PERENCANAAN AGROINDUSTRI
Perencanaan agroindustri diawali dengan penentuan jenis usaha agroindustri apa yang akan dilakukan.
Setelah itu, dilakukan evaluasi dan penilaian untuk hal-hal berikut :
1. Pemilihan teknologi
Pemilihan teknologi dalam perencanaan agroindustri terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dan
dievaluasi, seperti kesesuain teknologi yang digunakan untuk menghasilkan produk dengan kebutuhan
pasar produk, proses pengadaan (ketersediaan barangnya, suku cadangnya, biaya pengadaan, dan lain-
lain), biaya sosial (lingkungan), kapasitas penggunaan, kemampuan sumber daya manusia dalam
pengolahan dan pengoperasian, fleksibilitas dalam proses, ketersediaan energi, dan lain-lain.
2. Pemilihan lokasi
Pemilihan lokasi pabrik atau industri pengolahan perlu mempertimbangkan, terutama dari segi
ketersediaan bahan baku, lokasi pemasaran, sarana dan prasarana fisik (transportasi, distribusi,
komunikasi, dan energi), ketersediaan tenaga kerja, areal pengembangan dan lain-lain. Pemilihan lokasi
yang tidak tepat akan menyebabkan pemborosan, seperti biaya pengangkutan dan komunikasi, investasi
sarana dan prasarana umum, dan lain-lain. Dengan demikian biaya produksi sangat besar sehingga daya
saing produknya kurang.
Bahan pelengkap produksi pengolahan bahan tambahan yang dibutuhkan dalam proses pengolahan.
Fasilitas persediaan untuk bahan pelengkap tersebut perlu juga direncanakan, mengingat sifat-sifat
bahan produksi pengolahan memerlukan perlakuanperlakuan khusus untuk mempertahankan kualitas.
Beragamnya bahan pelengkap yang dibutuhkan dalam proses pengolahan dan memerlukan penanganan
yang berbeda menyebabkan pengadaan dan pengolahanya perlu direncanakan. Dengan demikian,
diperoleh suatu rencana pengadaan dan pengelolaan persediaan yang efektif dan efisien.
Desain produksi sangat tergantung pada besar-kecilnya usaha, jenis usaha, teknologi yang digunakan,
intensitas penggunaa tenaga kerja atau modal, dan lain-lain. Desain produksi mencakup hal-hal yang
berhubungan dengan perencanaan agregat implementasi, rekayasa dan teknologi, serta penjadwalan
produksi. 1) Perencanaan agregat imlementasi sangat penting untuk memastikan bahwa rencana
investasi yang telah dibuat dapat dijalankan. Rencana tersebut merupakan tahp yang dilalui setelah
keputusan investasi diambil sampai saat sebelum memulai produksi. 2) Jadwal produksi
menggambarkan kapa suatu tahap produksi dilakuakn, beberapa kebutuhan bahan baku, berapa
hasilnya, berapa lama, serta berapa tingkat persediaan yang aman dari setiap produksi. 3) Rekayasa
berhubungan bagaimana desain produksi investasi, dan penjadwalan dapat disusun.