Industri vs Pabrik
Apakah sama?
Industri ………………………………………………………………
Pabrik ………………………………………………………………..
Konsep Dasar Industri
- Manusia
- Mesin dan Peralatan
- Material PRODUK /
PROSES
- Energi JASA
- Uang (modal)
- Informasi
- SDM
Konsep Dasar Industri
Konsep Dasar Industri
Konsep Dasar Industri
[1] Klasifikasi Industri – berdasarkan proses produksi
The Primary Raw Material Industry
• Proses → to explore
• Yaitu industri yang aktivitas produksinya adalah mengolah sumber daya alam
guna menghasilkan bahan baku atau bahan tambahan lainnya yang
dibutuhkan oleh industri penghasil produk atau jasa.
• Misalnya:
Konsep Dasar Industri
[1] Klasifikasi Industri – berdasarkan proses produksi
The Manufacturing Industries
• Proses → to produce
• Yaitu industri yang memproses bahan baku guna dijadikan bermacam-
macam bentuk/model produk, baik yang masih berupa produk setengah jadi
ataupun yang sudah berupa produk jadi (finished good)
• Misalnya: Astra, Indomobil, furniture, konstruksi, Bogasari, Agroindustri, dll.
Konsep Dasar Industri
[1] Klasifikasi Industri – berdasarkan proses produksi
Distribution Industries
• Proses → to deliver
• Yaitu industri yang berfungsi untuk melaksanakan jasa pelayanan distribusi
untuk mengirimkan bahan baku atau produk jadi.
• Misalnya: Berbagai perusahaan distributor
Konsep Dasar Industri
[1] Klasifikasi Industri – berdasarkan proses produksi
Service Industries
• Proses → to serve
• Yaitu industri yang bergerak dibidang pelayanan atau jasa, baik untuk
melayani dan menunjang aktivitas industri lain ataupun langsung
memberikan pelayanan/jasa kepada konsumen akhir.
• Misalnya: Bank, asuransi, rumah sakit, FedEx, Pos dll.
Konsep Dasar Industri
[2] Klasifikasi Industri – berdasarkan output yang dihasilkan
❑ Produces-goods Industries
Yaitu industri yang menghasilkan output (produk) berupa material, peralatan
produksi, mesin dll yang digunakan untuk proses produksi pada industri lain.
Misalnya: Krakatau Steel, Pertamina (?), PLN (?)
❑ Consumer-goods Industries
Yaitu industri yang outputnya dapat secara langsung dikonsumsi oleh end
consumer.
Misalnya: Restoran, Toyota (?), Sharp, Bogasari, Sari Roti, Unilever, Nestle dll.
Klasifikasi Industri
[3] Klasifikasi Industri – berdasarkan proses manufaktur industri
❑ Repetitive-Process Industry
• Produk yang dihasilkan berjumlah banyak dan proses biasanya berlangsung
dalam langkah pengerjaan yang berulang-ulang dan serupa.
• Proses dapat dihentikan tanpa menimbulkan kerugian.
• Karena proses yang berulang dan serupa, umumnya digunakan pada
industri yang memiliki skala produksi tinggi dengan tipe produk yang
sedikit → mass production
Klasifikasi Industri
[3] Klasifikasi Industri – berdasarkan proses manufaktur industri
❑ Intermittent-Process Industry
• Suatu industri yang proses produksinya berlangsung sesuai dengan order
yang diterima.
• Proses produksi berdasarkan order pesanan yang bisa dilaksanakan
sewaktu-waktu (saat order diterima).
• Proses industri semacam ini umumnya diterapkan pada industri yang
memiliki jumlah produksi sedikit tapi jenis produk sangat beragam.
Perencanaan Fasilitas
❑ Fasilitas:
• Bangunan dimana orang, bahan dan mesin secara bersama-sama untuk suatu tujuan
tertentu (biaya rendah, kualitas lebih tinggi, penggunaan sumber daya alam sedikit)
khususnya membuat suatu produk atau menyediakan jasa (Heragu, 1997)
• Bagian dari pelayanan produksi yang meliputi: receiving, storage, shipping, tools
room & tools crib, supervisors room, physical plant service department, office and
personal services.
❑ Jenis fasilitas:
1. Fasilitas poduksi
2. Fasilitas pelayanan
3. Fasilitas pendukung
Definisi Perencanaan Tata Letak Fasilitas
❑ Mencakup pengaturan unsur fisik dari fasilitas industri baik yang sudah
diterapkan ataupun yang baru direncanakan, meliputi ruangan yang diperlukan
untuk pergerakan material, gudang, tenaga kerja tidak langsung, dan segala
aktivitas pembantu lainnya seperti halnya peralatan operasi dan karyawan yang
diperlukan. (Richard Muther, 1955)
❑ Menetukan bagaimana kegiatan aset tetap yang dapat memberikan dukungan
yang terbaik dalam rangka mencapai tujuan dari kegiatan tersebut. (James A.
Tompkin, 1984)
❑ Penggambaran yang berhubungan dengan perancangan susunan unsur fisik
suatu kegiatan dan selalu berhubungan erat dengan industri manufaktur. (James
M. Apple, 1990)
❑ Pengaturan fasilitas fisik perusahaan dengan tujuan meningkatkan efisiensi
penggunaan peralatan, material, tenaga kerja dan energi. (Fred E. Meyers, 1993)
Definisi Perencanaan Tata Letak Pabrik
❑ Kriteria utama dalam mengevaluasi tata letak pabrik adalah minimasi ongkos
material handling (OMH).
❑ Komponen pembentuk OMH:
▪ Depresiasi dari peralatan material handling,
▪ Biaya operasi variabel (variable operating cost), dan
▪ Biaya tenaga kerja
❑ Besarnya OMH berbanding lurus dengan:
▪ Frekuensi perpindahan material
▪ Jarak perpindahan material
Prinsip Dasar PTLP
Keuntungan Kerugian
• Penggunaan mesin lebih efektif. • Aliran proses yang tidak sederhana
• Fleksibilitas tenaga kerja dan mengakibatkan ongkos material
fasilitas produksi besar dan handling mahal
sanggup berbagai macam jenis • Total waktu produksi lebih panjang
dan model produk. • Work in process inventory cukup
• Investasi mesin relatif kecil besar
• Keragaman tugas membuat tenaga • Ketrampilan tenaga kerja harus tinggi
kerja lebih tertantang dan karena variasi aktivitas produksi tinggi
termotivasi • Kesulitan menyeimbangkan kerja dari
• Adanya aktivitas supervisi yang setiap fasilitas produksi karena
lebih baik dan efisien melalui penempatan mesin yang
spesialisasi pekerjaan. berkelompok.
Tipe Tata Letak Berdasarkan Produk (Product Layout)
❑ Mesin dan peralatan lainnya disusun menjadi suatu lini sesuai dengan urutan
operasi/proses tertentu untuk menghasilkan suatu jenis produk tertentu.
yang bersifat rutin & berulang.
Tipe Tata Letak Berdasarkan Produk (Product Layout)
Keuntungan Kerugian
• Layout sesuai dengan urutan • Kerusakan pada satu mesin akan
proses sehingga umumnya proses mengakibatkan terhentinya proses
berbentuk garis. produksi.
• Pekerjaan dari satu proses secara • Layout ditentukan oleh produk yang
langsung dikerjakan pada proses diproses, perubahan disain produk
berikutnya, sehingga: membutuhkan relayout
• Ketrampilan operator tidak perlu • Kecepatan produksi ditentukan oleh
tinggi. mesin yang beroperasi paling lambat
• Aktivitas selama proses produksi • Membutuhkan investasi yang tinggi
sedikit.
Tipe Tata Letak Kombinasi (Combination Layout)
❑ Tipe tata letak ini meng-kombinasikan kelebihan tata letak proses dan produk.
❑ Tata letak ini cocok untuk satu jenis produk dengan tipe dan ukuran berbeda
❑ Mesin disusun sesuai tata letak proses, tetapi kelompok proses tersebut disusun
menurut urutan produksi dari produk.
Tipe Tata Letak Tetap (Fixed Position Layout)
❑ Tata letak pabrik yang terencana dengan baik akan ikut menentukan
efisiensi, dan dalam beberapa hal akan juga menjaga kelangsungan hidup
ataupun kesuksesan kerja suatu industri.
Perlu dilakukan pengkajian atas tata letak yang telah ada apabila timbul
indikator-indikator sebagai berikut (1):
1) Bangunan tidak sesuai dengan kebutuhan
2) Perubahan produk atau proses tanpa merubah tata letak
3) Keterlambatan dan pemborosan waktu yang tidak jelas
4) Kesulitan pengendalian persediaan
5) Penurunan produksi di suatu area
6) Kondisi tidak beraturan (crowded)
7) Terjadinya penumpukkan (bottle neck)
8) Kondisi ulang balik (back tracking)
Konsep Dasar Tata Letak
Perlu dilakukan pengkajian atas tata letak yang telah ada apabila timbul
indikator-indikator sebagai berikut (2):
9) Penyimpanan sementara berlebihan
10) Aliran material tidak beraturan
11) Kesulitan penjadwalan
12) Pemakaian ruang berlebih
13) Waktu proses berlebihan
14) Proses kerumahtanggaan yang kurang baik
Kriteria Tata Letak yang Baik (1)