DISUSUN OLEH
TAUFIQUR RACHMAN, ST., MT
Indikator Penilaian
Ketepatan dalam menguasai prinsip dan teknik perancangan sistem terintegrasi
dengan pendekatan sistem.
Uraian Materi
14.1. Definisi
Graph Based Construction Method (GBCM) merupakan metode perancangan
tata letak (layout) dengan menggunakan adjacency graph (grafik kedekatan) untuk
memperoleh bobot terbesar.
T
1 2 3 4 5
F
1 60 100 50 0
2 40 65 30
3 80 0
4 10
Berdasarkan From-To Chart pada Tabel 14.1 tersebut dapat dibuat menjadi 2
(dua) alternatif block layout, seperti pada Gambar 14.1 dan 14.2 berikut ini.
Busur Bobot
1–2 60
1–4 50
1–5 0
2–4 65
3–4 80
2–5 30
4–5 10
Total 295
Busur Bobot
1–2 60
1–3 100
1–5 0
2–3 40
2–4 65
3–4 80
2–5 30
Total 375
Berdasarkan Tabel 14.2 dan Tabel 14.3 dapat diketahui bahwa bobot alternatif
block layout (b) memiliki total bobot yang lebih besar dibandingkan dengan alternatif
block layout (a).
Berdasarkan bobot alternatif block layout (b) yang terdapat pada Tabel 14.3
dapat dibuat grafik kedekatan akhir seperti pada Gambar 14.3 berikut ini.
Berdasarkan Contoh 14.1 dapat diketahui bahwa alternatif block layout (b)
memiliki total bobot yang paling besar, sehingga akan dijadikan referensi untuk
pembuatan grafik dengan metode Graph Based Construction Method (GBCM).
Berdasarkan bobot alternatif block layout (b) pada Tabel 14.3 dapat diketahui
bahwa pasangan departemen 1 dan 3 memiliki bobot terbesar, sehingga menjadi
pasangan departemen terpilih. Selanjutnya, hubungkan node departemen 1 dan 3 seperti
pada Gambar 14.4 berikut ini.
1 3
100
Langkah 2
Pilih departemen/aktivitas selanjutnya yang akan masuk dalam grafik, dengan
menjumlahkan bobot departemen/aktivitas yang belum terpilih dengan
departemen/aktivitas yang sudah terpilih dan pilih pasangan yang mempunyai
bobot terbesar.
2 ‒
4 Terpilih
5 ‒
departemen 1 dan 3 yang sudah terpilih. Hasil grafik dari langkah 2 dengan metode
Graph Based Construction Method (GBCM) dapat dilihat pada Gambar 14.5 berikut ini.
50 80
1 3
100
Langkah 3
Ulangi langkah 2 sampai semua departemen/aktivitas masuk ke dalam grafik.
2 Terpilih
5 ‒
50 65 80
2
60 40
1 3
100
Langkah 4
Ulangi langkah 2 sampai semua departemen/aktivitas masuk ke dalam grafik.
Berdasarkan hasil grafik langkah 3 pada Gambar 14.6 dapat diketahui bahwa
terdapat beberapa bidang segitiga yang terbentuk, antara lain:
1) Bidang segitiga 1 – 2 – 3
2) Bidang segitiga 1 – 2 – 4
3) Bidang segitiga 1 – 3 – 4
4) Bidang segitiga 2 – 3 – 4
Selanjutnya adalah menentukan bidang segitiga yang akan menjadi tempat departemen
5 dengan cara menjumlahkan departmen 5 ke dalam segitiga yang terbentuk seperti
yang tertera pada Tabel 14.6 berikut ini.
1–2–3 ‒
1–2–4 Terpilih
1–3–4 ‒
2–3–4 Terpilih
Berdasarkan Tabel 14.6 dapat diketahui bahwa terdapat 2 (dua) bidang segitiga
yang terpilih untuk menjadi tempat departemen 5 yaitu bidang segitiga 1 – 2 – 4 dan
bidang segitiga 2 – 3 – 4. Sehingga dapat dipilih salah satu bidang segitiga untuk
menjadi tempat departemen 5.
10 65 80
50
5 30
2
0 40
60
1 3
100
Langkah 5
Menyusun ulang bobot block layout berdasarkan grafik kedekatan.
Karena semua departemen sudah masuk dalam grafik, maka susun ulang bobot
block layout berdasarkan grafik kedekatan seperti tertera pada Tabel 14.7 berikut ini.
Busur Bobot
1–2 60
1–3 100
1–4 50
1–5 0
2–3 40
2–4 65
Tabel 14.7. Bobot Block Layout Metode GBCM Contoh 14.1 (Lanjutan)
Busur Bobot
2–5 30
3–4 80
4–5 10
Total 435
Berdasarkan Tabel 14.7 dapat diketahui bahwa bobot block layout dengan
menggunakan metode Graph Based Construction Method (GBCM) lebih besar dari
pada bobot sebelumnya. Hasil block layout dari metode Graph Based Construction
Method (GBCM) untuk Contoh 14.1 seperti pada Gambar 14.8 berikut ini.
A B
13
Langkah 2
Perhitungan bobot departemen A dan B dengan departemen yang lain dapat
dilihat pada Tabel 14.8 berikut ini.
C Terpilih
D ‒
E ‒
F ‒
G ‒
Sehingga grafik dari langkah 2 seperti yang tertera pada Gambar 14.11.
8 5
A B
13
Langkah 3
Perhitungan bobot departemen A, B dan C dengan departemen yang lain dapat
dilihat pada Tabel 14.9 berikut ini.
D ‒
E ‒
F ‒
G Terpilih
Sehingga grafik dari langkah 3 seperti yang tertera pada Gambar 14.12.
5
8
7
0 G 9
A B
13
Langkah 4
Berdasarkan hasil grafik langkah 3 pada Gambar 14.12 dapat diketahui bahwa
terdapat beberapa bidang segitiga yang terbentuk, antara lain:
1) Bidang segitiga A – B – C
2) Bidang segitiga A – B – G
3) Bidang segitiga A – C – G
4) Bidang segitiga B – C – G
A–B–C
A–B–G
A–C–G
B–C–G
Langkah 5
Pada langkah 5, departemen E terpilih masuk dalam bidang segitiga A – C – D.
Sehingga hasil grafik dari langkah 5 seperti pada Gambar 14.13.
Langkah 6
Pada langkah 6, departemenFterpilih masuk dalam bidang segitiga A – D – E.
Sehingga hasil grafik dari langkah 6 seperti pada Gambar 14.14.
Langkah 7
Hasil block layout dari metode Graph Based Construction Method (GBCM)
untuk Contoh 14.2 adalah seperti pada Gambar 14.15 berikut ini.
FORUM Diskusi
Peserta dapat berpartisipasi dalam FORUM ini jika telah membuka dan membaca LINK
yang terdapat pada pertemuan ini dan peserta harus berpartisipasi dalam FORUM ini
agar dapat mengerjakan QUIZ.
Peserta harus menuliskan judul jurnal yang terdapat pada LINK pertemuan ini. Selain
itu, peserta juga dapat memberikan komentar pada jawaban peserta lainnya, dan jika
terdapat pertanyaan atau apapun yang terkait dengan MODUL dan TUGAS dapat juga
dituliskan pada FORUM ini.
Selain itu, FORUM Diskusi Sesi 14 ini akan dilaksanakan melalui aplikasi ZOOM atau
Google Meet dengan jadwal yang akan di informasikan pada sistem e-learning.
QUIZ
Peserta dapat membuka dan mengerjakan QUIZ ini jika telah membuka MODUL dan
berpartisipasi pada FORUM yang terdapat pada pertemuan ini dan peserta harus
mengerjakan QUIZ ini agar dapat membuka dan mengerjakan TUGAS.
Kerjakan QUIZ berikut sebaik-baiknya agar nilai yang diperoleh maksimal. Terdapat 3
(tiga) kali kesempatan percobaan dengan nilai akhir adalah nilai rata-rata dari
kesempatan percobaan yang digunakan.
3. Selisih total bobot layout pada contoh 14.1 antara solusi yang menggunakan GBCM
dengan yang tidak menggunakan GBCM, adalah:
a. 150
b. 140
c. 60
d. 50
4. Jumlah bidang segitiga yang terbentuk dari hasil solusi dengan GBCM pada Contoh
14.1, adalah:
a. 4
b. 5
c. 7
d. 9
5. Total langkah GBCM untuk sampai solusi pada Contoh 14.1, adalah:
a. 3
b. 4
c. 5
d. 6
TUGAS
Peserta dapat mengerjakan TUGAS ini jika telah mengerjakan QUIZ yang terdapat pada
pertemuan ini.
Jawab pertanyaan berikut ini yang bersumber dari jurnal yang terdapat pada LINK
pertemuan ini.
1) Tuliskan judul, nama peneliti dan institusi dari peneliti yang terdapat pada jurnal
tersebut.
2) Sebutkan kata kunci (keyword) yang terdapat pada jurnal tersebut.
3) Sebutkan tujuan penelitian yang terdapat pada jurnal tersebut.
4) Sebutkan tahapan penelitian pada jurnal tersebut secara singkat dan jelas.
5) Sebutkan hasil penelitian yang terdapat pada jurnal tersebut.
Jawaban tugas dapat langsung ditulis pada tempat yang telah disediakan (bersifat online
text) dan isi jawaban maksimal 200 kata.
Daftar Pustaka
Apple. James M., 1990, Tataletak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Penerbit ITB,
Bandung
Groover. Mikell P., 2001, Automation, Production Systems, and Computer Integrated
Manufacturing, Second Edition, New Jersey, Prentice Hall Inc.
Meyers. Fred E., 1993, Plant Layout and Material Handling, Prentice Hall, USA
Ningtyas. A. N., Choiri. M., Azlia W., 2015, Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas
Produksi Dengan Metode Grafik Dan Craft Untuk Minimasi Ongkos Material
Handling, Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri (JRMSI), Vol. 3, No.3
Tompkins. James A., et.al., 1996, Facilities Planning, John Wiley & Sons, Canada
Wignjosoebroto. S, 2009, Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan, PT. Guna Widya,
Jakarta, Indonesia