MODUL SESI #8
PENENTUAN LUAS LANTAI
DISUSUN OLEH
TAUFIQUR RACHMAN, ST., MT
Indikator Penilaian
Ketepatan dalam menerapkan matematika, sains dan prinsip rekayasa untuk
menyelesaikan masalah rekayasa kompleks pada sistem terintegrasi (meliputi manusia,
material, peralatan, energi, dan informasi).
Uraian Materi
8.1. Dasar Penentuan
Penentuan atau perhitungan luas lantai dapat didasarkan pada beberapa hal,
antara lain:
1) Bahan baku yang akan disiapkan.
2) Mesin atau peralatan yang digunakan.
3) Barang jadi yang dihasilkan.
4) Fasilitas penunjang.
Fasilitas produksi hendaknya diatur hingga menjadi fasilitas yang fleksibel dan
dapat menyesuaikan diri dengan pertimbangan terjadinya perubahan bentuk operasi
yang mungkin akan terjadi. Terdapat beberapa pertimbangan dalam desain fasilitas,
antara lain:
1) Biaya Lahan dan Bangunan
2) Sistem Komunikasi Dalam Pabrik
3) Keamanan
4) Kebutuhan-kebutuhan Ruangan
5) Peralatan Penanganan Bahan
Terdiri dari model tumpukan dan rak. Terdapat beberapa hal-hal yang harus
diperhitungkan adalah:
1) Tinggi memuat berapa tumpuk.
2) Lebar memuat berapa baris.
3) Panjang memuat berapa baris.
4) Cara penyimpanan di dalam rak.
Model Tumpukan
Untuk menentukan luas lantai pada model tumpukkan, maka data yang
diperlukan adalah sebagai berikut:
1) Nama komponen.
2) Jumlah komponen per assembling.
3) Tipe material.
4) Ukuran per potong.
5) Produksi per jam.
6) Efesiensi bahan.
Model Rak
Terdapat beberapa langkah untuk perhitungan luas lantai dalam model rak,
yaitu:
1) Tentukan unit per jam, yaitu kebutuhan kemasan (material) dalam satu jam
produksi.
2) Tentukan unit per satu periode, yaitu jumlah kemasan (material) dalam satu periode
produksi.
3) Tentukan volume per material.
4) Tentukan volume kebutuhan.
5) Tentukan luas lantai, yaitu lahan yang diperlukan berdasarkan kebutuhan hasil
perhitungan, setelah disimpan dalam rak serta cara penyimpanan didalam rak.
6) Tentukan allowance.
7) Tentukan total luas lantai.
Adapun data-data yang diperlukan dalam perhitungan luas mesin (pabrikasi dan
assembling) antara lain:
1) Nama mesin atau peralatan.
2) Jumlah mesin atau peralatan.
3) Ukuran mesin atau peralatan dari MPPC + Allowance.
Untuk kelonggaran (allowance) pada mesin diberikan untuk hal-hal berikut ini,
antara lain:
1) Pergerakan mesin pada saat beroperasi.
2) Tools dan equipment.
3) Operator maintenance.
4) Maintenance peralatan.
5) Kelonggaran dinyatakan dalam bentuk nilai persentase terhadap ukuran mesin.
Selain itu juga terdapat kelonggaran untuk material handling yang diberikan
untuk hal-hal berikut ini, antara lain:
1) Daerah penerimaan material.
2) Daerah pengiriman material.
3) Scrap.
Terkait dengan kelonggaran, maka pada Tabel 8.1 dapat diketahui lebar gang
yang di syaratkan untuk beberapa hal.
Traktor 12
Forklift 3 ton 11
Forklift 2 ton 10
Forklift 1 ton 9
Orang 3
2) Tentukan produksi jadi per satu periode, yaitu produk yang dihasilkan untuk periode
tertentu, berdasarkan produksi per jam dari perusahaan, dengan penentuan periode
berdasarkan pada:
3) Tentukan volume kemasan total, yaitu volume kebutuhan untuk produk jadi per
periode tertentu.
4) Tentukan luas lantai, yaitu lahan yang dibutuhkan berdasarkan volume kemasan.
5) Tentukan allowance.
3) Container memerlukan luas sekitar 1,5m2 dan dapat diatur secara bertumpuk dengan
model 3 tumpukan.
‒ Hitung luas area gudang yang diperlukan (umumnya ditinjau dalam tiga
dimensi/cubic dimension space)
4) Drive In Rack
Jika selektivitas dan rotasi stok bukan merupakan faktor kritis, maka sistem
drive in sangat sesuai untuk sistem penyimpanan barang tersebut. Struktur rak sistem ini
menggunakan rel sebagai tempat menaruh barang yang berbentuk seperti lorong rak
yang berjajar. Kapasitas simpan merupakan prioritas pada sistem ini. Peralatan material
handling dalam melakukan pengambilan/penyimpanan barang harus masuk ke dalam
lorong rak (drive in). Sistem rak ini mengacu pada prinsip LIFO (Last In First Out).
Forklift harus masuk dari satu sisi sampai ke dalam jika ingin mengambil material. Palet
dapat bergerak secara sliding di atas rel. Drive In Rack dapat menyimpan sampai 75%
lebih besar dari tipe selective pallet. Tipe ini hanya membutuhkan sedikit aisle sehingga
dapat menampung kapasitas besar. Pada Gambar 8.4 merupakan contoh dari drive in
rack dan Gambar 8.5 merupakan jalur masuk (entry) dari forklift pada drive in rack.
a) b)
Gambar 8.5. a) Single Entry Drive In Rack ; b) Double Entry Drive In Rack
Untuk menentukan ukuran dan spesifikasi Up Right dan Load Beam dapat
diikuti langkah berikut ini:
1. Tentukan pallet depth (kedalaman pallet) dan pallet width (lebar pallet) yang akan
digunakan. Pada Gambar 8.14 dapat dilihat istilah dimensi dari pallet depth dan
pallet width.
2. Tentukan load depth (kedalaman beban), load width (lebar beban), load height
(tinggi beban), dan berat maksimum beban yang ada. Untuk tinggi, tambahkan
tinggi beban dan tinggi pallet. Pada Gambar 8.14 dapat dilihat istilah dimensi dari
load depth, load width dan load height.
4. Untuk menentukan lebar beam atau beam width (asumsikan 2 pallet per beam),
yaitu kalikan load width atau lebar beban dengan 2 dan tambahkan 12”. Misal load
width 42”, maka lebar beam (beam width) adalah . Pada
Gambar 8.16 dapat dilihat istilah dari beam width.
Untuk sistem koneksi dan profil dari beam dan up right dapat dilihat pada
Gambar 8.17 berikut ini.
Selain itu, masih ada lagi aksesoris-aksesoris lainnya untuk memperhatikan sisi
safety peletakan material di rak yang dapat dilihat pada Gambar 8.19 berikut ini.
FORUM Diskusi
Peserta dapat berpartisipasi dalam FORUM ini jika telah membuka dan membaca LINK
yang terdapat pada pertemuan ini dan peserta harus berpartisipasi dalam FORUM ini
agar dapat mengerjakan QUIZ.
Peserta harus menuliskan judul jurnal yang terdapat pada LINK pertemuan ini. Selain
itu, peserta juga dapat memberikan komentar pada jawaban peserta lainnya, dan jika
terdapat pertanyaan atau apapun yang terkait dengan MODUL dan TUGAS dapat juga
dituliskan pada FORUM ini.
QUIZ
Peserta dapat membuka dan mengerjakan QUIZ ini jika telah membuka MODUL dan
berpartisipasi pada FORUM yang terdapat pada pertemuan ini dan peserta harus
mengerjakan QUIZ ini agar dapat membuka dan mengerjakan TUGAS.
Kerjakan QUIZ berikut sebaik-baiknya agar nilai yang diperoleh maksimal. Terdapat 3
(tiga) kali kesempatan percobaan dengan nilai akhir adalah nilai rata-rata dari
kesempatan percobaan yang digunakan.
2. Dasar penentuan periode produksi jadi pada luas lantai shipping, adalah:
a. Ukuran produk jadi
b. Jumlah produk jadi dalam satu kemasan
c. Karakteristik produk jadi tersebut
d. Allowance untuk bahan pelindung
5. Hal yang harus dipertimbangkan atau diperhitungkan dalam penentuan luas lantai,
adalah:
a. Bahan baku yang akan disiapkan
b. Mesin atau peralatan yang digunakan
c. Cara penyimpanan bahan baku
d. Barang jadi yang dihasilkan
TUGAS
Peserta dapat mengerjakan TUGAS ini jika telah mengerjakan QUIZ yang terdapat pada
pertemuan ini.
Jawab pertanyaan berikut ini yang bersumber dari jurnal yang terdapat pada LINK
pertemuan ini.
1) Tuliskan judul, nama peneliti dan institusi dari peneliti yang terdapat pada jurnal
tersebut.
2) Sebutkan kata kunci (keyword) yang terdapat pada jurnal tersebut.
3) Sebutkan tujuan penelitian yang terdapat pada jurnal tersebut.
4) Sebutkan tahapan penelitian pada jurnal tersebut secara singkat dan jelas.
5) Sebutkan hasil penelitian yang terdapat pada jurnal tersebut.
Jawaban tugas dapat langsung ditulis pada tempat yang telah disediakan (bersifat online
text) dan isi jawaban maksimal 200 kata.
Daftar Pustaka
Apple. James M., 1990, Tataletak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Penerbit ITB,
Bandung
Groover. Mikell P., 2001, Automation, Production Systems, and Computer Integrated
Manufacturing, Second Edition, New Jersey, Prentice Hall Inc.
Meyers. Fred E., 1993, Plant Layout and Material Handling, Prentice Hall, USA
Sihombing. G. L. A., 2018, Analisis Luas Gudang Barang Berdasarkan Jumlah
Kapasitas Produksi Pada PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea, Tapanuli Journals,
Vol.1, No.1, August 2018, ISSN.2622-8823
Tompkins. James A., et.al., 1996, Facilities Planning, John Wiley & Sons, Canada
Wignjosoebroto. S, 2009, Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan, PT. Guna Widya,
Jakarta, Indonesia