Abstract
Geoelectric methods is well known as tool for exploration since the 1900's. As
a result of fast growing in computer technology, application of this method
becomes more popular. For example, the first application of geoelectric
methode was used in groundwater exploration but presently it widely used in
another subsurface interest such as mineral exploration and also engineering
geology. Inversion technique has developed by Day Morrison (1979), Li and
Oldenburg (1992), Loke and Barker (1996), Yi M-K et.al (2001), Pidlisecky et
al. (2006), etc, has enabled geoelectric method used for configuration of 3-D
(three dimension). In order to identify dynamics object such as leachate
seepage, groundwater monitoring, this method could be developed as
geoelectric 4-D. It is a 3-D geoelectric which performed several times at the
same place but different times. In the field application, 4-D geoelectric showed
good results for monitoring surface water leakage into the ground.
I 1 1 I 1 1 ....(3)
VM , VN
2 AM MB 2 AN NB
I 1 1 1 1 ..(4)
VMN VM VN
2 AM MB AN NB Gambar 4 Posisi elektroda pada konfigurasi 3D.
Pemodelan inversi untuk geolistrik 1-D Gambar 8 Blok model pada pemodelan geolistrik
menggunakan persamaan : 2-D
nx ny nz
VI u (u ) v (v ) w2
Pada persamaan ini : fi f j f k
4 2 k 1 j 1 i 1 (u 2 v2 w2 )
3
2
(u )2 (v )2 w2
3
2
i adalah iterasi, J adalah matriks turunan partial
Jacobi, g adalah vektor dikrepansi yang berisi
perbedaan antara logaritma harga tahanan jenis ....(16)
yang terukur dan terhitung, g adalah faktor
damping dan pi adalah vektor perturbasi untuk dimana
parameter model pada iterasi ke i dan C adalah u (2 x x1 x 2 ) /( x1 x2 )
flatness filter. v (2 y y1 y 2 ) /( y1 y2 )
( 2a x1 x 2 ) /( x1 x2 )
2.3.3 Pemodelan Geolistrik 3-D (2b y1 y 2 ) /( y1 y2 )
Pada model geolistrik 3-D, model yang dibangun w (2 z z1 z 2 ) /( z1 z2 )
lebih realistis karena lapisan batuan di bawah V 0,125( x1 x 2 )( y1 y 2 )( z1 z2 )
permukaan bumi tidak diasumsikan berlapis-lapis
namum terdiri dari blok-blok berbentuk tiga
Pemodelan inversi juga dilakukan menggunakan
dimensi (gambar 9).
persamaan umum inversi (persamaan 15).
Hari 1 :
Pengukuran dilakukan jam 13.00, kondisi
mendung. Selanjutnya pada jam 15.00 hujan
deras. Hujan deras ini belum berhenti sampai
pengukuran selesai dilakukan yaitu sekitar jam
17.00. Bahkan sampai malam hari , hujan masih
belum berhenti
Hari 2 :
Pengukuran ke-dua dimulai jam 08.00, cuaca
Gambar 17 Hasil pemodelan inversi 3-D pada cerah setelah terjadi hujan pada malam harinya.
pengukuran di gua di Dago bandung Selesai pengukuran sekitar jam 12.00
Pada pengukuran ke-tiga yaitu sekitar jam
Gua mempunyai anomali yang sangat tinggi 13.00 terjadi hujan deras lagi. Pengukuran ke-tiga
sehingga mudah dibedakan dari batuan selesai dilakukan pada sekitar jam 17.00
sampingnya. Untuk mendapatkan bentuk gua
maka batuan yang mempunyai tahanan jenis Hasil Pengukuran 1
rendah dibuat warna transparan sehingga yang Hasil pengukuran dapat dilihat pada gambar
muncul dengan warna dan bentuk yang tegas 19. Warna biru menunjukkan zone yang
adalah bentuk guanya. Dari hasil pemodelan ini mempunyai conductivity tinggi. Diperkirakan zona
dapat diketahui bahwa bentuk gua yang diteliti ini adalah air permukaan (karena hujan) yang
meresap ke dalam tanah