Anda di halaman 1dari 50

Perencanaan Tata Letak Pabrik (TIN61654)

Perancangan Tata Letak


Pabrik
1 Pendahuluan
Dene Herwanto, ST., MT.
H. Wahyudin, ST., MT
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik - UNSIKA
Capaian Pembelajaran

1. Memahami konsep dasar industri


2. Memahami klasifikasi industri
3. Memahami prinsip dasar perencanaan tata letak pabrik
4. Mampu membedakan tipe-tipe tata letak fasilitas
5. Memahami konsep-konsep dasar tata letak
Konsep Dasar Industri

Industri vs Pabrik

Apakah sama?

Industri ………………………………………………………………
Pabrik ………………………………………………………………..
Konsep Dasar Industri

❑ Pabrik adalah setiap tempat dimana faktor-faktor: manusia, mesin


dan peralatan, material, energi, modal, informasi serta sumber daya
alam yang dikelola bersama-sama dalam suatu sistem produksi guna
menghasilkan suatu produk secara efektif, efisien dan aman.
❑ Pabrik merupakan salah satu jenis industri yang akan menghasilkan
produk jadi, seperti halnya yang dijumpai dalam industri
manufaktur.
❑ Istilah pabrik ini sering diartikan sama dengan industri.
❑ Industri: kumpulan pabrik yang memproduksi produk sejenis
(industri kimia, industri otomotif)
Konsep Dasar Industri
Pabrik merupakan salah satu jenis industri yang akan menghasilkan
produk jadi, seperti halnya yang dijumpai dalam industri manufaktur.

- Manusia
- Mesin dan Peralatan
- Material PRODUK /
PROSES
- Energi JASA
- Uang (modal)
- Informasi
- SDM
Konsep Dasar Industri
Konsep Dasar Industri
Konsep Dasar Industri
[1] Klasifikasi Industri – berdasarkan proses produksi
The Primary Raw Material Industry
• Proses → to explore
• Yaitu industri yang aktivitas produksinya adalah mengolah sumber daya alam
guna menghasilkan bahan baku atau bahan tambahan lainnya yang
dibutuhkan oleh industri penghasil produk atau jasa.
• Misalnya:
Konsep Dasar Industri
[1] Klasifikasi Industri – berdasarkan proses produksi
The Manufacturing Industries
• Proses → to produce
• Yaitu industri yang memproses bahan baku guna dijadikan bermacam-
macam bentuk/model produk, baik yang masih berupa produk setengah jadi
ataupun yang sudah berupa produk jadi (finished good)
• Misalnya: Astra, Indomobil, furniture, konstruksi, Bogasari, Agroindustri, dll.
Konsep Dasar Industri
[1] Klasifikasi Industri – berdasarkan proses produksi
Distribution Industries
• Proses → to deliver
• Yaitu industri yang berfungsi untuk melaksanakan jasa pelayanan distribusi
untuk mengirimkan bahan baku atau produk jadi.
• Misalnya: Berbagai perusahaan distributor
Konsep Dasar Industri
[1] Klasifikasi Industri – berdasarkan proses produksi
Service Industries
• Proses → to serve
• Yaitu industri yang bergerak dibidang pelayanan atau jasa, baik untuk
melayani dan menunjang aktivitas industri lain ataupun langsung
memberikan pelayanan/jasa kepada konsumen akhir.
• Misalnya: Bank, asuransi, rumah sakit, FedEx, Pos dll.
Konsep Dasar Industri
[2] Klasifikasi Industri – berdasarkan output yang dihasilkan

❑ Produces-goods Industries
Yaitu industri yang menghasilkan output (produk) berupa material, peralatan
produksi, mesin dll yang digunakan untuk proses produksi pada industri lain.
Misalnya: Krakatau Steel, Pertamina (?), PLN (?)
❑ Consumer-goods Industries
Yaitu industri yang outputnya dapat secara langsung dikonsumsi oleh end
consumer.
Misalnya: Restoran, Toyota (?), Sharp, Bogasari, Sari Roti, Unilever, Nestle dll.
Klasifikasi Industri
[3] Klasifikasi Industri – berdasarkan proses manufaktur industri

❑ Continuous Process Industry


• Proses produksi akan berlangsung selama 24 jam terus menerus. Begitu proses produksi mulai
dijalankan, maka tidaklah mungkin untuk menghentikannya dalam beberapa saat dan/atau
setiap saat tanpa mengakibatkan kerugian yang besar, akibat terhentinya proses produksi
yang ada.
• Kerugian yang mungkin timbul antara lain:
✓ Material in process menjadi tidak terpakai
✓ Kerusakan pada sistem dan peralatan
✓ Utilisasi sistem dan peralatan yang rendah
• Hal tersebut, umumnya merupakan konsekuensi logis (tuntutan) dari karakteristik raw
material atau produk akhir. Misalnya karena bersifat cair, serbuk, panas, berbahaya dll.
• Industri yang sering menggunakan proses ini adalah Primary Raw Material Ind, karena industri
tersebut aktivitasnya adalah eksplorasi sumber daya alam. Contoh: industri pupuk, semen,
minyak, gas.
Klasifikasi Industri
[3] Klasifikasi Industri – berdasarkan proses manufaktur industri

❑ Repetitive-Process Industry
• Produk yang dihasilkan berjumlah banyak dan proses biasanya berlangsung
dalam langkah pengerjaan yang berulang-ulang dan serupa.
• Proses dapat dihentikan tanpa menimbulkan kerugian.
• Karena proses yang berulang dan serupa, umumnya digunakan pada
industri yang memiliki skala produksi tinggi dengan tipe produk yang
sedikit → mass production
Klasifikasi Industri
[3] Klasifikasi Industri – berdasarkan proses manufaktur industri

❑ Intermittent-Process Industry
• Suatu industri yang proses produksinya berlangsung sesuai dengan order
yang diterima.
• Proses produksi berdasarkan order pesanan yang bisa dilaksanakan
sewaktu-waktu (saat order diterima).
• Proses industri semacam ini umumnya diterapkan pada industri yang
memiliki jumlah produksi sedikit tapi jenis produk sangat beragam.
Perencanaan Fasilitas

❑ Dilakukan sebelum perusahaan beroperasi,

dan bisa juga

❑ Dilakukan sesudah perusahaan beroperasi, terutama akibat:


▪ Pindahnya pusat kegiatan bisnis
▪ Berubahnya adat kebiasaan masyarakat
▪ Pindahnya konsentrasi pemukiman
▪ Jaringan komunikasi dan transportasi yg lebih baik
▪ Meningkatnya kapasitas produksi perusahaan
Perencanaan Tata Letak

• Definisi: pengaturan tata letak fasilitas-fasilitas operasi dengan memanfaatkan


area yang tersedia untuk penempatan mesin-mesin, bahan-bahan,
perlengkapan untuk operasi, personalia dan semua peralatan/fasilitas dalam
produksi.
• Hendaknya fleksibel, untuk mengantisipasi adanya perubahan permintaan,
penemuan produk baru, proses baru, dsb yang akan mengubah tata letak.
• Perubahan tata letak yang memerlukan biaya minimum.
Tata Letak Fasilitas
❑ Adalah tata cara pengaturan letak fasilitas-fasilitas yang sudah ada ataupun yang baru,
guna menunjang kelancaran proses produksi. (Wignjosoebroto, 2000)

❑ Fasilitas:
• Bangunan dimana orang, bahan dan mesin secara bersama-sama untuk suatu tujuan
tertentu (biaya rendah, kualitas lebih tinggi, penggunaan sumber daya alam sedikit)
khususnya membuat suatu produk atau menyediakan jasa (Heragu, 1997)
• Bagian dari pelayanan produksi yang meliputi: receiving, storage, shipping, tools
room & tools crib, supervisors room, physical plant service department, office and
personal services.

❑ Jenis fasilitas:
1. Fasilitas poduksi
2. Fasilitas pelayanan
3. Fasilitas pendukung
Definisi Perencanaan Tata Letak Fasilitas

❑ Mencakup pengaturan unsur fisik dari fasilitas industri baik yang sudah
diterapkan ataupun yang baru direncanakan, meliputi ruangan yang diperlukan
untuk pergerakan material, gudang, tenaga kerja tidak langsung, dan segala
aktivitas pembantu lainnya seperti halnya peralatan operasi dan karyawan yang
diperlukan. (Richard Muther, 1955)
❑ Menetukan bagaimana kegiatan aset tetap yang dapat memberikan dukungan
yang terbaik dalam rangka mencapai tujuan dari kegiatan tersebut. (James A.
Tompkin, 1984)
❑ Penggambaran yang berhubungan dengan perancangan susunan unsur fisik
suatu kegiatan dan selalu berhubungan erat dengan industri manufaktur. (James
M. Apple, 1990)
❑ Pengaturan fasilitas fisik perusahaan dengan tujuan meningkatkan efisiensi
penggunaan peralatan, material, tenaga kerja dan energi. (Fred E. Meyers, 1993)
Definisi Perencanaan Tata Letak Pabrik

❑ Proses menganalisis, membentuk konsep, merancang dan mewujudkan suatu


sistem bagi pembuatan barang, yang umumnya dilukiskan sebagai rencana
lantai, yaitu satu susunan fasilitas yang meliputi: perlengkapan. tanah,
bangunan, dan sarana lain untuk mengoptimumkan hubungan antara
pelaksana, aliran, barang (Apple, 1977).
❑ Tata Letak = layout = rencana lantai = susunan
❑ Tata Letak Fasilitas: susunan fasilitas produksi untuk memperoleh efisiensi
pada suatu produksi
Tujuan Perancangan Fasilitas (1)

1. Memudahkan proses manufaktur dengan


a. Menyusun mesin, peralatan dan daerah kerja agar pergerakan material lancar
b. Mengurangi semua kelambatan yang mungkin terjadi dengan meminimasi
gangguan mesin ataupun kondisi tidak produktif lainnya
c. Merencanakan aliran sehingga pekerja yang melalui suatu area dapat
diidentifikasi & dihitung
d. Menjaga kualitas kerja dengan perencanaan pemeliharaan kondisi yang
membantu mencapainya
Tujuan Perancangan Fasilitas (2)

2. Minimasi pemindahan barang


3. Memelihara keluwesan susunan & operasi untuk mengantisipasi adanya
perubahan
4. Memelihara perputaran barang setengah jadi yang tinggi
5. Menurunkan penanaman modal dalam peralatan (maksimasi ROI pada
pengeluaran modal)
6. Utilisasi secara efektif orang, peralatan ruang dan energy (menghemat
pemakaian ruang bangunan, meningkatkan efisiensi pemakaian tenaga kerja)
7. Adanya kemudahan, keselamatan dan kepuasan kerja bagi pegawai dalam
melaksanakan pekerjaan
8. Mengurangi kemungkinan menurunnya kualitas bahan baku ataupun produk
jadi.
Tujuan Perancangan Fasilitas (3)
9. Dapat beradaptasi dan meningkatkan kemudahan pemeliharaan.
10. Memperbaiki kepuasan pelanggan dengan membuat mudah dalam
menjalankan bisnis, memenuhi janji pada pelanggan dan menjawab
kebutuhan pelanggan
11. Meningkatkan ROA dengan maksimasi perputaran persediaan, minimasi
persediaan yang aus, maksimasi partisipasi pegawai dan maksimasi perbaikan
terus menerus.
12. Maksimasi kecepatan untuk merespons pelanggan dengan cepat.
13. Menurunkan biaya dan pertumbuhan profitabilitas rantai suplai.
14. Integrasi rantai suplai melalui kemitraan dan komunikasi
15. Mendukung visi organisasi melalui perbaikan pemindahan bahan,
pengendalian bahan dan kerumahtanggaan yang baik.
Hirarki Perencanaan Fasilitas Pabrik
Hirarki Perencanaan Fasilitas Pabrik
Facility location: Determine where facilities should be located to best support the
production and distribution of of goods and/or services.
Facility design: Determine how the components of a facility should be configured
to best support the production and distribution of goods and/or services, where the
components of the facility consist of the structure, the layout, and the material
handling systems.
Structural Design: Determine the detailed design of a facility, including the building
and services –e.g. gas, water, power, heat, light, air, and sewage.
Facility Layout: Determine the arrangement and shape of space-consuming
entities (or “activities”) in a facility, where the activities interact with each other
through flows of materials, personnel, and/or information.
Material Handling System Design: Determine the process, equipment, and systems
that transfer and manage the transfer of material between activities in a facility
Pentingnya Suatu Perancangan Fasilitas Pabrik

▪ Mendapatkan produksi yang ekonomis


▪ Didapatkan perencanaan fasilitas fisik yang efektif
▪ Didapatkan pola pemindahan barang yang merubah pola aliran statis,
sehingga pelaksanaan berbagai proses yang berkaitan dapat dilakukan
secara efisien
▪ Penyelesaian waktu proses yang optimum
▪ Biaya produksi minimum
Prinsip Dasar PTLP

❑ Kriteria utama dalam mengevaluasi tata letak pabrik adalah minimasi ongkos
material handling (OMH).
❑ Komponen pembentuk OMH:
▪ Depresiasi dari peralatan material handling,
▪ Biaya operasi variabel (variable operating cost), dan
▪ Biaya tenaga kerja
❑ Besarnya OMH berbanding lurus dengan:
▪ Frekuensi perpindahan material
▪ Jarak perpindahan material
Prinsip Dasar PTLP

1. Prinsip integrasi (Principle of integration)


Tata letak yang baik akan mengintegrasikan orang, material, mesin, dan peralatan pendukung
lainnya sehingga dapat diperoleh utilisasi sumberdaya yang optimum dengan efektvitas
maksimum.
2. Prinsip jarak perpindahan material yang paling minimum (Principle of minimum
distance)
Prinsip ini berkaitan dengan perpindahan orang dan material yang minimum. Fasilitas yang ada
sebaiknya ditata sedemikian rupa sehingga jarak total perpindahan menjadi minimum, dan
sebaiknya perpindahan tersebut membentuk garis lurus.
3. Prinsip aliran dari suatu proses kerja (Principle of flow)
Aliran suatu proses kerja diusahakan sedapat mungkin bergerak terus tanpa ada interupsi. Oleh
karena itu hindari back tracking, cross movement, congestion.
Prinsip Dasar PTLP

4. Prinsip pemanfaatan ruangan (Principle of cubic space utilisation)


Penekanan pemanfaatan ruang dengan pengaturan ruangan yang akan dipakai
oleh manusia, bahan baku, mesin dan peralatan penunjang proses produksi.
5. Prinsip fleksibilitas (Principle of maximum flexibility)
Tata letak yang baik dapat diubah tanpa biaya dan waktu yang banyak, misalnya
ketika ada perubahan kapasitas produksi di masa mendatang.
6. Prinsip kepuasan dan keselamatan kerja (Principle of safety, security and
satisfaction)
Dengan membuat suasana kerja yang menyenangkan, memuaskan dan aman
7. Prinsip penanganan material yang minimum (Principle of minimum handling)
Tata letak yang baik dapat meminimumkan perpindahan material.
Tipe Tata Letak

❑ Tata letak berdasarkan proses (Process Layout)

❑ Tata letak berdasarkan produk (Product Layout)

❑ Tata letak kombinasi (Combination Layout)

❑ Tata letak tetap (Fixed Position Layout)

❑ Tata letak teknologi kelompok (Group Technology)


Tipe Tata Letak Berdasarkan Proses (Process Layout)
❑ Tata letak dimana stasiun kerja dikelompokkan menjadi satu kelompok sesuai
dengan tipe yang dilaksanakan.
❑ Dikenal juga sebagai Functional Layout.
Tipe Tata Letak Berdasarkan Proses (Process Layout)
❑ Karakteristik Tata Letak Proses
Karakteristik Deskripsi
Produk Mampu membuat atau mengolah berbagai produk yang bervariasi yang membutuhkan
operasi-operasi dasar yang bersifat umum, pada volume besar atau kecil dengan tingkat
produksi yang bervariasi
Pola aliran bahan Bervariasi, tiap produk perlu urutan operasi yang bersifat unik
Ketrampilan Perlu tenaga kerja trampil, mampu bertugas tanpa pengawasan ketat, mampu menyesuaikan
tenaga kerja din terhadap variasi tugas yang dihadapi
Persediaan Persediaan bahan baku, bahan jadi bersifat ‘low turn over’, harus cukup besar persediaan
bahan baku untuk menghadapi permintaan berbagai jenis produk
Penggunaan ruang Diperlukan ruang penyimpanan yang besar & pemanfaatan beberapa ruang operasi yang
rendah
Penanganan Tipe & volume penanganan yang diperlukan bervariasi, duplikasi penanganan acapkali terjadi
Bahan karena terjadinya waktu tunggu yang disebabkan fasilitas operasi berikutnya belum tersedia
Capital Komponen biaya tetap relatif kecil, biaya buruh & penanganan bahan per-unit besar.
Permasalahan Jalur antrian yang bervariasi & alokasi pusat kerja (kriteria: minimasi biaya penanganan
material)
Tipe Tata Letak Berdasarkan Proses (Process Layout)

Keuntungan Kerugian
• Penggunaan mesin lebih efektif. • Aliran proses yang tidak sederhana
• Fleksibilitas tenaga kerja dan mengakibatkan ongkos material
fasilitas produksi besar dan handling mahal
sanggup berbagai macam jenis • Total waktu produksi lebih panjang
dan model produk. • Work in process inventory cukup
• Investasi mesin relatif kecil besar
• Keragaman tugas membuat tenaga • Ketrampilan tenaga kerja harus tinggi
kerja lebih tertantang dan karena variasi aktivitas produksi tinggi
termotivasi • Kesulitan menyeimbangkan kerja dari
• Adanya aktivitas supervisi yang setiap fasilitas produksi karena
lebih baik dan efisien melalui penempatan mesin yang
spesialisasi pekerjaan. berkelompok.
Tipe Tata Letak Berdasarkan Produk (Product Layout)
❑ Mesin dan peralatan lainnya disusun menjadi suatu lini sesuai dengan urutan
operasi/proses tertentu untuk menghasilkan suatu jenis produk tertentu.
yang bersifat rutin & berulang.
Tipe Tata Letak Berdasarkan Produk (Product Layout)

❑ Karakteristik Tata Letak Produk


• Produk: tata letak disusun & disesuaikan untuk memproduksi suatu produk
yang bersifat standar & jumlah besar dan pada kecepatan produksi yang stabil
• Pola aliran bahan: garis lurus (tiap jenis produk memiliki urutan operasi
standar)
• Ketrampilan tenaga kerja: perlu ketrampilan khusus yang mampu melaksanâkan
kerja yang bersifat rutin & berulang.
• Persediaan: persediaan bahan baku & WIP bersifat ‘high turn over’
• Penggunaan ruang: efisien, output produk per-unit luas ruang tinggi.
• Penanganan bahan: aliran bahan dapat diprediksi, sistematis & sering kali
otomatis
• Capital: investasi mesin/peralatan tinggi & memiliki fungsi yang sangat khusus,
biaya tetap relatif tinggi, biaya buruh langsung & bahan per-unit rendah
• Permasalahan: keseimbangan lini
Tipe Tata Letak Berdasarkan Produk (Product Layout)

Keuntungan Kerugian
• Layout sesuai dengan urutan • Kerusakan pada satu mesin akan
proses sehingga umumnya proses mengakibatkan terhentinya proses
berbentuk garis. produksi.
• Pekerjaan dari satu proses secara • Layout ditentukan oleh produk yang
langsung dikerjakan pada proses diproses, perubahan disain produk
berikutnya, sehingga: membutuhkan relayout
• Ketrampilan operator tidak perlu • Kecepatan produksi ditentukan oleh
tinggi. mesin yang beroperasi paling lambat
• Aktivitas selama proses produksi • Membutuhkan investasi yang tinggi
sedikit.
Tipe Tata Letak Kombinasi (Combination Layout)
❑ Tipe tata letak ini meng-kombinasikan kelebihan tata letak proses dan produk.
❑ Tata letak ini cocok untuk satu jenis produk dengan tipe dan ukuran berbeda
❑ Mesin disusun sesuai tata letak proses, tetapi kelompok proses tersebut disusun
menurut urutan produksi dari produk.
Tipe Tata Letak Tetap (Fixed Position Layout)

❑ Disebut juga sebagai project type of layout


❑ Merupakan tata letak dimana mesin-mesin dikelompokkan dalam satu kelompok
yang tidak selalu digunakan dalam urutan yang sama.
Tipe Tata Letak Tetap (Fixed Position Layout)

❑ Karakteristik Tata Letak Tetap


• Ukuran lot kecil
• Tenaga kerja dengan
keterampilan tinggi dan
khusus
• Mesin yang digunakan
bersifat umum
• Hanya ada satu atau
beberapa produk dalam
suatu item
• Biaya pemindahan komponen
utama sangat tinggi
Tipe Tata Letak Teknologi Kelompok (Group Technology)

❑ Dikenal juga sebagai Cellular Layout


❑ Tipe tata letak ini umumnya digunakan pada situasi job shop.
Biasanya komponen yang tidak sama dikelompokkan dalam satu
kelompok berdasarkan kesamaan bentuk komponen, bukan
kesamaan penggunaan akhir.
❑ Penerapan group technology meliputi dua langkah dasar:
▪ Langkah ke-1: menentukan family atau kelompok dari komponen
▪ Langkah ke-2: menyusun mesin/peralatan sesuai urutan proses dari family
komponen
❑ Tata letak ini seperti pabrik-pabrik kecil di dalam pabrik.
Tipe Tata Letak Teknologi Kelompok (Group Technology)

Aliran proses sebelum dan sesudah penerapan GT


Tipe Tata Letak Teknologi Kelompok (Group Technology)
Keuntungan Kerugian
• Dapat mengurangi pemborosan waktu • Utilitas mesin yang rendah
perpindahan antar kegiatan yang berbeda • Memungkinkan terjadinya
• Penyusunan mesin berdasarkan family duplikasi mesin
produk, sehingga: • Biaya yang tinggi untuk realokasi
✓mengurangi waktu set up mesin mesin
✓mengurangi area lantai produksi • Membutuhkan disiplin tinggi
✓mengurangi ongkos material handling agar part yang diproses tidak
• Apabila ada urutan proses terhenti maka berada pada sel yang salah.
dapat dicari alternatif lain
• Mudah mengidentifikasi bottleneck dan
cepat merespon perubahan jadwal
Perbandingan Tipe Tata Letak
Konsep Dasar Tata Letak

❑ Tata letak pabrik yang terencana dengan baik akan ikut menentukan
efisiensi, dan dalam beberapa hal akan juga menjaga kelangsungan hidup
ataupun kesuksesan kerja suatu industri.

❑ Tujuan utama dari PTLP adalah untuk meminimasi biaya-biaya sbb:


▪ Biaya konstruksi & instalasi
▪ Biaya pemindahan bahan
▪ Biaya produksi, pemeliharaan, keselamatan kerja serta biaya
penyimpanan produk setengah jadi
Konsep Dasar Tata Letak
Perlu dilakukan penataletakan ulang rancangan tata letak yang telah ada (relayout),
dikarenakan perubahan yang disebabkan hal-hal berikut:
❑ Perubahan rancangan produk
❑ Pengurangan ataupun perluasan departemen (misal: karena adanya penambahan
komponen produk, peningkatan permintaan, perubahan proses, dll.)
❑ Penambahan produk baru
❑ Pemindahan departemen (misalkan karena adanya peningkatan kapasitas
menyebabkan perlunya peningkatan luas lantai yang mengakibatkan adanya
departemen yang harus dipindahkan)
❑ Penambahan departemen baru (misalkan karena adanya rencana membuat
komponen yang selama ini dibeli dari perusahaan lain)
❑ Perubahan metode produksi
❑ Kebijaksanaan untuk penurunan biaya
Konsep Dasar Tata Letak

Perlu dilakukan pengkajian atas tata letak yang telah ada apabila timbul
indikator-indikator sebagai berikut (1):
1) Bangunan tidak sesuai dengan kebutuhan
2) Perubahan produk atau proses tanpa merubah tata letak
3) Keterlambatan dan pemborosan waktu yang tidak jelas
4) Kesulitan pengendalian persediaan
5) Penurunan produksi di suatu area
6) Kondisi tidak beraturan (crowded)
7) Terjadinya penumpukkan (bottle neck)
8) Kondisi ulang balik (back tracking)
Konsep Dasar Tata Letak

Perlu dilakukan pengkajian atas tata letak yang telah ada apabila timbul
indikator-indikator sebagai berikut (2):
9) Penyimpanan sementara berlebihan
10) Aliran material tidak beraturan
11) Kesulitan penjadwalan
12) Pemakaian ruang berlebih
13) Waktu proses berlebihan
14) Proses kerumahtanggaan yang kurang baik
Kriteria Tata Letak yang Baik (1)

1) Keterkaitan kegiatan dan pola aliran barang yang terencana


2) Aliran dan gang yang lurus
3) Langkah balik (back tracking) yang minimum
4) Jarak pemindahan minimum
5) Pemindahan antar operasi minimum
6) Tata letak yang dapat disesuaikan dengan perubahan dan direncanakan
untuk perluasan terencana
7) Barang ½ jadi minimum
Kriteria Tata Letak yang Baik (2)

8) Pemindahan ulang minimum


9) Sesedikit mungkin jalan kaki antar operasi dan pemindahan barang
10) Ruang penyimpanan yang cukup
11) Pemakaian seluruh lantai pabrik maksimum
12) Penyediaan ruang yang cukup antar peralatan
13) Operasi pertama dekat dengan penerimaan dan operasi terakhir dekat
dengan pengiriman
Sekian...
Terimakasih...

Anda mungkin juga menyukai