Anda di halaman 1dari 5

NAMA : NADA GEDE SUJANA

NIM : 042000273
KELAS : MANAJEMEN 8D

MODUL 03
PENILAIAN ASPEK TEKNIKAL
KB.1 Analisis kebutuhan teknikal proyek
Analisis teknikal pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk mempelajari kebutuhan-
kebutuhan teknikal, biaya-biaya produksi dari berbagai alternatif dan menilai pemenuhan dan
penyediaan kebutuhan teknikal proyek tersebut pada berbagai alternatif. Berdasarkan pada analisis ini
pula dapat diketahui rancangan awal penaksiran biaya investasi termasuk biaya eksploitasinya. pada
dasarnya, analisis teknikal bertujuan untuk menggali informasi mengenai estimasi biaya teknis proyek,
yang meliputi berikut ini
1. Investasi tetap
Investasi tetap meliputi tanah lokasi, bangunan pabrik dan bangunan lainnya, serta
mesin dan pemasangannya
2. Biaya dan pengeluaran produksi
Meliputi bahan baku, bahan penolong, tenaga kerja langsung biaya pabrik tidak
langsung (factory overhead cost)
3. Biaya masa percobaan atau uji coba
Misalnya, biaya-biaya yang diperkirakan akan terjadi di luar produksi normal selama
masa operasi percobaan
4. Faktor-faktor lain yang berkaitan dengan fasilitas yang dibutuhkan proyek
Misalnya fasilitas penunjang yaitu jalan raya, pelabuhan udara, laut, jalan kereta api, air,
listrik, dan komunikasi

A. Metode untuk menentukan besarnya skala produksi

pertimbangan penting yang perlu dilakukan adalah penentuan luas produksi yang tepat karena
akan sangat mempengaruhi kelayakan teknis dari perencanaan proyek. Seberapa besar skala operasi
yang harus ditetapkan untuk mencapai suatu tingkat skala ekonomis.
1. Pendekatan konsep biaya marginal dan pendapatan marginal
Penentuan luas produksi menurut metode ini ialah bahwa luas produksi optimal tercapai
pada saat marginal cost (MC) sama dengan marginal revenue (MR)
2. Pendekatan titik impas
Produksi optimal terletak pada luas produksi yang pada saat itu perusahaan tidak
mengalami laba atau rugi atau dalam masa percobaan luas produksi minimal berada pada titik
impas tunai yaitu titik impas yang hanya diperhatikan biaya tetap tunai dalam perhitungannya
3. Metode linear programming
Metode ini digunakan jika produk yang dihasilkan lebih dari satu jenis. Terdapat dua
pendekatan yaitu pendekatan grafik jika produk dihasilkan terdiri atas dua jenis dan metode
simpleks apabila produk lebih luas dari dua jenis.

B. Analisis teknikal

1. Deskripsi produk
Spesifikasi dalam bentuk fisik, mekanis dan unsur kimia (kalau ada) serta penggunaan produk
tersebut
2. Deskripsi proses produksi
Perlu pula disajikan alternatif proses produksi yang lain dan alasannya dipilihnya proses
produksi yang bersangkutan.
3. Rencana kapasitas pabrik dan jadwal produksi
Menunjukkan volume yang diproduksi dalam suatu periode dengan mempertimbangkan pula
masa produksi percobaan dan faktor-faktor teknis lain
4. Pemilihan mesin dan peralatan proyek termasuk spesifikasinya
Perlengkapan yang perlu dibeli dan dari mana asalnya, siapa pemasoknya, masa pengangkutan
dari pabrik asal ke proyek dan kapan dikirimkan
5. Identifikasi lokasi pabrik dan kondisi-kondisi yang diinginkan menyangkut jarak lokasi sumber
bahan baku dan pasar ( barang jadi).
6. Rencana tata letak (layout) dan perkiraan biaya usulan pendirian bangunan dan pengembangan
lokasi.
7. Pengadaan bahan baku dan bahan penolong termasuk deskripsi fisik, kimia, jumlah yang dibutuhkan
biaya pada saat itu dan prospeknya, cara pembayaran lokasi pemasok dan bahan baku dan kelangsungan
penyediaan.
8. Perkiraan kebutuhan tenaga kerja termasuk tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung
serta kebutuhan tenaga supervisi.
9. Penentuan jenis dan jumlah limbah proyek termasuk deskripsi metode penanganan, serta jumlah
biaya penanganan limbah
10. Perkiraan biaya produksi

C. Peranan teknologi dalam proyek


sebagaimana disebutkan dalam penjelasan sebelumnya bahwa pemilihan teknologi bisa
mempengaruhi keberhasilan suatu Project. misalnya, teknologi Apa yang sebaiknya diterapkan di
dalam proyek. Dalam proyek baru sering direncanakan menggunakan teknologi yang terbaru, dalam
arti menggunakan proses yang terbaru dan mesin Serta peralatan terbaru.

D. Informasi-informasi yang diperlukan

dalam mengadakan analisis teknikal diperlukan berbagai informasi agar analisis bisa dilakukan
dengan sebaik-baiknya dan sateliti telitinya informasi yang dibutuhkan sebelum memulai pembuatan
Analisis teknikal adalah sebagai berikut:
1. Informasi produk
Meliputi informasi mengenai spesifikasi dan desain produk, tingkat kualitas yang diinginkan, dan
pelayanan-pelayanan yang dibutuhkan.
2. Informasi pasar
Kebutuhan informasi mengenai peramalan penjualan, kebutuhan pelayanan pengangkutan, dan lokasi
konsumen
3. Informasi bahan baku dan bahan penolong
Meliputi spesifikasi, pengadaan, masa pengiriman dan lokasi pemasok.
4. Lain-lain
Meliputi informasi mengenai pengadaan modal pengadaan tenaga kerja dan sebagainya.
KB.2 tahapan analisis kelayakan teknikal
Tahap-Tahap dalam analisis teknikal
• tujuan dari tahap ini
1. Menghindari penggunaan teknologi yang tidak sesuai
2. Pastikan bahwa berbagai alternatif telah dipertimbangkan
• faktor-faktor akibat samping yang perlu dipertimbangkan adalah:
1. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan
2. Kebutuhan tenaga kerja ahli
3. Kebutuhan energi
4. Efek terhadap lingkungan
5. Kebutuhan modal
6. Kebutuhan peralatan yang diimpor
7. Hubungan dengan industri lain
8. Resiko terhadap keselamatan dan kesehatan
•contoh penelitian dan pengujian
1. Penelitian untuk mengembangkan proses atau mengadaptasi teknologi yang sudah ada
2. Pengujian laboratorium terhadap bahan baku

KB.3 PENILAIAN TERHADAP ELEMEN-ELEMEN TEKNIKAL PROYEK


1. Memperkirakan kebutuhan persediaan
Tujuan mengadakan persediaan adalah untuk berjaga-jaga jika terjadi fluktuasi dalam permintaan.
Sediaan dapat dikelompokkan menjadi persediaan bahan mentah atau bahan baku, persediaan barang
dalam proses dan persediaan barang jadi serta persediaan barang penolong. Manajemen persediaan
barang terbagi menjadi dua yaitu yang permintaannya bersifat independen di mana sifat permintaan
bahan bakunya tidak tergantung pada produksi barang lain dan yang bersifat dependen di mana sifat
permintaan barang tergantung pada jumlah suatu produk yang dibuat.

2. Menentukan schedule produksi

schedule produksi adalah suatu rencana produksi yang bersifat khusus atau spesifik
Pada dasarnya terdapat tiga jenis schedule produksi yaitu:
a. Schedule produksi konstan
b. Schedule produksi bergelombang yang sepenuhnya mengikuti fluktuasi penjualan
c. Produksi moderat, yang tidak sepenuhnya mengikuti fluktuasi penjualan
3. Menilai proses produksi
Proses produksi menunjukkan jalannya operasi perpindahan, dan pemeriksaan (inspeksi) dari bahan
mentah (bahan baku) sebagai masukan menjadi barang jadi sebagai keluaran.
4. Memilih mesin dan peralatan produksi
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan mesin dan peralatan produksi adalah:
A. Jangan langsung mentransfer metode dan teknologi dari suatu lingkungan tanpa menyesuaikan
dengan lingkungan rencana tempat proyek
B. Perlu mempertimbangkan faktor-faktor kapasitas output, kualitas yang dihasilkan, kebutuhan tenaga
kerja, kemudahan penggunaan, waktu pengerjaan 1 unit produk, pemeliharaan yang menyangkut
ketersediaannya peralatan suku cadang dan keahlian yang dibutuhkan, kebutuhan bahan baku,
kebutuhan penanganan material, cara pemasangan biaya pemasangan kebutuhan tenaga, udara, air dan
pembangkit lain umur mesin yang diharapkan, resiko kadaluarsa mesin impor atau produksi lokal.
C. Memilih mesin dan peralatan yang secara ekonomis teknis paling menguntungkan.
5. Memilih metode dan peralatan penanganan bahan
Penanganan bahan akan sangat tergantung pada setiap proses produksi titik pengangkutan bahan
memerlukan tenaga kerja yang menanganinya, alat angkut, dan peralatan lain. Faktor-faktor yang
sangat mempengaruhinya adalah berat dan sifat fisik bahan yang diangkut serta jarak pengangkutan
dari tempat asal ke tempat yang dituju titik jenis peralatan pengangkutan bahan misalnya conveyor
derek, dan truk.
6. Memperkirakan kebutuhan tenaga kerja
Memperkirakan jumlah tenaga kerja dapat pula dihitung dengan bantuan bahkan proses. Pertama
memperkirakan jenis keahlian yang dibutuhkan dan merencanakan jumlah output per jam pada tiap-tiap
jenis pekerjaan, kemudian memperkirakan jumlah produksi Per shift dengan membagi jumlah hasil
produksi dengan output per jam dapat diperkirakan kebutuhan jam kerja orang (Man hours). Perkiraan
kebutuhan tenaga kerja bisa dilakukan dengan membagi jam kerja orang dengan lama jam kerja per shift.
7. Merencanakan organisasi produksi
Kegiatan-kegiatan berikut biasanya dikaitkan dengan operasi produksi dan kerap kali dianggap sebagai
kegiatan yang menimbulkan biaya pabrik tidak langsung:
a. Penerimaan pesanan pembelian
b. Pengemasan dan pengiriman
c. Pemeliharaan
d. Pembuatan alat bantu
e. Inspeksi
f. Analisis metode
g. Perencanaan dan pengendalian produksi.
8. Memperkirakan kebutuhan ruang untuk produksi dan pelayanan
Ruang produksi didefinisikan sebagai seluruh ruangan yang dipakai untuk kegiatan produksi titik jadi
terdiri atas ruangan Proses produksi ruangan inspeksi (kalau ada), ruangan untuk penyimpanan atau
gudang dan ruangan untuk fasilitas sosial (misalnya ruang makan kamar mandi dan WC)
9. Merencanakan tata letak fasilitas fisik
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan tata letak ruangan adalah:
a. Sifat produk yang dibuat
b. Hubungan antar kegiatan
c. Keluwesan dan fleksibilitas letak fasilitas-fasilitas untuk mengantisipasi perubahan proses di
kemudian hari
d. Hubungan luas ruangan
e. Jumlah modal yang tersedia untuk proses produksinya
f. Susunan diagram alokasi pemakaian ruangan yang menunjukkan luas ruangan di suatu kegiatan
g. Aliran bahan untuk menunjukkan arah aliran barang selama proses produksi dalam suatu sistem
peletakan ruangan
h. Penggunaan ruangan hendaknya selain efektif untuk bekerja hendaknya juga memperhatikan
kesehatan dan keselamatan kerja
i. Letak mesin-mesin dan fasilitas lain hendaknya juga diperhatikan kemudahan-kemudahan dalam hal
pemeliharaan dan pengawasan.

10. Menentukan persyaratan bangunan


Guna perencanaan bangunan selain jumlah luas lantai yang dibutuhkan struktur bangunan perlu
disesuaikan dengan proses produksi atau peralatan tertentu yang bersifat khusus.
11. Pemilihan lokasi
Patokan-patokan lain dalam pemilihan lokasi perusahaan adalah
a. Perdekatan dengan sumber bahan baku jika biaya bahan baku merupakan faktor utama dari
keseluruhan biaya proyek.
b. Berdekatan dengan pasar jika barang jadi memerlukan pengangkutan khusus atau biaya
pengangkutannya tinggi
c. Perdekatan dengan sumber tenaga kerja jika unsur tenaga kerja merupakan faktor dominan dalam
biaya total barang jadi
d . Lingkungan masyarakat sekitar mendukung atau memberikan pengaruh positif terhadap aktivitas
pabrik.
e. Sumber daya seperti air, kondisi udara, tenaga listrik di sekitar pabrik mendukung
f. Fasilitas transportasi yang memadai untuk memindahkan bahan baku ke pabrik dan memindahkan
hasil produksi dari pabrik ke pasar
g. Tas untuk pabrik seperti pengadaan onderdil untuk kendaraan, dan fasilitas untuk karyawan seperti
pasar, apotek dan praktek dokter dan seterusnya memadai.
12. Menentukan mendirikan bangunan atau menyewa
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menemukan tempat yang sesuai adalah
a. Faktor ukuran
b. Faktor lokasi dari bangunan yang direncanakan
13. Biaya investasi, produksi, dan masa percobaan
Perkiraan biaya dikelompokkan menjadi 3 yaitu biaya investasi, biaya produksi, biaya selama masa
percobaan.

Anda mungkin juga menyukai