Anda di halaman 1dari 6

MODUL IV

PERENCANAAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA MANUSIA,


KEBUTUHAN RUANG DAN PERENCANAAN STASIUN KERJA
MANDIRI

TUJUAN PRAKTIKUM :
1. Merencanakan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk tata letak
pabrik yang dirancang.
2. Merancang stasiun kerja mandiri dengan menerapkan prinsip–prinsip
ekonomi gerakan dan ergonomi.
3. Menentukan kebutuhan ruangan untuk aktivitas non produksi serta kegiatan
penunjang dan pelayanannya.

PENGANTAR PRAKTIKUM

A. Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya manusia (SDM)

Setiap kegiatan di dalam pabrik membutuhkan sejumlah personil (SDM)


dan ruangan. Kegiatan-kegiatan yang membutuhkan sejumlah ruangan antara lain
[Apple, 1990, hal 275]:
 Kantor
 Penerimaan dan gudang bahan baku
 Produksi
 Tempat Ibadah, pelayanan kesehatan dan kantin.
 Ruang ganti pakaian dan WC
 Ruang dan rak perkakas
 Perawatan
 Gudang produk jadi dan pengiriman
 Parkir

Dalam perencanaan kebutuhan ruang terdapat beberapa faktor yang harus


dipahami dan diingat sebagai bahan pertimbangan. Faktor bahan pertimbangan
dalam perencanaan ruangan terbagi dalam tiga kategori yaitu faktor umum,
produksi dan bangunan [Apple, 1990, hal.276].

1
B. Penentuan Kebutuhan Ruangan untuk Aktivitas Produksi

Kegiatan perancangan tempat kerja meliputi (1) analisis, pengonsepan


rancangan cara pelaksanaan pekerjaan yang paling ekonomis, (2) pembakuan cara
kerja dan (3) secara rutin membantu melatih operator untuk metoda yang telah
ditentukan.

Sebuah tempat kerja adalah ruang yang dihuni oleh mesin atau meja kerja,
peralatan penunjang yang dibutuhkan dan operator; atau mungkin berisi
sekelompok mesin yang kecil-kecil atau sekelompok mesin yang sama, yang
mungkin memerlukan lebih dari satu operator [Apple, 1990, hal.282].

C. Rancangan Tata Cara Kerja dan Aliran Barang

Karena tiap tempat kerja menempati loksi sepanjang aliran keseluruhan,


maka tempat kerja harus dirancang agar sesuai dengan aliran barang, seprti
digambarkan pada gambar 1. Karenanya aliran yang melalui tempat kerja harus
dirancang seperti pada gambar 1-b bukan 1-d.

U U U U U

A E

B D

S S S S S

a. b c. d. e.

Gambar 4.1 Keterkaitan Antara Aliran Bahan dan Orientasi Tempat Kerja
(Sumber: xx)

2
Keterangan gambar :
a. Jalur aliran mula yang direncanakan.
b. Tempat kerja yang ditempatkan sesuai dengan jalur aliran
c. Lintasan aliran bahan
d. Tempat kerja yang ditempatkan tidak sesuai dengan jalur aliran
e. Lintasan aliran bahan.

Prinsip-prinsip ekonomi gerakan dalam tata letak tempat kerja/stasiun


kerja meliputi tiga seksi yang perlu diperhatikan antara lain :
1. Penggunaan tubuh manusia, bila memungkinkan.
a. Mulai dan selesaikan pergerakan kedua tangan pada saat bersamaan.
b. Usahakan kedua tangan tidak menganggur pada saat yang bersamaan
kecuali pada saat istirahat.
c. Usahakan pergerakan lengan simultan, simetri dan dengan arah yang
berlawanan.
d. Hindari gerakan yang lurus dan perubahan arah yang mendadak tajam.
e. Gerakan balistik akan lebih cepat, menyenangkan, dan lebih teliti
dibandingkan gerakan yang terkendali.
f. Sebaiknya pekerja dapat memanfaatkan momentum untuk membantu
pekerjaannya karena berkurangnya kerja otot dalam.
g. Pekerjaan sebaiknya dirancang semudah mungkin dan jika mungkin
usahakan irama kerja mengikuti irama alamiah pekerja.
h. Usahakan meminimasi gerakan mata.
2. Penyusunan tempat kerja.
a. Usahakan badan dan peralatan mempunyai tempat yang tetap.
b. Tempatkan peralatan dan tools ditempat yang mudah, cepat, dan mudah
dijangkau.
c. Tempat penumpukan bahan yang akan diproses sebaiknya memanfaatkan
gaya berat.
d. Penyaluran objek yang telah selesai diproses, mekanismenya sebaaiknya
dirancang dengan baik.
e. Bahan dan peralatan sebaiknya berada ditempat yang memungkinkan
gerakan-gerakan dapat dilakukan dengaan urutan yang berbalik.

3
f. Siapkan tempat yang tetap untuk tool dan material untuk melatih
kebiasaan gerakan.
g. Kedatangan material berkaitan dengan tempat penggunaannya.
h. Tempatkan tool, material, dan kontrol sedekat mungkin dengan operator.
i. Siapkan stasiun kerja dan kursi yang fleksibel untuk mengurangi
kelelahan.
3. Desain tool dan perlengkapan
a. Hindari tangan memegang benda kerja jika dapat dilakukan dengan jig,
fixture, atau peralatan yang dapat dioperasikan dengan kaki.
b. Sebaiknya peralatan dirancang mempunyai lebih dari satu kegunaan.
c. Sebaiknya peralatan dirancang sehingga memudahkan dalam penyimpanan
dan pemegangan.
d. Distribusikan beban kerja sesuai dengan kapasitas jari saat menggunakan
tangan.
e. Desain pemegang tools dengan luas permukaan persentuhan yang
maksimal dengan tangan.

Untuk mendapatkan susunan mesin/peralatan yang baik pada suatu stasiun


kerja, faktor-faktor yang harus diperhatikan adalah:
1. Hubungan antar operasi sehingga aliran bahan dapat berjalan dengan lancar
2. Tempat penumpukan bahan baku dan bahan jadi.
3. Tempat kerja opeator dan gang antar mesin yang ditentukan sesuai dengan
kebutuhan.

D. Spesifikasi stasiun kerja

Stasiun kerja merupakan salah satu faktor penentu produktivitas suatu


perusahaan [Tompkins, 1996, hal.97]. Sebuah stasiun kerja mencakup ruang
untuk peralatan (equipment), material, dan orang seperti semua fasilitas lainnya.
Area untuk peralatan suatu stasiun kerja terdiri dari ruang untuk:
a. Peralatan b. Travel mesin
c. Perawatan mesin d. Pelayanan

4
Area material untuk stasiun kerja mencakup ruang untuk:
a. Material yang diterima dan ditumpuk
b. Material dalam proses
c. Material yang dikirim
d. Penyimpanan dan pengiriman waste dan scrap
e. Tools, fixture, jigs, dies, dan material perawatan
Area untuk orang dalam stasiun kerja terdiri dari ruang untuk:
a. Operator
b. Pemindahan Material
Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan diantaranya dalam desain
stasiun kerja:

1. Stasiun kerja sebaiknya di desain sehingga operator dan material handling


dapat mengangkut dan memindahkan material tanpa melakukan jangkauan
yang panjang dan kaku.
2. Stasiun kerja sebaiknya di desain untuk penggunaan operaor efektif dan
efisien.
3 Stasiun kerja sebaiknya didesain untuk meminimasi penggunaan waktu untuk
material handling secara manual.
4. Stasiun kerja sebaiknya didesain untuk memaksimalkan keamanan,
kenyamanan, dan produktivitas operator.
5. Stasiun kerja sebaiknya didesain untuk memnimasi bahaya, kelelahan, dan
ketegangan pandangan.
Sebuah Lembaran Kebutuhan Ruang Produksi [Apple, 1990, hal.296]
sangat membantu dalam keperluan perencanaan ruangan produksi.

PROSEDUR KERJA
1. Rencanakan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) dan rancang struktur
organisasi serta jod description dan job specification untuk masing-masing
jabatan.
2. Identifikasi kebutuhan ruangan untuk kegiatan produksi dan non produksi
serta kegiatan pelayanan dan penunjangnya.

5
3. Rancang stasiun kerja mandiri pada areal produksi serta sistem penanganan
bahannya.
4. Hitung kebutuhan luas lantai masing–masing kegiatan pada pabrik.
5. Buat tabel rencana total kebutuhan ruangan
6. Buat gambar 2D masing-masing Stasiun Kerja Mandiri

Anda mungkin juga menyukai