Anda di halaman 1dari 7

LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT

UNIVERSITAS GUNADARMA

MODUL PEMBELAJARAN
Fakultas : Teknologi Industri
Program Studi : Teknik Industri
Nama Praktikum : Perancangan Teknik Industri 4
Modul Praktikum : Luas Lantai
Pertemuan ke :2

Pengertian Luas Lantai


Luas lantai adalah luas suatu area yang akan digunakan dalam
mengolah suatu bahan atau dalam suatu kegiatan produksi. Kegunaan
luas lantai yaitu untuk membantu perhitungan biaya penanganan
material (BPM) antar Departemen, sesuai dengan luas lantai hasil
perhitungan (Apple, 1990).
Luas lantai adalah rincian luas tanah atau luas area pabrik yang
dibutuhkan untuk aktivitas perusahaan seperti produksi, penyimpanan,
perkantoran, dan lainnya (Wignjosoebroto, 2003).
Luas lantai adalah luas suatu tempat atau area yang akan digunakan
dalam mengelola suatu bahan atau dalam mengerjakan suatu proses
produksi (Sritomo, 2013).

Kegunaan Luas Lantai


Luas lantai digunakan untuk mengetahui luas lahan yang akan
digunakan dalam perencanaan tata letak fasilitas dan perusahaan yang
akan didirikan. Perhitungan luas lantai produksi dimulai dari luas
kebutuhan lahan sampai perkantoran dengan memperhatikan segala
fasilitas pendukungnya. Dalam melakukan suatu perencanaan tata letak
fasilitas dan pemindahan bahan, dibutuhkan beberapa kebutuhan luas
lantai untuk kegiatan produksi pabrik yang akan didirikan, serta fasilitas-
fasilitas pendukung lainnya. Dengan demikian perlu dihitung berapa luas
lantai yang disiapkan, terutama untuk kegiatan bagian produksi.
LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT
UNIVERSITAS GUNADARMA

Perhitungan luas lantai ini didasarkan pada bahan baku yang akan
disiapkan (Hadiguna, Rika Ampuh, 2009).
Perhitungan luas lantai pada prinsipnya memiliki manfaat bagi
sebuah pabrik yang akan dibentuk, diantaranya (Apple, 1990).
a. Dapat memperkirakan kebutuhan luas lantai produksi di gudang
bahan baku, apakah penempatan atau peletakan produk dilakukan
dengan cara ditumpuk atau ditempatkan pada tempat yang sudah
disiapkan yaitu dengan menggunakan rak.
b. Dapat memperkirakan luas lantai produksi saat fabrikasi dan
perakitan seperti mesin dan alat.
c. Dapat memperkirakan kebutuhan luas lantai yang akan digunakan
pada gudang barang jadi.

Jenis-Jenis Luas Lantai


Luas lantai terbagi atas beberapa jenis dalam
pengimplementasiannya yang di dasari dengan spesifikasi dan
kegunaannya, meliputi :
a. Luas Lantai Gudang Bahan Baku (Receiving)
Luas Lantai Gudang Bahan Baku (Receiving) adalah luas lantai yang
digunakan untuk menyimpan bahan baku atau material yang akan
digunakan dalam produksi. Luas lantai gudang bahan baku terbagi
menjadi dua model, yaitu model tumpukan dan model rak.
b. Luas Lantai Gudang Barang Jadi (Shipping)
Luas Lantai Gudang Barang Jadi (Shipping) merupakan luas area
yang dibutuhkan sebuah pabrik untuk menyimpan hasil produksi
sebelum nantinya produk tersebut di distribusikan.
c. Luas Lantai Mesin dan Peralatan
Luas Lantai Mesin dan Peralatan merupakan luas lahan yang
digunakan untuk peletakan fasilitas mesin dan peralatan yang
LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT
UNIVERSITAS GUNADARMA

digunakan selama proses produksi berlangsung. Luas lantai


dibutuhkan untuk mesin atau peralatan yang dapat ditentukan
setelah mengetahui berapa banyak jumlah mesin yang perlu diawasi
oleh seorang operator.Luas Lantai Perkantoran (Apple, 1990).
d. Luas Lantai Perkantoran dan Fasilitas
Luas Lantai Perkantoran dan Fasilitas merupakan luas yang
digunakan untuk penempatan-penempatan beberapa bagian,
diantaranya :
1) Bagian Umum, merupakan fungsi yang melayani seluruh pabrik,
misalnya Tool Room (tempat penyimpanan peralatan), Tool Crib
(tempat menyimpan atau memperbaiki peralatan yang rusak),
ruang rapat, ruang tunggu, dan sebagainya.
2) Bagian Produksi, merupakan bagian yang melayani organisasi
produksi, misalnya Teknik Industri (standar kerja, metoda,
material handling, process quality control (receiving, in process,
finished good), plan engineering.
3) Bagian Personil, merupakan fungsi yang melayani atau
menangani kebutuhan orang, misalnya fasilitas kesehatan,
kantin, WC/kamar mandi, daerah rekreasi atau taman, lapangan
parkir, telepon umum, dan lain-lain.
4) Bangunan Fisik, merupakan bagian yang berhubungan dengan
kebutuhan fasilitas fisik bangunan, peralatan, utilitas, dan
sebagainya, misalnya fasilitas pemasaran, pembangkit tenaga,
garasi, pemadam kebakaran, bengkel peralatan, dan sebagainya.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun luas
lantai perkantoran dan fasilitas, meliputi :
1) Departemen yang berhubungan ditempatkan berdekatan satu
sama lain
LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT
UNIVERSITAS GUNADARMA

2) Lebar lorong minimal 0,9 meter


3) Jenis-jenis pekerjaan yang dilakukan merupakan dasar
departementasi
4) Tiap pekerja membutuhkan kira-kira 4,5 sd 25 m2
5) Cahaya yang dating dari kiri dan atau dari belakang lebih baik
6) Bila pekerja harus duduk saling membelakangi maka harus
dipisahkan minimal melebar 1 meter diantara kursi.

Metode Penentuan Luas Lantai


Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan dalam
menentukan luas lantai, diantarnya :
a. Metode Produksi Pusat (Production Centered Method), dimana pusat
produksi terdiri dari satu mesin ditambah dengan seluruh peralatan
yang diperlukan dan area untuk operator. Tempat kerja (depan,
belakang, kiri, kanan) ditambah ruang maintenance dan ruang storage
akan didapat luas lantai untuk mesin. Prinsipnya semua peralatan
dan lokasi storage disusun pada pusat produksi (Hadiguna, 2008).
b. Roughed – Out Layout Method, dimana model ditempatkan pada tata
letak yang diperoleh dari estimasi konfigurasi umum dan luas lantai
yang dibutuhkan (Harahap, 2006).
c. Metode Jarak Standar, dimana untuk industri-industri yang standar,
luas lantai ditentukan berdasarkan standar yang telah ditetapkan
sebelumnya (Harahap, 2006).
d. Metode Waktu Rasio Dan Metode Proyek merupakan metode luas
lantai dengan menetapkan perbandingan dari meter kuadrat suatu
faktor yang bisa mengukur atu memprediksi tata letak yang
diusulkan. Sebagai contoh adalah meter kuadrat per jam buruh
langsung, meter kuadrat per unit produksi dan meter kuadrat per
kepala bagian (Harahap, 2006).
LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT
UNIVERSITAS GUNADARMA

e. Metode Konversi, dimana kebutuhan area yang sekarang


dikonversikan untuk kebutuhan tata letak yang direncanakan. Perlu
diingat bahwa kebutuhan area bukan merupakan fungsi linier dari
jumlah produksi. Metode ini dapat digunakan untuk departemen
pendukung dan gudang bahan baku (Harahap, 2006).

Penentuan Allowance
Perencanaan ini bertujuan untuk mengetahui luas lantai yang
dibutuhkan pada setiap fasilitas-fasilitas yang didirikan. Syarat utama
perencanaan luas lantai adalah pembakuan sistem kerja. Dalam
perancangan stasiun kerja kita harus memastikan bahwa sistem kerja telah
baku. Apabila sistem kerja belum baku, maka luas lantai yang dibutuhkan
menjadi tidak absah. Komponen-komponen yang harus diperhatikan
dalam perencanaan kebutuhan luas lantai adalah luasan mesin, luasan
ruang gerak operator, luasan penumpukan bahan yang akan diproses dan
setelah diproses, serta luasan untuk kegiatan pemindahan bahan. Luasan
pokok kemudian ditambahkan allowance yang bertujuan mendukung
kelancaran kegiatan produksi. (Hadiguna, 2008)
Perhitungan kebutuhan luas lantai, dilibatkan pula masalah-masalah
yang berkaitan dengan kegiatan lainnya yang akan memepengaruhi
terhadap luas lantai tersebut, yaitu alat angkut, cara pengangkutan, cara
penyimpanan bahan baku (ditumpuk atau dirak), aliran bahan. Semua hal
tersebut harus diperhitungkan dalam penentuan luas lantai dengan
menambah harga allowance (kelonggaran) tertentu. Dengan demikian
perlu dihitung beberapa luas lantai yang disiapkan, terutama untuk
kegiatan bagian produksi yang didasarkan pada bahan baku yang akan
disiapkan, mesin atau peralatan yang digunakan, barang jadi yang
dihasilkan, aktivitas yang dilakukan, serta dimensi material handling
equipment. Tujuan menghitung luas lantai adalah untuk memperkirakan
LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT
UNIVERSITAS GUNADARMA

kebutuhan luas lantai bagian produksi, yang meliputi, receiving (gudang


bahan baku model tumpukan dan rak), pabrikasi dan assembling (mesin
dan peralatan), shipping (gudang barang jadi untuk kemasan isi dan
kemasan kosong). Kegunaan luas lantai adalah saat digunakan dalam
membantu untuk perhitungan ongkos material handling (OMH) antar
departemen, sesuai dengan luas lantai hasil perhitungan
DAFTAR PUSTAKA
Apple, James M, 1990, Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Edisi
Ketiga Bandung: ITB
Hadiguna, Rika Ampuh (2008), Tata Letak Pabrik, Andi. Yogyakarta
Hadiguna, Rika Ampuh. 2009. Manajemen Pabrik, Pendekatan
Sistemuntuk Efisiensi dan Efektivitas. Edisi 1. Jakarta: Bumi Aksara.
Harahap, 2006. Perencanaan Pabrik, Graha Ilmu. Yogyakarta
Wignjosoebroto, Sritomo. 2003. Pengantar Teknik dan Manajemen
Industri. Guna Widya. Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai