OLEH:
YARNI SALFIAN
R1C118098
KENDARI
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan sesuai rencana yang
ditentukan. Makalah ini disusun sebagai tugas dan sesuai dengan materi yang ada
sehingga mudah untuk dipelajari oleh para pembaca. Tersusunya makalah ini tidak
terlepas dari berbagai pihak yang turut membantu dan mendukung sehingga makalah
ini dapat diselesaikan dengan seoptimal mungkin.
Disadari makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu penyusun selalu
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Mudah-mudahan makalah
ini bermanfaat bagi para pembaca. Atas kritik dan saran kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata pengantar
Daftar isi
Bab 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan masalah
Bab II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian tektonik lempeng
2.2 Teori teori tektonik lempeng
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Di muka bumi terdapat gejala-gejala alam yang mempengaruhi kehidupan
manusia. Timbulnya gejala alam ini tidak dapat diminta dan tidak dapat ditolak oleh
manusia. Gerak kehidupan manusia banyak dipengaruhi oleh gejala alam. Fenomena
alam atau gejala alam ada yang mendukung dan ada juga yang membatasi aktivitas
manusia. Pada batas-batas tertentu, manusia harus menyesuaikan diri dengan alam.
Beberapa gejala alam yang mempengaruhi kehidupan manusia, antara lain gerakan
lempeng tekonik, aktivitas vulkanisme (gunung berapi) dan gempa bumi.
Penyebab gerakan lempeng adalah arus konveksi yang memindahkan panas
melalui zat cair atau gas. Gambaran poci kopi menunjukkan dua arus konveksi dalam
zat cair. air yang dekat dengan api akan naik, saat dingin di permukaan air kembali
turun. Para ilmuwan menduga arus konveksi dalam selubung itulah yang membuat
lempeng-lempeng bergerak. Karena suhu selubung amat panas, bagian-bagian di
selubung bisa mengalir seperti cairan yang tipis. Lempeng-lempeng iru bergerak
seperti ban berjalan berukuran besar.
Berdasarkan uraian tersebut, tentunya sangat diperlukan pengkajian lebih
mendalam tentang Lempeng Tektonik melalui pendekatan integrasi dengan berbagai
aspek ilmu pengetahuan. Pendekatan ini dilakukan dengan menerapkan pembelajaran
webbed, sehingga dapat mewujudkan suatu tema pembelajaran tentang Lempeng
Tektonik dan subtema sesuai aplikasi materi pembelajaran terhadap aspek ilmu
pengetahuan yang terkait, diantaranya aspek Fisika, Kimia, Biologi, Lingkungan,
Teknologi, Astronomi, Geologi, serta Kesehatan dan Keselamatan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang diajukan
pada penulisan ini, sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan pergerakan lempeng ?
2. Apa saja jenis-jenis dari pergerakan lempeng ?
BAB II
PEMBAHASAN
“Kata tektonik dipakai untuk menyatakan segala sesuatu yang berhubungan dengan
perubahan kedudukan dan bentuk lapisan-lapisan batuan. Kedudukan lapisan-lapisan
batuan mengalami berbagai macam perubahan karena gaya-gaya yang bekerja di
dalam kulit bumi” (Bambang dkk, 1977: 105). Sementara itu menurut Djauhari
(2014: 121) teori yang menjelaskan mengenai bumi yang dinamis (mobile) dikenal
dengan teori tektonik lempeng. Dapat disimpulkan bahwa tektonik merupakan
peristiwa pergerakan lapisan kerak bumi.
Sementara itu lempeng merupakan kerak bumi dan dibagi menjadi dua yaitu lempeng
samudra yang sifatnya lebih lunak dan lempeng benua yang sifatnya lebih keras dari
pada lempeng samudra. Lempeng merupakan object yang bergerak dan di gerakan
oleh tenaga konveksi dari dalam bumi. Dapat disimpulkan bahwa tektonik lempeng
merupakan pergerekan lempeng bumi dikarenakan arus konveksi di dalam mantel
bumi dan terjadi secara terus menerus.
Teori tektonik lempeng adalah salah satu teori mengenai perubahan relief di
bumi. teori berasal dari teori mengenai pergeseran benua. Benua- benua di bumi
adalah salah satu dari selimut yang ada di bumi. selimut bumi atau lithosfer
membentuk lempengan- lempengan.
Pergerakan ini, dipercaya oleh para ahli, dikarenakan terdapat unsur magnetik
yang ada di dalam batuan. batuan adalah salah satu bagian dari lapisan bumi. magnet
ini, memiliki kutup yang berbeda, sehingga menyebabkan pergerakan. Pergerakan
setiap lempeng bisa mencapai 10 hingga 40 mm/a atau setara dengan kecepatan
pertumbuhan kuku pada jari, atau dapat mencapai 160 mm/a atau setara dengan
kecepatan pertumbuhan sehelai rambut.
Batas lempeng adalah daerah yang memiliki aktivitas geologi. aktivitas geologi
antara lain seisme, gunung, gunung api, dan palung laut. Dua lempeng bergerak dan
bertemu di sepanjang batas lempeng. ada 3 macam jenis batas lempeng. antara lain
Gerakan kovergen, Gerakan Divergen, dan Gerakan transform.
A. Gerakan Konvergen
Gerakan konvergen adalah pergerakan lempeng yang terjadi pada dua
bagian lempeng yang bergerak saling mendekat hingga akhirnya
bertumbukan. Gerakan ini menyebabkan salah satu lempeng yang bertabrakan
akan menunjam (subduction) ke bawah lempeng lainnya. Daerah lempeng
bumi yang mengalami peristiwa pergerakan konvergen disebut dengan batas
konvergen.
1. Terbentuk palung laut pada titik tumbukan lempeng benua dan lempeng
samudera, atau lempeng samudera dan lempeng samudera;
2. Aktivitas vulkanisme berupa intrusi maupun ekstrusi gunung api;
3. Aktivitas seismik yang besar;
4. Terbentuknya batuan sedimen campuran yang dinamakan batuan melange.
Ada 3 kemungkinan terjadi pada batas lempeng yang saling bertumbukan, yaitu :
Apabila gunung api tersebut terus ‘tumbuh’ maka akan terbentuk serangkai
kepulauan gunung api baru sebagai busur gunung api (volcanic arc) yang letaknya
beberapa ratus kilometer dari palung laut dimana kedua lempeng tersebut bertemu.
Contoh pertemuan lempeng ini adalah kepulaun Aleutian, Mariana dan Tonga.
Apabila aktifitas gunung api berlangsung terus dalam jangka waktu lama disertai
intrusi batuan beku maka akan membesar dan tinggi membentuk busur kepulauan
seperti kepulauan Filipina dan Jepang.
Gambar 1. Tumbukan Lempeng Samudera dengan Samudera.
Pertemuan lempeng yang seperti ini biasanya terjadi daerah laut dalam dengan
kedalaman lebih dari 11 kilometer. Puncak sebagian gunung berapi ini ada yang
timbul sampai ke permukaan, membentuk gugusan pulau vulkanik (volcanic island
chain).
Pada daerah tipe konvergen seperti ini yang memiliki aktivitas seismik yang
cukup tinggi, bahkan kebanyakan gelombang tsunami yang terjadi akibat aktivitas
seismik pada tipe ini yang ditimbulkan dari gempa-gempa besar yang dapat memicu
terjadinya tsunami.
Contoh tipe ini terdapat di daerah zona penyusupan di sepanjang pantai barat
Sumatera dan di sepanjang pantai selatan Jawa. Selain itu, tipe pergerakan ini
terdapat pada Pegunungan Andes di Amerika Selatan, terbentuk dari konvergensi
antara Lempeng Nazka dan Lempeng Amerika Selatan.
Pertemuan atau tumbukan antara lempeng benua dengan lempeng benua akan
mengakibatkan kedua lempeng benua tersebut saling bertabrakan (continental
collision) sehingga menyebabkan terjadinya lipatan yang semakin lama areanya
semakin luas dan semakin tinggi.
B. Gerakan Divergen
Divergen adalah pergerakan lempeng tektonik yang saling menjauh satu sama
lainnya (break apart)atau terpecah. Ketika lempeng tektonik terpecah, lapisan
lithosfer menipis dan akan terbelah membentuk batas divergen. Bila pergerakan ini
terjadi pada lempeng samudra, akan menyebabkan pemekaran lempeng samudra yang
menghasilkan palung laut. Namun bila pergerakan terjadi pada permukaan lempeng
benua, maka akan menghasilkan lembah retakan akibat kedua lempeng saling
berjauhan. Kedua bentuk pergerakan tersebut pada akhirnya akan membuahkan benua
dan samudra yang baru.
Hasil dari pergerakan lempeng terlihat dengan mudah disekitar Gunung Api
Krafla, disebelah timur laut dari Iceland. Disana terdapat rekahan tanah yang
melebar, dan setiap bulan muncul suatu rekahan tanah yang baru. Dari tahun 1975
hingga 1984 beberapa kejadian pemisahan terjadi di zona rekahan di Krafla.
Beberapa kejadian perekahan ini disebabkan oleh aktifitas vulkanik, rata-rata tanah
bergerak sekitar 2 meter sebelum tiba-tiba berhenti, aktifitas ini menjadi sinyal akan
terjadinya erupsi. Disekitar tahun 1975 hingga 1984, perpindahan yang disebabakan
oleh perekahan tanah sekitar 7 meter.
Afrika Utara mungkin akan menjadi samudera utama bumi pada masa
mendatang. Interaksi lempeng pada wilayah tersebut menyediakan kesempatan
scientis untuk mempelajari bagaimana terbentuknya Atlantik yang sekitar 200 juta
tahun yang lalu. Geologist percaya, jika pemisahan terus berlangsung, tiga benua
yang bertemu pada sudut lempeng Afrika pada masa sekarang akan terpisah secara
komplit dan Samudra Hindia akan membanjiri daerah tersebut sehingga menjadikan
wilayah paling barat Afrika menjadi pulau besar.
C. Gerakan Transform
Batas transform umumnya berada di dasar laut, namun ada juga yang berada
di daratan, salah satunya adalah Sesar San Andreas (San Andreas Fault) di California,
USA. Sesar ini merupakan pertemuan antara Lempeng Amerika Utara yang bergerak
ke arah tenggara, dengan Lempeng Pasifik yang bergerak ke arah barat laut.
Teori tektonik lempeng pertama kali dikemukakan oleh McKenzie dan Robert
Parker (1967) yang kemudian disempurnakan oleh J. Tuzo Wilson. Teori ini
menyempurnakan teori-teori sebelumnya menjadi satu kesatuan konsep sehingga bisa
lebih diterima oleh para ahli geologi. Teori ini merupakan teori modern yang
sekarang ini diakui oleh para ahli dibidang tektonik lempeng dan bumi.
Teori tektonik lempeng adalah suatu teori yang menjelaskan mengenai sifat bumi
yang dinamis. Pada teori ini dirumuskan bahwa lapisan bumi paling atas yang getas
terdiri atas beberapa lempeng yang bergerak relatif antara satu dengan yang lain (Tim
Pembina Buku Olimpiade Kebumian, 2010: 9). Teori ini menyempurnakan dari teori-
teori sebelumnya. Teori ini sependapat dengan teori pemekaran lantai samudra (sea
floor spreanding) bahwa pergerakan lempeng disebabkan oleh arus konveksi di
dalam mantel bumi. Djauhari (2014: 130) menuliskan bahwa dalam teori tektonik
lempeng membagi kerak bumi menjadi tigabelas lempeng besar dan kecil. Adapun
lempeng penyusun kerak bumi sebagai berikut.
a) Lempeng Pasifik
b) Lempeng Eurasia
c) Lempeng India-Australia
d) Lempeng Afrika
g) Lempeng Antartika
a) Lempeng Nasca
b) Lempeng Arab
c) Lempeng Karibia
d) Lempeng Filiphina
e) Lempeng Scotia
f) Lempeng Cocos
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Kesimpulan yang dapat di ambil bahwa para ahli geologi sejak dulu telah
menduga bahwa kerak bumi yang kita tempati seperti sekarang ini terus
bergerak. Dimulai dari teori kontraksi sampai dengan teori tektonik yang kini
dipercaya kebenarannya. Teori ini terus berkembang saling melengkapi
sehingga tercipta teori modern seperti sekarang ini.
2. Ada tiga jenis batas lempeng yang berbeda dari cara lempengan tersebut
bergerak relatif terhadap satu sama lain. Tiga jenis ini masing-masing
berhubungan dengan fenomena yang berbeda di permukaan. Tiga jenis batas
lempeng tersebut adalah:
a. Batas transform (transform boundaries)
b. Batas divergen/konstruktif (divergent/constructive boundaries)
c. Batas konvergen/destruktif (convergent/destructive boundaries)
3.2 Saran
Adapun saran yang diperoleh dalam penulisan makalah ini adalah diharapkan
pembaca dapat mengkaji lebih lanjut tentang lempeng tektonik dan kaitannya dengan
beberapa aspek ilmu pengetahuan sehingga dapat dijadikan sebagai sumber informasi
bagi masyarakat khususnya mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA