Anda di halaman 1dari 2

EVALUASI PERENCANAAN TATA GUNA LAHAN PERKOTAAN

BERDASARKAN KRITERIA GEOLOGI LINGKUNGAN MENGGUNAKAN


SPATIAL MULTI CRITERIA EVALUATION (SCME)

 Tujuan dari studi ini adalah untuk evaluasi penggunaan lahan di daerah perkotaan
menggunakan metode Spatial Multi Criteria Evaluation (SMCE),
 yaitu suatu metode gabungan dari Sistem Informasi Geografis (SIG) dan Multi Criteria
Evaluasi (MCE). Metode ini dikembangkan oleh ITC - Belanda sebagai suatu modul
pada program open source ILWIS. SMCE saat ini telah banyak digunakan untuk berbagai
aplikasi seperti perencanaan transportasi, evaluasi kesesuaian lahan untuk perencanaan
tata guna lahan di perkotaan dan pemetaan daerah rawan bencana. Kemampuan SMCE
dalam menggabungkan data spasial yang terdiri atas peta jaringan jalan, administrasi,
peta wilayah tambang, dan sebagainya. Data tambahan lainya diambil dengan
menggunakan data wawancara dan kuisioner.
 dan non spasial merupakan salah satu keunggulan metode ini.
 Umumnya daerah penelitian dapat dikelompokan menjadi lima kelas berdasarkan
kesesuaian lahan, yaitu daerah yang tidak sesuai, kurang sesuai, sesuai sedang, sesuai dan
sangat sesuai untuk penggunaan lahan tertentu.
 Contohnya daerah studi yaitu Sawahlunto, kota tambang batubara, disamping kaya akan
sumber daya alam juga menghadapi berbagai masalah lingkungan yang akan dihadapi
khususnya karena adanya operasi penambangan batubara. Selain tambang, penggunaan
lahan utama di daerah studi adalah lahan pertanian, hutan, lahan rekreasi, dan pemukiman.
Dalam mengembangkan kriteria spasial diperoleh dengan melakukan analisa dari data
citra satelit IFSAR dan juga digunakan data sekunder dari dinas terkait. Selain itu juga
dilakukan analisa kebijakan dan analisa terhadap pihak yang terkait dengan kepentingan
evaluasi lahan tersebut untuk mengetahui kecenderungan pilihan penggunaan lahan

Gambar 1: Peta penggunaan lahan berdasarkan interprestasi Satelit IFSAR (gue gabisa tambahin
gambarnya son)
. Tahapan yang dilakukan dalam studi ini (sumber:
Rohaendi, 2012)

Tahap 1 intelligence : Mengembangkan kerangkan konseptual untuk daerah studi


Identifikasi masalah
Analisa dan seleksi pemangku kepentingan (stakeholder)
Definisi tujuan dan pohon kriteria untu pemenuhan tujuan untuk pemenuhan tujuan
Tahap 2 design : desain lokasi yang memungkinkan alternative penggunaan lahan
Penentuan contraints dan factors
Desain kriyeria lokasi untuk alternative penggunaan lahan
Penentuan constraints dan factors
Melakukan spatial multi criteria
Evaluation untuk kesesuaian penggunaan
Lahan alternatif
Tahap 3 choice : Evaluasi dan peringkat kesesuaian
Definisi struktu kriteria untuk fase evaluasi
Melakukan Spatial Multi Criteria Evaluation untuk pembuatan peta model penggunaan
lahan

 SMCE ini dilakukan dalam dua tahap; tahap pertama yaitu mendesain atau mengidentifikasi lahan-lahan
yang potensial untuk dikembangkan menurut kriteria biofisik dan jarak. Tahap kedua, SMCE digunakan
untuk mengevaluasi lahan-lahan potensial menurut kriteria ekonomi, sosial dan lingkungan.

Gambar 2. Tahapan pekerjaan dalam penentuan kesesuaian lahan (Rohaendi, 2012)


 SMCE di software ILWIS akan muncul tampilan yang membantu dalam membuat criteria
tree yang bisa dipilih. Untuk studi kasus ini menggunakan metode Design of Alternatives.
Metode ini digunakan untuk membuat alternatif berdasarkan kumpulan data yang telah
ditentukan berdasarkan dua kriteria utama, yaitu biofisik (biophysical) dan jarak
(proximity). Software yang digunakan adalah ILWIS dengan SMCE yakni Design of
Alternative, sehingga semua data harus diubah menjadi dalam format grid/raster data

Anda mungkin juga menyukai