Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH PPKN

Di susun oleh :

Nama : Rona Laudya

No Absen : 32

Kelas : XI MIPA 4

TAHUN PELAJARAN 2022/2023

A. Latar Belakang
Wilayah perbatasan sebagai batas kedaulatan suatu negara secara
universal memiliki peran strategis dalam penentuan kebijakan pemerintah baik
untuk kepentingan nasional maupun hubungan antar negera (internasional).
Posisi geografis Repulik Indonesia yang diapit oleh dua benua, mempunyai batas
wilayah intemasional dengan 10 negara tetangga. Secara faktual, wilayah
perbatasan merupakan pagar NKRI yang wilayahnya harus dimodernisasi untuk
dapat mengontrol dan menguasai batas-batas wilayah kedaulatan negara.
Modernisasi wilayah perbatasan tidak selalu diterjemahkan dalam pengertian
fiskal. Modernisasi wilayah perbatasan dapat dilakukan dengan pendekatan
resources karena tidak sedikit pulau-pulau perbatasan maupun daratan
diperbatasan, memiliki potensi sumberdaya kelautan yang dapat dikembangkan
secara ekonomi perbatasan.

B. Pembahasan

• Potensi

Guna mendorong pemerataan ekonomi di berbagai wilayah, Pemerintah


terus melakukan upaya untuk mendukung optimalisasi potensi perekonomian
pada kawasan perbatasan. Upaya tersebut diimplementasikan Pemerintah
dengan gencar melakukan pembangunaninfrastruktur guna mempermudah
konektivitas hingga mengembangkan UMKM untuk memberikan stimulus pada
perekonomian perbatasan.

Dalam rangka mendorong pengembangan UMKM kawasan perbatasan tersebut,


Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melalui Keasdepan Penguatan
Daya Saing Kawasan bersama dengan sejumlah kementerian/lembaga,
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, dan Pemerintah Kabupaten Sambas
melakukan diskusi bersama pelaku UMKM dalam acara Business Matching Forum
yang dilaksanakan pada 20-22 Oktober 2022 di Sambas, Kalimantan Barat.

Dalam kesempatan tersebut, pelaku UMKM menyampaikan capaian keberhasilan


dalam menjual berbagai produk unggulan wilayah Sambas, seperti jeruk sambas,
dodol nanas, kerajinan rotan, produk ikan laut, hingga komoditas hortikultura.
Selain itu, pelaku UMKM juga turut mengutarakan sejumlah hambatan dan
tantangan yang dihadapi dalam proses penjualan berbagai produk tersebut.

• Permasalahan

Kondisi geografis yang berbatasan langsung dengan negara lain membuat


beragam masalah terjadi di daerah perbatasan.Berbicara mengenai perbatasan,
terdapat empat pihak yang terlibat, yakni pemerintah dua negara yang
berbatasan dan rakyat dari dua negara yang tinggal di daerah
perbatasan.Masalah-masalah yang masih terjadi di wilayah perbatasan di
antaranya:

~ insfrastruktur pelayanan publik yang masih terbatas,

~ rendahnya kualitas sumber daya manusia,

~ sebaran penduduk yang tidak merata,

~ ketergantungan masyarakat di perbatasan terhadap fasilitas publik dan


kegiatan ekonomi di negara tetangga, dan

~ sengketa tapal batas.

Jika dikelompokkan berdasarkan isu, permasalahan-permasalah perbatasan di


Indonesia ini terdiri dari:

~ isu batas teritorial yang belum disepakati di beberapa tapal batas dengan
negara tetangga;

~ isu keamanan dan kedaualatan nasional, seperti kejahatan lintas batas dan
terorganisir, seperti penyelundupan, perdagangan ilegal dan garis batas yang
kabur;

~ isu lingkungan. Misalnya kerusakan ekologi dan eksploitasi sumber daya yang
berlebihan, baik bersifat legal maupun ilegal;

~ isu kemiskinan, keterbelakangan, serta keterbatasan sarana dan prasarana


ekonomi, pendidikan dan kesehatan yang dialami warga Indonesia di perbatasan;
~ isu koordinasi dan implementasi kebijakan yang tidak sesuai akibat jarak antara
pemerintah daerah dan lokal yang berjauhan;

~ isu kependudukan dan perubahan sosial, di antaranya migrasi lintas batas yang
bersifat legal maupun ilegal; dan

~ isu patriotisme dan ketahanan nasional, seperti penduduk perbatasan yang


merasa dianaktirikan pemerintah.

• Solusi

Salah satu upaya untuk mengatasi masalah-masalah perbatasan adalah


dengan melakukan pengembangan di wilayah tersebut. Setidaknya, ada beberapa
pendekatan yang bisa dilakukan, yakni:

1. pendekatan kesejahteraan,

Pada dasarnya, pendekatan kesejahteraan merupakan usaha yang dilakukan


dengan memperhatikan pengembangan perekonomian di wiayah
perbatasan.Adanya pendekatan ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan
ekonomi, peningkatan pendapatan masyarakat dan negara, serta mempercepat
pembangunan untuk mengejar ketertinggalan.Dengan begitu, kesejahteraan dan
ketahanan ekonomi masyarakat di wilayah perbatasan akan terwujud.

2. pendekat kerja sama

Upaya selanjutnya adalah dengan menjalin kerja sama dengan negara lain.
Salah satunya Kerja Sama Ekonomi Sub Regional (KESR).KESR merupakan forum
kerja sama ekonomi antarwilayah lintas negara yang berdekatan secara
geografis.Tujuan utama keikutsertaan Indonesia dalam kerja sama sub regional,
yaitu untuk menciptakan perdagangan di wilayah perbatasan guna mengangkat
perkembangan sosial ekonomi wilayah tersebut.Dalam jangka panjang, wilayah
perbatasan yang potensial diharapkan mampu mengubah perekonomian yang
awalnya hanya mengandalkan sumber daya menjadi pemrosesan tingkat tinggi
dan aktivitas yang berdasarkan nonsumber daya.Beberapa kerja sama yang
termasuk dalam KESR di antaranya Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle
(IMT-GT) dan Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN
Growht Area (BIMP-EAGA).

3. pendekatan keamanan, dan pendekatan data saing wilayah

Keamanan kawasan perbatasan merupakan bagian penting dalam menjaga


keutuhan Negara Kesatuan Republik IndonesiaPendekatan ini melihat bahwa
wilayah perbatasan merupakan kawasan startegis dari aspek pertahanan
keamanan negara sehingga perlu diciptakan iklim yang kondusif.Pembangunan
pos pengawasan lintas batas untuk mengawasi orang maupun barang di wilayah
perbatasan merupakan hal yang sangat penting untuk menjaga aset yang berada
di wilayah terdepan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai