa cinta   tanah air dan bangsa. Oleh karena itu, penanaman cinta tanah air

dan bangsa harus senantiasa  berpedoman kepada corak masyarakat kita yang majemuk ini. 

2) Aspek Budaya dan Adat Istiadat

Keanekaragaman budaya merupakan  kekayaan bangsa Indonesia yang harus

selalu dipelihara dan  dikembangkan.

3) Aspek Hankamnas (Pertahanan Keamanan Nasiolan)

Aspek pertahanan dan keamanan nasional sangatlah penting dalam upaya pembinaan

wilayah nasional. Indonesia memilika beribu-ribu pulau tetapi dapat dipersatukan menjadi

suatu bangsa dan negara    Indonesia yang kuat. Oleh karena itu, harus dipertahankan

sepanjang masadi sinilah terlihat betapa    pentingnya ditumbuhkan rasa cinta tanah air agar

lebih mengenal dan mencintai wilayah  nasionalnya.

2.3.4 Nilai Budi Pekerti Cinta Tanah Air

Cinta Tanah Air, dari makna yang terkandung di dalamnya ialah mencerminkan

kecintaan mendalam kepada tumpah darah, rakyat, bangsa dan negara. Cinta Tanah Air

memerlukan pembuktian dari masing-masing individu untuk bersikap dan berbuat yang

terbaik bagi tanah air kita Ibu pertiwi. Nilai budi pekerti, yaitu mengutamakan kepentingan

umum/bangsa dan negara, berani membela  bangsa dan negara,  berdisiplin, bersyukur,

1
pengabdian, rela berkorban, memelihara amanah, rasa  memiliki, dan

setia.

Nilai Perilaku

Rasa Memiliki Senantiasa bersikap positif dan rasional tidak membiarkan adanya        

pelanggaran.

Setia Selalu memenuhi janji setia pada masyarakat dan negara,

menghindari diri dari perilaku ingkar janji.

Rela Berkorban Selalu bersikap dan berperilaku dengan ikhlas, selalu

Menghindari sikap egois, selalu menghindari sikap apatis.

Pengabdian Selalu menyediakan diri untuk membantu orang lain, terbiasa

bersikap beribadah dengan rasa tulus ikhlas.

Amanah Selalu berupaya agar hidup sesuai dengan amanat agama,

dan hukum,    tidak menyalahgunakan amanat orang lain.

Berdisiplin Selalu menghargai waktu, bisa mematuhi tata tertib dan

menjaga ketertiban, dan bertanggung jawab.

Bersyukur Selalu berdoa pada setiap kegiatan yang dilakukan baik

sebelum maupun sesudahnya, menghindari sikap takabur.

Berhati Lembut Selalu rendah hati, selalu menjaga sikap temperamental, sabar

dalam melakukan sesuatu.

1
2.3.5 Konsep Dan Prinsip Bela Negara

Dapat kita lihat dibawah ini sebagai upaya untuk usaha Pembelaan Negara Kesatuan RI

sebagai berikut;

1) Kewajiban warga negara dalam membela negara

Untuk mewujudkan tujuan negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD

1945 diperlukan peran warga negara dalam berbagai aspek kehidupan. Salah satu aspek

kehidupan yang menuntut peran serta warga negara adalah bidang Pertahanan dan Keamanan

Negara. Dalam UUD 1945 terdapat Pasal 30 yang merupakan konsep dari pertahanan dan

keamanan, sebagai berikut :

 Pasal 30 ayat (1) : “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam

usaha pertahanan dan keamanan negara”.

 Pasal 30 ayat (2) : “usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui

sistem pertahanan keamanan rakyat semesta oleh TNI dan POLRI sebagai

kekuatan utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung”.

Berdasarkan UUD 1945 Pasal 30 ayat (1) dan (2) dapat kita pahami bahwa :

 Keikutseratan warga negara dalam pertahanan dan keamanan negara merupakan

hak dan kewjiban;

 Pertahanan dan keamanan negara menggunakan sistem pertahanan dan keamanan

rakyat semesta;

1
 Kekuatan utama dalam sistem pertahanan adalah TNI, sedangkan sistem keamanan

adalah POLRI;

 Kedudukan rakyat dalam pertahanan dan keamanan sebagai kekuatan pendukung.

Dalam UUD 1945 Pasal 27 ayat (3) yang merupakan konsep dari bela negara, berbunyi;

“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”. Ikut

serta pembelaan negara tersebut diwujudkan dalam kegiatan penyelenggaraan pertahanan

negara sebagaimana ditegaskan dalam UU No. 3 Tahun 2002 Pasal 9 ayat (1) : “Setiap

warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam

penyelenggaraan pertahanan negara”

Kata “Kewajiban” dalam ketentuan tersebut mengandung makna bahwa setiap warga

negara, dalam keadaan tertentu dapat “dipaksakan” oleh negara untuk ikut serta dalam

pembelaan negara. Upaya Bela Negara adalah sikap dan perilaku yang dijiwai oleh

kecintaannya kepada negara kesatuan RI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam

menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara, juga merupakan kehormatan bagi setiap

warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela

berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa.

Sedangkan Pertahanan Negara adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan

negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan segenap

bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara (Pasal 1 ayat (1)

No. 3 Tahun 2002). Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 1982 Pasal 18 ditugaskan

bahwa keikutsertaan warga negara dalam bela negara diselenggarakan melalui berikut ini :

1) Pendidikan Pendahuluan Bela Negara sebagai bagian yang tidak terpisah dalam

sistem pendidikan nasional.

1
2) Kenggotaan Rakyat Terlatih secara wajib.

3) Keanggotaan Angkatan Bersenjata secara sukarela atau secara wajib.

4) Keanggotaan Cadangan Tentara Nasional Indonesia secara sukarela atau secara

wajib.

5) Keanggotan Perlindungan Masyarakat secara sukarela.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 1982 sekarang sudah dicabut, dan diganti oleh

Undang-undang Nomor 3 Tahun 2002. Menurut Pasal 9 ayat (2) Keikutsertaan warga negara

dalam upaya bela negara, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diselenggarakan melalui :

a. Pendidikan kewarganegaraan;

b. Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib;

c. Pengabdian sebagai prajurit tentara nasional indonesia secara sukarela atau secara

wajib;

d. Pengabdian sesuai dengan profesi.

Berdasarkan ketentuan tersebut, keikutsertaan siswa sebagai warga negara dalam upaya

bela negara adalah mengikuti Pendidikan Kewarganegaraan (dalam kurikulum baru mata

pelajaran ini digabung dalam mata pelajaran pengetahuan sosial) di sekolah.

2) Pendidikan Kewarganegaraan

Salah satu materi/bahan kajian yang wajib dimuat dalam kurikulum pendidikan dasar

dan menengah serta pendidikan tinggi adalah Pendidikan Kewarganegaraan (Pasal 37 ayat (1)

dan (2) UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas). 

Alasan mengapa upaya bela negara dapat diselenggarakan melalui Pendidikan

Kewarganegaraan yaitu dalam penjelasan Pasal 37 ayat (1) bahwa Pendidikan

Kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk dan membina peserta didik menjadi

manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.#

1
Dan sudah ditelurusuri menurut ketentuan yuridis penjelasan Pasal 9 ayat (2) (huruf a)

UU Nomor 3 tahun 2002  yang berbunyi “dalam pendidikan kewarganegaraan sudah tercakup

pemahaman tentang kesadaran bela negara”.  Hal ini bermakna bahwa untuk memperoleh

pemahaman tentang kesadaran bela negara dapat ditempuh dengan mengikuti pendidikan

kewarganegaraan.

Dengan demikian, pembinaan kesadaran bela negara dapat ditempuh melaui jalur pendidikan

baik di tingkat persekolahan maupun pendidikan tinggi melalui pendidikan kewarganegaraan.

3) Pelatihan Dasar Kemiliteran

Selain TNI, salah satu komponen yang mendapatkan pelatihan dasar militer adalah

unsur mahasiswa yang tersusun dalam organisasi Resimen Mahasiswa (Menwa).

4) Pengabdian sebagai Prajurit TNI

Sejalan dengan tuntutan reformasi, telah terjadi perubahan paradigma dalam sistem

ketatanegaraan khususnya yang menyangkut pemisahan fungsi dan peran TNI dan POLRI.

POLRI merupakan alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban

masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan

pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri.

Sedangakan TNI berperan sebagai alat pertahanan negara Kesatuan Republik Indonesia.

Demikan maka POLRI berperan dalam bidang keamanan negara, sedangkan TNI berperan

dalam bidang pertahanan negara.

TNI memiliki tugas untuk mempertahankan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah,

melindungi keselamatan dan kehormatan bangsa, melaksanakan operasi militer selain perang,

ikut serta secara aktif dalam tugas pemeliharaan perdamaian regional dan internasional (Pasal

10 ayat (3) UU Nomor 3 Tahun 2002). Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan

kekuatan bersenjata yang terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan yang

membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap

1
bangsa. Menurut penjelasan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2002, ancaman militer dapat

berbentuk, antara lain :

a. Agresi, berupa penggunaan kekuatan bersenjata oleh negara lain terhadap kedaulatan

negara, kutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa, pelanggaran wilayah

yang dilakukan oleh negara lain, baik menggunakan kapal maupun pesawat non

komersial.

b. Spionase, dilakukan oleh negara lain untuk mencari dan mendapatkan rahasia militer.

c. Sabotase, untuk merusak instalasi penting militer dan obyek vital nasional yang

membahayakan keselamatan bangsa.

d. Aksi Teror, yang bersenjata yang dilakukan oleh jaringan terorisme internasional atau

bekerja sama dengan terorisme dalam negeri.

e. Pemberontakan bersenjata

f. Perang Saudara, terjadi antara kelompok masyarkat bersenjata dengan kelompok

bersenjata lainnya.

1
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berbangga pada bangsa dan bertanah air Indonesia yang memiliki

kepribadian  Nasional dan sebagai bangsa yang dinamik, bangsa Indonesia sudah sepantasnya

memiliki kebanggaan tersendiri terhadap berbagai keberhasilan yang telah dicapai sejak dulu

hingga kini, yakni memiliki keanekaragaman, bahasa, suku bangsa, budaya, agama, dan adat

istiadat.

Cinta tanah air dan bangsa mmerupakan suatu sikap batin yang harus dimiliki setiap

orang yang dilandasi oleh ketulusan dan keikhlasan yang diwujudkan dalam perbuatan demi

kejayaan tanah air adalah cinta pada negeri tempat sseorang memperoleh penghidupan dan

mengalami kehidupan semenjak lahir sampai akhir hidupnya, serta senantiasa berusaha agar

negerinya tersebut aman sentosa dan sejahtera.

3.2 Saran

Meningkatkan kesadaran terhadap kepribadian Nasional, dan meningkatkan semangat

kebangsaan terhadap siswa, serta menanamkan rasa cinta tanah air Indonesia ini pada

generasi selanjutnya, agar tidak terjadi lagi yang dinamakan perpecahan di atas tanah air

indonesia dan konflik-konflik munal lainnya. Agar negera Indonesia ini damai aman tentram.

1
DAFTAR PUSTAKA

WINATAPUTRA, U. S. (2019). Pembelajaran PKn di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai