1. Psikologi, ilmu pengetahuan yang mempelajari proses mental dan tingkah laku.
2. Pendidikan, suatu perlakuan atau proses latihan yang terarah dan sistematis
menuju ke suatu tujuan.
4. Etnologi, suatu study dari anthropologi dari aspek system sosio-ekonomi dan
pewaris kebudayaan, terutama keaslian kebudayaan & faktor pertumbuhan dan
perkembangan kebudayaan, serta perubahannya dalam masyarakat primitip.
1. Fisika (physics), mempelajari tentang benda mati dari aspek wujud dengan
perubahan-perubahan yg sementara. Fisika secara klasik dibagi dalam mekanik,
panas, bunyi, cahaya, gelombang, listrik, magnet dan teknik mekanik, teknik sipil,
serta teknik listrik.
C. Ilmu pengetahuan bumi dan antariksa atau IPBA (earth science and space), ilmu yg
membahas tentang bumi sebagai salah satu anggota tata surya.
3. Geografi, ilmu pengetahuan tentang muka bumi dan produk ekonomi sehubung
dengan MH terutama, manusia.
BAB 4
METODE ILMIAH, SIKAP ILMIAH DAN
LANGKAH - LANGKAH OPERASIONAL METODE ILMIAH
A. Metode Ilmiah
Pola pikir manusia dimulai dari zaman Babylonia (±650 SM) dimana orang percaya mitos,
ramalan nasib, berdasarkan perbintangan. Bahkan percaya adanya banyak dewa, ada
dewa angin, dewa matahari, dewa petir, dll.
4. Berlaku umum (tidak hanya berlaku/diamati satu orang, tapi semua orang berhak
melakukan eksperimen)
B. Sikap Ilmiah
1. Perumusan masalah
2. Penyusunan hipotesis
3. Pengujian hipotesis
4. Penarikan kesimpulan
BAB 5
TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA
DAN TATA SURYA
DI TINJAU DARI SUDUT ISLAM DAN SAINS
A. Alam Semesta
Para ahli astronomi menggunakan istilah alam semesta dalam pengertian tentang
ruang angkasa dan benda-benda langit yang ada di dalamnya.
1. Teori Terbentuknya Alam Semesta :
1) Teori Keadaan Tetap (Steady-statetheory)
Teori ini berdasarkan prinsip kosmologi sempurna yang menyatakan bahwa alam
semesta dimanapun dan bilamanapun selalu sama.
Teori ini ditunjang oleh kenyataan bahwa galaksi baru memiliki jumlah yang sama
dengan galaksi yang lama.
2) Teori Dentuman Besar (Big-bang theory)
Teori ini dikembangkan oleh George Lemaitre. Menyatakan bahwa pada mulanya alam
semesta ini berupa sebuah “primeval atom” yang berisi materi dalam keadaan yang
sangat padat. Suatu ketika atom ini meledak dan semua materinya terlempar ke ruang
alam semesta.
B. Bumi
a. Hipotesis Kejadian Bumi
1. Hipotesi Kabut (kant dan Laplace)
Immanuel Kant (1755) dari Jerman, mengemukakan bahwa bumi asal segalanya dari gas
yang bermacam-macam, yg tarik-menarik membentuk kabut. Terjadi benturan gas
menimbulkan panas. Matahari berputar kencang dan katulistiwa memiliki kecepatan linear
paling besar sehingga terlepas fragmen-fragmen. Fragmen inilah yg tadinya pijar
melepaskan banyak panas dan mengembun, kemudian cair dan luarnya makin padat.
kemudian terjadi planet-planet termasuk bumi.
Pierrede laplace (1796) dari Prancis, mengemukakan adanya kabut yang berputar dan
berpijar. Dikatulistiwa terjadi penumpukan awan. Jika massa ini mendingin maka
terlepaslah sedikit material dari induknya. Fragmen tadi jadi dingin dan mengembun,
berputar mengelilingi induknya. Kemudian menyusul terlepasnya fragmen yg kedua dst.
Sembilan planet terjadi dengan cara yg sama.
2. Hipotesis Planetesimal
Dikemukakan oleh Chamberlin dan moulthon, kira-kira seratus tahun setelah Kant dan
Laplace,beranggapan matahari asalnya yg didekati oleh bintang besar yang sedang beredar
terjadilah tarik menarik sesuai dengan hukum Newton. Peledakan matahari melepaskan
sebagian materialnya dan tertarik oleh adanya bintang yg mendekat tadi. Material
matahari itu akan sedikit menjauh kemudian mendingin , dan bintang besar itu terus
berlalu. Selanjutnya terjadi pengembunan dan terbentuk sembilan planet dan planettoida.