1 Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya, Jl. Mayjen Haryono 167, Malang 65145, Indonesia
2 Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya, Jl. Mayjen Haryono 167, Malang 65145, Indonesia
ABSTRAK
Gudang adalah suatu tempat untuk menyimpan persediaan baik berupa bahan baku, komponen
maupun barang jadi. Persediaan dibutuhkan dalam aktivitas industri dalam mengantisipasi
ketidakpastian. Pengaturan gudang diperlukan agar saat bahan baku dan komponen dibutuhkan
dalam proses produksi, dapat diambil secara mudah dan membutuhkan waktu yang relatif lebih
cepat sehingga proses produksi berjalan lancar. Kebijakan penyimpanan akan berdampak pada
waktu pencarian bahan baku atau komponen. Kombinasi metode penyimpanan shared storage yang
dikombinasikan dengan class based storage diterapkan oleh CV Sinar Baja Electric di gudang
komponen soft part. Permasalahan yang terjadi adalah menumpuknya kardus-kardus yang berisi
komponen soft part di sekitar jalan utama gudang sehingga arus jalan utama menjadi sangat padat,
proses pengiriman terhambat dan proses assembly juga terlambat. Oleh karena itu, perlu untuk
memecahkan masalah dengan menata ulang layout gudang komponen soft part. Rekomendasi
perbaikan yang dianjurkan adalah jalan utama yang memiliki lebar 6 m yang awalnya digunakan
untuk pejalan kaki dan alat material handling akan dibagi menjadi 3, yaitu ukuran 3 m untuk jalur
khusus alat material handling, ukuran 2 m untuk jalur khusus pejalan kaki, dan ukuran 1 m
digunakan jalur khusus peletakan part sebelum diangkut oleh operator angkut.
Kata kunci: Class Based Storage, Gudang Komponen Soft Part, Layout, Shared Storage
sehingga tidak terjadi kekurangan bahan dengan temperatur ruangan yang stabil.
baku ataupun kelebihan bahan baku Sedangkan untuk gudang chemical
(overstock), keseluruhan sistem ini berkaitan digunakan untuk menyimpan cairan-cairan
dengan pengorganisasian, administrasi, kimia yang digunakan sebagai penunjang
mekanisme, prosedur, serta sistem proses produksi.
informasi persediaan (Yohanes, 2012). Kombinasi antara shared storage dan
CV Sinar Baja Electric merupakan class based storage adalah kebijakan yang
pembuat Original Equipment Manufacturer diterapkan oleh CV Sinar Baja Electric di
(OEM) / Original Design Manufacturer gudang soft part, yaitu part-part ditempatkan
(ODM) Hi Fi, Pro Audio, speaker automotif. di tempat khusus hanya untuk part yang
Perusahaan yang diteliti berada di sejenis. Kebijakan ini akan mengurangi
Surabaya sebagai perusahaan perakitan jumlah kebutuhan luas gudang, karena
speaker driver. Sebagian besar produk part-part ditempatkan berdasarkan atas
speaker merupakan pesanan yang didesain kesamaan suatu jenis bahan atau material
secara khusus untuk konsumen tertentu penyusunannya kedalam suatu kelompok.
sehingga perusahaan beroperasi Kelompok ini nantinya akan ditempatkan
berdasarkan pesanan (make to order/MTO). pada suatu lokasi khusus pada gudang.
Produksi yang bersifat make to order Permasalahan yang sering terjadi di
memberikan tingkat ketidakpastian dan gudang soft part perusahaan ini adalah
kompleksitas perencanaan produksi yang menumpuknya kardus-kardus yang berisi
tinggi. Ketidakpastian dan kompleksitas part di sekitar jalan utama gudang, padahal
ini antara lain berasal dari besarnya variasi jalan utama tersebut digunakan operator
bentuk dan desain speaker, jumlah yang untuk proses material handling. Hal ini
dipesan, waktu kedatangan pesanan, dan disebabkan tidak adanya pembagian jalan
waktu penyelesaian pesanan yang untuk tempat peletakan kardus dan untuk
diharapkan pelanggan. Karena kondisi material handling, sehingga proses material
tersebut, perusahaan menerapkan kegiatan handling terhambat dan berdampak
penempatan barang dengan kebijakan. keterlambatan proses assembly.
Pada CV Sinar Baja Electric Gudang Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
Bahan Baku dibedakan menjadi 5, yaitu mengetahui tata letak gudang soft part
gudang hard part, gudang soft part, gudang existing di CV Sinar Baja Electric
packing, gudang glue, gudang chemical. Yang Suarabaya, dan untuk mengetahui
membedakan diantara gudang tersebut rekomendasi perbaikan terkait dengan tata
adalah jenis-jenis part yang disimpan letak gudang soft part existing di CV Sinar
didalamnya. Untuk gudang hard part, Baja Electric Surabaya.
khusus menyimpan part-part yang keras,
besar dan berat seperti chasiss, top plate, 2. LANDASAN TEORI
magnet, yoke. Sedangkan untuk gudang soft
part, khusus untuk menyimpan part-part Definisi Perancangan Tata Letak
yang ringan dan kecil, seperti conepaper, dust
cup, terminal, lead wire, voice coil, spider, gasket. Menurut Apple (1990), perancangan
Untuk gudang packing digunakan untuk tata letak didefinisikan sebagai perancangan
menyimpan kardus-kardus, spons, dan tata letak pabrik sebagai perencanaan dan
pallet yang digunakan untuk proses integrasi aliran komponen-komponen suatu
packaging. Untuk gudang glue digunakan produk untuk mendapatkan interelasi yang
untuk menyimpan berbagai jenis lem
paling efektif dan efisien antar operator, dibutuhkan oleh pelanggan atau stasiun kerja
peralatan, dan proses transformasi material dalam fasilitas produksi. Gudang sebagai
dari bagian penerimaan sampai ke bagian tempat yang dibebani tugas untuk menyimpan
pengiriman produk. Berdasarkan hierarki barang yang akan dipergunakan dalam
perencanaan fasilitas dan definisi perancangan produksi, sampai barang tersebut diminta
tata letak yang telah diuraikan sebelumnya, sesuai dengan jadwal produksi. Gudang atau
maka pengertian perancangan tata letak yang storage pada umumnya akan memiliki fungsi
dipakai adalah pengaturan konfigurasi stasiun yang cukup penting didalam menjaga
kerja produksi yang disusun berdasarkan kelancaran operasi produksi suatu pabrik.
interaksi antar departemen yang memenuhi Disini ada tiga tujuan utama dari departemen
kriteriakriteria tertentu sehingga interaksi ini yang berkaitan dengan pengadaan barang
tersebut optimal dalam proses transformasi (Wignjosoebroto, 2003), yaitu sebagai berikut:
material dari bahan mentah menjadi produk a. Pengawasan, yaitu dengan sistem
jadi. administrasi yang terjaga dengan baik
Menurut Purnomo (2004), perencanaan untuk mengontrol keluar masuknya
tata letak fasilitas produksi merupakan suatu material. Tugas ini juga menyangkut
persoalan yang penting, karena pabrik atau keamanan dari material, yaitu jangan
industri akan beroperasi dalam jangka waktu sampai hilang.
yang lama, maka kesalahan di dalam analisis b. Pemilihan, yaitu aktifitas pemeliharaan
dan perencanaan layout akan menyebabkan agar material yang disimpan di dalam
kegiatan produksi berlangsung tidak efektif gudang tidak cepat rusak dalam
dan tidak efisien. Perencanaan tata letak penyimpanan.
merupakan salah satu tahap perencanaan c. Penimbunan/penyimpanan, yaitu agar
fasilitas yang bertujuan untuk sewaktu-waktu diperlukan maka material
mengembangkan suatu sistem produksi yang yang dibutuhkan akan tetap tersedia
efektif dan efisien sehingga tercapai suatu sebelum dan selama proses berlangsung.
proses produksi dengan biaya yang paling d. Perencanaan tata letak mesin dan
ekonomis. Studi tentang pengaturan tata letak departemen dalam pabrik.
fasilitas selalu berkaitan dengan minimasi total
cost. Yang termasuk dalam elemen–elemen cost Penempatan Barang
yaitu conctruction cost, installation cost, material
handling cost, production cost, safety cost, in-process Penempatan barang adalah kegiatan
storage cost. Disamping itu, perencanaan yang yang berhubungan dengan berdasarkan apa
teliti dari layout fasilitas akan memberikan suatu barang ditempatkan dalam gudang.
kemudahan-kemudahan saat diperlukannya Kebijakan penempatan barang ini berdampak
ekspansi pabrik atau kebutuhan supervisi. pada waktu transportasi yang dibutuhkan dan
proses pencarian atau penelusuran barang.
Definisi Gudang Berikut ini adalah jenis-jenis kebijakan
penempatan barang:
Menurut Mulcahy, (1994) gudang adalah a. Random storage
suatu fungsi penyimpanan berbagai macam Yaitu penempatan barang berdasarkan tempat
jenis produk yang memiliki unit penyimpanan yang paling dekat dengan lokasi input barang,
dalam jumlah yang besar maupun yang kecil implikasi kebijakan ini adalah waktu pencarian
dalam jangka waktu saat produk dihasilkan barang lebih lama. Random storage memerlukan
oleh pabrik (penjual) dan saat produk sistem informasi yang baik, umumnya cara ini
diteliti, yaitu mengenai Tata Letak Tahap ini berupa penarikan kesimpulan
Fasilitas. yang diperoleh dari hasil pengumpulan,
3. Identifikasi masalah pengolahan, dan analisis data yang
Identifikasi masalah merupakan tahap menjawab tujuan.
awal pemahaman terhadap Gambar 1 merupakan diagram alir
permasalahan yang muncul untuk penelitian yang dilakukan di CV Sinar Baja
mencari solusi permasalahan tersebut. Electric.
4. Perumusan masalah
Rumusan masalah adalah rincian dari
permasalahan yang dikaji serta
menunjukkan tujuan dari persoalan yang
dikemukakan.
5. Pengumpulan data
Data atau informasi yang dikumpulkan
harus relevan dengan persoalan yang
dihadapi. Data ini akan menjadi input
pada tahap pengolahan data. Data yang
dibutuhkan adalah kebijakan apa yang
diterapkan, luas dari gudang soft part,
tata letak dari gudang soft part.
6. Pengolahan data
Setelah mendapatkan data yang sesuai
dengan kebutuhan, maka langkah
selanjutnya melakukan pengolahan data.
Pada pengolahan data ini dilakukan
pencocokan kebijakan apa yang
digunakan dengan teori yang ada di
buku, hal ini bertujuan untuk
mengetahui apakah kebijakan yang
diterapkan sudah optimal dan
berkontribusi terhadap kelancaran
seluruh operasi perusahaan. Setelah itu
dilakukan pembuatan layout dari gudang
soft part, untuk menggabarkan
bagaimana layout yang digunakan saat
ini. Kemudian dilakukan pembuatan
layout usulan.
7. Analisis dan pembahasan
Pada tahap ini dilakukan pembahasan Gambar 1 Diagram Alir Penelitian
dari hasil pengolahan data yang
dilakukan untuk menganalisa dan 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
diuraian secara detail dan sistematis.
Ukuran gudang soft part, gudang packing,
dan gudang process adalah 48 m x 66 m. Proses
8. Penarikan kesimpulan dan saran
perpindahan part yang akan dikirim ke
produksi melalui sebuah jalan utama kualitas part, kondisi packaging, identitas (ada
berukuran 6 m x 48 m. selain itu, untuk label atau tidak), kemudian inspection report dari
menjamin kelancaran kegiatan pergudangan supplier, dan apakah ada stempel atau sticker
dalam gudang soft part terdapat beberapa Restriction of Hazardous Substances (RoHS) dan
fasilitas. Fasilitas tersebut adalah sebagai Material Safety Data Sheet (MSDS) atau Mill
berikut: Certificate. Apabila pada saat mengecek
a. Receiving area operator stock menemukan hal-hal diatas maka
Pada tempat ini merupakan lokasi pada kolom result akan diisi OK, namun
penyimpanan part yang baru datang dari apabila tidak ditemukan maka pada kolom
supplier, selain itu juga digunakan untuk result akan diisi dengan NG.
penempatan sisa stock yang tersisa apabila
part-part yang telah di proses di produksi Hampir semua part menggunakan
mengalami masalah. incoming inspection report incoming inspection report
b. Incoming Quality Control yang general, tetapi ada 4 part yang
Setelah part berada di receiving area, menggunakan incoming inspection report yang
kemudian akan diinspeksi apakah sudah specific, yaitu dome, dustcup, conepaper, dan spider.
sesuai dengan spesifikasi yang dipesan Perbedaanya adalah pada spider ada poin yang
dan surat jalan yang dikirim bersamaan
akan mengukur fleksibilitas, pada dustcup dan
dengan part tersebut.
c. Rak-rak penyimpanan part dome akan mengukur berat dan ketebalan
Rak-rak penyimpanan part dibagi menjadi diameter, sedangkan pada conepaper akan
sekitar 43 rak, yang setiap rak berisi part- mengukur frequency resonansi.
part yang berbeda-beda. Diagram aliran part di dalam gudang
d. Administrasi saat memenuhi order pengiriman dari lantai
Bagian administrasi merupakan bagian produksi meliputi: part yang datang dari
yang mengelola administrasi di gudang
supplier, kemudian operator stock mengisi form
seperti data barang keluar dan masuk di
gudang soft part. incoming inspection report, setelah itu
e. Delivery area menyerahkan form tersebut beserta dengan
Merupakan tempat peletakan inspection report dari supplier jika ada ke incoming
barang/penyimpanan barang yang harus quality control, selanjutnya barang datang
dikirim ke bagian produksi atau ke tersebut akan diinspeksi oleh operator incoming
supplier.
quality control, apabila statusnya sudah
PASSWH (lolos inspeksi) maka part tersebut
Alur Penerimaan dan Pengiriman Barang
akan dipindahkan ke rak tempat dimana part
itu disimpan. Apabila keluar dari spesifikasi
Pada saat ada part yang baru datang
tetapi masih bisa digunakan dengan syarat
maka yang akan dilakukan pengecekan oleh
tertentu maka part tersebut dinyatakan
operator stock sesuai dengan incoming inspection
berstatus WAIVED. Apabila part tersebut bisa
report yang telah disediakan oleh perusahaan
digunakan namun harus melalui suatu proses
yang terdiri dari inspection report general dan
khusus terlebih dahulu maka dinyatakan
inspection report specific. Persamaan antara
berstatus REWORK, tetapi apabila part
keduanya adalah sama-sama mencakup
tersebut benar-benar cacat dan tidak dapat
diangkut oleh operator angkut, untuk jalur ditemukan. Dengan adanya pengaturan ini,
khusus pejalan kaki dan jalur khusus alat maka pengiriman kardus-kardus yang berisi
material handling. Hal ini diusulkan karena part dapat berjalan lancar sehingga bisa tiba di
dapat mengurangi tingkat kepadatan yang lantai produksi tepat waktu. Lampiran 2
terjadi di jalan utama sehingga ruang yang merupakan layout usulan dari gudang soft part
tersedia di gudang dapat dimanfaatkan secara CV Sinar Baja Electric.
optimal, karena jalur tersebut telah diberi
pembatas yang membedakan antar area untuk 5. KESIMPULAN
peletakan kardus, untuk pejalan kaki dan
untuk material handling. Kesimpulan yang didapatkan dari
Untuk jalan utama yang memiliki lebar 6 penelitian ini adalah:
1. Metode penyimpanan pada CV Sinar Baja
m yang awalnya digunakan untuk pejalan kaki
Electric menggunakan shared storage yang
dan alat material handling akan dibagi menjadi 3, dikombinasikan dengan class based storage
yaitu ukuran 3 m untuk jalur khusus alat yang artinya part akan ditempatkan
material handling, ukuran 2 m untuk jalur berkelompok ditempat khusus hanya untuk
khusus pejalan kaki, dan ukuran 1 m part tersebut. Kebijakan ini akan
digunakan jalur khusus peletakan part sebelum mengurangi jumlah kebutuhan luas gudang
diangkut oleh operator angkut. dan mampu mengoptimalkan area
penempatan persediaan.
Dengan pertimbangan agar tidak 2. Rekomendasi perbaikan yang dianjurkan
bertabrakan maka, jalur khusus alat material adalah jalan utama yang memiliki lebar 6 m
handling dibedakan menjadi 2 arah yang saling yang awalnya digunakan untuk pejalan kaki
berlawanan. Jalur khusus peletakan part dan alat material handling akan dibagi
sebelum diangkut oleh operator angkut juga menjadi 3, yaitu ukuran 3 m untuk jalur
dibedakan menjadi 2 masing-masing di khusus alat material handling, ukuran 2 m
untuk jalur khusus pejalan kaki, dan ukuran
sebelah meja operator stock. Selain itu gang
1 m digunakan jalur khusus peletakan part
antar soft rak yang hanya selebar 1,2 m tidak sebelum diangkut oleh operator angkut.
disarankan untuk jalan alat material handling,
karena akan mengganggu aktivitas operator 6. DAFTAR PUSTAKA
stock ketika mereka sedang mengambil part di
soft rak. Sehingga part yang sudah siap untuk Apple, James. 1990. Tata Letak dan Pemindahan
diangkut oleh operator angkut cukup Bahan. Edisi Ketiga. Terjemahan
diletakkan di tempat peletakan barang di jalan Nurhayati M. T. & Mardiono. Institut
Teknologi Bandung. Bandung.
utama. Goetschalckx, M., Gu, J., & McGinnis, L. F.
Sedangkan untuk metode penyimpanan 2009. Research on Warehouse Design
yang digunakan tetap menggunakan shared and Performance Evaluation: A
storage yang dikombinasikan dengan class based comprehensive Review. European Journal
storage karena metode ini dianggap sudah dapat of Operational Research. Page. 539 – 549.
mempermudah operator dalam pengambilan Mulcahy, David E. 1994. Warehouse and
Distribution Operation Handbook.
material dengan melihat daftar rak yang telah
disediakan kemudian part yang dicari akan
BIOFRAFI PENULIS
Wifqi Azlia adalah seorang dosen di Jurusan
Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya, Malang. Dia meraih gelar
masternya di Jurusan Teknik Industri Fakultas
Teknologi Industri Institut Technology
Sepuluh Nopember pada tahun 2010. Dia
tertarik meneliti di bidang Manajemen Rantai
Pasok dan Logistik, Analisis Studi Kelayakan.
Alamat emailnya wifqi.azlia@ub.ac.id
Lampiran 1
Layout Existing Gudang Soft Part CV Sinar Baja Electric
MEJA
RACK RACK
MEJA
RACK RACK RACK RACK RACK
MEJA
RACK RACK
MEJA
RACK RACK RACK RACK RACK
MEJA
RACK RACK
MEJA
RACK RACK RACK RACK RACK
MEJA
RACK RACK
MEJA
RACK RACK RACK RACK RACK
MEJA
RACK RACK
MEJA
RACK RACK RACK RACK RACK
MEJA
MEJA RACK RACK
RACK RACK RACK RACK RACK
MEJA
MEJA
RACK RACK
HAND PALLET AREA
TEMPORARY AREA
QUALITY
CONTROL
RECEIVING AREA
Lampiran 2
Layout Usulan Gudang Soft Part CV Sinar Baja Electric