Anda di halaman 1dari 35

PTLF

PENENTUAN AREA
PENUNJANG PRODUKSI

Iveline Anne Marie


PERANCANGAN STASIUN KERJA
Total kebutuhan ruang u/ proses manufaktur = total
kebutuhan ruang secara individual (per stasiun kerja) +
perluasan (ekstra factor)
Proses penentuan kebutuhan ruangan total :
 Kebutuhan ruangan untuk satu stasiun kerja ( masing-
masing stasiun kerja)
 Penentuan kebutuhan seluruh departemen dengan
menjumlah kebutuhan setiap stasiun kerja.

SPESIFIKASI STASIUN KERJA


Total kebutuhan ruang untuk stasiun kerja terdiri dari :
 Ruangan untuk peralatan
 Ruangan untuk bahan (material)
 Ruangan untuk orang (pekerja)
PERANCANGAN STASIUN KERJA

Beberapa metode dalam menentukan kebutuhan


tempat/ruang:
 Metode “Produksi sebagai Pusat” (Production Center
Method)
Tata Letak terdiri dari satu mesin ditambah dengan
peralatan-peralatan yang dibutuhkan untuk mesin tsb. Luas
tempat yang dibutuhkan diperoleh dengan
mempertimbangkan kebutuhan tempat untuk satu mesin
tersebut beserta perangkat pendukungnya. Jika ada n
mesin yang sama, maka luas tempat total dikalikan dengan
n.
 Metode “Konversi”
Luas tempat yang sekarang dikonversikan ke Layout yang
direncanakan. Misalnya : Layout sekarang untuk 1000 unit
produk. Maka jika diinginkan 2000 produk, kebutuhan
tempatnya menjadi 2x luas sekarang.
PERANCANGAN STASIUN KERJA

 Roughed-Out Layout Method


Templete atau model ditempatkan pada layout untuk
memperoleh perkiraan perkiraan konfigurasi (susunan)
dan luas yang dibutuhkan.
 Metode Standar (Space Standar Mthod)
Luas ruangan/ tempat ditetapkan berdasarkan standar
industri yang bersangkutan.
 Metode Rasio & Proyeksi (Ratio Trend & Projection
Method)
Seseorang menetapkan rasio untuk beberapa factor.
Contoh : feet2/jam kerja langsung, feet2/unit yang
diproduksi, feet2/supervisor.
PERANCANGAN STASIUN KERJA

Ruangan untuk peralatan (mesin) terdiri dari :


a. Ruangan (tempat) untuk peralatan(sesuain ukurannya
dalam kondisi tidak bergerak)
b. Ruangan untuk pergerakkan mesin
 Pergerakkan maksimum secara vertical
 Pergerakkan maksimum ke kiri dan ke kanan
 Pergerakkan maksimum menuju operator/ menjauhi
operator
c. Ruangan untuk Maintenance dan service
PERANCANGAN STASIUN KERJA

Ruangan untuk bahan (material) terdiri dari :


 Penerimaan dan penyimpanan ‘material’
 In-proccess material
 Penyimpanan dan pengangkutan (shipping) material
 Penyimpanan dan pengangkutan (shipping) buangan
 Alat-alat seperti ‘fixtures’,’jigs’,’dies’ untuk pemeliharaan material

Informasi yang diperlukan untuk perancangan stasiun kerja operator :


1. Meja kerja
2. Material yang datang (jumlah dan pengepakannya)
3. Material yang keluar
4. Space operator dan akses ke peralatan
5. Material Handling
6. Lokasi waste dan reject
7. Tools dan fixture
8. Skala gambar

Perancangan Sistem kerja operator produksi perlu mempertimbangkan


prinsip-prinsip ekonomi gerakan
PERANCANGAN STASIUN KERJA

Beberapa tuntunan secara umum :


 Stasiun kerja harus dirancang sehingga memudahkan
operator mengambil dan memindahkan material tanpa
perlu berjalan atau menjangkau bahan terlalu jauh.
 Stasiun kerja perlu dirancang demi pememfaatan
operator secara efisien dan efektif
 Stasiun kerja dirancang agar meminimasi waktu yang
dihabiskan untuk managani bahan secara manual.
 Stasiun kerja harus dirancang sehingga memaksimalkan
kenyamanan, keselamatan dan produktivitas operator.
 Stasiun kerja harus dirancang untuk meminimasi
resiko/bahaya, kelelahan dan ketegangan mata.
PERANCANGAN STASIUN KERJA

Tabel. Perkiraan Kelonggaran (lebar) Gang

Perkiraan ‘allowance’ untuk gang


Muatan terbesar
(%)*
- Kurang dari 6 ft2 5 – 10
- Antara 6 – 12 ft2 10 – 20
- Antara 12 – 18 ft2 20 – 30
- lebih dari 18 ft2 30 – 40
*merupakan % dari total area (net area) untuk peralatan, material
& personel
PERENCANAAN GANG (AISLE)
Aisle : a. Departemen Aisle
b. Main Aisle
*Menentukan gang perlu mempertimbangkan orang dan jenis
peralatan yang menggunakan gang tersebut
PERANCANGAN STASIUN KERJA

Tabel Lebar yang perlu direkomendasikan untuk bermacam-


macam tipe aliran.
Tipe Aliran Lebar gang (feet)
- Traktor 12
- Forklift kapasitas 3 ton 11
- Forklift kapasitas 2 ton 10
- Forklift kapasitas 1 ton 9
- Truk dengan badan sempit 6
- Manual platform truck 5
- Orang 3
- Orang dengan pintu yang membukakedalam gang dari 1 sisi 6
- Orang dengan pintu yang membukakedalam gang dari 2 sisi 8
Kategori penunjang pabrik
1. Penunjang Produksi : kegiatan utamanya
menunjang fungsi produksi
2. Fisik pabrik : pelayanan yang mengutamakan
kebutuhan dari fasilitas fisik (peralatan,
bangunan, utilitas dan lain-lain)
3. Administrasi : fungsi yang melayani
administrasi seluruh pabrik
4. Personalia : pelayanan terhadap kebutuhan
orang
PERANCANGAN STASIUN KERJA

Kebutuhan gang untuk tempat operator berjalan :


 Min 30 inchi apabila operator berjalan antara ‘stationary object’
 Min 36 inchi apabila operator berjalan antara ‘stationary object’ dengan
mesin yang sedang beroperasi
 Min 42 inchi apabila operator berjalan antara mesin-mesin yang sedang
beroperasi.

SPESIFIKASI DEPARTEMEN
Total kebutuhan ruang untuk departemen adalah :
 Total kebutuhan ruang (tempat) untuk stasiun kerja
 Total kebutuhan ruang untuk servis departemen (bisa berupa
penjumlahan kebutuhan ruang untuk servis yang ada pada tiap
stasiun kerja)
 Kebutuhan gang (belum dapat ditentukan sebelum konfigurasi
departemen, stasiun kerja dan aliran bahan selesai)
Penunjang Produksi :
1. Receiving
2. Storage
3. Warehousing
4. Shipping
5. Tool Room dan Tool Crib
6. Kantor Produksi/supervisi
7. Kegiatan penunjang lain
8. Handling equipment storage
Tool Room dan Tool Crib
 Tool room bertanggung jawab dalam pembuatan dan
pemeliharaan tools, jigs, fixtures, dies.
 Tool crib adalah tempat barang-barang di atas serta
barang-barang yang dibeli seperti drill bits, pahat, taps,
chuck dan lain-lain. Tanggung jawabnya meliputi :
penyimpanan, penyaluran dan kontrol.
 Masalah utama yang harus diperhatikan adalah sentralisasi
dan desentralisasi.
 Tujuan layout tool room dan tool crib adalah penerimaan,
penyimpanan dan pembayaran yang mudah.
 Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam layout
tool roomd an tool crib (Apple, 229 dengan rincian pada
tabel 9-5)
Tools room

 Tools room mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk


pembuatan dan perawatan tools, jigs, fixtures, dies, dan
lain-lain yang akan dipergunakan untuk menunjang proses
produksi yang berlangsung.
 Tool room terdiri dari dua bagian utama:
1. Bagian administrasi yang betugas mencatat :
 Inventaris tools, jigs, fixtures, dies, dan lain-lain
 Tools yang keluar/dipakai oleh operator mesin
 Tools yang masuk untuk kemudian disimpan kembali
2. Bagian penyimpanan dan perawatan dari perkakas (tools)
agar bisa terjaga dan terpelihara dengan baik, bebas dari
karat dan sebagainya.
Tool Crib
Adalah tempat meletakkan tools, jigs, fixtures, dies dan lain-lain
yang disimpan di dalam rak khusus. Proses sentralisasi
mendatangkan keuntungan seperti :
 Memudahkan pengawasan keluar masuknya barang
 Memudahkan aktivitas supervisi
 Biaya operasi akan lebih murah
 Memberikan service yang lebih baik dan cepat
Proses sentralisasi umumnya diterapkan pada pabrik kecil namun
pada pabrik besar dilakukan secara sentralisasi. Berikut faktor
pertimbangan penerapan sistem desentralisasi :
 Multi story building & multi building plants
 Pabrik terlalu besar dimana operator akan kehilangan waktu
kerja yang besar untuk keperluan mendapatkan perkakas
yang dibutuhkan. dll
Ruangan Supervisor Kegiatan Produksi
Adalah tempat yang dipergunakan untuk tempat
lokasi supervisor sehingga memudahkan kontak
dengan operator yang dibawahinya. Kantor
biasanya diletakkan diatas lokasi area kerja karena
memberikan keuntungan sebagai berikut :
Pemanfaatan ruangan yang ada
Memberikan keleluasaan untuk mengamati area kerja
secara jelas sehingga hal ini akan mempermudah proses
supervisi apabila terjadi suatu ketidakberesan
Fasilitas Penyimpanan

Storage
Store merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk
menandakan sebuah area untuk menampung bahan baku, parts
dan komponen. Ada beberapa tipe stores (gudang) : gudang
bahan baku, gudang part jadi, gudang persediaan kantor, gudang
persediaan maintenance, gudang persediaan kebersihan.

JustIn Time (JIT) ketentuan persediaan yang terkenal di Jepang


dimana mengandalkan performansi penjual. Tujuan departemen
penyimpanan seharusnya adalah : maksimasi penggunaan ruang
gedung, menyediakan akses langsung menuju semua,
menyediakan penyimpanan persediaan meliputi kerusakan dan
pengendalian kuantitas.
Storage

 Perancangan Storage harus dibuat


sehingga :
 Maksimasi penggunaan ruang
 Maksimasi penggunaan peralatan
 Maksimasi accesibility material
 Maksimasi proteksi terhadap material
 Efektivitas penggunaan waktu dan tenaga
kerja
 Pergerakan material yang cepat dan mudah
Fasilitas Penyimpanan
 Maksimasi penggunaan ruang gedung
 Membutuhkan penggunaan rak, shelves, mezzanines, dan minimasi
kelonggaran ruang dan ruang kosong. Untuk menjelaskan kriteria
desain ini, diperlukan diagram grafik yang meliputi :
 Jumlah unit yang ada. Menunjukkan jumlah unit yang tersisa
dalam persediaan.
 Hari. Menunjukkan hari dalam satu tahun yang diwakili.
 Jumlah pesanan. Berapa banyak unit yang dipesan dalam sekali
pesan.
 Penggunaan normal. Menunjukkan keseimbangan tangan pada
akhir hari.
 Tingkat penggunaan minimum. Merupakan tingkat terendah
dimana kita menggunakan parts.
 Tingkat penggunaan maksimum. Merupakan tingkat tercepat
menggunakan parts.
 Distribusi Normal. Merupakan antara tingkat minimum
penggunaan dan tingkat maksimum penggunaan.
 Safety stock. Persediaan extra sehingga tidak akan mengalami
kehabisan persediaan.
Fasilitas Penyimpanan

Reorder point. Merupakan tingkat persediaan dimana kita harus


memesan ulang material untuk mencegah kehabisan stock.
Reorder time. Merupakan waktu antara pemesanan material baru
dan penerimaan material pada gudang.
Stepped usage (penggunaan bertahap). Sewaktu produksi
membutuhkan parts, mereka meminta persediaan dalam sehari di
saat yang bersamaan.
Menyediakan akses langsung menuju semua. Kriteria berikut
berhubungan dengan lokasi acak. Sistem lokasi diperlukan untuk
mencatat dimana tempat kita meletakkan barang.
Menyediakan keamanan. Gudang yang baik memberikan
keamanan bagi aset yang bernilai. Memiliki peralatan penyimpanan
yang baik seperti rak, shelves, dan truk akan melindungi produk.
Storage

 Menyimpan material sebelum dan selama proses produksi dengan


dua tujuan yang mungkin, yaitu utilisasi sumber dan memenuhi
kebutuhan konsumen, atau maksimasi kebutuhan konsumen
dengan kendala sumber.
 Dalam perencanaan, perhatian storage secara keseluruhan dapat
dibagi menjadi beberapa kategori :
 Receiving : selama proses receiving dan sebelum dispatch
 Stores : menyimpan bahan baku dan part yang dibeli sampai
diperlukan oleh produksi
 Supplies : item non produktif yang digunakan untuk
menunjang produksi misalnya maintenance, kantor
 Work in process
 Part jadi (menunggu dirakit)
 Salvage : material, part, produk yang akan diproses ulang
supaya dapat dipakai.
 Scrap, waste
 Lain-lain : peralatan, kontainer, alat bantu yang tidak
digunakan tetapi mungkin digunakan di lain waktu.
Storage

 Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan untuk memenuhi tujuan


tersebut :
 Popularity : berlaku hukum pareto, 85% turnover material
hanya terjadi 15% material yang disimpan sehingga 15%
material yang paling populer tersebut harus diletakkan
sedemikian sehingga jarak perpindahannya minimal.
 Similarity : item yang diterima dan dikirim bersamaan harus
disimpan bersamaan.
 Size : ukuran lokasi storage sebaiknya bervariasi tergantung
ukuran barang yang disimpan.
 Characteristic : terkadang menyebabkan material tidak dapat
disimpan dan diperlakukan berdasarkan popularitas,
similaritas, atau ukurannya. Beberapa karakteristik barang
yang penting adalah perishable materials, oddly shaped and
crushable item, hazardous materials, security items,
compatibility.
 Space utilization
Warehousing
 Bertanggungjawab terhadap penyimpanan
barang jadi, meliputi :
 Menerima produk jadi dari bagian produksi
 Menyimpan barang jadi
 Mengambil order untuk dikirim
 Pengepakan untuk dikirim
 Memelihara record
 Hal-hal utama yang harus diperhatikan dalam
perencanaan warehouse adalah karakteristik fisik
produk.
Warehouse

Desain kriterianya adalah :


Memberikan sebuah lokasi tetap yang kecil untuk semua.
Membagi persediaan dalam klasifikasi ABC.
Alokasikan item “A” yang paling mendekati pengiriman pada
lokasi yang paling baik.
Kalkulasikan ruang gudang yang diperlukan untuk setiap
produk pada warehouse.
Kalkulasikan jumlah total shelves.
Tentukan ukuran kelonggaran.
Layout shelves dan kelonggaran dan penentuan lebar dan
panjang gudang.
Maksimasi volume ruang gudang.
Contoh Kasus :
Menyediakan warehouse untuk menyimpan pasokan
kotak tool untuk 30 hari dimana rata-rata per
harinya 2.000 unit.
= 0.66 cubic feet masing-masing x 2.000 x 30
18 " x 8 " x 8 " hari
1, 728 ft
= 4.000 cubic feet + pallet

42" x 42" x 54" = 55.125 cubic feet / pallet


1,728 ft
72 kotak tool per pallet
2.000 per hari x 30 hari = 60.000 kotak tool

= 833 pallet
60 .000
72
Receiving dan Shipping
 Departemen receiving adalah awal mula perpindahan material,
sedangkan departemen shipping merupakan akhir dari perpindahan
material.
 Berikut beberapa fungsi dari departemen receiving :
 Menerima trailers. Trailers membelakangi pintu receiving, ketika pintu
trailers dibuka, sebuah papan dock diposisikan antara trailer dan
lantai pabrik, dan pengemudi memberitahukan apa saja yang harus
diturunkan.
 Pengosongan. Material dipindahkan dari trailers dan ditempatkan pada
dock di bagian penanganan. Petugas receiving menandai pada bagian
tanda terima barang.
 Pencatatan penerimaan. Ketika material diturunkn, semuanya dicek
melalui sebuah catatan. Catatan ini disebut Bates Log. Bates Log
sebenarnya merupakan laporan ganda atas bukti penerimaan truk.
Dimulai dengan tanggal kalender Julian (tiga digit angka yang
menandakan jumlah hari dalam setahun) tiga digit berikutnya adalah
order yang datang pada hari itu. Misalnya 3 Juli merupakan hari ke
185 dalam setahun dan ini merupakan truk ke 21 yang datang hari
ini,sehingga:BatesNumberTruckingCompany#Containers18502118502
2Arkansas Best FreightAllied154
Receiving

 Berikut beberapa fungsi dari departemen


receiving :
 Membuka, memisahkan, memeriksa, dan menghitung. Cek
dilakukan untuk memastikan yang ada pada container merupakan
nomor part yang sama. Jika bukan, maka harus dipisahkan dan
dikategorikan secara terpisah. Kemudian pengecekan kualitas
dilakukan untuk melihat apakah sesuai dengan pesanan.
 Over shortage dan laporan kerusakan. Jika perhitungan diatas atau
dibawah, sebuah laporan OS&D dipersiapkan dan dikirim ke
pembelian untuk diselesaikan. Kerusakan pada pengiriman dan
masalah kualitas dilaporkan pada form ini.
 Laporan Penerimaan. Laporan penerimaan merupakan
pemberitahuan kepada perusahaan bahwa produk telah diterima.
Laporan penerimaan tersebut antara lain meliputi : nomor pembelian
order, nama penjual dan alamatnya, tanggal, nomor part, nama
part, kuantitas, nomor bates log, daftar pengepakan barang.
Receiving
 Bertanggung jawab terhadap kedatangan material dan pasokan
lain ke pabrik
 Termasuk tanggungjawabnya adalah :
 Menempatkan pengangkut pada area tertentu.
 Menahan roda-roda pengangkut
 Memeriksa pengaman barang (seal)
 Menyediakan palet atau kontainer seperti yang disyaratkan
 Membongkar barang
 Mempersiapkan label/identitas receiving (receiving tally)
 Memeriksa baeang disesuaikan dengan packing list
 Menyusun receiving tally, packing list, dan purchase order.
 Mencatat kekurangan, kerusakan, cacat dan lain-lain.
 Mengelompokkan barang ke dalam kategori tertentu.
 Mendispatch pengangkut.
 Mempersiapkan laporan receiving
 Mendispatch (menyalurkan) barang ke area yang memerlukan.
Receiving
 Fasilitas-fasilitas yang diperlukan untuk mendukung
kegiatan Receiving
 Area yang cukup untuk menempatkan pengangkut
 Fasilitas untuk membongkar muatan barang
 Area yang cukup untuk menyusun barang ke dalam
palet atau kontainer
 Area yang cukup untuk menyimpan barang sebelum
dikirim
 Sebuah kantor untuk menyimpan informasi
Receiving (Tompkin 397 – 400)
 Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam merencanakan
aktivitas receiving (apple, tabel 9-1) dan jika data yang
dikumpulkan cukup maka rekapnya adalah :
 Karakteristik umum dari barang yang diterima
 Jumlah masing-masing tipe barang, packingnya atau
kontainer.
 Ukuran rata-rata package, kontainer, unit load dan lain-lain
yang diterima
 Rata-rata berat barang yang diterima
 Jumlah kedatangan rata-rata per periode
 Jumlah pieces rata-rata per kedatangan
 Jumlah kedatangan per pengangkut
 Jumlah kedatangan diperlukan untuk memenuhi order
 Metode pembongkaran dan waktu yang diperlukan.
Shipping

 Berikut beberapa fungsi dari departemen shipping :


 Pengepakan barang jadi untuk pengiriman. Proses ini bervariasi sesuai
dengan produk dan jenis perusahaannya. Pengepakan harus meliputi
penempatan yang baik untuk tiap item sehingga tidak rusak pada saat
pengiriman.
 Memberi alamat pada karton atau kontainer. Hal ini dilakukan jika
pemesanan dilakukan dengan common carrier (LTL).
 Menimbang tiap kontainer. Hal ini dilakukan untuk beberapa alasan.
Pertama, menentukan biaya pengiriman. Kedua, teknik pengendalian
kualitas untuk membandingkan berat tiap order atas masing-masing
berat part yang dikirimkan.
 Mengumpulkan pesanan untuk pengiriman. Biasa disebut staging
orders.
 Spot trailers. Perusahaan jasa pengiriman mengirimkan trailernya
pada siang hari untuk mengangkut barang.
 Memasukkan barang dalam trailers. Dapat dilakukan cepat bila
menggunakan pallet.
 Biaya muatan. Biaya muatan mencatat setiap pesanan dan berat dari
produk.
Shipping
 Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam
perencanaan shipping :
 Karakteristik item yang harus ditangani
 Penentuan work load : jumlah shipment per unit waktu,
jumlah barang per shipment, jumlah dan jadwal kedatangan,
volume (kapasitas) truk dan rail.
 Desain dock dan peralatan yang berhubungan
 Ruang kantor untuk menyimpan record
 Metode dan peralatan penanganan
 Lokasi area shipping
 Hubungan antara receiving, storage, warehousing dan
shipping dapat dilihat pada Apple gambar 9-5.
Receiving dan Shipping

 Contoh Kasus :
 Tool box seberat 10.000 pounds per hari,
bagaimana 2.000 tool boxes menampungnya?
8" x 8" x 18"
= 0.66 cubic feetx 2.000 = 1.333 cubic feet / hari
1,728 ft
 Sebuah trailer berukuran lebar 8’ x panjang 40’ x tinggi 7’ atau
2.240 cubic feet

= 0,6 trailer / hari


1 . 333 cubic feet yang dibutuhkan
2 . 240 cubic feet / trailer
Lain-lain penunjang produksi
 Kantor produksi/supervisi : diperlukan untuk
pengaturan dan kontrol produksi di shop floor,
biasanya terletak di beberapa lokasi pada area
produksi.
 Kegiatan penunjang lain, misalnya QC, inspeksi,
production control, plant IE, maintenance
(produksi & bangunan)
 Handling equipment storage : untuk
penyimpanan dan pemeliharaan.
 Locker Room :
 Terletak di antara jalan masuk karyawan dan tempat kerja
 Gunanya untuk menyimpan barang-barang pribadi
karyawan.
KECEPATAN KONVEYOR

 Kecepatan konveyor tergantung pada :


 Jumlah atau unit produk yang diinginkan permenit
 Ukuran produk (terutama panjang produk)
 Jarak antara produk (pada belt konveyor) atau “hook spacing”
pada “overhead paint conveyor”
 Satuan Laju atau kecepatan konveyor :“feet/minute” atau
“meter/minute”
 Laju konveyor = (Panjang produk + Jarak antara produk) x Jumlah
produk yang diinginkan dalam 1 menit.
Contoh :
Komponen “X” berada karton berukuran 30”x30”x24”.
Diinginkan sebanyak 2400 komponen “X” setiap hari. Hitung laju
konveyor jika:
1 hari = 8 jam hari kerja
down time = 50 menit setiap hari
efisiensi = 80 %
Jika komponen “X” sudah berada dalam karton ini perlu diangin-
anginkan selama 10 menit. Hitunglah panjang konveyor yang
dibutuhkan : (Asumsi : Jarak antar produk = 2”)

Anda mungkin juga menyukai