Anda di halaman 1dari 20

METABOLISME KARBOHIDRAT

Selain Glukosa

Roga F. Kembaren, M.Si.

1
• Glukosa: sumber karbon yang paling disukai
oleh bakteri heterotropik

• Mikroorganisme juga memiliki kemampuan


untuk menggunakan sumber karbohidrat lain
selain glukosa sebagai sumber energi.

• Kebanyakan jalur ini meghasilkan produk


berupa intermediet yang dapat memasuki
salah satu jalur pusat metabolisme; EMP, ED,
PP, TCA atau siklus glioksilat.
2
LAKTOSA

Pada bakteri E.coli


 membutuhkan induksi
 dikontrol oleh operon lac
 enzim permease spesifik untuk transport
laktosa ke dalam sel
enzim -galaktosidase yang menghidrolisis
laktosa menjadi D-galaktosa dan D-glukosa

3
Penggunaan Laktosa sebagai sumber karbon pada E.coli
4
Lactobacillus casei
 tidak memiliki sistem lac operon
 memiliki sistem PEP fosfotransferase (PTS)
yang memfosforilasi laktosa melalui enzim
spesifik
 Laktosa dipecah menjadi glukosa dan galaktosa-
6-fosfat oleh enzim fosfo--galactosidase.
 Galaktosa-6-fosfat dimetabolisme melalui jalur
tagatose-6-fosfat untuk menghasilkan
gliseraldehida-3-fosfat.

5
• Staphylococcus aureus
- menggunakan jalur tagatosa-6-fosfat
untuk metabolisme galaktosa dan laktosa

• Galur Klebsiela:
- tidak memiliki operon lac dan gal
- mentransport laktosa melalui PEP-PTS
- metabolisme laktosa melalui fosfo--galaktosidase
Galaktosa-6-fosfat dimetabolisme melalui jalur
tagatosa

6
GALAKTOSA

Jalur tagatosa dan jalur Leloir penggunaan galaktosa


7
GALAKTOSA
S. cerevisiae
 Inducible enzyme required
 galaktosa permease (dikode oleh gen GAL2)
 3 gen pengkode enzim pada jalur Leloir
- galaktokinase (GAL1)
- galaktosa-1-fosfat uridiltransferase (GAL7)
- uridin difosfoglukosa-4-epimerase (GAL10)
 Enzim fosfoglukomutase merubah glukos-1-fosfat
menjadi glukosa-6-fosfat yang akan masuk ke
jalur glikolisis.

8
MALTOSA

Pada E. coli membutuhkan:


 enzim untuk uptake maltosa (malEGF, malK, dan
lamB)

 Induksi amilomaltase dan malyodekstrin fosforilase


(dikode oleh operon malPG)

 Ekspresi gen-gen tersebut diinduksi oleh maltosa


yang diperantarai secara tidak langsung oleh
aktivator malT

9
MALTOSA

Jalur metabolisme maltosa pada E.coli


10
MALTOSA
• Protein reseptor cAMP (CRP) berikatan pada cAMP
dan meregulasi positif gen malT dan operon malEGF.
• Protein MalT memperantarai kerja cAMP-CRP pada
gen-gen malPQ
• Amilomaltase menghidrolisis maltosa menghasilkan
D-glukosa dan maltodekstrin.
• Maltodekstrin diubah menjadi glukosa-1-fosfat oleh
enzim maltodekstrin fosforilase.
• Melalui reaksi isomerisasi G-1-P diubah menjadi G-6-P
oleh enzim fosfoglukomutase.
• G-1-6 dan G-6-P digunakan pada EMP.
• Sistem yang sama digunakan pada organisme lainnya.
11
SELULOSA

Degradasi enzimatis selulosa


12
SELULOSA
• Degradasi selulosa membutuhkan kombinasi
aktivitas dari 3 enzim.

• Endo--1,4-glukanase memecah selulosa menjadi


oligosakarida yang lebih kecil dengan ujung bebas

• Exo--1,4-glukanase melepaskan unit disakarida


selobiosa dari gula pereduksi dan non-pereduksi
dari rantai oligosakarida

• Selobiosa dihidrolisis menjadi glukosa oleh enzim


-glukosidase
13
• Enzim pendegradasi selulosa diproduksi sebagai
protein ekstraseluler oleh beberapa organisme
seperti:
- Trichoderma atau Phanaerochete (jamur
berfilamen)
- Cellulomonas
- Microbispora
- Thermomonaspora (Actinomycetes)

Bakteri yang tumbuh pada rumen seperti


Ruminococcus flavofaciens dan Fibrobacter
succinogenes, C. cellulolyticum, memproduksi
kompleks multienzim yang disebut selulosom.
14
PATI dan GLIKOGEN

• Tersusun dari glukosa


• Terdiri dari campuran amilosa 25% dan
amilopektin 75%.
• Amilosa merupakan rantai panjang yang tidak
bercabang dengan ikatan -(1,4)
• Amilopektin adalah rantai bercabang dengan
ikatan -(1,4) dan -(1,6) pada percabangan
• Glikogen mirip dengan amilopektin tapi dengan
percabangan -(1,6) yang lebih banyak

15
PATI

16
PATI dan GLIKOGEN

• Amilosa dapat dihidrolisis oleh -amilase


yang memutuskan ikatan -(1,4) menghasilkan
-glukosa dan -maltosa.
• Amilosa juga dihidrolisis oleh -amilase dan
menghasilkan -maltosa
• -amilase dan -amilase menghidrolisis amilopektin atau
glikogen menghasilkan glukosa, maltosa dan dextrin.
• Enzim -(1,6)-glukosidase mampu menghidrolisis ikatan
-(1,6) pada dextrin.
• Aktivitas gabungan -(1,6)-glukosidase dan -amilase
diperlukan untuk mendegradasi secara sempurna
amilopektin atau glikogen menghasilkan glukosa dan
maltosa.
17
PATI dan GLIKOGEN

• -amilase: endoenzim yang dapat memotong


cabang -(1,6) amilopektin
• -amilase:eksoenzim yang tidak dapat
menghidrolisis amilopektin secara internal.
• Beberapa bakteri dan jamur dapat menghasilkan
enzim -amilase, -amilase dan -(1,6)-glukosidase
yang disebut sebagai pulunase
• Spesies Aspergillus menghasilkan glukoamilase
yang menghidrolisis pati menjadi glukosa.
• Enzim -amilase ekstraseluler dihasilkan oleh B.
polymyxa, B. megaterium dan spesies Bacillus
lainnya
18
DEGRADASI SENYAWA AROMATIK

• Banyak organisme dapat menggunakan senyawa


aromatik sebagai sumber karbon.

• Cincin aromatik didegradasi dan produknya


diubah menajdi senyawa yang dapat masuk ke
jalur pusat metabolisme untuk menyediakan
sumber karbon dan energi.

• Mikroorganisme pendegradasi senyawa aromatik


memfasilitasi masuknya kembali karbon ke dalam
siklus biologi alami, mencegah akumulasi pada
lingkungan.
19
Perbedaan degradasi asam benzoa oleh R. palustris dan T. aromatica
pada keadaan anareob
20

Anda mungkin juga menyukai