Disusun oleh:
ADINDA ANGGRIANTI
072001600003
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Menurut Sarono dkk (2007), ada beberapa fungsi dan manfaat bendungan
diantaranya yaitu:
• Irigasi
• PLTA
• Pengendali Banjir
• Memenuhi ketersediaan air saat musim kemarau
Perencanaan Bendungan
• Peta geologi
• Foto udara
Catatan kegiatan di lokasi rencana dan sekitarnya. Pra studi kelayakan meliputi
kegiatan :
• Survay geologi teknik
• Survay topografi
• Survay hidroklimatologi
• Dimensi
• Perhitungan stabilitas
• Analisi ekonomi
Pola Meratus memiliki arah timurlaut - baratdaya dan berumur Kapur Akhir
hingga Paleosen (80-52 juta tahun yang lalu). Rezim tektonik kompresi Lempeng
Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah Lempeng Eurasia menyebabkan
terbentuknya pola Meratus ini. Salah satu sesar yang mencerminkan pola Meratus
di Pulau Jawa adalah Sesar Cimandiri yang terbentang mulai dari Teluk Pelabuhan
Ratu hingga ke Subang, yang berada di sisi barat dari daerah penelitian. Sesar
tersebut tergolong sesar mendatar dengan arah timurlaut - baratdaya. Di Jawa
Tengah, singkapan batuan Pra-Tersier di Lok Ulo juga menunjukkan arah ini.
Pola struktur yang berkembang setelah pola Meratus adalah pola Sunda.
Pola struktur ini berarah utara - selatan dan berumur Eosen Awal hingga Oligosen
Akhir (53-32 juta tahun yang lalu). Setelah rezim kompresi pada pola Meratus
terjadi penurunan kecepatan gerak dari lempeng Indo-Australia sehingga terjadi
rezim tektonik regangan pada masa ini yang membentuk struktur dengan pola
Sunda. Purnomo dan Purwoko (1994) menyebut periode ini sebagai Paleogene
extensional Rifting. Struktur sesar yang termasuk ke dalam Pola Sunda umumnya
berkembang di utara Jawa (Laut Jawa).
Pola Jawa merupakan pola struktur dengan arah timur - barat yang berumur
Oligosen Akhir hingga Miosen Awal (32 juta tahun yang lalu). Pola struktur ini
terbentuk akibat rezim kompresi yaitu subduksi Lempeng Indo-Australia yang
berada di selatan Jawa hingga ke arah Sumatera. Purnomo dan Purwoko (1994)
menyebut periode ini sebagai Neogene compressional wrenching hingga Plio-
Pleistocene compressional thrust folding. Di Jawa Tengah hampir semua sesar di
jalur Serayu Utara dan Selatan mempunyai arah yang sama, yaitu barat-timur. Salah
satu sesar yang mencerminkan pola Jawa adalah Sesar Baribis yang membentang
mulai dari Purwakarta hingga ke Jawa Tengah di daerah Baribis Kadipaten
Majalengka dengan arah barat - timur.
Pelapukan
Indonesia merupakan negara tropis sehingga rentan terjadi pelapukan
terutama pelapukan kimiawi yang menyebabkan hancurnya batuan - batuan
sehingga menjadi tidak kompak dan berpengaruh terhadap daya dukung
infrastruktur bendungan.
Secara umum kegagalan dan kerusakan yang terjadi pada bendungan di Indonesia
diantaranya adalah :
1. Erosi akibat mengalirnya air melalui pondasi suatu bendungan.
2. Kerusakan akibat retakan (Crack), retakan sering kali menjadi penyebab
kebocoran pada bendungan sebab retakan ini karena konsolidasi yang tak
seragam pada tubuh bendungan atau pondasi. Hal tersebut juga dapat
mengindikasikan tidak memadainya proses pemadatan pada saat konstruksi.
Jenis kerusakan ini terjadi pada bendungan Kedung Ombo dan Kedung
Bendo di Provinsi Jawa Tengah.
3. Longsoran (slide), pada bendungan urugan disebabkan karena kejadian
longsoran pada tebing atau lereng yang biasa ketika gaya yang bekerja pada
suatu bidang geser melampui batas gaya yang dapat ditahan.Jenis kerusakan
ini terjadi pada bendungan Kedung Sengon di Provinsi Jawa Tengah.
4. Peluapan (Overtopping) yakni peristiwa meluapnya air waduk melalui
puncak bendungan yang terjadi karena banjir besar melebihi kapasitas dan
gelombang tinggi melampaui puncak bendungan yang diakibatkan gempa
tektonik atau kelongsoran pada dinding waduk. bendungan beton pada
umumnya tahan peristiwa ini namun peluapan sangat fatal pada bendungan
urugan, sebab aliran yang melampaui puncak bendungan urugan sedemikian
derasnya dan mampu menggerus puncak bendungan urugan, baik tanah
maupun batu,sehingga keruntuhan total hampir selalu terjadi. Di Indonesia,
peristiwa semacam ini pernah terjadi satu kali,yakni di anak bendungan
( urugan batu) Waduk Sempor Jawa Tengah yang belum selesai, runtuh total
akibat banjir besar pada tahun 1967 dan mengibatkan 125 meninggal dunia.
Aspek Kebencanaan
Bendungan Situ Gintung Jebol pada 27 maret 2009 dengan dampak sebagai
berikut :
• Sekitar 500 rumah terendam
• 150 rumah hancur dan 7 rumah hancur
• Korban jiwa 100 orang
Penyebab kerusakan karena banjir yang menyebabkan tanggul tanah
tererosi akibat air yang meluap atau luber (overtopping).
Morfologi daerah bencana berupa daerah yang relatif datar dengan lembah
Situ Gintung. Daerah hilir berupa lembah relatif bergelombang lemah yang dibatasi
oleh lereng terjal (tanggul situ). Daerah ini merupakan lembah aliran sungai
Pesanggrahan yang secara umum merupakan lembah yang relatif datar.
Dalam peta geologi Jakarta terlihat bahwa Situ Gintung terletak pada batuan
endapan volkanik. Dimana disebelah kiri kanannya berupa endapan sungai
2. Nugraha, Adi. 2016. Geologi dan Studi Desain Main DAM Rencana
Bendungan Jatibarang, Semarang, Jawa Tengah
3. https://geologi.co.id/2009/03/27/banjir-situ-gintung-keringkan-saja-
danau-ini/20-11-2019
4. https://pusdataru.jatengprov.go.id/bendungan/20-11-2019