Anda di halaman 1dari 11

MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT NO.

PASIS : xxx
SEKOLAH STAF DAN KOMANDO KELOMPOK : xxx

KONFLIK SENGKETA KEPEMILIKAN DI LAUT CINA


SELATAN TERHADAP KEPENTINGAN NASIONAL DAN
ALTERNATIF SOLUSINYA

OLEH

XXX
MAYOR XXX NRP XXX

KERTAS KARYA ACUAN


PASIS DIKREG SESKOAL ANGKATAN KE-62
TA. 2024
MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT No Pasis : xxx
SEKOLAH STAF DAN KOMANDO Kelompok : xxx

CURRENT INTELLIGENCE REPORT


Nomor : R/ /CIR/ /2024

Perihal : Konflik Sengketa Kepemilikan Di Laut Cina Selatan Terhadap Kepentingan


Nasional Dan Alternatif Solusinya.

I. Pendahuluan.

Laut Natuna Utara (LNU) adalah sebuah wilayah perairan yang terletak di
sebelah utara Kepulauan Natuna, Indonesia. LNU terletak di sebelah utara Pulau
Natuna dan berbatasan dengan Laut China Selatan di sebelah utaranya. Wilayah
ini terkenal dengan keindahan alam bawah lautnya yang kaya akan
keanekaragaman hayati seperti terumbu karang, ikan-ikan hias, dan biota laut
lainnya. Laut Natuna Utara juga memiliki potensi sumber daya alam yang besar
seperti gas alam dan minyak bumi.1 Wilayah ini merupakan salah satu wilayah
yang diincar oleh negara-negara tetangga untuk mengklaim sebagai wilayah
mereka. Namun, Indonesia juga mengklaim LNU sebagai bagian dari Zona
Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia. Laut Natuna Utara adalah lokasi strategis di
wilayah perairan Indonesia yang selama ini menjadi sengketa beberapa negara
tetangga, termasuk Cina, Taiwan, dan Vietnam. Hal ini meningkatkan pentingnya
sistem pertahanan pantai di wilayah ini.
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki wilayah
maritim yang sangat luas dan perlu dilindungi dari berbagai ancaman, termasuk
ancaman militer. Indonesia memiliki 17.504 pulau dengan panjang garis pantai
sepanjang 108.000 km2 dan dikelilingi oleh luas perairan yang mencapai
6.400.000 km2 dan luas daratan 1.900.000 km2 . Berarti Indonesia sebagai
negara kepulauan yang 2/3 dari keseluruhan wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia terdiri dari perairan dan berdasarkan letak geografisnya, perairan

1
Gischa, Serafica. 2020. Kekayaan dan Potensi Natuna. 04 Januari. Diakses Maret 1, 2023.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/04/190000869/kekayaan-dan-potensi-natuna.
Indonesia adalah salah satu kawasan perairan tropis yang berdaya dukung alam
tinggi dengan kemampuan mega biodiversity, sehingga kondisi ini tentu saja
akan menarik keinginan negara-negara atau pihak-pihak lain yang
berkepentingan untuk mencoba mengelolanya secara legal maupun ilegal yang
dalam pemanfaatannya dapat merugikan dan membahayakan lingkungan
maritime.2
Berdasarkan tujuan nasional salah satu bentuk keikut sertaan negara
Indonesia dalam melaksanakan ketertiban dunia adalah turut serta dalam upaya
perdamaian dunia.Berlandaskan UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, yang
mengamanatkan bahwa tugas pokok TNI selain perang adalah melaksanakan
tugas perdamaian dunia sesuai dengan kebijakan politik luar negeri, maka TNI
terus ikut dalam usaha misi perdamaian dunia sebagaimana yang telah
dilaksanakan setiap tahunnya dalam kurun waktu dua puluh tahun ini. Tentara
Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL), yang merupakan bagian integral
dari Tentara Nasional Indonesia (TNI), sesuai dengan UU tersebut memiliki
tugas Operasi Militer Selain Perang (OMSP) antara lain membantu pemerintah
dalam pengamanan pelayaran dan penerbangan terhadap pembajakan,
perompakan, dan penyelundupan, serta melaksanakan tugas perdamaian dunia
sesuai dengan kebijakan politik luar negeri.3

II. Fakta Fakta


Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, menghadapi
berbagai tantangan kompleks dalam menjaga keamanan nasionalnya. Ancaman-
ancaman ini berasal dari berbagai sumber, baik dari dalam negeri maupun luar
negeri, yang dapat mempengaruhi kepentingan nasional Indonesia secara
langsung maupun tidak langsung. Dalam konteks ini, analisis mengenai
ancaman aktual dan potensial menjadi sangat penting untuk memahami
tantangan yang dihadapi oleh Indonesia dalam menjaga kedaulatan, keutuhan

2
Kuncoro Arry Prasetyo, Lukman Yudho Parakoso, Dohar Sianturi, Strategi Pertahanan Laut Pemerintah
Indonesia Dalam Menjaga Keamanan Maritim (2019):32. Artikel dalam Jurnal Strategi Pertahanan Laut,
Volume 5 Nomor 1 (2019)
3
A. Taufiqoerrahman, Konsep Operasi Maritim Indonesia, Jakarta: Mabesal, 2018.
wilayah, dan keamanan nasionalnya. Salah satu ancaman aktual yang signifikan
adalah gerakan separatisme bersenjata di Provinsi Papua dan Papua Barat.
Gerakan ini, yang telah berlangsung selama beberapa dekade, merupakan
tantangan serius bagi keamanan nasional Indonesia. Motivasi di balik gerakan ini
meliputi aspirasi politik, ekonomi, dan sosial yang berbeda di antara penduduk
Papua. Konflik ini telah mengakibatkan kerugian jiwa dan destabilisasi regional
yang signifikan.
Ancaman lain yang perlu diperhatikan adalah pelanggaran atau konflik
wilayah di Laut Natuna Utara. Klaim sengketa wilayah dengan negara tetangga
telah menyebabkan ketegangan dan potensi konflik yang dapat mengganggu
stabilitas regional. Penegakan kedaulatan dan perlindungan sumber daya alam
di wilayah tersebut menjadi perhatian utama pemerintah Indonesia dalam
menghadapi ancaman ini. Di samping ancaman aktual, terdapat pula ancaman
potensial yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah potensi konflik di Laut
China Selatan, yang melibatkan klaim wilayah yang tumpang tindih antara
beberapa negara di kawasan tersebut. Konflik ini memiliki dampak potensial
yang luas terhadap keamanan dan stabilitas regional, serta dapat mempengaruhi
kepentingan nasional Indonesia dalam hal keamanan maritim dan akses ke jalur
perdagangan utama.
Selain itu, ancaman bencana alam juga merupakan faktor penting yang dapat
mengganggu stabilitas keamanan nasional Indonesia. Negara ini terletak di Jalur
Api Pasifik, yang membuatnya rentan terhadap gempa bumi, tsunami, dan
letusan gunung berapi. Ancaman bencana alam ini dapat menyebabkan
kerusakan besar-besaran dan dampak sosial, ekonomi, dan politik yang
signifikan. Ancaman nonmiliter lainnya seperti kerusakan lingkungan, konflik
sosial dan komunal, serta kejahatan siber juga mempengaruhi keamanan
nasional Indonesia. Kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh deforestasi,
polusi, dan perubahan iklim dapat mengancam keberlanjutan lingkungan hidup
dan ekonomi nasional. Konflik sosial dan komunal antara berbagai kelompok
etnis, agama, dan budaya dapat mengganggu stabilitas sosial dan politik.
Kejahatan siber, termasuk serangan terhadap infrastruktur kritis dan pencurian
data, merupakan ancaman yang semakin meningkat dalam era digital ini.
Dalam menghadapi berbagai ancaman tersebut, pemerintah Indonesia perlu
mengambil langkah-langkah strategis yang efektif dan proaktif. Ini termasuk
penguatan sistem pertahanan dan keamanan nasional, peningkatan kerja sama
regional dan internasional, serta pembangunan kapasitas untuk mengatasi
berbagai tantangan tersebut. Selain itu, pendekatan holistik yang mencakup
aspek politik, ekonomi, sosial, dan budaya juga diperlukan untuk mengatasi akar
penyebab ancaman-ancaman tersebut. Dalam kesimpulan, analisis mengenai
ancaman aktual dan potensial terhadap keamanan nasional Indonesia menyoroti
kompleksitas tantangan yang dihadapi oleh negara ini dalam menjaga
kedaulatan, keutuhan wilayah, dan stabilitas nasionalnya. Dengan pemahaman
yang lebih baik tentang sifat dan dampak ancaman tersebut, Indonesia dapat
mengambil langkah-langkah yang tepat dalam menghadapi tantangan kompleks
di era globalisasi ini.

III. Analisa.
Metode SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) adalah
sebuah kerangka analisis strategis yang umum digunakan dalam berbagai
konteks, termasuk dalam penyusunan rencana Alternatif Solusi Sengketa
Kepemilikan Di Laut Cina Selatan Terhadap Kepentingan Nasional. Dalam
konteks penerapan intelijen strategis, metode SWOT dapat digunakan untuk
mengevaluasi faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor-faktor
eksternal (peluang dan ancaman) yang dapat mempengaruhi efektivitas
penyusunan rencana Alternatif Solusi Sengketa Kepemilikan Di Laut Cina
Selatan Terhadap Kepentingan Nasional. Berikut adalah penerapan metode
SWOT dalam analisis penerapan intelijen strategis dalam penyusunan rencana
Alternatif Solusi Sengketa Kepemilikan Di Laut Cina Selatan Terhadap
Kepentingan Nasional:
1. Kekuatan (Strengths).
a. Kemampuan TNI dalam pengumpulan dan analisis intelijen yang
canggih dan terkini.
b. Sumber daya manusia yang terlatih dan berpengalaman dalam
bidang intelijen strategis.
c. Kerjasama yang baik antara TNI dan lembaga intelijen lainnya, baik
domestik maupun internasional.
d. Akses ke teknologi dan peralatan canggih untuk pengumpulan dan
analisis data intelijen.
2. Kelemahan (Weaknesses).
a. Keterbatasan sumber daya manusia dan teknologi dalam
pengumpulan dan analisis intelijen.
b. Keterbatasan akses ke informasi rahasia atau sensitif dari negara-
negara tetangga atau musuh potensial.
c. Kurangnya koordinasi atau kolaborasi antara unit-unit intelijen
dalam TNI.
d. Keterbatasan dalam kecepatan dan ketepatan waktu dalam
menghasilkan informasi intelijen yang diperlukan.
3. Peluang (Opportunities).
a. Pengembangan teknologi baru untuk meningkatkan efisiensi
pengumpulan dan analisis intelijen.
b. Peningkatan kerjasama intelijen dengan negara-negara mitra untuk
berbagi informasi dan sumber daya.
c. Kesempatan untuk meningkatkan pelatihan dan pengembangan
personel intelijen TNI.
d. Potensi untuk memperluas jaringan sumber intelijen di tingkat lokal,
regional, dan global.
4. Ancaman (Threats).
a. Ancaman keamanan siber terhadap sistem dan infrastruktur
intelijen TNI.
b. Ancaman terhadap kerahasiaan informasi intelijen dari pihak
musuh atau pihak yang tidak berwenang.
c. Ancaman terhadap sumber daya manusia intelijen, termasuk
potensi rekrutmen atau penetrasi agen musuh.
d. Ancaman terhadap stabilitas politik atau keamanan domestik yang
dapat mengganggu aktivitas intelijen.

Dengan menggunakan metode SWOT, TNI dapat melakukan evaluasi


menyeluruh terhadap faktor-faktor internal dan eksternal yang dapat
mempengaruhi efektivitas penerapan intelijen strategis dalam penyusunan
rencana Alternatif Solusi Sengketa Kepemilikan Di Laut Cina Selatan Terhadap
Kepentingan Nasional. Analisis ini dapat membantu TNI untuk mengidentifikasi
strategi dan langkah-langkah yang tepat dalam memperkuat kemampuan
intelijen strategis dan meningkatkan kesiapan dalam menghadapi berbagai
ancaman dan tantangan keamanan.

IV. Ramalan.
Posisi Indonesia terhadap Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) miliknya dapat
melemah jika tidak segera diratifikasi melalui hukum Laut Internasional bahwa
Laut Natuna Utara adalah wilayah Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar
di dunia. Dengan adanya Keberadaan sumber daya alam yang melimpah dan
posisi strategis Laut Natuna Utara membuat China berkepentingan untuk
menguasai wilayah tersebut sepenuhnya. Hal ini akan menimbulkan ketegangan
yang akan menggangu keamanan di wilayah Laut Natuna Utara dapat membuka
peluang bagi warga asing untuk menetap di sekitar Kepulauan Natuna, yang
nantinya dapat diklaim sebagai bagian dari wilayah mereka.

V. Kesimpulan
1. Jika tidak ada pengakuan internasional bahwa Laut Natuna Utara adalah
bagian dari Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia, konflik di wilayah tersebut
akan terus berlangsung. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia
memiliki hak atas wilayah tersebut.
2. Laut Natuna Utara adalah Objek Vital Nasional yang strategis bagi
Indonesia. Oleh karena itu, perlu adanya upaya khusus untuk memperkuat posisi
Indonesia, membangun kekuatan militer, dan memperkuat Armada Angkatan
Laut Indonesia di wilayah tersebut.

3. Konflik di Laut Cina Selatan memiliki dampak hukum terhadap


perdagangan lintas batas menurut Hukum Laut Internasional. Hal ini terlihat dari
berbagai kesepakatan yang dibuat antara negara-negara yang terlibat konflik
atau memiliki kepentingan di wilayah tersebut. Kesepakatan-kesepakatan ini
bertujuan untuk menciptakan stabilitas sehingga kerjasama di berbagai bidang
dapat berjalan tanpa hambatan. Meskipun potensi konflik di masa depan masih
ada, perjanjian internasional, kerjasama, dan peraturan hukum yang dibuat untuk
menjaga kedaulatan dan dipatuhi oleh negara lain merupakan respons terhadap
konflik di Laut Cina Selatan. Ini juga berdampak pada perdagangan lintas batas
karena hubungan antarnegara.

VI. Saran Tindakan.


1. Terdapat kebutuhan untuk meningkatkan keamanan di wilayah Laut
Natuna Utara. Hal ini dapat dicapai melalui pembangunan kekuatan Armada
Angkatan Laut Indonesia di wilayah tersebut dan membatasi pergerakan
personel yang masuk dan keluar dari Kawasan Laut Natuna Utara.

2. Untuk memastikan kerjasama antarnegara berkepentingan berjalan lancar


di masa depan, penyelesaian konflik Laut Cina Selatan sangat diperlukan.
Membina hubungan yang baik dan pendekatan yang tepat dengan negara-
negara yang berkonflik atau terlibat dalam klaim kawasan Laut Cina Selatan
dapat meredakan ketegangan. Meski klaim Cina tidak berdasarkan hukum,
potensi konflik masih ada. Ekspansi kerjasama di bidang perdagangan lintas
batas bisa menjadi salah satu cara untuk memastikan masyarakat di daerah
perbatasan merasakan manfaat dari pembangunan berkelanjutan, sekaligus
memberikan dampak positif bagi hubungan antarnegara, termasuk aspek atau
bidang lainnya.

3. Penegakan hukum harus tetap dilakukan untuk menjaga kedaulatan


wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, khususnya dalam pengelolaan
Zona Ekonomi Eksklusif sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku.

Jakarta, Februari 2024


Perwira Siswa,

xxxxx
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku/Jurnal

Abdou, E. & Mahmoud, S., 1977, "The role of technological forecasting in planning
future developments". IFAC Proceedings Volumes. IFAC Conference on Systems
Approach for Development, Cairo, Egypt, doi:10.1016/S1474-6670(17)66433- 4.
ISSN 1474-6670

Quinn, James Brian, 1967,"Technological Forecasting".Harvard Business Review. No.


March 1967. ISSN 0017-8012

Slide paparan technology forcasting, pasis dikreg seskoal angkatan 61 TA 2023

2. Peraturan perundang undangan

Peraturan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor 69 Tahun 2018

3. Internet

Diakses 02 12, 2024.


https://www.ejournal-academia.org/index.php/renaissance/article/download/
143/95.
Diakses 02 12, 2024.
https://dprexternal3.dpr.go.id/index.php/kajian/article/download/3588/1071.
Diakses 02 12, 2024. https://www.researchgate.net/figure/Gambar-4-Hasil-Analisis-9-
Komponen-Model-Bisnis-Desa-Gubugklakah_fig1_318299190.
Merdeka.com. t.thn. Itjen Kemhan RI. Diakses 02 08, 2024.
https://www.kemhan.go.id/itjen/2016/07/07/menhan-akan-bentuk-badan-intelijen-
pertahanan.html.
Sumarjiyo. t.thn. Jurnal Litbang Polri. Diakses 02 08, 2024.
https://jlp.puslitbang.polri.go.id/jlp/LitbangPOLRI/article/download/81/81.

Anda mungkin juga menyukai