Anda di halaman 1dari 51

Perancangan Tata

Letak Fasilitas
PTLF

RAHMANIYAH DWI ASTUTI

PSKE TI UNS
Teknik Industri

– Industrial engineering is concerned with the design,


improvement, and installation of integrated system of people,
materials, information, equipment, and energy (PMIEE). It
draws upon specialized knowledge and skill in the
mathematical, physical, and social sciences together with the
principles and methods of engineering analysis and design to
specify, predict, and evaluate the results to be obtained from
such systems.
– Plant Layout merupakan ilmu Teknik Industri yang tertua dan
terpenting yang sangat komprehensif

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS 2020


TUJUAN PEMBELAJARAN

– Mahasiswa memahami dasar-dasar untuk


perencanaan fasilitas, khususnya fasilitas pabrik
serta mampu merancang tata letak fasilitas pabrik
sekaligus dapat memberikan solusi dalam rangka
pemecahan masalah yang berhubungan dengan
permasalahan tata letak fasilitas pabrik.

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS 2020


Referensi
– Apple, James M., Plant Layout and Material Handling, 3rd Edition, John Wiley
& Sons, Inc., USA, 1977
– Francis, Richard L., Facility layout and Location : An Analytical Approach,
Prentice Hall, New Jersey, 1992
– Rondeau EP, Facility Management, John Willey & Sons, 2006
– Wignjosoebroto, Sritomo, Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Edisi ke-
2, PT Guna Widya, Jakarta, Indonesia, 1996
– Meyers, Fred E., Plant Layout and Material Handling, Prentice Hall, USA, 1993
– Tompkins, James A., John A.White, Yavuz A. Bozer & J.M.A. Tanchoco,
Facilities Planning, 4 ed Edition, John Wiley & Sons, Inc. USA, 2010

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS 2020


Materi Perkuliahan
– Konsep dasar tentang desain pabrik
– Pertimbangan di dalam penentuan lokasi
– Tata letak pabrik: tujuan dan prinsip yang mendasarinya
– Analisa produk dan proses manufakturing
– Pemilihan mesin, jumlah/kapasitas, dan perancangan sistem kerja
– Tipe tata letak fasilitas produksi dan pola aliran pemindahan bahan
– Analisa teknis perencanaan dan pengukuran aliran bahan
– Pengertian dasar dan permasalahan pemindahan bahan
– Prosedur perancangan tata letak fasilitas produksi
– Perencanaan departemen-departemen dalam pabrik dan cara pengaturannya
Konsep Dasar Industri

Industri dengan Pabrik


Apakah sama ?

Industri ...................................................................................
Pabrik .....................................................................................
– Istilah pabrik ini sering diartikan sama dengan industri, meskipun industri
sebenarnya memiliki pengertian yang lebih luas.

– Pabrik merupakan salah satu jenis industri yang akan menghasilkan produk jadi,
seperti halnya yang dijumpai dalam industri manufaktur.

7
Konsep Dasar Industri

- Manusia
- Mesin dan Peralatan
- Material PRODUK /
- Energi PROSES JASA
- Uang (modal)
- Informasi
- SDM
Konsep Dasar Industri
Definisi PTLF
– Mengorganisasikan fasilitas fisik perusahaan sehingga
membuat penggunaan peralatan, bahan, orang dan
energi menjadi efisien (Meyers, 1993)

– FASILITAS: bangunan dimana orang, bahan dan mesin


secara bersama-sama untuk suatu tujuan tertentu
(biaya rendah, kualitas lebih tinggi, penggunaan
sumber daya alam sedikit) khususnya membuat suatu
produk atau menyediakan jasa (Heragu, 1997)

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS 2020


PERANCANGAN TATA LETAK PABRIK (PTLP)

– Proses menganalisis, membentuk konsep, merancang dan mewujudkan


suatu sistem bagi pembuatan barang, yang umumnya dilukiskan sebagai
rencana lantai, yaitu satu susunan fasilitas yang meliputi: perlengkapan.
tanah, bangunan, dan sarana lain untuk mengoptimumkan hubungan
antara pelaksana, aliran, barang (Apple, 1977).

– Tata Letak = layout = rencana lantai = susunan


– Tata Letak Fasilitas: susunan fasilitas produksi untuk memperoleh efisiensi
pada suatu produksi

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS 2020


Perancangan Fasilitas
– Dulu: Sains sekarang: Strategi (competitive global
marketplace). Entitas sekarang bersekutu satu sama lain
dalam suatu kerja sama, organisasi, asosiasi dan rantai
suplai yang disintesakan untuk tetap berkompetisi
dengan membawa pelanggan ke dalam proses

– Perencanaan Fasilitas: menentukan bagaimana suatu


aset tetap tangible memberi dukungan terbaik dalam
mencapai tujuan aktivitas tersebut (Tompkins et al.
2010)

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS 2020


13
The Primary Raw Material Industry
• Proses → to explore
• Yaitu industri yang aktivitas produksinya adalah mengolah sumber daya alam guna
menghasilkan bahan baku atau bahan tambahan lainnya yang dibutuhkan oleh
industri.
• Misalnya:

14
The Manufacturing Industries
– Proses → to produce
– Yaitu industri yang memproses bahan guna dijadikan
bermacam produk baik yang masih berupa produks ½
jadi (semi finished good) atau produk jadi (finished good)
– Misalnya: Astra, Indomobil, furniture, konstruksi,
Bogasari, Agroindustri, dll

15
Distribution Industries

• Proses → to deliver
• Yaitu industri yang berfungsi untuk melaksanakan jasa pelayanan distribusi untuk
mengirimkan bahan baku atau produk akhir.
• Misalnya: Berbagai perusahaan distributor

16
Service Industries

• Proses → to serve
• Yaitu industri yang bergerak dibidang pelayanan atau jasa baik untuk melayani dan
menunjang aktivitas industri lain ataupun langsung memberikan jasa pada end
consumer.
• Misalnya: Bank, asuransi, rumah sakit, FedEx, Pos dll.

17
Klasifikasi Industri

Berdasarkan Output yang di hasilkan :


– Produces-goods Industries

 Yaitu industri yang menghasilkan output (produk) berupa


material, peralatan produksi, mesin dll yang digunakan untuk
proses produksi pada industri lain.
 Misalnya: Krakatau Steel, Pertamina (?), PLN (?)
– Consumer-goods Industries

 Yaitu industri yang outputnya dapat secara langsung


dikonsumsi oleh end consumer.
 Misalnya: Restoran, Toyota (?), Sharp, Bogasari, Sari Roti,
Unilever, Nestle dll
18
Klasifikasi Industri

Berdasarkan Proses Manufaktur Industri


dapat dikelompokan menjadi :
– Continuous Process Industry
– Repetitive- Process Ind.
– Intermittent-Process Ind.

19
Continuous Process Industry
– Proses produksi tanpa henti, terus menerus. Bila
dihentikan akan menimbulkan kerugian, antara lain:
 Material in process menjadi tidak terpakai
 Kerusakan pada sistem dan peralatan
 Utilisasi sistem dan peralatan yang rendah

 Hal tersebut, umumnya merupakan konsekuensi logis


(tuntutan) dari karakteristik raw material atau produk
akhir. Misalnya karena bersifat cair, serbuk, panas,
berbahaya dll.
 Industri yang sering menggunakan proses ini adalah
Primary Raw Material Ind, karena industri tersebut
aktivitasnya adalah eksplorasi sumber daya alam.
Repetitive- Process Industry

• Proses produksi berlangsung dalam langkah


pengerjaan yang berulang-ulang dan serupa.
• Proses dapat dihentikan tanpa menimbulkan
kerugian.
• Karena proses yang berulang dan serupa, umumnya
digunakan pada industri yang memiliki skala produksi
tinggi dengan tipe produk yang sedikit → mass
production
Intermittent-Process Industry

• Suatu industri yang proses produksinya berlangsung


sesuai dengan order yang diterima.
• Proses produksi berdasarkan order pesanan yang bisa
dilaksanakan sewaktu-waktu (saat order diterima).
• Proses industri semacam ini umumnya diterapkan
pada industri yang memiliki jumlah produksi sedikit
tapi jenis produk sangat beragam.
Hirarki Perencanaan Fasilitas Pabrik

Lokasi Fasilitas
(Facilities Location)

Perancangan Struktur
Bangunan
(Structural Design)
Perencanaan Fasilitas
(Facilities Planning)

Perancangan Perancangan Tata Letak


Fasilitas Produksi
Fasilitas (Facilities Lay-Out
(Facilities Design) Design)

Perancangan Sistem
Pemindahan Material
(Material Handling
System Design)
POKOK BAHASAN PERANCANGAN FASILITAS
(FACILITIES PLANNING)

A. Penempatan lokasi fasilitas (facilities location)


B. Perancangan fasilitas (facilities design) meliputi :
– Perancangan struktur bangunan (facilities system design)
– Perancangan tata letak (layout design)
– Perancangan sistem pemindahan material (handling system design)
Tujuan Perancangan Fasilitas (1)

1. Memudahkan proses manufaktur dengan


a. Menyusun mesin, peralatan dan daerah kerja agar
pergerakan material lancar
b. Mengurangi semua kelambatan yang mungkin terjadi
dengan meminimasi gangguan mesin ataupun kondisi tidak
produktif lainnya
c. Merencanakan aliran sehingga pekerja yang melalui suatu
area dapat diidentifikasi & dihitung
d. Menjaga kualitas kerja dengan perencanaan pemeliharaan
kondisi yang membantu mencapainya
Tujuan Perancangan Fasilitas (2)

2. Minimasi pemindahan barang


3. Memelihara keluwesan susunan & operasi untuk mengantisipasi
adanya perubahan
4. Memelihara perputaran barang setengah jadi yang tinggi
5. Menurunkan penanaman modal dalam peralatan (maksimasi ROI
pada pengeluaran modal)
6. Utilisasi secara efektif orang, peralatan ruang dan energi
(menghemat pemakaian ruang bangunan, meningkatkan efisiensi
pemakaian tenaga kerja)
7. Adanya kemudahan, keselamatan dan kepuasan kerja bagi pegawai
dalam melaksanakan pekerjaan Mengurangi kemungkinan
menurunnya kualitas bahan baku ataupun produk jadi.
8. Dapat beradaptasi dan meningkatkan kemudahan pemeliharaan.
Tujuan Perancangan Fasilitas (3):

9. Memperbaiki kepuasan pelanggan dengan membuat mudah dalam


menjalankan bisnis, memenuhi janji pada pelanggan dan menjawab
kebutuhan pelanggan.
10. Meningkatkan ROA dengan maksimasi perputaran persediaan, minimasi
persediaan yang aus, maksimasi partisipasi pegawai dan maksimasi
perbaikan terus menerus.
11. Maksimasi kecepatan untuk merespons pelanggan dengan cepat.
12. Menurunkan biaya dan pertumbuhan profitabilitas rantai suplai.
13. Integrasi rantai suplai melalui kemitraan dan komunikasi
14. Mendukung visi organisasi melalui perbaikan pemindahan bahan,
pengendalian bahan dan kerumahtanggan yang baik.
Pentingnya Suatu Perancangan Fasilitas :

1. Suatu perancangan aliran barang yang efisien merupakan prasyarat


untuk mendapatkan produksi yang ekonomis
2. Pola aliran barang merupakan dasar bagi perencanaan fasilitas fisik
yang efektif
3. Pemindahan barang merubah pola aliran statis menjadi suatu
kenyataan yang dinamis
4. Susunan fasilitas yang optimum di sekitar pola aliran barang dapat
menghasilkan pelaksanaan berbagai proses yang berkaitan secara
efisien
5. Penyelesaian proses yang optimum dapat minimasi biaya produksi
6. Biaya produksi minimum dapat memberikan keuntungan
maksimum
Perencanaan Fasilitas Strategik
1. Definisikan atau definisikan kembali tujuan dari fasilitas
2. Tentukan aktivitas utama dan pendukung yang dilakukan untuk
mencapai tujuan (1& 2 problem)
3. Tentukan keterkaitan diantara semua alternatif (An-R)
4. Tentukan kebutuhan ruang untuk semua kegiatan (S)
5. Hasilkan rencana alternatif fasilitas
6. Evaluasi rencana alternatif fasilitas
7. Pilih rencana alternatif fasilitas
8. Implementasi rencana fasilitas
9. Pertahankan dan adaptasi rencana fasilitas
Perancangan Fasilitas
Proses menganalisis, membentuk konsep, merancang
dan mewujudkan suatu sistem bagi pembuatan barang
dan jasa, yang umumnya dilukiskan sebagai rencana
lantai, yaitu satu susunan fasilitas yang meliputi:
perlengkapan. tanah, bangunan, dan sarana lain untuk
mengoptimumkan hubungan antara pelaksana, aliran ,
barang.
Prinsip Dasar PTLP
1. Prinsip Integrasi secara Total :
Integrasi secara total dari seluruh elemen produksi
yang ada menjadi satu unit operasi yang besar.
2. Prinsip Jarak Perpindahan Material yang paling minimum :
Penghematan waktu dapat dilakukan dengan cara mengurangi
jarak perpindahan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
menerapkan operasi berikutnya sedekat mungkin dengan
operasi sebelumnya.
3. Prinsip Aliran dari suatu Proses Kerja
Aliran suatu proses kerja diusahakan sedapat mungkin
bergerak terus tanpa ada interupsi. Oleh karena itu hindari
back tracking, cross movement, congestion.
4. Prinsip Pemanfaatan Ruangan
Penekanan pemanfaatan ruang dengan pengaturan ruangan
yang akan dipakai oleh manusia, bahan baku, mesin dan
peralatan penunjang proses produksi.

5. Prinsip Fleksibilitas
Cepatnya perubahan disain produk, peralatan dan lainnya.

6. Prinsip Kepuasan dan Keselamatan Kerja


Dengan membuat suasana kerja yang menyenangkan,
memuaskan dan aman
Tujuan Perencanaan Tata Letak Pabrik

 meminimalkan total biaya, terutama yang menyangkut


konstruksi dan instalasi, material handling, production,
maintenance, safety dan storage.
 menaikan output produksi
 mengurangi waktu tunggu (delay)
 Mengurangi proses material handling
 Penghematan penggunaan areal untuk produksi, gudang dan
service
 ..............................................................................................
 ...........................................................................................
TIPE TATA
TIPE TATA LETAK
LETAK

34
Tipe Tata Letak Berdasarkan Proses (Process
Layout)
Tata letak dimana stasiun kerja dikelompokkan menjadi satu
kelompok sesuai dengan tipe yang dilaksanakan.

35
Karakteristik Tata Letak Proses (1)
Karakteristik Deskripsi
Produk mampu membuat atau mengolah berbagai produk yang bervariasi
yang membutuhkan operasi-operasi dasar yang bersifat umum, pada
volume besar atau kecil dengan tingkat produksi yang bervariasi

Pola aliran bervariasi, tiap produk perlu urutan operasi yang bersifat unik
bahan
Ketrampilan perlu tenaga kerja trampil, mampu bertugas tanpa pengawasan
tenaga kerja ketat, mampu menyesuaikan din terhadap variasi tugas yang
dihadapi

Persediaan : persediaan bahan baku, bahan jadi bersifat ‘low turn over’, harus
cukup besar persediaan bahan baku untuk menghadapi permintaan
berbagai jenis produk

Penggunaan diperlukan ruang penyimpanan yang besar & pemanfaatan beberapa


ruang ruang operasi yang rendah

36
Karakteristik Tata Letak Proses (1)
Karakteristi Deskripsi
k
Penanganan tipe & volume penanganan yang diperlukan bervariasi, duplikasi
Bahan penanganan acapkali terjadi karena terjadinya waktu tunggu yang
disebabkan fasilitas operasi berikutnya belum tersedia

Capital komponen biaya tetap relatif kecil, biaya buruh & penanganan bahan
per-unit besar.
Permasalahn jalur antrian yang bervariasi & alokasi pusat kerja (kriteria :
minimasi biaya penanganan material)

37
Process Layout
Keuntungan Kerugian
– Penggunaan mesin lebih – Aliran proses yang tidak
efektif. sederhana mengakibatkan
– Fleksibilitas tenaga kerja dan ongkos material handling
mahal
fasilitas produksi besar dan
sanggup berbagai macam – Total waktu produksi lebih
jenis dan model produk. panjang
– Investasi mesin relatif kecil – Work in process inventory
– Keragaman tugas membuat cukup besar
tenaga kerja lebih tertantang – Ketrampilan tenaga kerja harus
dan termotivasi tinggi karena variasi aktivitas
– Adanya aktivitas supervisi produksi tinggi
yang lebih baik dan efisien – Kesulitan menyeimbangkan
melalui spesialisasi pekerjaan.
kerja dari setiap fasilitas
produksi karena penempatan
mesin yang berkelompok. 38
Tipe tata letak berdasarkan produk:
(Product Layout)
 pusat kerja & mesin/peralatan disusun menjadi suatu lini sesuai
dengan urutan operasi/proses tertentu untuk menghasilkan suatu
jenis produk tertentu. yang bersifat rutin & berulang.

39
KARAKTERISTIK TATA LETAK PRODUK
– Produk : tata letak disusun & disesuaikan untuk memproduksi
suatu produk yang bersifat standart & jumlah besar dan pada
kecepatan produksi yang stabil
– Pola aliran bahan : garis lurus (tiap jenis produk memiliki
urutan operasi standart)
– Ketrampilan tenaga kerja : perlu ketrampilan khusus yang
mampu melaksanâkan kerja yang bersifat rutin & berulang.
– Persediaan : persediaan bahan baku & WIP bersifat ‘high turn
over’
– Penggunaan ruang : efisien, output produk per-unit luas ruang
tinggi.
– Penanganan bahan : aliran bahan dapat diprediksi, sistematis &
sering kali otomatis
– Capital: investasi mesin/peralatan tinggi & memiliki fungsi yang
sangat khusus, biaya tetap relatif tinggi, biaya buruh langsung &
bahan per-unit rendah
– Permasalahan : keseimbangan lini 40
Product Lay out
Keuntungan Kerugian

– Layout sesuai dengan urutan – Kerusakan pada satu mesin


proses sehingga umumnya akan mengakibatkan
proses berbentuk garis. terhentinya proses produksi.
– Pekerjaan dari satu proses – Layout ditentukan oleh
secara langsung dikerjakan produk yang diproses,
pada proses berikutnya, perubahan disain produk
sehingga: membutuhkan relayout
– Ketrampilan operator tidak – Kecepatan produksi
perlu tinggi. ditentukan oleh mesin yang
– Aktivitas selama proses beroperasi paling lambat
produksi sedikit. – Membutuhkan investasi yang
tinggi
41
Tipe Tata Letak Teknologi Kelompok
(Group Technology)
Tipe tata letak ini umumnya digunakan pada situasi job shop. Biasanya
komponen yang tidak sama dikelompokkan dalam satu kelompok
berdasarkan kesamaan bentuk komponen, bukan kesamaan
penggunaan akhir.

42
Group Tech Layout
Keuntungan Kerugian
– Utilitas mesin yang rendah
– Memungkinkan terjadinya duplikasi
mesin
– Biaya yang tinggi untuk realokasi
mesin
– Membutuhkan disiplin tinggi agar part
yang diproses tidak berada pada sel
yang salah.

43
TIPE TATA LETAK
 Tipe tata letak berdasarkan material tetap (Fixed
Layout)
• Merupakan tata letak dimana mesin-mesin dikelompokkan dalam
satu kelompok yang tidak selalu digunakan dalam urutan yang sama.

44
KARAKTERISTIK TATA LETAK POSISI TETAP

– Material utama tinggal tetap pada posisi.


– Fasilitas produksi (tools,mesin, manusia dll) bergerak
menuju lokasi material/komponen produk utama.
– Ukuran lot kecil
– Tenaga kerja dengan keterampilan tinggi dan khusus
– Mesin yang digunakan bersifat umum
– Hanya ada satu atau beberapa produk dalam suatu item
– Biaya pemindahan komponen utama sangat tinggi
45
Fixed Layout
Keuntungan Kerugian
– 1. Peningkatan frekuensi
1.Perpindahan material pemindahan bahan & operator pd
bisa dikurangi saat operasi kerja berlangsung
– 2. Diperlukan operator dg skill
2. Kontinuitas operasi tinggi
dan tanggung jawab – 3. Duplikasi peralatan kerja
– 4. Perlu pengawasan & koordinasi
kerja bisa tercapai kerja yg ketat
3. Fleksibilitas kerja
sangat tinggi

46
Konsep Dasar Tata Letak
 Tata letak pabrik yang terencana dengan baik akan ikut
menentukan efisiensi, dan dalam beberapa hal akan juga
menjaga kelangsungan hidup ataupun kesuksesan kerja
suatu industri.
 Tujuan utama dan PTLP adalah untuk meminimasi biaya-
biaya sbb:
 Biaya konstruksi & instalasi
 Biaya pemindahan bahan
 Biaya produksi, pemeliharaan, keselamatan kerja serta biaya
penyimpanan produk setengah jadi.

47
Perlunya dilakukan ReLayout

 Perubahan rancangan produk


 Pengurangan ataupun perluasan departemen
Penambahan produk baru
 Pemindahan departemen
 Penambahan departemen baru Perubahan metode
produksi
 Kebijaksanaan untuk penurunan biaya

48
Dilakukan pengkajian atas tata letak yang telah
ada apabila timbul indikator-indikator sebagai
berikut :
Bangunan tidak sesuai dengan kebutuhan
Perubahan produk atau proses tanpa merubah tata
letak
Keterlambatan dan pemborosan waktu yang tidak jelas
Kesulitan pengendalian persediaan
Penurunan produksi di suatu area
Kondisi tidak beraturan (crowded)
.......................................................................................................
.......................................................................................................
49
Kriteria Tata Letak yang baik
 Keterkaitan kegiatan dan pola aliran barang yang
terencana
 Aliran dan gang yang lurus
 Langkah balik (back tracking) yang minimum
 Jarak pemindahan minimum
 Pemindahan antar operasi minimum
 Tata letak yang dapat disesuaikan dengan perubahan &
direncanakan untuk perluasan terencana
 ....................................................................................................
 ...................................................................................................

50
Akhir Presentasi

51

Anda mungkin juga menyukai