NIM : 201843083
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2022
DAFTAR ISI
COVER
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya bisa menyelesaikan tugas makalah tentang "PERIODE 1 DAN PERIODE 2
RICHTMEYER DAN BOER JACOB".
Sebagai penyusun, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam tugas tersebut ini. Oleh karena itu, dengan rendah hati
saya menerima saran dan kritik dari pembaca agar dapat memperbaiki tugas ini.
Saya berharap semoga tugas makalah yang saya susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Beruntung saat ini kita hidup di dunia modern yang serba canggih dan kita menikmati hasil
perkembangan fisika dalam bentuk teknologi-teknologi modern. Siapa yang menyangka jika
ilmu fisika yang sudah mulai berkembang ribuan tahun lalu kini menjelma menjadi teknologi
yang jauh diatas angan-angan orang jaman dahulu.
Tren teknologi saat ini adalah bersifat tak kasat mata atau atomik yang mengarah ke teknologi
nano. Perkembangan ilmu fisika yang sangat pesat saat ini tidak terlepas dari sejarah fisika yang
bermula dari penemuan-penemuan kasat mata.
Ilmu pengetahuan sudah mulai berkembang sejak masa pra sejarah yang belum ada metode
penelitian yang sistematis dan dapat diakui. Hingga akhirnya muncul teori-teori fisika beserta
rumusannya yang dapat diakui dan berperan dalam perkembangan teknologi.
Dari berbagai teori fisika yang muncul, terdapat teori-teori fisika utama yang memiliki
keshahihan dan oleh fisikawan hampir tidak ada yang menganggapnya menyimpang. Oleh
karena itu, teori fisika utama dapat digunakan sebagai dasar menuju penelitian yang lebih
khusus.
Teori fisika utama yang dimaksud diantaranya mekanika klasik, elektromagnetik, termodinamika
dan mekanika statistik, mekanika kuantum, dan teori relativitas.
Ada dua versi sejarah fisika yaitu dikemukakan oleh Richtmeyer dan Jacoub. Keduanya secara
umum sama, perbedaannya hanya pada masa fisika modern menurut Jacoub dibedakan menjadi
dua yaitu yang masih terkait fisika klasik dan yang sudah tidak terkait dengan fisika klasik.
B. RUMUSAN MASALAH
BAB II PEMBAHASAN
Sejak zaman purbakala, orang telah mencoba untuk mengerti sifat dari benda: mengapa objek
yang tidak ditopang jatuh ke tanah, mengapa material yang berbeda memiliki properti yang
berbeda, dan seterusnya. Lainnya adalah sifat dari jagad raya, seperti bentuk Bumi dan sifat dari
objek celestial seperti Matahari dan Bulan. Sejarah fisika dimulai pada tahun sekitar 2400 SM,
ketika kebudayaan Harapan menggunakan suatu benda untuk memperkirakan dan menghitung
sudut bintang di angkasa. Sejak saat itu fisika terus berkembang sampai ke level sekarang.
Perkembangan ini tidak hanya membawa perubahan di dalam bidang dunia benda, matematika
dan filosofi namun juga, melalui teknologi, membawa perubahan ke dunia sosial masyarakat.
Revolusi ilmu yang berlangsung terjadi pada sekitar tahun 1600 dapat dikatakan menjadi batas
antara pemikiran purba dan lahirnya fisika klasik. Dan akhirnya berlanjut ke tahun 1900 yang
menandakan mulai berlangsungnya era baru yaitu era fisika modern.
Sejarah fisika dimulai pada tahun sekitar 2400 SM, ketika kebudayaan Harappan menggunakan
suatu benda untuk memperkirakan dan menghitung sudut bintang di angkasa.
Menurut Richtmeyer, periode pra sains (purbakala) termasuk periode pertama yang terjadi
sampai tahun 1550-an. Pada periode pertama ini dikumpulkan berbagai fakta fisis yang dipakai
untuk membuat perumusan empirik. Dalam periode pertama ini juga belum ada penelitian yang
sistematis.
Menurut Richtmeyer (1955), sejarah perkembangan ilmu fisika dibagi dalam empat periode
yaitu:
· Periode Pertama,
Dimulai dari zaman prasejarah sampai tahun 1550-an. Pada periode pertama ini dikumpulkan
berbagai fakta fisis yang dipakai untuk membuat perumusan empirik. Dalam periode pertama ini
belum ada penelitian yang sistematis.
Beberapa penemuan pada periode ini diantaranya :
• 2400000 SM - 599 SM: Di bidang astronomi sudah dihasilkan Kalender Mesir
dengan 1 tahun = 365 hari, prediksi gerhana, jam matahari, dan katalog bintang. Dalam
Teknologi sudah ada peleburan berbagai logam, pembuatan roda, teknologi bangunan (piramid),
standar berat, pengukuran, koin (mata uang).
• 600 SM – 530 M: Perkembangan ilmu dan teknologi sangat terkait dengan perkembangan
matematika. Dalam bidang Astronomi sudah ada pengamatan tentang gerak benda langit
(termasuk bumi), jarak dan ukuran benda langit. Dalam bidang sain fisik Physical Science, sudah
ada Hipotesis Democritus bahwa materi terdiri dari atom-atom. Archimedes memulai tradisi
“Fisika Matematika” untuk menjelaskan tentang katrol, hukum-hukum hidrostatika dan lain-lain.
Tradisi Fisika Matematika berlanjut sampai sekarang.
• 530 M – 1450 M: Mundurnya tradisi sains di Eropa dan pesatnya perkembangan sains di
Timur Tengah. Dalam kurun waktu ini terjadi Perkembangan Kalkulus. Dalam bidang
Astronomi ada “Almagest” karya Ptolomeous yang menjadi teks standar untuk astronomi, teknik
observasi berkembang, trigonometri sebagai bagian dari kerja astronomi berkembang. Dalam
Sain Fisik, Aristoteles berpendapat bahwa gerak bisa terjadi jika ada yang nendorong secara
terus menerus; kemagnetan berkembang ; Eksperimen optika berkembang, ilmu Kimia
berkembang (Alchemy).
• 1450 M- 1550: Ada publikasi teori heliosentris dari Copernicus yang menjadi titik penting
dalam revolusi saintifik. Sudah ada arah penelitian yang sistematis
· Periode Kedua
Dimulai dari tahun 1550an sampai tahun 1800an. Pada periode kedua ini mulai
dikembangkan metoda penelitian yang sistematis dengan Galileo dikenal sebagai pencetus
metoda saintifik dalam penelitian.
Hasil-hasil yang didapatkan antara lain:
Kerja sama antara eksperimentalis dan teoris menghasilkan teori baru pada gerak planet.
Newton: meneruskan kerja Galileo terutama dalam bidang mekanika menghasilkan hukum-
hukum gerak yang sampai sekarang masih dipakai.
Dalam Mekanika selain Hukum-hukum Newton dihasilkan pula Persamaan Bernoulli, Teori
Kinetik Gas, Vibrasi Transversal dari Batang, Kekekalan Momentum Sudut, Persamaan
Lagrange.
Dalam Fisika Panas ada penemuan termometer, azas Black, dan Kalorimeter. Dalam Gelombang
Cahaya ada penemuan aberasi dan pengukuran kelajuan cahaya.
Dalam Kelistrikan ada klasifikasi konduktor dan nonkonduktor, penemuan elektroskop,
pengembangan teori arus listrik yang serupa dengan teori penjalaran panas dan Hukum
Coulomb.
Menurut Richtmeyer, periode sains modern termasuk periode ke empat yang dimulai dari tahun
1890an sampai sekarang. Pada akhir abad ke 19 ditemukan beberapa fenomena yang tidak bisa
dijelaskan melalui fisika klasik. Hal ini menuntut pengembangan konsep fisika yang lebih
mendasar lagi yang sekarang disebut Fisika Modern. Dalam periode ini dikembangkan teori-teori
yang lebih umum yang dapat mencakup masalah yang berkaitan dengan kecepatan yang sangat
tinggi (relativitas) atau dan yang berkaitan dengan partikel yang sangat kecil (teori kuantum).
Thales merupakan Saintis pertama yang sudah memahami pentingnya prinsip-prinsip umum
ketimbang kejadian-kejadian khusus atau individual. Dan juga orang pertama yang mengajarkan
tentang strukur mikroskopik materi. Menurut pemikirannya air adalah elemen dasar alam.
Segenap isi alam semesta ini terbuat dari air. Gerakan larinya air merupakan alasan dasar untuk
seluruh gerakan. Thales menganggap materi dan gaya sebagai satu kesatuan.
Anaksimandross merupakan muridnya Thales yang mempercayai bahwa alam diatur oleh suatu
hukum. Dia lebih percaya pada kekuatan fisis ketimbang kekuatan supernatural yang membuat
keteraturan di alam. Menurutnya entitas wujud alam semesta adalan apeiron. Apeiron ini mirip
dengan konsep “kehampaan atau vacuum”, sesutau yang tak jelas atau tak tentu dalam ruang dan
waktu. Dia mempunyai gagasan bahwa evolusi binatang itu melalui mutasi, dan bukan melalui
seleksi alam.
Anaksimenes merupakan murid dari Anaksimandros. Dia mengungkapkan bahwa udara atau
angin merupakan entitas wujud alam semesta, udaralah yang mendasari segalanya sehingga
dapat dikatakan bahwa panas dan dingin merupakan penyebab udara menciptakan suatu bentuk.
Menurutnya bumi, matahari dan bintang adalah cakram atau piringan di atas udara.
5. Leucippos (5 SM).
Menurut pendapat Leucippos di dunia ini tak ada yang terjadi secara kebetulan tanpa alasan,
segalanya pasti punya tujuan. Leucippos merupakan Bapak Atomisme yang berpendapat bahwa
entitas wujud adalah atom. Ada dua entitas yang invariant (karar) yaitu atom dan kehampaan.
Segala sesuatu juga memiliki sifat mendasar yaitu perubahan dan gerak.
Jacob menjelaskan di periode tahun 1890 sd sekarang dibagi ke dalam 2 periode lagi yaitu
1890M sd 1925M kemudian 1925M sd sekarang. Dia membagi periode tersebut menjadi dua
bagian karena
1. Fenomena fisika modern yang berkembang masih terikat dengan fisika klasik.
2. Perkembangan fisika modern di zaman ini kurang begitu pesat pada saat ini.
Richtmeyr tidak membagi kedalam 2 periode dalam perkembangan tersebut karena dinilai
keduanya sudah termasuk kedalam era fisika modern.
Disisi lain penjelasan Richtmeyer berdasarkan buku Introduction to Modern Physics, pada
periode awal (… sd 1550M), justru dia membagi nya kedalam 4 sub periode:
• 2400000 SM - 599 SM: Di bidang astronomi sudah dihasilkan Kalender Mesir
• 600 SM – 530 M: Perkembangan ilmu dan teknologi sangat terkait dengan perkembangan
matematika.
• 530 M – 1450 M: Mundurnya tradisi sains di Eropa dan pesatnya perkembangan sains di Timur
Tengah.
• 1450 M- 1550: Ada publikasi teori heliosentris dari Copernicus yang menjadi titik penting
dalam revolusi saintifik.
A. KESIMPULAN
Dari makalah ini, dapat disimpulkan bahwa sejarah perkembangan fisika menurut Richtmeyer
dibagi menjadi 4 periode, yaitu: periode pertama,periode kedua, periode ketiga, dan periode
keempat.
Sedangkan menurut jacob, sejarah fisika dibagi menjadi 5 periode, yaitu periode 1, periode 2,
periode 3, periode 4, dan periode 5.
Persamaan pendapat antara kedua tokoh tersebut adalah terletak pada pembagian waktu( periode
1 sampai periode 3), sedangkan perbedaannya di periode ke4.
B. KRITIK DAN SARAN
Demikianlah makalah yang saya susun, saya menyadari masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini. oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah tersebut. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pemakalah khususnya dan khususnya kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
https://gravitime.net/2018/03/sejarah-fisikhttps://sahabat-ima.blogspot.com/2013/04/
perbedaan-perkembangan-ilmu-fisika.htmla-menurut-richtmeyer-dan-jacoub/