Anda di halaman 1dari 25

KELOMPOK 9

1. ANNISA AULIYA HANDINNI


2. DIFA PERMATASARI
3. FAISAL MIFTAH
TEORI PRODUKSI DAN
PRODUK MARGINAL
BAB I
TEORI PRODUKSI
1. TEORI PRODUKSI
1. Pengertian
Produksi adalah pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi
hasil yang diinginkan oleh konsumen. Hasil itu dapat berupa barang
ataupun jasa.

Kegiatan produksi akan melibatkan pengubahan dan pengolahan


berbagai macam sumber menjadi barang dan jasa untuk dijual. Jadi,
tanggungjawab manajer produksi adalah membuat keputusan-keputusan
penting untuk mengubah sumber menjadi hasil yang dapat dijual.
Dua keputusan tersebut adalah:
• Keputusan yang berhubungan dengan desain dari sistem produksi
manufaktur.
• Keputusan yang berhubungan dengan operasi dan pengendalian
sistem tersebut baik dalam jangka panjang maupun dalam jangka
pendek.
2. Sistem Produksi Manufaktur
Beberapa keputusan untuk jangka panjang yang
menentukan desain sistem produksi adalah tentang:
● Desain produksi dari barang yang diproses
● Pemilihan/penentuan peralatan dan prosesnya
● Desain tugas
● Lokasi dari fasilitas produksi
● Layout dari fasilitas tersebut
Keputusan keputusan tersebut berkaitan dengan
proses pengolahan yang dapat digolongkan menurut
3 macam cara:
a. Sifat dari proses tersebut
 Proses Ekstraktif: proses produksi yang mengambil bahan-bahan langsung
dari alam
 Proses Analitik: proses pemisahan dari suatu bahan menjadi beberapa macam
barang yang hampir menyerupai bentuk/jenis aslinya.
 Proses Fabrikasi: proses yang mengubah suatu bahan menjadi beberapa
bentuk
 Proses Sintetik: menunjukkan metode pengkombinasian beberapa bahan ke
dalam suatu bentuk produk.
b. Jangka waktu produksi
 Proses terus-menerus: digunakan untuk menunjukkan suatu keadaan
manufaktur dimana periode waktu yang lama diperlukan untuk
mempersiapkan mesin dan peralatan yang akan dipakai.
 Proses terputus-putus: terdapat dalam keadaan manufaktur dimana mesin-
mesin itu beroprasi degan mengalami beberapa kali berhenti dan dirancang
lagi untuk membuat produk lain yang berbeda.
c. Sifat produk
 Produksi standart: sering dihasilkan sejumlah barang untuk persediaan
disamping yang dikirimkan kepada pembeli dan penyalur.
Penggunaan produksi standart memerlukan sejumlah modal yang
besar untuk:
 Memelihara sejumlah persediaan
 Menyediakan fasilitas penyimpanan yang memadai
 Menanggung resiko kemungkinan turunnya harga pasar,kebakaran,
pencurian,dll.
 Produksi pesanan: muncul atau digunakan bilamana para pembeli
menghendaki adanya spesifikasi tertentu dari produk yang
diiginkan,sedangkan kemampuan produksinya sangat terbatas.
2. FUNGSI
PRODUKSI
1. Fungsi produksi
Fungsi produksi menunjukan sifat perkaitan diantara faktor-faktor produksi dan tingkat
produksi yang diciptakan.
- Faktor-faktor produksi juga dikenal dengan istilah input.
- Jumlah produksi juga selalu disebut output.
RUMUS FUNGSI PRODUKSI : Keterangan:
Keterangan:
K: Stock Modal
Q = f ( K,L,R,T )
L: Jumlah Tenaga Kerja & Keahlian Keusahawan
R: Kekayaan Alam
T: Tingkat Teknologi yang digunakan
Q: Jumlah Produksi yang dihasilkan oleh berbagai jenis
faktor-faktor produksi tersebut

Persamaan diatas merupakan gambaran yang sederhana dan bersifat umum mengenai
perkaitan diantara faktor-faktor produksi dan jumlah produksi.
Tiap faktor-faktor produksi diatas dapat dipecah menjadi faktor-faktor produksi yang
lebih spesifik.
3. FAKTOR-FAKTOR
PRODUKSI
1. faktor-faktor produksi
Faktor-faktor produksi yang digunakan dan untuk masing-masing faktor produksi ini ada 2 aspek yang
harus dipikirkan yaitu :
1. Komposisi faktor produksi yang bagaimana yang dapat menciptakan tingkat produksi yang tinggi.
2. Komposisi faktor produksi yang bagaimana yang akan dapat menimbulkan ongkos produksi yang
dikeluarkan
- Besarnya pembayaran kepada faktor produksi tambahan yang akan digunakan
- Besarnya pertambahan hasil penjualan yang diwujudkan oleh faktor produksi yang ditambah tersebut

• Perakitan antara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang diciptakan dinamakan fungsi
produksi.
• Didalam teori ekonomi dalam menganalisa mengenai produksi, selalu dimisalkan bahwa tiga faktor
produksi (tanah, modal, dan keahlian keusahawan) adalah tetap jumlahnya. Hanya tenaga kerja
dipandang faktor produksi yang berubah-ubah jumlahnya.
• Intuk meminimumkan ongkos (atau memaksiumkan penjualan),prinsip yang harus dipegang oleh
seorang Produsen adalah : Mengambil unit tambahan, faktor produksi untuk setiap rupiah ongkos
yang dikeluarkan membeli faktor produksi itu akan menghasilkan tambahan nilai penjualan paling
maksimum.
4. KEGIATAN
PRODUKSI
1. PERENCANAAN PRODUKSI
a. Perencanaan produksi
Fungsi produksi adalah menciptakan barang/jasa sesuai dengan kebutuhan
masyarakat pada waktu harga dan jumlah yang tepat. Agar fungsi produksi
dapat berperan dengan baik,perencanaan produksi perlu dilakukan, hal ini
meliputi keputusan yang menyangkut dengan masalah masalah
pokok,seperti:
 Jenis barang yang akan dibuat
 Tahap pertama: penentuan desain awal berupa desain spesifikasi
 Tahap kedua: penentuan desain barang
 Tahap ketiga: penentuan cara pembuatan
 Tahap keempat: pembuatan
b. Jumlah barang yang akan dibuat
Dipengaruhi oleh perkiraan penjualan atau pola permintaannya,dan
mempengaruhi penentuan jenis mesin/peralatan yang akan digunakan.
c. Cara pembuatan
2. ORGANISASI PRODUKSI

Tanggungjawab untuk memproduksi barang berada


pada bagian produksi. Di bagian tersebut terdapat
spesialis yang ahli dalam perencanaan,supervisi,atau
pelaksanaan tahap-tahap dalam proses produksi.
Besarnya organisasi produksi yang diperlukan dalam
kegiatan ini tergantung pada besarnya perusahaan
dan kompleknya proses pengolahan yang diinginkan.
3. PENGENDALIAN PRODUKSI
Serangkaian prosedur yang bertujuan mengkoordinir semua
elemen proses produktif kedalam satu aliran dimana aliran
tersebut akan memberikan hasil dengan gangguan minimum
ongkos terendah,dan kemungkinan waktu tecepat
a. Jenis-jenis pengendalian produksi
• Order control: digunakan oleh perusahaan manufaktur yang
beroprasi hanya pada waktu menerima pesanan-pesanan dari
pembelinya.
• Flow control: digunakan dalam pabrik-pabrik yang
berproduksiuntuk persediaan dan dimaksudkan untuk
mempercepat pengiriman barang jadi dari tempat persediaan
begitu pesanan pembeli diterimaa.
b. Tahap-tahap dalam pengendalian produksi
• Perencanaan: daftar kartu material (bill of material) yang memuat komponen-
komponen yang akan diproses lagi,atau disebut order. Kemudian formulir-
formulir permintaan material dan komponen-komponen yang diperlukan
diberikan ke bagian pembelian untuk dipesankan pada penjual.
• Routing: suatu usaha untuk menentukan urutan dari proses dan alatyang
digunakan dalam proses produksi.
• Scheduling: menentukan kapan produksi akan dimulai dan selesai untuk
diserahkan.
• Dispatching: surat perintah yang berisi wewenang untuk melakukan kegiatan
produksi.
- Barang dan jumlah yang harus dibuat
- Desain,ukuran dan bahas yang akan dipakai
- Mesin dan peralatan yang dipakai
- Petugas yang mengerjakan
- Kapan dimulai dan selesai
- Kepada siapa barang akan dijual
c. Program evalution and review technique (PERT)
 Untuk mengatasi keterbatasan  Didalam PERT digunakan 3
MJK: macam perkiraan waktu:
• Teori probabilitas untuk • Waktu yang paling optimis (Wo):
memperhitungkan kemungkinan waktu penyelesaian
ketidakpastian masa yang akan yang paling pendek, jika pekerjaan
datang. berjalan lancar.
• Gagasan analisis statistik untuk • Waktu yang paling pesimis (Wp):
memperkirakan standart kemungkinan waktu penyelesaian
penyimpangan waktu yang paling panjang, dengan
penyelesaian keseluruhan mempertimbangkan kemungkinan
pekerjaan. penundaan.
• Membuat model baru sebagai • Waktu normal (Wn): kemungkinan
alat kontrol yang dinamik waktu penyelesaian sebagaimana
biasa terjadi.
RUMUS MENCARI WAKTU YANG DIHARAPKAN
(Wh):

Wh = Wo + 4Wn +  Wp
6
4. Pengendalian persediaan bahan baku
Bahan baku merupakan masalah yang cukup
dominan di bidang produksi. Jumlah persediaan
harus cukup agar jalannya produksi tidak terganggu.
Persediaan dalam jumlah yang besar
mengandung banyak resiko,seperti:
• Resiko hilang dan rusak
• Biaya pemeliharaan dan pengawasan yang tinggi
• Resiko usang
• Uang yang tertanam di persediaan terlalu besar
5. Pengawasan kualitas dan inspeksi
Pengawasan kualitas dan inspeksi
Pengawasan kualitas pada tahap produksi biasanya digunakan analisis
statistik,sehingga dengan demikian data statistik mutlak diperlukan.
Terdapat 4 tahap dalam pengawasan kualitas,yaitu:
1. Penentuan kebijakan tentang penetapan kualitas sesuai dengan
tuntutan pasar(konsumen).
2. Tahap penentuan desain teknis untuk mencapai target tuntutan pasar.
3. Tahap pembuatan,beberapa pengawasan kualitas bahan yang dipakai
dan operasi produksi, sebagai perwujudan pelaksanaan tahap 1&2.
4. Tahap penggunaan di lapangan,dimana pemasangan akan
berpengaruh kepada kualitas akhir dan pengefektifan jaminan kualitas
serta daya kerja barang
a. Pengawasan kualitas didalam produksi
Inspeksi merupakan penyusunan cara-cara pengukuran karakteristik
kualitas dan membandingkannya dengan standart yang telah
ditetapkan.
Konsep probabilitas sangat memegang peranan pada tahap
pengawasan kualitas dengan cara menetapkan perencanaan.
BAB II
PRODUK MARGINAL
1. Definisi Produk Marginal
Produk Marginal (Marginal Product) adalah tambahan output yang dapat
dihasilkan dengan menggunakan satu unit tambahan input, dengan tetap
mempertahankan faktor lain tetap, secara matematis dirumuskan:

Produk fisik marginal dari T.Kerja (MPL) =

Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa apabila faktor
produksi yang dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus ditambah satu unit,
pada mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya, tetapi sesudah
mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang dan
akhirnya mencapai nilai negatif dan ini menyebabkan pertambahan produksi total
semakin lambat dan akhirnya ia mencapai tingkat yang maksimum dan kemudian
menurun.
Dengan demikian, pada hakekatnya hukum hasil lebih yang semakin berkurang
menyatakan bahwa perkaitan antara tingkat produksi dan jumlah tenaga kerja yang
digunakan dapat dibedakan dalam tiga tahap, yaitu :
(i) Tahap pertama : produksi total mengalami pertambahan semakin cepat.
(ii) Tahap kedua : produksi total pertambahannya semakin lama semakin lambat.
(iii) Tahap ketiga : produksi total semakin lama semakin berkurang.
THANK YOU!
Do you have any question?

Anda mungkin juga menyukai