Anda di halaman 1dari 11

JIEM Vol.2 No.

2, Desember 2017 E-ISSN: 2541-3090

USULAN PERBAIKAN LAYOUT GUDANG SOFT PART


Pada PERUSAHAAN PERAKITAN SPEAKER
Wifqi Azlia1 , Nika Carlinawati2.

1 Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya, Jl. Mayjen Haryono 167, Malang 65145, Indonesia
2 Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya, Jl. Mayjen Haryono 167, Malang 65145, Indonesia

ABSTRAK
Gudang adalah suatu tempat untuk menyimpan persediaan baik berupa bahan baku, komponen
maupun barang jadi. Persediaan dibutuhkan dalam aktivitas industri dalam mengantisipasi
ketidakpastian. Pengaturan gudang diperlukan agar saat bahan baku dan komponen dibutuhkan
dalam proses produksi, dapat diambil secara mudah dan membutuhkan waktu yang relatif lebih
cepat sehingga proses produksi berjalan lancar. Kebijakan penyimpanan akan berdampak pada
waktu pencarian bahan baku atau komponen. Kombinasi metode penyimpanan shared storage yang
dikombinasikan dengan class based storage diterapkan oleh CV Sinar Baja Electric di gudang
komponen soft part. Permasalahan yang terjadi adalah menumpuknya kardus-kardus yang berisi
komponen soft part di sekitar jalan utama gudang sehingga arus jalan utama menjadi sangat padat,
proses pengiriman terhambat dan proses assembly juga terlambat. Oleh karena itu, perlu untuk
memecahkan masalah dengan menata ulang layout gudang komponen soft part. Rekomendasi
perbaikan yang dianjurkan adalah jalan utama yang memiliki lebar 6 m yang awalnya digunakan
untuk pejalan kaki dan alat material handling akan dibagi menjadi 3, yaitu ukuran 3 m untuk jalur
khusus alat material handling, ukuran 2 m untuk jalur khusus pejalan kaki, dan ukuran 1 m
digunakan jalur khusus peletakan part sebelum diangkut oleh operator angkut.
Kata kunci: Class Based Storage, Gudang Komponen Soft Part, Layout, Shared Storage

1. PENDAHULUAN Sebagai contoh, keberadaan gudang bahan


baku dalam perusahaan akan menjamin
Tata letak perusahaan termasuk aspek ketersediaan bahan baku pada waktu yang
utama dalam dunia industri karena tepat dan jumlah yang tepat sehingga
berkaitan erat dengan cara pengaturan mempengaruhi kelancaran proses
fasilitas-fasilitas perusahaan. Pengaturan produksi sampai menghasilkan barang
tata letak perusahaan yang optimal akan akhir dan diterima oleh konsumen. Oleh
berkontribusi terhadap kelancaran seluruh karena itu, sistem pergudangan pada
operasi perusahaan (Zhenyuan dkk, 2011). dasarnya berfungsi penting dalam
Artinya tata letak perusahaan yang baik kelancaran rantai pasok (Goetschalckx &
dapat menempatkan berbagai fasilitas dan Mc Ginnis, 2009).
peralatan fisik secara teratur sehingga Penataan gudang yang baik akan
mendukung pekerjaan berjalan secara berpengaruh pada penghematan biaya
produktif (Zhenyuan dkk, 2011). produksi dalam hal ini adalah biaya
Beberapa cara dapat dilakukan untuk penyimpanan dan biaya material handling,
mencapai kelancaran proses produksi, Selain itu, perusahaan akan mempunyai
salah satunya melalui sistem penyimpanan pertimbangan yang tepat dalam
bahan baku dan komponen yang baik. melakukan pembelian bahan baku

Journal of Industrial Engineering Management 66


JIEM Vol.2 No. 2, Desember 2017 E-ISSN: 2541-3090

sehingga tidak terjadi kekurangan bahan dengan temperatur ruangan yang stabil.
baku ataupun kelebihan bahan baku Sedangkan untuk gudang chemical
(overstock), keseluruhan sistem ini berkaitan digunakan untuk menyimpan cairan-cairan
dengan pengorganisasian, administrasi, kimia yang digunakan sebagai penunjang
mekanisme, prosedur, serta sistem proses produksi.
informasi persediaan (Yohanes, 2012). Kombinasi antara shared storage dan
CV Sinar Baja Electric merupakan class based storage adalah kebijakan yang
pembuat Original Equipment Manufacturer diterapkan oleh CV Sinar Baja Electric di
(OEM) / Original Design Manufacturer gudang soft part, yaitu part-part ditempatkan
(ODM) Hi Fi, Pro Audio, speaker automotif. di tempat khusus hanya untuk part yang
Perusahaan yang diteliti berada di sejenis. Kebijakan ini akan mengurangi
Surabaya sebagai perusahaan perakitan jumlah kebutuhan luas gudang, karena
speaker driver. Sebagian besar produk part-part ditempatkan berdasarkan atas
speaker merupakan pesanan yang didesain kesamaan suatu jenis bahan atau material
secara khusus untuk konsumen tertentu penyusunannya kedalam suatu kelompok.
sehingga perusahaan beroperasi Kelompok ini nantinya akan ditempatkan
berdasarkan pesanan (make to order/MTO). pada suatu lokasi khusus pada gudang.
Produksi yang bersifat make to order Permasalahan yang sering terjadi di
memberikan tingkat ketidakpastian dan gudang soft part perusahaan ini adalah
kompleksitas perencanaan produksi yang menumpuknya kardus-kardus yang berisi
tinggi. Ketidakpastian dan kompleksitas part di sekitar jalan utama gudang, padahal
ini antara lain berasal dari besarnya variasi jalan utama tersebut digunakan operator
bentuk dan desain speaker, jumlah yang untuk proses material handling. Hal ini
dipesan, waktu kedatangan pesanan, dan disebabkan tidak adanya pembagian jalan
waktu penyelesaian pesanan yang untuk tempat peletakan kardus dan untuk
diharapkan pelanggan. Karena kondisi material handling, sehingga proses material
tersebut, perusahaan menerapkan kegiatan handling terhambat dan berdampak
penempatan barang dengan kebijakan. keterlambatan proses assembly.
Pada CV Sinar Baja Electric Gudang Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
Bahan Baku dibedakan menjadi 5, yaitu mengetahui tata letak gudang soft part
gudang hard part, gudang soft part, gudang existing di CV Sinar Baja Electric
packing, gudang glue, gudang chemical. Yang Suarabaya, dan untuk mengetahui
membedakan diantara gudang tersebut rekomendasi perbaikan terkait dengan tata
adalah jenis-jenis part yang disimpan letak gudang soft part existing di CV Sinar
didalamnya. Untuk gudang hard part, Baja Electric Surabaya.
khusus menyimpan part-part yang keras,
besar dan berat seperti chasiss, top plate, 2. LANDASAN TEORI
magnet, yoke. Sedangkan untuk gudang soft
part, khusus untuk menyimpan part-part Definisi Perancangan Tata Letak
yang ringan dan kecil, seperti conepaper, dust
cup, terminal, lead wire, voice coil, spider, gasket. Menurut Apple (1990), perancangan
Untuk gudang packing digunakan untuk tata letak didefinisikan sebagai perancangan
menyimpan kardus-kardus, spons, dan tata letak pabrik sebagai perencanaan dan
pallet yang digunakan untuk proses integrasi aliran komponen-komponen suatu
packaging. Untuk gudang glue digunakan produk untuk mendapatkan interelasi yang
untuk menyimpan berbagai jenis lem

Journal of Industrial Engineering Management 67


JIEM Vol.2 No. 2, Desember 2017 E-ISSN: 2541-3090

paling efektif dan efisien antar operator, dibutuhkan oleh pelanggan atau stasiun kerja
peralatan, dan proses transformasi material dalam fasilitas produksi. Gudang sebagai
dari bagian penerimaan sampai ke bagian tempat yang dibebani tugas untuk menyimpan
pengiriman produk. Berdasarkan hierarki barang yang akan dipergunakan dalam
perencanaan fasilitas dan definisi perancangan produksi, sampai barang tersebut diminta
tata letak yang telah diuraikan sebelumnya, sesuai dengan jadwal produksi. Gudang atau
maka pengertian perancangan tata letak yang storage pada umumnya akan memiliki fungsi
dipakai adalah pengaturan konfigurasi stasiun yang cukup penting didalam menjaga
kerja produksi yang disusun berdasarkan kelancaran operasi produksi suatu pabrik.
interaksi antar departemen yang memenuhi Disini ada tiga tujuan utama dari departemen
kriteriakriteria tertentu sehingga interaksi ini yang berkaitan dengan pengadaan barang
tersebut optimal dalam proses transformasi (Wignjosoebroto, 2003), yaitu sebagai berikut:
material dari bahan mentah menjadi produk a. Pengawasan, yaitu dengan sistem
jadi. administrasi yang terjaga dengan baik
Menurut Purnomo (2004), perencanaan untuk mengontrol keluar masuknya
tata letak fasilitas produksi merupakan suatu material. Tugas ini juga menyangkut
persoalan yang penting, karena pabrik atau keamanan dari material, yaitu jangan
industri akan beroperasi dalam jangka waktu sampai hilang.
yang lama, maka kesalahan di dalam analisis b. Pemilihan, yaitu aktifitas pemeliharaan
dan perencanaan layout akan menyebabkan agar material yang disimpan di dalam
kegiatan produksi berlangsung tidak efektif gudang tidak cepat rusak dalam
dan tidak efisien. Perencanaan tata letak penyimpanan.
merupakan salah satu tahap perencanaan c. Penimbunan/penyimpanan, yaitu agar
fasilitas yang bertujuan untuk sewaktu-waktu diperlukan maka material
mengembangkan suatu sistem produksi yang yang dibutuhkan akan tetap tersedia
efektif dan efisien sehingga tercapai suatu sebelum dan selama proses berlangsung.
proses produksi dengan biaya yang paling d. Perencanaan tata letak mesin dan
ekonomis. Studi tentang pengaturan tata letak departemen dalam pabrik.
fasilitas selalu berkaitan dengan minimasi total
cost. Yang termasuk dalam elemen–elemen cost Penempatan Barang
yaitu conctruction cost, installation cost, material
handling cost, production cost, safety cost, in-process Penempatan barang adalah kegiatan
storage cost. Disamping itu, perencanaan yang yang berhubungan dengan berdasarkan apa
teliti dari layout fasilitas akan memberikan suatu barang ditempatkan dalam gudang.
kemudahan-kemudahan saat diperlukannya Kebijakan penempatan barang ini berdampak
ekspansi pabrik atau kebutuhan supervisi. pada waktu transportasi yang dibutuhkan dan
proses pencarian atau penelusuran barang.
Definisi Gudang Berikut ini adalah jenis-jenis kebijakan
penempatan barang:
Menurut Mulcahy, (1994) gudang adalah a. Random storage
suatu fungsi penyimpanan berbagai macam Yaitu penempatan barang berdasarkan tempat
jenis produk yang memiliki unit penyimpanan yang paling dekat dengan lokasi input barang,
dalam jumlah yang besar maupun yang kecil implikasi kebijakan ini adalah waktu pencarian
dalam jangka waktu saat produk dihasilkan barang lebih lama. Random storage memerlukan
oleh pabrik (penjual) dan saat produk sistem informasi yang baik, umumnya cara ini

Journal of Industrial Engineering Management 68


JIEM Vol.2 No. 2, Desember 2017 E-ISSN: 2541-3090

dilakukan pada sistem AS/RS (Automated dengan jalan studi literatur di


Storage/Retrievel System). perpustakaan serta dengan membaca
b. Fixed storage atau dedicated storage sumber-sumber data informasi lainnya
Aplikasi kebijakan yang menempatkan satu yang berhubungan dengan pembahasan.
jenis bahan atau material di tempat yang Selain itu, data juga bisa didapatkan
khusus hanya untuk bahan atau material berdasarkan data historis perusahaan
tersebut. Kebijakan ini akan mengurangi terkait dengan studi kasus yang akan
waktu dalam pencarian barang, namun ruang dibahas dalam penelitian ini.Sehingga
yang dibutuhkan menjadi kurang efisien dengan penelitian kepustakaan ini
karena ruang kosong untuk satu bahan atau diperoleh secara teori mengenai
material tidak diperbolehkan untuk ditempati permasalahan yang dibahas lebih lanjut.
bahan atau material lainnya. b. Metode Penelitian Lapangan (Field
c. Class-based storage Research)
Yaitu penempatan bahan atau material Metode ini digunakan dalam
berdasarkan atas kesamaan suatu jenis bahan pengumpulan data, dimana mahasiswa
atau material kedalam suatu kelompok. secara langsung terjun pada proyek
Kelompok ini nantinya akan ditempatkan penelitian, sedangkan cara lain yang
pada suatu lokasi khusus pada gudang. dipakai dalam Field Research ini adalah :
Kesamaan bahan atau material pada suatu a) Interview, yaitu suatu metode yang
kelompok, bisa dalam bentuk kesamaan jenis digunakan dalam mendapatkan data
item atau kesamaan pada suatu daftar dengan jalan mengajukan pertanyaan
pemesanan konsumen. secara langsung pada saat perusahaan
d. Shared storage mengadakan suatu kegiatan.
Penempatan beberapa bahan atau material b) Observasi, yaitu suatu metode dalam
dalam satu area yang dikhususkan untuk memperoleh data, dengan
bahan atau material tersebut. Kebijakan ini mengadakan pengamatan langsung
mengurangi jumlah kebutuhan luas gudang terhadap keadaan yang sebenarnya
dan mampu meningkatkan utilisasi area dalam perusahaan.
penempatan persediaan. Berikut merupakan langkah-langkah
Sumber harus diletakkan di bawah tabel, penelitian yang dilakukan:
diagram atau grafik. Jumlah dan kompleksitas 1. Survei pendahuluan
masalah dan latar belakang sebaiknya Langkah awal yang perlu dilakukan
dikemukakan sesederhana mungkin. Gambar, adalah melakukan survei pendahuluan
table, grafik dan diagram dapat ditulis dengan untuk mendapatkan gambaran dari
menggunakan tinta warna ataupun hitam. kondisi sebenarnya dari objek yang
diteliti. Tujuan dari tahap ini adalah
3. METODE PENELITIAN untuk mengidentifikasi secara langsung
permasalahan yang dihadapi oleh
Dalam penelitian ini metode yang perusahaan.
digunakan untuk pengumpulan data adalah 2. Tinjauan pustaka
sebagai berikut: Tinjauan pustaka digunakan untuk
a. Metode Penelitian Kepustakaan (Library mempelajari teori dan ilmu pengetahuan
Research) yang berhubungan dengan
Metode Penelitian Kepustakaan (Library permasalahan yang ada pada objek yang
Research) merupakan suatu metode yang
digunakan dalam mendapatkan data

Journal of Industrial Engineering Management 69


JIEM Vol.2 No. 2, Desember 2017 E-ISSN: 2541-3090

diteliti, yaitu mengenai Tata Letak Tahap ini berupa penarikan kesimpulan
Fasilitas. yang diperoleh dari hasil pengumpulan,
3. Identifikasi masalah pengolahan, dan analisis data yang
Identifikasi masalah merupakan tahap menjawab tujuan.
awal pemahaman terhadap Gambar 1 merupakan diagram alir
permasalahan yang muncul untuk penelitian yang dilakukan di CV Sinar Baja
mencari solusi permasalahan tersebut. Electric.
4. Perumusan masalah
Rumusan masalah adalah rincian dari
permasalahan yang dikaji serta
menunjukkan tujuan dari persoalan yang
dikemukakan.
5. Pengumpulan data
Data atau informasi yang dikumpulkan
harus relevan dengan persoalan yang
dihadapi. Data ini akan menjadi input
pada tahap pengolahan data. Data yang
dibutuhkan adalah kebijakan apa yang
diterapkan, luas dari gudang soft part,
tata letak dari gudang soft part.
6. Pengolahan data
Setelah mendapatkan data yang sesuai
dengan kebutuhan, maka langkah
selanjutnya melakukan pengolahan data.
Pada pengolahan data ini dilakukan
pencocokan kebijakan apa yang
digunakan dengan teori yang ada di
buku, hal ini bertujuan untuk
mengetahui apakah kebijakan yang
diterapkan sudah optimal dan
berkontribusi terhadap kelancaran
seluruh operasi perusahaan. Setelah itu
dilakukan pembuatan layout dari gudang
soft part, untuk menggabarkan
bagaimana layout yang digunakan saat
ini. Kemudian dilakukan pembuatan
layout usulan.
7. Analisis dan pembahasan
Pada tahap ini dilakukan pembahasan Gambar 1 Diagram Alir Penelitian
dari hasil pengolahan data yang
dilakukan untuk menganalisa dan 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
diuraian secara detail dan sistematis.
Ukuran gudang soft part, gudang packing,
dan gudang process adalah 48 m x 66 m. Proses
8. Penarikan kesimpulan dan saran
perpindahan part yang akan dikirim ke

Journal of Industrial Engineering Management 70


JIEM Vol.2 No. 2, Desember 2017 E-ISSN: 2541-3090

produksi melalui sebuah jalan utama kualitas part, kondisi packaging, identitas (ada
berukuran 6 m x 48 m. selain itu, untuk label atau tidak), kemudian inspection report dari
menjamin kelancaran kegiatan pergudangan supplier, dan apakah ada stempel atau sticker
dalam gudang soft part terdapat beberapa Restriction of Hazardous Substances (RoHS) dan
fasilitas. Fasilitas tersebut adalah sebagai Material Safety Data Sheet (MSDS) atau Mill
berikut: Certificate. Apabila pada saat mengecek
a. Receiving area operator stock menemukan hal-hal diatas maka
Pada tempat ini merupakan lokasi pada kolom result akan diisi OK, namun
penyimpanan part yang baru datang dari apabila tidak ditemukan maka pada kolom
supplier, selain itu juga digunakan untuk result akan diisi dengan NG.
penempatan sisa stock yang tersisa apabila
part-part yang telah di proses di produksi Hampir semua part menggunakan
mengalami masalah. incoming inspection report incoming inspection report
b. Incoming Quality Control yang general, tetapi ada 4 part yang
Setelah part berada di receiving area, menggunakan incoming inspection report yang
kemudian akan diinspeksi apakah sudah specific, yaitu dome, dustcup, conepaper, dan spider.
sesuai dengan spesifikasi yang dipesan Perbedaanya adalah pada spider ada poin yang
dan surat jalan yang dikirim bersamaan
akan mengukur fleksibilitas, pada dustcup dan
dengan part tersebut.
c. Rak-rak penyimpanan part dome akan mengukur berat dan ketebalan
Rak-rak penyimpanan part dibagi menjadi diameter, sedangkan pada conepaper akan
sekitar 43 rak, yang setiap rak berisi part- mengukur frequency resonansi.
part yang berbeda-beda. Diagram aliran part di dalam gudang
d. Administrasi saat memenuhi order pengiriman dari lantai
Bagian administrasi merupakan bagian produksi meliputi: part yang datang dari
yang mengelola administrasi di gudang
supplier, kemudian operator stock mengisi form
seperti data barang keluar dan masuk di
gudang soft part. incoming inspection report, setelah itu
e. Delivery area menyerahkan form tersebut beserta dengan
Merupakan tempat peletakan inspection report dari supplier jika ada ke incoming
barang/penyimpanan barang yang harus quality control, selanjutnya barang datang
dikirim ke bagian produksi atau ke tersebut akan diinspeksi oleh operator incoming
supplier.
quality control, apabila statusnya sudah
PASSWH (lolos inspeksi) maka part tersebut
Alur Penerimaan dan Pengiriman Barang
akan dipindahkan ke rak tempat dimana part
itu disimpan. Apabila keluar dari spesifikasi
Pada saat ada part yang baru datang
tetapi masih bisa digunakan dengan syarat
maka yang akan dilakukan pengecekan oleh
tertentu maka part tersebut dinyatakan
operator stock sesuai dengan incoming inspection
berstatus WAIVED. Apabila part tersebut bisa
report yang telah disediakan oleh perusahaan
digunakan namun harus melalui suatu proses
yang terdiri dari inspection report general dan
khusus terlebih dahulu maka dinyatakan
inspection report specific. Persamaan antara
berstatus REWORK, tetapi apabila part
keduanya adalah sama-sama mencakup
tersebut benar-benar cacat dan tidak dapat

Journal of Industrial Engineering Management 71


JIEM Vol.2 No. 2, Desember 2017 E-ISSN: 2541-3090

digunakan maka part tersebut berstatus


REJECT. Saat ini part yang ada di gudang soft part
Selanjutnya admin gudang akan diletakkan sesuai dengan metode
mengupdate picknow untuk mengetahui ID penyimpanan shared storage yang
release produksi, kemudian operator stock akan dikombinasikan dengan class based storage yang
mengecek jumlah on hand (stock yang mereka artinya part akan ditempatkan berkelompok di
punya), apabila ada stock maka akan dipastikan tempat khusus hanya untuk part tersebut.
apakah part tersebut masih dalam kondisi baik Kebijakan ini akan mengurangi waktu dalam
atau butuh untuk di QC ulang, apabila tidak pencarian part, karena part-part ditempatkan
perlu QC ulang maka gudang akan berdasarkan atas kesamaan suatu jenis bahan
mengirimkan part sesuai dengan ID release ke atau material penyusunannya kedalam suatu
warehouse delivery. Kemudian gudang akan kelompok. Kelompok ini nantinya akan
melakukan pemindahan stock ke produksi 1, ditempatkan pada suatu lokasi khusus pada
setelah itu warehouse delivery akan menerima gudang.
work order bill browse untuk menaikkan barang Kesamaan bahan atau material pada
ke produksi 1. suatu kelompok, bisa dalam bentuk kesamaan
Setiap harinya part selalu datang dari jenis item atau kesamaan pada suatu daftar
supplier dan juga keluar untuk diproduksi. pemesanan konsumen. Sehingga sisa ruang
Pengiriman dari supplier dan pengiriman ke yang tersedia harusnya dapat digunakan dan
produksi berlangsung setiap hari dan setiap dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Sisa
waktu. Untuk mendukung kegiatan aliran part ruang yang tersedia tersebut digunakan untuk
di gudang soft part terdapat beberapa alat peletakan part sebelum diangkut oleh operator
material handling. Alat material handling yang angkut ke delivery area, untuk meja operator
digunakan adalah 4 buah handclift dengan stock, dan untuk jalan umum (pejalan kaki dan
dimensi 1 m x 0,7 m x 0,8 m. Gambar 2 alat material handling). Karena tidak adanya
merupakan contoh handclift yang dipakai. batas jalan antara jalur khusus pejalan kaki dan
Selain itu di gudang memiliki Operator yang untuk jalur material handling, sehingga arus jalan
bertugas membawa part yang diminta oleh utama menjadi sangat padat dan ramai yang
lantai produksi jika tidak terlalu banyak. Saat membuat tersendatnya pengiriman kardus-
handclift sedang digunakan bisa juga kardus yang berisi part tersebut. Lampiran 1
menggunakan tenaga kerja operator. merupakan layout existing gudang soft part CV
Sinar Baja Electric.

Tata Letak Gudang Soft Part Usulan

Dalam perancangan tata letak gudang


soft part usulan pada jalur umum yang awalnya
Gambar 2 Handclift yang Digunakan oleh CV digunakan untuk pejalan kaki dan alat material
Sinar Baja Elektrik handling akan dibagi menjadi tiga, yaitu untuk
Tata Letak Gudang Soft Part Existing peletakan kardus yang berisi part sebelum

Journal of Industrial Engineering Management 72


JIEM Vol.2 No. 2, Desember 2017 E-ISSN: 2541-3090

diangkut oleh operator angkut, untuk jalur ditemukan. Dengan adanya pengaturan ini,
khusus pejalan kaki dan jalur khusus alat maka pengiriman kardus-kardus yang berisi
material handling. Hal ini diusulkan karena part dapat berjalan lancar sehingga bisa tiba di
dapat mengurangi tingkat kepadatan yang lantai produksi tepat waktu. Lampiran 2
terjadi di jalan utama sehingga ruang yang merupakan layout usulan dari gudang soft part
tersedia di gudang dapat dimanfaatkan secara CV Sinar Baja Electric.
optimal, karena jalur tersebut telah diberi
pembatas yang membedakan antar area untuk 5. KESIMPULAN
peletakan kardus, untuk pejalan kaki dan
untuk material handling. Kesimpulan yang didapatkan dari
Untuk jalan utama yang memiliki lebar 6 penelitian ini adalah:
1. Metode penyimpanan pada CV Sinar Baja
m yang awalnya digunakan untuk pejalan kaki
Electric menggunakan shared storage yang
dan alat material handling akan dibagi menjadi 3, dikombinasikan dengan class based storage
yaitu ukuran 3 m untuk jalur khusus alat yang artinya part akan ditempatkan
material handling, ukuran 2 m untuk jalur berkelompok ditempat khusus hanya untuk
khusus pejalan kaki, dan ukuran 1 m part tersebut. Kebijakan ini akan
digunakan jalur khusus peletakan part sebelum mengurangi jumlah kebutuhan luas gudang
diangkut oleh operator angkut. dan mampu mengoptimalkan area
penempatan persediaan.
Dengan pertimbangan agar tidak 2. Rekomendasi perbaikan yang dianjurkan
bertabrakan maka, jalur khusus alat material adalah jalan utama yang memiliki lebar 6 m
handling dibedakan menjadi 2 arah yang saling yang awalnya digunakan untuk pejalan kaki
berlawanan. Jalur khusus peletakan part dan alat material handling akan dibagi
sebelum diangkut oleh operator angkut juga menjadi 3, yaitu ukuran 3 m untuk jalur
dibedakan menjadi 2 masing-masing di khusus alat material handling, ukuran 2 m
untuk jalur khusus pejalan kaki, dan ukuran
sebelah meja operator stock. Selain itu gang
1 m digunakan jalur khusus peletakan part
antar soft rak yang hanya selebar 1,2 m tidak sebelum diangkut oleh operator angkut.
disarankan untuk jalan alat material handling,
karena akan mengganggu aktivitas operator 6. DAFTAR PUSTAKA
stock ketika mereka sedang mengambil part di
soft rak. Sehingga part yang sudah siap untuk Apple, James. 1990. Tata Letak dan Pemindahan
diangkut oleh operator angkut cukup Bahan. Edisi Ketiga. Terjemahan
diletakkan di tempat peletakan barang di jalan Nurhayati M. T. & Mardiono. Institut
Teknologi Bandung. Bandung.
utama. Goetschalckx, M., Gu, J., & McGinnis, L. F.
Sedangkan untuk metode penyimpanan 2009. Research on Warehouse Design
yang digunakan tetap menggunakan shared and Performance Evaluation: A
storage yang dikombinasikan dengan class based comprehensive Review. European Journal
storage karena metode ini dianggap sudah dapat of Operational Research. Page. 539 – 549.
mempermudah operator dalam pengambilan Mulcahy, David E. 1994. Warehouse and
Distribution Operation Handbook.
material dengan melihat daftar rak yang telah
disediakan kemudian part yang dicari akan

Journal of Industrial Engineering Management 73


JIEM Vol.2 No. 2, Desember 2017 E-ISSN: 2541-3090

International Edition. McGraw Hill. New


York.
Purnomo, Hari. 2004. Perencanaan dan
Perancangan Fasilitas. Edisi Pertama.
Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta.
Wignjosoebroto, S. 2003. Tata Letak Pabrik
dan Pemindahan Bahan. Guna Widya.
Surabaya.
Yohanes, Antoni. 2012. Analisis Perbaikan
Tata Letak Fasilitas Pada Gudang Bahan
Baku dan Barang Jadi dengan Metode
Shared Storage di PT Bitratex Industries
Semarang. Jurnal Dinamika Teknik. Hal.
25-34.
Zhenyuan, J., Xiaohong, L., Wang, W.,
Defeng, J., dan Lijun, W. 2011. Design
and Implementation of Lean Facility
Layout System of Production Line.
International Journal of Industrial Engineering.
Volume. 18(5): 260-269.

BIOFRAFI PENULIS
Wifqi Azlia adalah seorang dosen di Jurusan
Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya, Malang. Dia meraih gelar
masternya di Jurusan Teknik Industri Fakultas
Teknologi Industri Institut Technology
Sepuluh Nopember pada tahun 2010. Dia
tertarik meneliti di bidang Manajemen Rantai
Pasok dan Logistik, Analisis Studi Kelayakan.
Alamat emailnya wifqi.azlia@ub.ac.id

Journal of Industrial Engineering Management 74


JIEM Vol.2 No. 2, Desember 2017 E-ISSN: 2541-3090

Lampiran 1
Layout Existing Gudang Soft Part CV Sinar Baja Electric

MEJA
RACK RACK

MEJA
RACK RACK RACK RACK RACK

MEJA
RACK RACK

MEJA
RACK RACK RACK RACK RACK

MEJA
RACK RACK

MEJA
RACK RACK RACK RACK RACK

MEJA
RACK RACK

MEJA
RACK RACK RACK RACK RACK

MEJA
RACK RACK

MEJA
RACK RACK RACK RACK RACK

MEJA
MEJA RACK RACK
RACK RACK RACK RACK RACK
MEJA

RACK RACK RACK RACK RACK

MEJA
RACK RACK
HAND PALLET AREA

TEMPORARY AREA

QUALITY
CONTROL

RECEIVING AREA

OFFICER ROOM (2)

DELIVERY KARANTINA OFFICER


AREA AREA ROOM (1)

Lampiran 2
Layout Usulan Gudang Soft Part CV Sinar Baja Electric

Journal of Industrial Engineering Management 75


JIEM Vol.2 No. 2, Desember 2017 E-ISSN: 2541-3090

Journal of Industrial Engineering Management 76

Anda mungkin juga menyukai