Anda di halaman 1dari 21

IND413-Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi Sesi #14

MODUL PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS


(IND413)

MODUL SESI #14


GRAPH BASED CONSTRUCTION METHOD (GBCM)

DISUSUN OLEH
TAUFIQUR RACHMAN, ST., MT

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


2020

Universitas Esa Unggul 6623 – Taufiqur Rachman


http://esaunggul.ac.id Halaman 0 / 21
IND413-Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi Sesi #14

Kemampuan Akhir Yang Diharapkan


Menguasai prinsip dan teknik perancangan sistem terintegrasi dengan
pendekatan sistem.

Indikator Penilaian
Ketepatan dalam menguasai prinsip dan teknik perancangan sistem terintegrasi
dengan pendekatan sistem.

Uraian Materi
14.1. Definisi
Graph Based Construction Method (GBCM) merupakan metode perancangan
tata letak (layout) dengan menggunakan adjacency graph (grafik kedekatan) untuk
memperoleh bobot terbesar.

Graph Based Construction Method (GBCM) dibuat berdasarkan From-To Chart


(keterkaitan aktivitas). Selain itu, dapat juga dibuat berdasarkan Activity Relationship
Chart (ARC), namun nilai kedekatan (kualitatif) dibuat menjadi angka (kuantitatif).

Dalam Graph Based Construction Method (GBCM) terdapat beberapa simbol,


antara lain:
1) Node (lingkaran) : menyatakan departemen/aktivitas.
2) Arc (garis busur) : menghubungkan departemen.
3) Angka : menyatakan tingkat kedekatan (closeness).
4) Bobot terbesar = jumlah nilai busur-busur.

Pada dasarnya langkah-langkah Graph Based Construction Method (GBCM)


adalah sebagai berikut:
1) Pilih pasangan departemen/aktivitas yang mempunyai bobot terbesar, kemudian
hubungkan node pasangan departemen/aktivitas yang terpilih.
2) Pilih departemen/aktivitas selanjutnya yang akan masuk dalam grafik, dengan
menjumlahkan bobot departemen/aktivitas yang belum terpilih dengan

Universitas Esa Unggul 6623 – Taufiqur Rachman


http://esaunggul.ac.id Halaman 1 / 21
IND413-Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi Sesi #14

departemen/aktivitasyang sudah terpilih dan pilih pasangan yang mempunyai bobot


terbesar.
3) Ulangi langkah 2 sampai semua departemen/aktivitas masuk ke dalam grafik.
4) Menyusun ulang bobot block layout berdasarkan grafik kedekatan jika semua
departemen/aktivitas sudah masuk ke dalam grafik.

14.2. Kriteria Pemilihan Program Komputer PerancanganTata Letak


Fasilitas(PTLF)
Diketahui From-To Chart dari departemen suatu perusahaan seperti pada Tabel
14.1 berikut ini.

Tabel 14.1. From-To Chart Departemen Contoh 14.1

T
1 2 3 4 5
F

1 60 100 50 0

2 40 65 30

3 80 0

4 10

Berdasarkan From-To Chart pada Tabel 14.1 tersebut dapat dibuat menjadi 2
(dua) alternatif block layout, seperti pada Gambar 14.1 dan 14.2 berikut ini.

Universitas Esa Unggul 6623 – Taufiqur Rachman


http://esaunggul.ac.id Halaman 2 / 21
IND413-Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi Sesi #14

Gambar 14.1. Alternatif Block Layout (a)

Gambar 14.2. Alternatif Block Layout (b)

Solusi Contoh 14.1


Berdasarkan Gambar 14.1 dapat dihitung bobot alternatif blocklayout (a) seperti
pada Tabel 14.2 berikut ini.

Universitas Esa Unggul 6623 – Taufiqur Rachman


http://esaunggul.ac.id Halaman 3 / 21
IND413-Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi Sesi #14

Tabel 14.2. Bobot Alternatif BlockLayout (a)

Busur Bobot

1–2 60

1–4 50

1–5 0

2–4 65

3–4 80

2–5 30

4–5 10

Total 295

Sedangkan berdasarkan Gambar 14.2 dapat dihitung bobot alternatif block


layout (b) seperti pada Gambar Tabel 14.3.

Tabel 14.3. Bobot Alternatif Block Layout (b)

Busur Bobot

1–2 60

1–3 100

1–5 0

2–3 40

2–4 65

3–4 80

2–5 30

Total 375

Universitas Esa Unggul 6623 – Taufiqur Rachman


http://esaunggul.ac.id Halaman 4 / 21
IND413-Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi Sesi #14

Berdasarkan Tabel 14.2 dan Tabel 14.3 dapat diketahui bahwa bobot alternatif
block layout (b) memiliki total bobot yang lebih besar dibandingkan dengan alternatif
block layout (a).

Berdasarkan bobot alternatif block layout (b) yang terdapat pada Tabel 14.3
dapat dibuat grafik kedekatan akhir seperti pada Gambar 14.3 berikut ini.

Gambar 14.3. Grafik Kedekatan Akhir Contoh 14.1

14.3. Langkah Solusi Contoh 14.1 Dengan Metode GBCM


Langkah-langkah untuk memperoleh solusi dari Contoh 14.1 dengan
menggunakan metode Graph Based Construction Method (GBCM) adalah sebagai
berikut:
Langkah 1
Pilih pasangan departemen yang mempunyai bobot terbesar, kemudian
hubungkan node pasangan departemen/aktivitas yang terpilih.

Berdasarkan Contoh 14.1 dapat diketahui bahwa alternatif block layout (b)
memiliki total bobot yang paling besar, sehingga akan dijadikan referensi untuk
pembuatan grafik dengan metode Graph Based Construction Method (GBCM).

Universitas Esa Unggul 6623 – Taufiqur Rachman


http://esaunggul.ac.id Halaman 5 / 21
IND413-Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi Sesi #14

Berdasarkan bobot alternatif block layout (b) pada Tabel 14.3 dapat diketahui
bahwa pasangan departemen 1 dan 3 memiliki bobot terbesar, sehingga menjadi
pasangan departemen terpilih. Selanjutnya, hubungkan node departemen 1 dan 3 seperti
pada Gambar 14.4 berikut ini.

1 3
100

Gambar 14.4. Hasil Grafik Langkah 1 Metode GBCM Contoh 14.1

Langkah 2
Pilih departemen/aktivitas selanjutnya yang akan masuk dalam grafik, dengan
menjumlahkan bobot departemen/aktivitas yang belum terpilih dengan
departemen/aktivitas yang sudah terpilih dan pilih pasangan yang mempunyai
bobot terbesar.

Berdasarkan langkah 1dapat diketahui bahwa departemen yang belum terpilih


adalah departemen 2, 4 dan 5. Maka, jumlahkan departemen yang belum terpilih
tersebut dengan departemen 1 dan 3, seperti yang tertera pada Tabel 14.4 berikut ini.

Tabel 14.4. Penjumlahan Departemen Langkah 2 Metode GBCM Contoh 14.1

Departemen 1–3 Status

2 ‒

4 Terpilih

5 ‒

Berdasarkan Tabel 14.4 dapat diketahui bahwa departemen 4 merupakan


departemen yang terpilih, karena memiliki bobot yang terbesar ketika dijumlahkan
dengan departemen 1 dan 3. Selanjutnya, hubungkan node departemen 4 dengan node

Universitas Esa Unggul 6623 – Taufiqur Rachman


http://esaunggul.ac.id Halaman 6 / 21
IND413-Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi Sesi #14

departemen 1 dan 3 yang sudah terpilih. Hasil grafik dari langkah 2 dengan metode
Graph Based Construction Method (GBCM) dapat dilihat pada Gambar 14.5 berikut ini.

50 80

1 3
100

Gambar 14.5. Hasil Grafik Langkah 2 Metode GBCM Contoh 14.1

Langkah 3
Ulangi langkah 2 sampai semua departemen/aktivitas masuk ke dalam grafik.

Berdasarkan langkah 2 dapat diketahui bahwa departemen yang belum terpilih


adalah departemen 2 dan 5. Maka, jumlahkan departemen yang belum terpilih tersebut
dengan departemen 1, 3 dan 4, seperti yang tertera pada Tabel 14.5 berikut ini.

Tabel 14.5. Penjumlahan Departemen Langkah 3 Metode GBCM Contoh 14.1

Departemen 1–3–4 Status

2 Terpilih

5 ‒

Universitas Esa Unggul 6623 – Taufiqur Rachman


http://esaunggul.ac.id Halaman 7 / 21
IND413-Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi Sesi #14

Berdasarkan Tabel 14.5 dapat diketahui bahwa departemen 2 merupakan


departemen yang terpilih, karena memiliki bobot yang terbesar ketika dijumlahkan
dengan departemen 1, 3 dan 4.

Selanjutnya, hubungkan node departemen 2 dengan node departemen 1,3 dan 4


yang sudah terpilih. Karena node departemen 1, 3 dan 4 sudah membentuk segitiga
seperti yang tertera pada Gambar 14.5, maka node departemen 2 diletakkan di dalam
segitiga grafik node departemen 1, 3 dan 4. Hasil grafik dari langkah 3 dengan metode
Graph Based Construction Method (GBCM) dapat dilihat pada Gambar 14.6 berikut ini.

50 65 80

2
60 40

1 3
100

Gambar 14.6. Hasil Grafik Langkah 3 Metode GBCM Contoh 14.1

Langkah 4
Ulangi langkah 2 sampai semua departemen/aktivitas masuk ke dalam grafik.

Berdasarkan langkah 3 dapat diketahui bahwa departemen yang belum terpilih


adalah departemen 5. Maka, jumlahkan departemen yang belum terpilih tersebut dengan
departemen 1, 3, 4 dan 2.

Universitas Esa Unggul 6623 – Taufiqur Rachman


http://esaunggul.ac.id Halaman 8 / 21
IND413-Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi Sesi #14

Berdasarkan hasil grafik langkah 3 pada Gambar 14.6 dapat diketahui bahwa
terdapat beberapa bidang segitiga yang terbentuk, antara lain:
1) Bidang segitiga 1 – 2 – 3
2) Bidang segitiga 1 – 2 – 4
3) Bidang segitiga 1 – 3 – 4
4) Bidang segitiga 2 – 3 – 4

Selanjutnya adalah menentukan bidang segitiga yang akan menjadi tempat departemen
5 dengan cara menjumlahkan departmen 5 ke dalam segitiga yang terbentuk seperti
yang tertera pada Tabel 14.6 berikut ini.

Tabel 14.6. Penjumlahan Departemen Langkah 4 Metode GBCM Contoh 14.1

Segitiga Terbentuk Departemen 5 Status

1–2–3 ‒

1–2–4 Terpilih

1–3–4 ‒

2–3–4 Terpilih

Berdasarkan Tabel 14.6 dapat diketahui bahwa terdapat 2 (dua) bidang segitiga
yang terpilih untuk menjadi tempat departemen 5 yaitu bidang segitiga 1 – 2 – 4 dan
bidang segitiga 2 – 3 – 4. Sehingga dapat dipilih salah satu bidang segitiga untuk
menjadi tempat departemen 5.

Misalkan bidang segitiga yang dipilih adalah bidang segitiga 1 – 2 – 4, maka


node departemen 5 diletakkan di dalam segitiga grafik node departemen 1, 2 dan 4.
Hasil grafik dari langkah 4 dengan metode Graph Based Construction Method (GBCM)
dapat dilihat pada Gambar 14.7 berikut ini.

Universitas Esa Unggul 6623 – Taufiqur Rachman


http://esaunggul.ac.id Halaman 9 / 21
IND413-Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi Sesi #14

10 65 80
50

5 30
2
0 40
60

1 3
100

Gambar 14.7. Hasil Grafik Langkah 4 Metode GBCM Contoh 14.1

Langkah 5
Menyusun ulang bobot block layout berdasarkan grafik kedekatan.

Karena semua departemen sudah masuk dalam grafik, maka susun ulang bobot
block layout berdasarkan grafik kedekatan seperti tertera pada Tabel 14.7 berikut ini.

Tabel 14.7. Bobot Block Layout Metode GBCM Contoh 14.1

Busur Bobot

1–2 60

1–3 100

1–4 50

1–5 0

2–3 40

2–4 65

Universitas Esa Unggul 6623 – Taufiqur Rachman


http://esaunggul.ac.id Halaman 10 / 21
IND413-Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi Sesi #14

Tabel 14.7. Bobot Block Layout Metode GBCM Contoh 14.1 (Lanjutan)

Busur Bobot

2–5 30

3–4 80

4–5 10

Total 435

Berdasarkan Tabel 14.7 dapat diketahui bahwa bobot block layout dengan
menggunakan metode Graph Based Construction Method (GBCM) lebih besar dari
pada bobot sebelumnya. Hasil block layout dari metode Graph Based Construction
Method (GBCM) untuk Contoh 14.1 seperti pada Gambar 14.8 berikut ini.

Gambar 14.8. Hasil Block Layout Metode GBCM Contoh 14.1

14.4. Contoh 14.2 - GBCM Dengan Activity Relationship Chart (ARC)


Dari Activity Relationship Chart (ARC) diketahui hubungan kedekatan tiap
departemen seperti pada Gambar 14.9 berikut ini.

Universitas Esa Unggul 6623 – Taufiqur Rachman


http://esaunggul.ac.id Halaman 11 / 21
IND413-Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi Sesi #14

Gambar 14.9. Activity Relationship Chart (ARC) Contoh 14.2

Solusi Contoh 14.2


Langkah 1
Berdasarkan Activity Relationship Chart (ARC) pada Gambar 14.9 dapat
diketahui bahwa bobot terbesar adalah departemen A dan B. Sehingga hasil yang
menghubungkan node departemen A dan B seperti pada Gambar 14.10.

A B
13

Gambar 14.10. Hasil Grafik Langkah 1 Metode GBCM Contoh 14.2

Universitas Esa Unggul 6623 – Taufiqur Rachman


http://esaunggul.ac.id Halaman 12 / 21
IND413-Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi Sesi #14

Langkah 2
Perhitungan bobot departemen A dan B dengan departemen yang lain dapat
dilihat pada Tabel 14.8 berikut ini.

Tabel 14.8. Penjumlahan Departemen Langkah 2 Metode GBCM Contoh 14.2

Departemen A–B Status

C Terpilih

D ‒

E ‒

F ‒

G ‒

Sehingga grafik dari langkah 2 seperti yang tertera pada Gambar 14.11.

8 5

A B
13

Gambar 14.11. Hasil Grafik Langkah 2 Metode GBCM Contoh 14.2

Langkah 3
Perhitungan bobot departemen A, B dan C dengan departemen yang lain dapat
dilihat pada Tabel 14.9 berikut ini.

Universitas Esa Unggul 6623 – Taufiqur Rachman


http://esaunggul.ac.id Halaman 13 / 21
IND413-Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi Sesi #14

Tabel 14.9. Penjumlahan Departemen Langkah 3 Metode GBCM Contoh 14.2

Departemen A–B–C Status

D ‒

E ‒

F ‒

G Terpilih

Sehingga grafik dari langkah 3 seperti yang tertera pada Gambar 14.12.

5
8
7

0 G 9

A B
13

Gambar 14.12. Hasil Grafik Langkah 3 Metode GBCM Contoh 14.2

Langkah 4
Berdasarkan hasil grafik langkah 3 pada Gambar 14.12 dapat diketahui bahwa
terdapat beberapa bidang segitiga yang terbentuk, antara lain:
1) Bidang segitiga A – B – C

Universitas Esa Unggul 6623 – Taufiqur Rachman


http://esaunggul.ac.id Halaman 14 / 21
IND413-Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi Sesi #14

2) Bidang segitiga A – B – G
3) Bidang segitiga A – C – G
4) Bidang segitiga B – C – G

Perhitungan bobot departemendari departemen yang tersisa dengan bidang


segitiga yang terbentuk dapat dilihat pada Tabel 14.10 berikut ini.

Tabel 14.10. Penjumlahan Departemen Langkah 4 Metode GBCM Contoh 14.2

Segitiga Departemen D Departemen E Departemen F

A–B–C

A–B–G

A–C–G

B–C–G

Berdasarkan Tabel 14.10 dapat diketahui bahwa departemen D pada bidang


segitiga A – C – G memiliki bobot yang terbesar sehingga merupakan departemen yang
terpilih. Sehingga hasil grafik dari langkah 4 seperti yang tertera pada Gambar 14.12.

Gambar 14.12. Hasil Grafik Langkah 4 Metode GBCM Contoh 14.2

Universitas Esa Unggul 6623 – Taufiqur Rachman


http://esaunggul.ac.id Halaman 15 / 21
IND413-Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi Sesi #14

Langkah 5
Pada langkah 5, departemen E terpilih masuk dalam bidang segitiga A – C – D.
Sehingga hasil grafik dari langkah 5 seperti pada Gambar 14.13.

Gambar 14.13. Hasil Grafik Langkah 5 Metode GBCM Contoh 14.2

Langkah 6
Pada langkah 6, departemenFterpilih masuk dalam bidang segitiga A – D – E.
Sehingga hasil grafik dari langkah 6 seperti pada Gambar 14.14.

Gambar 14.14. Hasil Grafik Langkah 6 Metode GBCM Contoh 14.2

Universitas Esa Unggul 6623 – Taufiqur Rachman


http://esaunggul.ac.id Halaman 16 / 21
IND413-Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi Sesi #14

Langkah 7
Hasil block layout dari metode Graph Based Construction Method (GBCM)
untuk Contoh 14.2 adalah seperti pada Gambar 14.15 berikut ini.

Gambar 14.15. Hasil Block Layout Metode GBCM Contoh 14.2

LINK Pengayaan Materi


Peserta harus membuka dan membaca LINK jurnal ini agar dapat berpartisipasi dalam
FORUM. LINK ini berisi jurnal yang dapat digunakan sebagai rujukan untuk
berpartisipasi pada FORUM dan untuk mengerjakan TUGAS.
Untuk memahami materi yang terdapat dalam MODUL, silahkan buka dan baca jurnal
pada LINK berikut ini.
http://jrmsi.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jrmsi/article/view/221/250

FORUM Diskusi
Peserta dapat berpartisipasi dalam FORUM ini jika telah membuka dan membaca LINK
yang terdapat pada pertemuan ini dan peserta harus berpartisipasi dalam FORUM ini
agar dapat mengerjakan QUIZ.

Universitas Esa Unggul 6623 – Taufiqur Rachman


http://esaunggul.ac.id Halaman 17 / 21
IND413-Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi Sesi #14

Peserta harus menuliskan judul jurnal yang terdapat pada LINK pertemuan ini. Selain
itu, peserta juga dapat memberikan komentar pada jawaban peserta lainnya, dan jika
terdapat pertanyaan atau apapun yang terkait dengan MODUL dan TUGAS dapat juga
dituliskan pada FORUM ini.
Selain itu, FORUM Diskusi Sesi 14 ini akan dilaksanakan melalui aplikasi ZOOM atau
Google Meet dengan jadwal yang akan di informasikan pada sistem e-learning.

QUIZ
Peserta dapat membuka dan mengerjakan QUIZ ini jika telah membuka MODUL dan
berpartisipasi pada FORUM yang terdapat pada pertemuan ini dan peserta harus
mengerjakan QUIZ ini agar dapat membuka dan mengerjakan TUGAS.
Kerjakan QUIZ berikut sebaik-baiknya agar nilai yang diperoleh maksimal. Terdapat 3
(tiga) kali kesempatan percobaan dengan nilai akhir adalah nilai rata-rata dari
kesempatan percobaan yang digunakan.

1. Simbol yang menyatakan tingkat kedekatan (closeness) dalam GBCM, adalah:


a. Node
b. Arc
c. Angka
d. Busur

2. Yang digunakan untuk memperoleh bobot terbesar dalam GBCM, adalah:


a. From-To Chart
b. Activity Relationship Chart
c. Adjacency Graph
d. Closeness

3. Selisih total bobot layout pada contoh 14.1 antara solusi yang menggunakan GBCM
dengan yang tidak menggunakan GBCM, adalah:
a. 150
b. 140
c. 60

Universitas Esa Unggul 6623 – Taufiqur Rachman


http://esaunggul.ac.id Halaman 18 / 21
IND413-Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi Sesi #14

d. 50

4. Jumlah bidang segitiga yang terbentuk dari hasil solusi dengan GBCM pada Contoh
14.1, adalah:
a. 4
b. 5
c. 7
d. 9

5. Total langkah GBCM untuk sampai solusi pada Contoh 14.1, adalah:
a. 3
b. 4
c. 5
d. 6

TUGAS
Peserta dapat mengerjakan TUGAS ini jika telah mengerjakan QUIZ yang terdapat pada
pertemuan ini.
Jawab pertanyaan berikut ini yang bersumber dari jurnal yang terdapat pada LINK
pertemuan ini.
1) Tuliskan judul, nama peneliti dan institusi dari peneliti yang terdapat pada jurnal
tersebut.
2) Sebutkan kata kunci (keyword) yang terdapat pada jurnal tersebut.
3) Sebutkan tujuan penelitian yang terdapat pada jurnal tersebut.
4) Sebutkan tahapan penelitian pada jurnal tersebut secara singkat dan jelas.
5) Sebutkan hasil penelitian yang terdapat pada jurnal tersebut.
Jawaban tugas dapat langsung ditulis pada tempat yang telah disediakan (bersifat online
text) dan isi jawaban maksimal 200 kata.

Daftar Pustaka
Apple. James M., 1990, Tataletak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Penerbit ITB,
Bandung

Universitas Esa Unggul 6623 – Taufiqur Rachman


http://esaunggul.ac.id Halaman 19 / 21
IND413-Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi Sesi #14

Groover. Mikell P., 2001, Automation, Production Systems, and Computer Integrated
Manufacturing, Second Edition, New Jersey, Prentice Hall Inc.
Meyers. Fred E., 1993, Plant Layout and Material Handling, Prentice Hall, USA
Ningtyas. A. N., Choiri. M., Azlia W., 2015, Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas
Produksi Dengan Metode Grafik Dan Craft Untuk Minimasi Ongkos Material
Handling, Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri (JRMSI), Vol. 3, No.3
Tompkins. James A., et.al., 1996, Facilities Planning, John Wiley & Sons, Canada
Wignjosoebroto. S, 2009, Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan, PT. Guna Widya,
Jakarta, Indonesia

Universitas Esa Unggul 6623 – Taufiqur Rachman


http://esaunggul.ac.id Halaman 20 / 21

Anda mungkin juga menyukai