PERANCANGAN ULANG
TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI
DENGAN METODE SHARED STORAGE
DI PT. MAKMUR ARTHA CEMERLANG
Mega Nanda A.W1), dan Rus Indiyanto2)
1,2,
Program Studi Teknik Industri,
Fakultas Teknik, UPN “Veteran” Jawa Timur
Email :megatr20@gmail.com1)
ABSTRAK
Melakukan tata letak ulang gudang produk jadi yang efisien di PT. Makmur Artha Cemerlang
adalah hal yang harus dilakukan oleh perusahaan karena permasalahan yang dialami oleh
perusahaan adalah di produk yang berada di gudang tidak tersusun rapi sehingga menganggu
pendistribusian produk, kebutuhan ruang yang belum optimal sertakurangnya allowace ruang
untuk jalur forklift yang menyebabkan terhambatnya penambilan produk. Variabel yang digunakan
adalah variabel bebas yaitu ukuran gudang, jumlah produk, varian produk, dan variabel terikat
yaitu tata letak gudang, data yang digunakan adalah data keluar masuk gudang dari bulan,
September, Oktober dan november2015. Metode Shared Storage ini diharapkan mampu mengatasi
masalah penataan gudang produk jadi, sehingga mempermudah operator gudang dalam
pengambilan produk yang sudah jadi untuk dikirim ke konsumen. Dari hasil perhitungan didapat
luas area penyimpanan yaitu sebesar 55 m2. sehingga lebih mudah untuk menentukan jumlah
pallet yang diperlukan dari sebelumnya luas area penyimpanan hanya 50 m2. Karena allowance
pada ruang lebih luas yaitu 10 m, yang sebelumnya allowance hanya 4 m sehingga dapat
memudahkan karyawan dalam penempatan produk yang siap kirim
Kata Kunci : Gudang produk jadi, Tata letak, Metode Shared Storage
ABSTRACT
Perform efficient reprocessing of finished product warehouse at PT. Makmur Artha Cemerlang
is a thing to be done by the company because the problems experienced by the company is in the
product in the warehouse is not neatly arranged so disturbing the distribution of products, the
need for space is not optimal and the lack of space allowace for forklift paths that cause inhibition
of product retrieval.Variables used are independent variables ie warehouse size, product quantity,
product variant, and dependent variable is warehouse layout, data used is data in and out of
warehouse from September, October and November 2015. Shared Storage method is expected to
overcome the problem of the arrangement of the finished product warehouse, thereby simplifying
the warehouse operators in the retrieval of ready-made products to be sent to consumers. From
the calculation results obtained wide storage area of 55 m2. Making it easier to determine the
number of pallets required from the previous storage area of only 50 m2. Because the allowance
on the wider space is 10 m, the previous allowance is only 4 m so it can facilitate the employees in
the placement of products that are ready to send.
87
Mega Nanda A.W, dan. Rus Indiyanto / Tekmapro Vol.12, No.2, Tahun 2017
I. PENDAHULUAN
Permasalahan yang dialami oleh PT. Makmur Artha Cemerlang adalah di produk yang
berada di gudang tidak tersusun rapi sehingga menganggu pendistribusian produk yang
menyebabkanketidak efektifan kerja karena penempatan produk yang berada di area
gudangmasih kurang tepat, yaitu produk yang akan dikeluarkan tidak berada pada satu
area yang sama sehingga membuat operator gudang harus mencari dan menata ulang
dalam pengambilan produk yang berakibat terganggunya jadwal pengiriman produk. dan
juga kurangnya allowace ruang untuk jalur forklift yang menyebabkan terhambatnya
pengangkutan produk yang akan dikirim.
Dari permasalahan tersebut, maka dalam penelitian ini penulis akan meneliti tata letak
gudang produk jadi di PT. Makmur Artha Cemerlang menggunakan metode Shared
Storage. Dengan digunakannya metode Shared Storage ini diharapkan mampu mengatasi
masalah penataan gudang produk jadi, sehingga dapat meminimalisir terjadinya
pembuangan waktu dan juga mempermudah operator gudang dalam pendistribusian
produk yang sudah jadi untuk didistribusikan.
88
Mega Nanda A.W, dan. Rus Indiyanto / Tekmapro Vol.12, No.2, Tahun 2017
khusus, dari waktu ke waktu, hasil-hasil yang berbeda menggunakan slot itu sekali saja.
Menurut Hapsari (2011), yang dikutip dari Prasetyaningtyas (2013), Metode Shared
Storage mengambil keuntungan dari perbedaan waktu penyimpanan. Untuk menerapkan
metode ini sebelumnya harus mengetahui waktu kapan produk akan masuk dan kapan
akan keluar, sehingga lokasi produk yang keluar dapat diisi oleh produk yang akan
masuk.
Variabel Shared storage yang harus diketahui adalah :
1. Lama waktu produksi
2. Waktu pengiriman masing-masing produk
3. Jumlah produk tiap pemesanan
4. Frekuensi pemesanan tiap periode waktu
5. Jarak tiap-tiap area penyimpanan terhadap pintu keluar masuk
6. Kebutuhan ruang
Berdasarkan langkah-langkah pengaturan produk dan variabel dari metode Shared
storage, maka dalam proses penyusunan tata letak gudang berdasakan Shared storage ada
beberapa tahapan yaitu :
1. Kebutuhan Ruang (Space Requirement / S)
2. Perhitungan Troughtput(T)
3. Penentuan Luas Area Penyimpanan
4. Penentuan Allowance Ruang
5. Peletakan Area Penyimpanan
6. Jarak dari Area Penyimpanan ke Pintu
B. Pengumpulan Data
Data yang diperlukan disini adalah data-data yang dapat digunakan sebagai variabel input
yang diperlukan dalam pembuatan model nantinya yaitu data primer dan sekunder
1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti. (Soewadji,
2012). Dimana data yang diperoleh adalah
a. Luas gudang yang digunakan sekarang adalah ukuran luas gudang yang dipakai
oleh perusahaan
89
Mega Nanda A.W, dan. Rus Indiyanto / Tekmapro Vol.12, No.2, Tahun 2017
90
Mega Nanda A.W, dan. Rus Indiyanto / Tekmapro Vol.12, No.2, Tahun 2017
91
Mega Nanda A.W, dan. Rus Indiyanto / Tekmapro Vol.12, No.2, Tahun 2017
dengan menggunakan garis tegak lurus (ortogonal) satu dengan yang lainya
terhadap titik dari masing-masing area penyimpanan dengan rumus:
dij = | x - a | +| x – b |
Keterangan :
dij= jarak slot ij ke titik I/O
x = titik awal perhitungan I/O pada sumbu x (horizontal)
a = jarak titik tengah tujuan terhadap sumbu x
y = titik awal perhitungan I/O pada sumbu y (vertical)
b = jarak titik tengah tujuan terhadap sumbu y
= = 8pallet
Data keseluruhan kebutuhan ruang adalah 387 pallet, sedangkan gudang di PT. Makmur
Arta Cemerlang mempunyai 9 blok maka didapat kebutuhan ruang per blok = 387/9=43
pallet per blok. Jadi dari hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa sisa kebutuhan
ruang yang tidak terpakai pada blok A adalah 8 pallet dari total 43 pallet.
TABEL 3
PERHITUNGAN THROUGHPUT (T)
Rata2 penerimaan Rata2 Max T
No Nama
pengiriman forklift
1 Pudding Es Tung-Tung 17.544 14.086 6 5271
2 Es Tung-Tung 13.285 3.059 5 3268
3 Puding Cup 80 ML 14.440 15.935 5 6075
4 Big Stick isi 121 6.863 5.045 5 2381
5 Stick Kid Pack 5.045 4.554 4 2399
6 Top Jelly Stick 350 350 3 233
7 Big Stick Toples 15.053 11.685 6 4455
8 Big Stick Premium 08 X 12 909 358 3 422
9 Big Stick Box
10 Es Lilin 150 pcs
11 Es Loly New 890 653 4 385
12 Es Loly isi 05 X 60
13 Puding Three In One 295 150 3 148
14 Drink Fruity puding Jala 8.160 6.965 5 3025
15 Drink Fruity Jala 2.786 2.172 5 991
16 Es Teler 165 ML 20.353 17.312 6 6277
17 Teh Asri 170 170 2 170
18 Drink Dcc Orange 165 ML
92
Mega Nanda A.W, dan. Rus Indiyanto / Tekmapro Vol.12, No.2, Tahun 2017
T= +
=( ) ( )
Perbandingan Troughput (T) dan Space Requirement (S)
=
93
Mega Nanda A.W, dan. Rus Indiyanto / Tekmapro Vol.12, No.2, Tahun 2017
Allowance = √
=√ = 10 m
Dengan mengetahui allowance yang diperlukan maka dapat ditentukan lebar gang
adalah 10 m.
A 1.1= | x - a | + | x – b | = | x - a | + | x – b |
=|x- | + |x– |= 5,8
B. Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diperoleh usulan perbaikan tata letak
gudang sebagai berikut :
1. Penentuan luas area penyimpanan dapat diketahui sehingga dapat menentukan total
semua pallet yang bisa ditampung dalam gudang.
Kebutuhan area penyimpanan =
94
Mega Nanda A.W, dan. Rus Indiyanto / Tekmapro Vol.12, No.2, Tahun 2017
= = 48 pallet
3. Allowancepada ruang lebih luas, sehingga dalam proses pengangkutan produk dapat
menggunakan forklift tanpa menggangu akifitas pekerja lainnya
Allowance = √
=√ = 10 m
4. Kondisi tata letak pada gudang produk jadi yang sekarang tidak memiliki aturan yang
pasti, produk yang datang diletakkan pada lahan yang kosong. Keadaan ini
menimbulkan proses pencarian produk menjadi lebih lama.Dalam tata letak perbaikan
usulan dengan penerapan metode Shared Storage, menempatkan produk berdasarkan
urutan T/S yang terbesar pada slot yang memiliki jarak tempuh terpendek terhadap
titik I/O point. Ketentuan ini adalah untuk memudahkan material handling pada
proses pengambilan dan penyimpanan produk serta meminimasi jarak total material
handling. Setelah produk diletakkan pada slot yang tersedia, maka dilakukan
perbandingan jarak perjalanan total.
TABEL 4
ERBANDINGAN JARAK PERJALANAN TOTAL
Layout Jarak Total Selisih Presentase Penurunan Jarak
Awal 720726
Usulan 112297 668429 39%
Sumber : Data diolah
Dimana pada kondisi peletakan produk awal didapat 720726 m dan pada kondisi usulan
penerapan metode dedicated storage didapat 112297 m, maka diketahui terjadi penurunan
jarak total material handling dengan selisih sebanyak 668429 m atau terdapat penurunan
sebesar 39 %.
95
Mega Nanda A.W, dan. Rus Indiyanto / Tekmapro Vol.12, No.2, Tahun 2017
VI. PUSTAKA
Ayunda Prasetyaningtyas A, Lely Herina, M. Adha Ilhami, 2013, Usulan Tata Letak
Gudang Untuk Meminimasi Jarak Material Handling Menggunakan Metode
Dedicated Storage, Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.1, Maret 2013, pp.29-34
ISSN 2302-495X, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Firman Ardiansyah Ekoanindyo, 2011, “ Perancangan Tata Letak Gudang Produk Jadi
Dengan Metode Shared Storage ”, Dinamika Teknik Vol. V, No 2, Juli 2011, Hal
64-74, Universitas Stikubank Semarang
Firman Ardiansyah Ekoanindyo, Yaumal Agit Wedana, 2012, “ Perancangan Tata Letak
Gudang Produk Jadi Di Pabrik Plastik Kota Semarang Dengan Metode Shared
Storage ”, Dinamika Teknik Vol. VI, No 1, Juli 2012, Hal 64-74, Universitas
Stikubank Semarang
Hadiguna, Rika Ampuh, 2009, “Manajemen Pabrik”, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta
Ivan Kurniawan, 2014, “Perbaikan Tata Letak Gudang Pada PR Sukun Sigaret
Menggunakan Metode Shared Storage”,Universitas Dian Nuswantoro, Semarang
Jusuf Soewadji, MA, 2012, “Pengantar Metodologi Penelitian”, Penerbit Mitra Wacana
Media, Jakarta.
Muhammad Ilham, 2009, “ Perancangan Tata Letak Gudang Ekspor PT. Hadi Baru
Dengan Metode Shared Storage ”, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara,
Medan
Murdifin Haming, Mahfud Nurnajamudin, 2014, “Manajemen Produksi Modern Operasi
Manufaktur dan Jasa Edisi 3”, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta
Purnomo, Hari, 2004, Perencanaan dan Perancangan Fasilitas Edisi Pertama, Penerbit
Graha Ilmu, Yogyakarta.
Wignjosoebroto, Sritomo, 2009, Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan Edisi Ketiga,
Penerbit Guna Widya, Surabaya.
96