Di susun oleh :
No Absen : 32
Kelas : XI MIPA 4
A. Latar Belakang
Wilayah perbatasan sebagai batas kedaulatan suatu negara secara
universal memiliki peran strategis dalam penentuan kebijakan pemerintah baik
untuk kepentingan nasional maupun hubungan antar negera (internasional).
Posisi geografis Repulik Indonesia yang diapit oleh dua benua, mempunyai batas
wilayah intemasional dengan 10 negara tetangga. Secara faktual, wilayah
perbatasan merupakan pagar NKRI yang wilayahnya harus dimodernisasi untuk
dapat mengontrol dan menguasai batas-batas wilayah kedaulatan negara.
Modernisasi wilayah perbatasan tidak selalu diterjemahkan dalam pengertian
fiskal. Modernisasi wilayah perbatasan dapat dilakukan dengan pendekatan
resources karena tidak sedikit pulau-pulau perbatasan maupun daratan
diperbatasan, memiliki potensi sumberdaya kelautan yang dapat dikembangkan
secara ekonomi perbatasan.
B. Pembahasan
• Potensi
• Permasalahan
~ isu batas teritorial yang belum disepakati di beberapa tapal batas dengan
negara tetangga;
~ isu keamanan dan kedaualatan nasional, seperti kejahatan lintas batas dan
terorganisir, seperti penyelundupan, perdagangan ilegal dan garis batas yang
kabur;
~ isu lingkungan. Misalnya kerusakan ekologi dan eksploitasi sumber daya yang
berlebihan, baik bersifat legal maupun ilegal;
~ isu kependudukan dan perubahan sosial, di antaranya migrasi lintas batas yang
bersifat legal maupun ilegal; dan
• Solusi
1. pendekatan kesejahteraan,
Upaya selanjutnya adalah dengan menjalin kerja sama dengan negara lain.
Salah satunya Kerja Sama Ekonomi Sub Regional (KESR).KESR merupakan forum
kerja sama ekonomi antarwilayah lintas negara yang berdekatan secara
geografis.Tujuan utama keikutsertaan Indonesia dalam kerja sama sub regional,
yaitu untuk menciptakan perdagangan di wilayah perbatasan guna mengangkat
perkembangan sosial ekonomi wilayah tersebut.Dalam jangka panjang, wilayah
perbatasan yang potensial diharapkan mampu mengubah perekonomian yang
awalnya hanya mengandalkan sumber daya menjadi pemrosesan tingkat tinggi
dan aktivitas yang berdasarkan nonsumber daya.Beberapa kerja sama yang
termasuk dalam KESR di antaranya Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle
(IMT-GT) dan Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN
Growht Area (BIMP-EAGA).