Anda di halaman 1dari 20

IND413-Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi Sesi #11

MODUL PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS


(IND413)

MODUL SESI #11


PENENTUAN LOKASI FASILITAS

DISUSUN OLEH
TAUFIQUR RACHMAN, ST., MT

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


2020

Universitas Esa Unggul 6623 – Taufiqur Rachman


http://esaunggul.ac.id Halaman 0 / 20
IND413-Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi Sesi #11

Kemampuan Akhir Yang Diharapkan


Mampu menerapkan matematika, sains dan prinsip rekayasa untuk
menyelesaikan masalah rekayasa kompleks pada sistem terintegrasi (meliputi manusia,
material, peralatan, energi, dan informasi).

Indikator Penilaian
Ketepatan dalam menerapkan matematika, sains dan prinsip rekayasa untuk
menyelesaikan masalah rekayasa kompleks pada sistem terintegrasi (meliputi manusia,
material, peralatan, energi, dan informasi).

Uraian Materi
11.1. Perencanaan Lokasi Fasilitas
Lokasi untuk operasional sangat mempengaruhi biaya, baik biaya tetap maupun
biaya variabel. Lokasi sangat mempengaruhi resiko dan keuntungan perusahaan secara
keseluruhan. Tujuan dari strategi lokasi adalah untuk memaksimumkan keuntungan
lokasi perusahaan. Terdapat beberapa pilihan-pilihan yang ada dalam lokasi, meliputi:
1) Tidak pindah, tetapi memperluas fasilitas yang ada.
2) Mempertahankan lokasi yang sekarang, selagi menambah fasilitas lain di tempat
lain.
3) Menutup fasilitas yang ada dan pindah ke lokasi lain.

Secara umum, perusahaan dalam melaksanakan strategi lokasi


mempertimbangkan beberapa hal-hal sebagai berikut:
1) Produktifitas Tenaga Kerja
2) Nilai Tukar dan Resiko Mata Uang
3) Biaya
4) Sikap
5) Kedekatan dengan Pasar
6) Kedekatan dengan Supplier
7) Kedekatan dengan Pesaing (Clustering)

Universitas Esa Unggul 6623 – Taufiqur Rachman


http://esaunggul.ac.id Halaman 1 / 20
IND413-Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi Sesi #11

Perusahaan memutuskan lokasi fasilitas, umumnya relatif terhadap sumber daya


dan pasar. Dampak dari lokasi fasilitas sangat strategis. Beberapa pertimbangan utama
dalam memutuskan lokasi fasilitas, antara lain:
1) Upah buruh
2) Pajak
3) Ketrampilan dan sikap tenaga kerja
4) Politik
5) Keamanan

11.2. Keputusan Pemilihan Lokasi Fasilitas


Terdapat beberapa pertimbangan yang dapat digunakan untuk keputusan
pemilihan lokasi, antara lain:
1) Keputusan Pemilihan Lokasi Antar Negara
Beberapa pertimbangannya, antara lain:
a) Resiko politik yang dihadapi, peraturan yang ada, sikap pemerintah, serta
insentif pemerintah.
b) Permasalahan budaya dan ekonomi.
c) Lokasi pasar, karena produk yang telah dibuat harus dapat diserap oleh pasar
agar keberlangsungan perusahaan dapat terjamin.
d) Ketersediaan tenaga kerja, upah buruh, produktifitas, karena unsur tenaga kerja
sangat penting bagi perusahaan.
e) Ketersediaan pasokan, komunikasi dan energi.
f) Resiko nilai tukar mata uang.

2) Keputusan Pemilihan Lokasi Antar Daerah (Region)


Beberapa pertimbangannya, antara lain:
a) Keinginan perusahaan.
b) Segi-segi yang menarik dari wilayah tersebut (budaya, pajak, iklim).
c) Ketersediaan tanaga kerja, upah serta sikap terhadap serikat kerja.
d) Biaya dan ketersediaan pelayanan umum.
e) Peraturan mengenai lingkungan hidup.

Universitas Esa Unggul 6623 – Taufiqur Rachman


http://esaunggul.ac.id Halaman 2 / 20
IND413-Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi Sesi #11

f) Insentif dari pemerintah.


g) Kedekatan dengan bahan baku dan konsumen.
h) Biaya tanah dan pendirian bangunan.

3) Keputusan Lokasi Untuk Memilih Tempat (Site)


Beberapa pertimbangannya, antara lain:
a) Ukuran dan biaya lokasi.
b) Sistem transportasi udara, kereta, jalan bebas maupun jalur laut.
c) Pembatasan daerah.
d) Kedekatan dengan jasa/pasokan yang dibutuhkan.
e) Permasalahan dampak lingkungan.

11.3. Metode Pemilihan Lokasi Fasilitas


Terdapat 2 (dua) pendekatan yang dapat digunakan untuk pemilihan lokasi
fasilitas, yaitu:
1) Pendekatan diskrit
Dapat terdiri dari:
a) Analisa Kualitatif (Teknik Analisis Faktor, Matriks Prioritas).
b) Analisa Kuantitatif (Model Transportasi).

2) Pendekatan kontiniu
Dapat terdiri dari:
a) Metode Median.
b) Metode Pusat Gravitasi.
c) Metode Weiszfeld.

11.3.1. Metode Evaluasi Alternatif Lokasi


Terdapat beberapa langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menggunakan
metode evaluasi alternatif lokasi, antara lain:

Universitas Esa Unggul 6623 – Taufiqur Rachman


http://esaunggul.ac.id Halaman 3 / 20
IND413-Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi Sesi #11

1) Membuat daftar faktor yang berhubungan (disebut faktor kunci sukses/critical


success factors – CSFs).
2) Buat pembobotan untuk setiap faktor yang telah ditetapkan pada langkah 1 yang
besar kecilnya tergantung signifikansinya bagi perusahaan.
3) Buat skala penilaian untuk tiap faktor (contoh 1-10, atau 1-100).
4) Menetapkan beberapa alternatif lokasi yang dinominasikan.
5) Beri penilaian untuk setiap alternatif lokasi pada setiap faktor dengan menggunakan
skala penilaian pada langkah 3.
6) Analisis tiap faktor dengan mengalikan bobot untuk tiap faktor dengan penilaian,
dan jumlahkan hasilnya.
7) Berikan rekomendasi berdasarkan nilai poin maksimal sesuai hasil yang didapatkan
pada langkah 6.

Contoh 11.1. Metode Evaluasi Alternatif Lokasi


Sebuah perusahaan menganalisis beberapa alternatif negara untuk dijadikan nominasi
lokasi anak cabang perusahaannya. Tentukan alternatif Negara yang harus dipilih oleh
perusahaan dengan metode evaluasi alternatif lokasi.

Pada Tabel 11.1 berikut ini merupakan data dan perhitungan serta solusi dari Contoh
11.1.

Tabel 11.1. Data dan Perhitungan Contoh 11.1

Nilai (1-10) Nilai x Bobot


Critical Succes Factor Bobot Negara Negara
A B C A B C

Teknologi 0.15 8 7 6 1,2 1,05 0,9

Tingkat Pendidikan 0.20 7 8 7 1,4 1,6 1,4

Aspek Politik/Hukum 0.15 6 6 7 0,9 0,9 1,05

Aspek Sosial Budaya 0.20 8 9 8 1,6 1,8 1,6

Aspek Ekonomi 0.30 7 6 8 2,1 1,8 2,4

Jumlah 6,2 7,15 7,35

Universitas Esa Unggul 6623 – Taufiqur Rachman


http://esaunggul.ac.id Halaman 4 / 20
IND413-Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi Sesi #11

Berdasarkan Tabel 11.1 dapat diketahui bahwa dengan metode evaluasi alternatif lokasi,
maka Negara C merupakan lokasi terpilih karena memiliki jumlah nilai yang terbesar.

11.3.2. Metode Pembobotan Lokasi


Terdapat beberapa langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menggunakan
metode pembobotan lokasi, antara lain:
1) Membuat daftar faktor yang berhubungan (disebut faktor kunci sukses/critical
success factors – CSFs).
2) Membuat nilai yang di inginkan dari setiap faktor yang sudah ditentukan pada
langkah 1.
3) Buat pembobotan untuk setiap faktor yang telah ditetapkan pada langkah 1 yang
besar kecilnya tergantung signifikansinya bagi perusahaan.
4) Buat skala penilaian untuk tiap faktor (contoh 1-10, atau 1-100).
5) Menetapkan beberapa alternatif lokasi yang dinominasikan.
6) Beri penilaian untuk setiap alternatif lokasi pada setiap faktor dengan
memperhatikan nilai yang di inginkan pada langkah 2 dan skala penilaian pada
langkah 4.
7) Analisis tiap faktor dengan mengalikan bobot untuk tiap faktor dengan penilaian,
dan jumlahkan hasilnya.
8) Berikan rekomendasi berdasarkan nilai poin maksimal sesuai hasil yang didapatkan
pada langkah 7.

Contoh 11.2. Metode Pembobotan


Sebuah perusahaan menganalisis beberapa alternatif lokasi untuk dijadikan lokasi
cabang perusahaannya. Tabel 11.2 merupakan data faktor dan pembobotan yang
digunakan. Tentukan alternatif lokasi yang harus dipilih perusahaan dengan
menggunakan metode pembobotan.

Untuk perhitungan dan solusi dari Contoh 11.2 dapat dilihat pada Tabel 11.3.

Universitas Esa Unggul 6623 – Taufiqur Rachman


http://esaunggul.ac.id Halaman 5 / 20
IND413-Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi Sesi #11

Tabel 11.2. Data Faktor dan Pembobotan Contoh 11.2

Faktor Yang Diinginkan Bobot - B (%)

1. Harga tanah & bangunan Murah 15

2. Ketersediaan bahan baku Banyak & murah 25

3. Biaya transportasi Murah 30

4. Biaya hidup Murah 5

5. Ketersediaan tenaga kerja Banyak & trampil 5

6. Upah minimum regional Murah 20

Total 100

Tabel 11.3. Data dan Perhitungan Contoh 11.2

Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3


Bobot -
Faktor
B (%)
Skor (S) BxS Skor (S) BxS Skor (S) BxS

1 15 80 12 70 8 60 5

2 25 50 13 70 9 60 5

3 30 60 18 50 9 80 7

4 5 60 3 80 2 70 2

5 5 80 4 80 3 40 1

6 20 70 14 70 10 70 7

Total 100 64 42 27

Berdasarkan Tabel 11.3 dapat diketahui bahwa dengan metode pembobotan, maka
Alternatif 3 merupakan lokasi terpilih karena memiliki total nilai yang terbesar.

Universitas Esa Unggul 6623 – Taufiqur Rachman


http://esaunggul.ac.id Halaman 6 / 20
IND413-Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi Sesi #11

11.3.3. Break Even Analysis


Terdapat beberapa langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menggunakan
break even analysis, antara lain:
1) Tentukan semua biaya yang berkaitan dengan alternatif lokasi yang dijadikan
nominasi baik berupa biaya tetap maupun biaya variabel.
2) Buat dalam bentuk grafis semua data biaya yang telah dikumpulkan pada langkah 1
menggunakan gambar dua dimensi dengan biaya pada sumbu vertikal dan volume
pada sumbu horizontal.
3) Pilih lokasi yang memiliki biaya total paling rendah untuk jumlah produksi yang
diharapkan.

Contoh 11.3. Metode Break Even Analysis


Sebuah perusahaan mempertimbangkan tiga lokasi untuk didirikan pabrik baru. Studi
yang telah dilakukan menghasilkan data untuk harga jual sebesar Rp.120.000 dan
jumlah produksi paling ekonomis 2.000 unit/tahun. Tentukan lokasi yang harus dipilih
oleh perusahaan dengan menggunakan metode break even analysis.

Pada Tabel 11.4 merupakan hasil perhitungan dan solusi dengan menggunakan metode
break even analysis.

Tabel 11.4. Hasil Perhitungan Contoh 11.3

Biaya (Ribu Rp)


Lokasi
Tetap (F) Variabel (V) Total (TC=F+V)

X 30.000 75 ( )

Y 60.000 45 ( )

Z 110.000 25 ( )

Berdasarkan Tabel 11.4 dapat diketahui bahwa dengan metode break even analysis,
maka Lokasi Y merupakan lokasi terpilih karena memiliki total biaya yang terendah.

Universitas Esa Unggul 6623 – Taufiqur Rachman


http://esaunggul.ac.id Halaman 7 / 20
IND413-Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi Sesi #11

11.3.4. Metode Pusat Gravitasi


Terdapat beberapa langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menggunakan
metode pusat gravitasi, antara lain:
1) Tetapkan jumlah barang yang dikirim dari lokasi ke gudang distribusi (yang akan
dicari lokasinya) tiap periode tertentu.
2) Buka peta, tentukan suatu tempat sebagai titik origin (0,0).
3) Tempatkan lokasi-lokasi pasar yang dimiliki perusahaan pada suatu sistem
koordinat dengan titik origin sebagai dasar.
4) Tentukan koordinat gudang distribusi sesuai persamaan yang berlaku.
‒ Persamaan untuk koordinat X, yaitu:

Dimana:

‒ = koordinat x lokasi i

‒ = koordinat y lokasi i
‒ = jumlah barang yang
‒ Persamaan untuk koordinat Y, yaitu:
dipindahkan ke atau
dari lokasi i

Contoh 11.4. Metode Pusat Gravitasi


Distributor mempunyai empat toko retailer yang akan menentukan lokasi gudang
dengan data seperti tertera pada Tabel 11.5. Tentukan koordinat lokasi gudang dengan
menggunakan metode pusat gravitasi.

Tabel 11.5. Data Toko Contoh Metode Pusat Gravitasi

Toko Koordinat (x,y) Jumlah barang dikirim/periode (ribu unit)

D (30,120) 2

E (90,110) 1

F (130,130) 1

G (60,40) 2

Universitas Esa Unggul 6623 – Taufiqur Rachman


http://esaunggul.ac.id Halaman 8 / 20
IND413-Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi Sesi #11

Berdasarkan data pada Tabel 11.5, maka koordinat X untuk lokasi gudang adalah
sebagai berikut.

( ) ( ) ( ) ( )

Sedangkan koordinat Y untuk lokasi gudang berdasarkan data pada Tabel 11.5 adalah
sebagai berikut.

( ) ( ) ( ) ( )

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode pusat gravitasi, maka koordinat


lokasi gudang berada pada dan . Pada Gambar 11.1 dapat di lihat
hasil plot untuk setiap toko dan lokasi gudang (pusat gravitasi).

Gambar 11.1. Hasil Plot Contoh Metode Pusat Gravitasi

Universitas Esa Unggul 6623 – Taufiqur Rachman


http://esaunggul.ac.id Halaman 9 / 20
IND413-Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi Sesi #11

11.3.5. Metode Transportasi


Merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari
sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama, ke tempat-tempat yang
membutuhkan secara optimal.
Metode transportasi berhubungan dengan distribusi suatu produk tunggal dari
beberapa sumber, dengan penawaran terbatas, menuju ke beberapa tujuan dengan
permintaan tertentu. Asumsi dasar model ini adalah biaya transport pada suatu rute
tertentu proporsional dengan banyaknya unit yang dikirimkan.
Pada model transportasi, yang harus diperhatikan adalah bahwa total kuantitas
pada seluruh baris harus sama dengan total kuantitas pada seluruh kolom, jika tidak,
maka perlu ditambahkan kuantitas dummy.
Adapun karakteristik dari metode transportasi, yaitu:
1) Suatu barang dipindahkan (transported), dari sejumlah sumber ke tempat tujuan
dengan biaya seminimum mungkin.
2) Atas barang tersebut tiap sumber dapat memasok suatu jumlah yang tetap dan tiap
tempat tujuan mempunyai jumlah permintaan yang tetap.

Pada Gambar 11.2 merupakan model dari metode transportasi.

Gambar 11.2. Model Transportasi

Universitas Esa Unggul 6623 – Taufiqur Rachman


http://esaunggul.ac.id Halaman 10 / 20
IND413-Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi Sesi #11

Sedangkan pada Tabel 11.6 merupkan tabel umum untuk metode transportasi yang
digunakan untuk membantu mencari solusi masalah transportasi.

Tabel 11.6. Tabel Transportasi

Ke
A B n Demand
Dari

c1A c1B c1n


1 bA
x1A x1B x1n

c2A c2B c2n


2 bB
x2A x2B x2n

cmA cmB cmn


m bn
xmA xmB xmn

Ʃb
Supply aA aB am
Ʃa

Terdapat beberapa metode untuk menyelesaikan permasalahan transportasi,


antara lain:
1) Metode North West Corner (NWC)
Dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Mulai dari sudut kiri atas (x1A), alokasikan sejumlah maksimum produk dengan
melihat kapasitas dan kebutuhan (supply dan demand).
b) Kemudian, bila xmn merupakan kotak terakhir yang dipilih, lanjutkan dengan
mengalokasikan pada xm,n+1 (ke kanan) bila n mempunyai kapasitas yang tersisa.
c) Bila tidak, alokasikan ke xm+1,n (ke bawah) dan seterusnya sehingga semua
kebutuhan telah terpenuhi.

Universitas Esa Unggul 6623 – Taufiqur Rachman


http://esaunggul.ac.id Halaman 11 / 20
IND413-Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi Sesi #11

2) Metode Least Cost (LC)


Metode ini jauh lebih baik secara umum jika dibandingkan dengan metode NWC.
Hal ini karena dalam metode LC mempertimbangkan hal-hal yang ada dalam
metode transportasi, yaitu biaya selnya, sehingga mendekati solusi optimal yang
diinginkan. Sel yang memiliki biaya-biaya yang tertinggi otomatis tidak akan
terpakai, tetapi jika ada sel yang memiliki biaya yang sama, maka penentuan sel
yang akan di isi dapat dilakukan secara bebas. Dengan langkah-langkahnya adalah
sebagai berikut:
a) Mulai dari sel yang memiliki biaya paling rendah, alokasikan sejumlah
maksimum produk dengan melihat kapasitas dan kebutuhan (supply dan
demand).
b) Kemudian, pilih kembali sel yang memiliki biaya paling rendah selanjutnya
(yang sudah terpilih tidak disertakan), alokasikan sejumlah maksimum produk
dengan melihat kapasitas dan kebutuhan (supply dan demand).
c) Dan seterusnya sehingga semua kebutuhan telah terpenuhi.

3) Metode Vogel’s Approximation Method (VAM)


Bila dibandingkan dengan dua metode sebelumnya, metode ini jauh lebih baik lagi
(lebih mendekati solusi optimal). Namun metode ini relative lebih rumit dalam
menentukan solusi. Dengan langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a) Susunlah kebutuhan, kapasitas masing-masing sumber, dan biaya pengangkutan
ke dalam matrik.
b) Carilah perbedaan dari dua biaya terkecil (dalam nilai absolut), yaitu biaya
terkecil dan terkecil kedua untuk tiap baris dan kolom pada matrik (Cmn).
c) Pilihlah 1 nilai perbedaan-perbedaan yang terbesar di antara semua nilai
perbedaan pada kolom dan baris.
d) Isilah pada salah satu segi empat yang termasuk dalam kolom atau baris terpilih,
yaitu pada segi empat yang biayanya terendah di antara segi empat lain pada
kolom/baris itu. Isiannya sebanyak mungkin yang bisa dilakukan.

Universitas Esa Unggul 6623 – Taufiqur Rachman


http://esaunggul.ac.id Halaman 12 / 20
IND413-Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi Sesi #11

Contoh 11.5. Metode Transportasi


Ada 3 kota tempat penyimpanan beras yaitu 1, 2, dan 3, yang akan mengirim ke 3
tempat penggilingan beras yang berlokasi di A, B, dan C dengan menggunakan kereta
api, dimana tiap gerbongnya memuat 1 ton beras. Data pasokan beras dan data
permintaan beras untuk setiap bulannya adalah seperti pada Tabel 11.7 berikut ini.

Tabel 11.7. Data Pasokan dan Permintaan Contoh 11.5

Data Pasokan Beras Data Permintaan

Tempat Penyimpanan Jumlah Tempat Penggilingan Jumlah

Kota 1 150 Lokasi A 200

Kota 2 175 Lokasi B 100

Kota 3 275 Lokasi C 300

Total 600 ton Total 600 ton

Sedangkan data biaya pengiriman adalah seperti tertera pada Tabel 11.8
berikut ini.

Tabel 11.8. Data Biaya Pengiriman Contoh 11.5

Biaya Pengiriman ($) ke Tempat Penggilingan


Tempat Penyimpanan
Lokasi A Lokasi B Lokasi C

Kota 1 6 8 10

Kota 2 7 11 11

Kota 3 4 5 12

Solusi Contoh 11.5 Dengan Metode North West Corner (NWC)


Hasil alokasi dengan menggunakan metode North West Corner (NWC) dapat di lihat
pada Tabel 11.9 berikut ini.

Universitas Esa Unggul 6623 – Taufiqur Rachman


http://esaunggul.ac.id Halaman 13 / 20
IND413-Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi Sesi #11

Tabel 11.9. Hasil Metode North West Corner (NWC) Contoh 11.5

Ke
A B C Demand
Dari

6 8 10
1 200
150 50

7 11 11
2 100
100

4 5 12
3 300
25 275

600
Supply 150 175 275
600

Solusi optimal dengan menggunakan metode North West Corner (NWC) berdasarkan
Tabel 11.9 adalah sebagai berikut.
x1A = 150 x1B = 50 x1C = 0
x2A = 0 x2B = 100 x2C = 0
x3A = 0 x3B = 25 x3C = 275

Maka biaya pengiriman (transportasi) yang harus dikeluarkan dengan menggunakan


metode North West Corner (NWC) adalah:

( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

Jadi biaya pengiriman (transportasi) dengan menggunakan metode North West Corner
(NWC) adalah sebesar $5825.

Universitas Esa Unggul 6623 – Taufiqur Rachman


http://esaunggul.ac.id Halaman 14 / 20
IND413-Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi Sesi #11

Solusi Contoh 11.5 Dengan Metode Least Cost (LC)


Hasil alokasi dengan menggunakan metode Least Cost (LC) dapat di lihat pada Tabel
11.10 berikut ini.

Tabel 11.10. Hasil Metode Least Cost (LC)

Ke
A B C Demand
Dari

6 8 10
1 200
25 175

7 11 11
2 100
100

4 5 12
3 300
150 150

600
Supply 150 175 275
600

Solusi optimal dengan menggunakan metode Least Cost (LC) berdasarkan Tabel 11.10
adalah sebagai berikut:
x1A = 0 x1B = 25 x1C = 175
x2A = 0 x2B = 0 x2C = 100
x3A = 150 x3B = 150 x3C = 0

Maka biaya pengiriman (transportasi) yang harus dikeluarkan dengan menggunakan


metode Least Cost (LC) adalah:

( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

Universitas Esa Unggul 6623 – Taufiqur Rachman


http://esaunggul.ac.id Halaman 15 / 20
IND413-Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi Sesi #11

Jadi biaya pengiriman (transportasi) dengan menggunakan metode Least Cost (LC)
adalah sebesar $4400.

Solusi Contoh 11.5 Dengan Metode Vogel’s Approximation Method (VAM)


Hasil alokasi dengan menggunakan metode Vogel’s Approximation Method (VAM)
dapat di lihat pada Tabel 11.11 berikut ini.

Tabel 11.11. Hasil Metode Metode Vogel’s Approximation Method (VAM)

Ke
A B C Demand
Dari

6 8 10
1 200
200

7 11 11
2 100
100

4 5 12
3 300
50 175 75

600
Supply 150 175 275
600

Solusi optimal dengan menggunakan metode Vogel’s Approximation Method (VAM)


berdasarkan Tabel 11.11 adalah sebagai berikut:
x1A = 0 x1B = 0 x1C = 200
x2A = 100 x2B = 0 x2C = 0
x3A = 50 x3B = 175 x3C = 75

Maka biaya pengiriman (transportasi) yang harus dikeluarkan dengan menggunakan


metode Vogel’s Approximation Method (VAM) adalah:

Universitas Esa Unggul 6623 – Taufiqur Rachman


http://esaunggul.ac.id Halaman 16 / 20
IND413-Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi Sesi #11

( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

Jadi biaya pengiriman (transportasi) dengan menggunakan metode Vogel’s


Approximation Method (VAM) adalah sebesar $4675.

LINK Pengayaan Materi


Peserta harus membuka dan membaca LINK jurnal ini agar dapat berpartisipasi dalam
FORUM. LINK ini berisi jurnal yang dapat digunakan sebagai rujukan untuk
berpartisipasi pada FORUM dan untuk mengerjakan TUGAS.
Untuk memahami materi yang terdapat dalam MODUL, silahkan buka dan baca jurnal
pada LINK berikut ini.
http://journal.umg.ac.id/index.php/matriks/article/view/574/577

FORUM Diskusi
Peserta dapat berpartisipasi dalam FORUM ini jika telah membuka dan membaca LINK
yang terdapat pada pertemuan ini dan peserta harus berpartisipasi dalam FORUM ini
agar dapat mengerjakan QUIZ.
Peserta harus menuliskan judul jurnal yang terdapat pada LINK pertemuan ini. Selain
itu, peserta juga dapat memberikan komentar pada jawaban peserta lainnya, dan jika
terdapat pertanyaan atau apapun yang terkait dengan MODUL dan TUGAS dapat juga
dituliskan pada FORUM ini.

QUIZ
Peserta dapat membuka dan mengerjakan QUIZ ini jika telah membuka MODUL dan
berpartisipasi pada FORUM yang terdapat pada pertemuan ini dan peserta harus
mengerjakan QUIZ ini agar dapat membuka dan mengerjakan TUGAS.

Universitas Esa Unggul 6623 – Taufiqur Rachman


http://esaunggul.ac.id Halaman 17 / 20
IND413-Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi Sesi #11

Kerjakan QUIZ berikut sebaik-baiknya agar nilai yang diperoleh maksimal. Terdapat 3
(tiga) kali kesempatan percobaan dengan nilai akhir adalah nilai rata-rata dari
kesempatan percobaan yang digunakan.
1. Yang merupakan pendekatan kontiniu dalam metode pemilihan lokasi fasilitas,
kecuali:
a. Motode Transportasi
b. Metode Median
c. Metode Pusat Gravitasi
d. Metode Weiszfeld

2. Pilihan-pilihan yang ada dalam perencanaan lokasi, kecuali:


a. Tidak pindah selamanya
b. Tidak pindah, tetapi memperluas fasilitas yang ada
c. Mempertahankan lokasi yang sekarang, selagi menambah fasilitas di tempat lain
d. Menutup fasilitas yang ada dan pindah ke lokasi lain

3. Asumsi dasar dalam model transportasi, adalah:


a. Biaya transport pada suatu rute tertentu proporsional dengan banyaknya unit
yang dikirimkan
b. Total kuantitas pada seluruh baris harus sama dengan total kuantitas pada
seluruh kolom
c. Distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama
d. Distribusi suatu produk tunggal dari beberapa sumber dengan penawaran
terbatas

4. Metode penentuan lokasi yang memiliki langkah membuat critical success factors
(CSFs), adalah:
a. Metode Evaluasi Alternatif Lokasi
b. Metode Pusat Gravitasi
c. Metode Transportasi
d. Metode Break Even Analysis

Universitas Esa Unggul 6623 – Taufiqur Rachman


http://esaunggul.ac.id Halaman 18 / 20
IND413-Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi Sesi #11

5. Metode yang memiliki biaya transportasi terendah pada Contoh 11.5, adalah:
a. Metode Least Cost
b. Metode Vogel’s Approximation Method
c. Metode Nort West Corner
d. Motode Transportation

TUGAS
Peserta dapat mengerjakan TUGAS ini jika telah mengerjakan QUIZ yang terdapat pada
pertemuan ini.
Jawab pertanyaan berikut ini yang bersumber dari jurnal yang terdapat pada LINK
pertemuan ini.
1) Tuliskan judul, nama peneliti dan institusi dari peneliti yang terdapat pada jurnal
tersebut.
2) Sebutkan kata kunci (keyword) yang terdapat pada jurnal tersebut.
3) Sebutkan tujuan penelitian yang terdapat pada jurnal tersebut.
4) Sebutkan tahapan penelitian pada jurnal tersebut secara singkat dan jelas.
5) Sebutkan hasil penelitian yang terdapat pada jurnal tersebut.
Jawaban tugas dapat langsung ditulis pada tempat yang telah disediakan (bersifat online
text) dan isi jawaban maksimal 200 kata.

Daftar Pustaka
Apple. James M., 1990, Tataletak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Penerbit ITB,
Bandung
Fathoni. M Z., 2018, Penentuan Lokasi Alternatif Tempat Pembuangan Akhir Sampah
(TPA) Menggunakan Quantitative Method, Jurnal MATRIK, Vol. XIX, No.1,
September 2018, p.9-22, e-ISSN : 2621-8933 p-ISSN : 1693-5128
Groover. Mikell P., 2001, Automation, Production Systems, and Computer Integrated
Manufacturing, Second Edition, New Jersey, Prentice Hall Inc.
Meyers. Fred E., 1993, Plant Layout and Material Handling, Prentice Hall, USA
Tompkins. James A., et.al., 1996, Facilities Planning, John Wiley & Sons, Canada
Wignjosoebroto. S, 2009, Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan, PT. Guna Widya,
Jakarta, Indonesia

Universitas Esa Unggul 6623 – Taufiqur Rachman


http://esaunggul.ac.id Halaman 19 / 20

Anda mungkin juga menyukai